Anda di halaman 1dari 8

Sampai saat ini ada dua pendekatan untuk merekonstruksi hubungan

evolusi dari sebuah kelompok organisme biologi, yaitu fenetik dan filogenik. Pendekatan
pertama menaksir hubungan evolusi berdasarkan kepemilikan karakter
atau ciri yang sama (overall similarity) dari anggota-anggota suatu kelompok. Pendekatan kedua
mendasari sebuah hubungan pada perjalanan evolusi karakter
atau ciri dari setiap anggota suatu kelompok yang sedang dipelajari. Di dalam pendekatan
filogenetika, sebuah kelompok organisme dimana anggota-anggotanya memiliki banyak
kesamaan karakter atau ciri dianggap
memiliki hubungan yang sangat dekat dan diperkirakan diturunkan dari satu nenek
moyang. Nenek moyang dan semua turunannya akan membentuk sebuah kelompok
monofiletik. Dalam analisis filogenetika kelompok outgroup sangat dibutuhkan dan
menyebabkan polarisasi karakter atau ciri, yaitu karakter apomorfik dan
plesiomorfik. Karakter apomorfik adalah karakter yang berubah dan diturunkan dan
terdapat pada ingroup, sedangkan karakter plesiomorfik merupakan karakter
primitive yang terdapat pada outgroup. Karakter sinapomorfik adalah karakter yang
diturunkan dan terdapat pada kelompok monofiletik. Gambar 1 memperlihatkan
sebuah pohon kekerabatan sebagai hasil dari analisis filogenetika. Pohon filogenetika yang
dihasilkan dapat diterjemahkan ke
dalam sebuah sistem klasifikasi (sering disebut klasifikasi filogenetika).
http://faufaufau.wordpress.com/2011/12/02/melacak-filogeni/

1. Pengertian Filogeni

Dalam biologi, filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai hubungan di antara kelompok-
kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya. Istilah
“filogeni” dipinjam dari bahasa Belanda, fylogenie, yang berasal dari gabungan kata bahasa
Yunani Kuna yang berarti “asal-usul suku, ras”.

Hubungan tersebut ditentukan berdasarkan morfologi hingga DNA. Filogeni sangat diperlukan
dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi. Evolusi sendiri dapat diartikan
sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari suatu organisme menuju kepada kesesuaian
dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organisme
terhadap lingkungannya.

Filogeni tidak sepenuhnya sama dengan kladistika (sistematika filogenetik), namun banyak
menggunakan metode-metode dan konsep yang dipakai di dalamnya. Kladistika banyak dipakai
untuk merumuskan keterkaitan filogenik dalam bentuk diagram pohon, namun di dalam filogeni
dipelajari pula anatomi perbandingan dari berbagai organisme.

2.   Metode Penyusunan Filogeni

a. Fenetik, Metode penyusunan filogeni dengan pendekatan analisa numerik. Pendekatan


tersebut meliputi penghitungan Indeks ketidaksamaan, Indeks keanekaragaman, Anaisa pola dan
berbagai indeks yang lain. Dalam pendekatan fenetik semua subyek dan faktor yang
dianalisispunya kedudukan yang sama.

b. Kladistik, Metode ini muncul atas dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu
mengambil jalan yang paling singkat. Dalam kladistik setiap ciri fisik mempunyai tingkatan yang
berbeda.

3.  Metode Identifikasi

1. a.       Morfologi.

Pendekatan morfologi berupa deskriptif kualitatif. Meliputi bentuk tubuh, struktur yang biasanya
berkembang, dan sebagainya.

1. b.      Biometri.

Pendekatan secara kuantitatif, yaitu berdasarkan ukuran tubuh dari suatu organisme.

3. Teori rekapitulasi dari Haeckel

Di akhir abad ke-19, Ernst Haeckel mencetuskan teori rekapitulasi (hukum biogenesis) yang
diterima luas. Prinsipnya yang terkenal adalah “ontogeni mencerminkan filogeni”. Dalam versi
aslinya, embrio dianggap mencerminkan bentuk dewasa organisme moyang evolusionernya.
Versi ini sekarang ditolak namun modifikasinya sekarang diterima luas. Dalam versi modern,
banyak dukungan bagi pernyataan “perkembangan embrio (ontogeni) mencerminkan bentuk
embrio moyang evolusionernya”. Donald Williamson mengembangkan tesis ini lebih lanjut
dengan menyatakan bahwa larva dan embrio menunjukkan perwujudan bentuk dewasa dari taksa
yang lain yang mengalami transfer melalui hibridisasi (teori transfer larva). (Wikipedia, 2011)

  4.    Skandal Gambar Palsu

“[Gambar-gambar Haeckel] ini tampaknya sedang menjadi salah satu pemalsuan paling
terkenal dalam biologi” (Science, 5 September 1997)

Apa yang biasa disebut sebagai “teori rekapitulasi” sudah sejak lama dihapuskan dari tulisan-
tulisan ilmiah. Anehnya, bahasan ini tetap saja ditampilkan sebagai sebuah kebenaran ilmiah
oleh sejumlah terbitan evolusionis. Istilah “rekapitulasi” (yang berarti pengulangan kembali
secara lebih singkat) adalah ringkasan dari pernyataan “ontogeni merekapitulasi filogeni”, yang
diajukan oleh ahli biologi evolusi Jerman, Ernst Haeckel, di akhir abad kesembilan belas.
Ontogeni adalah tahap-tahap pertumbuhan embrio, sedangkan filogeni adalah hubungan
kekerabatan hewan menurut perjalanan evolusi yang biasa digambarkan dalam bentuk diagram
pohon beserta cabang- cabangnya. Teori Haeckel ini menyatakan bahwa embrio-embrio makhluk
hidup mengalami kembali proses evolusi yang dialami oleh nenek moyang mereka, yang diduga
ada. Ia berpendapat bahwa selama perkembangannya dalam rahim sang ibu, embrio manusia
awalnya memperlihatkan ciri seekor ikan, lalu seekor reptil, dan akhirnya menyerupai seorang
manusia. Telah lama dibuktikan bahwa teori ini sama sekali palsu. Kini diketahui, insang” yang
diyakini terbentuk di tahap awal embrio manusia ternyata adalah bentuk-bentuk awal dari saluran
telinga bagian tengah, kelenjar timus dan paratiroid. Bagian embrio yang diserupakan sebagai
“kantung kuning telur” ternyata sebuah kantung yang menghasilkan darah bagi bayi. Bagian
yang dianggap sebagai “ekor” oleh Haeckel dan para pengikutnya ternyata adalah tulang
belakang, yang menyerupai ekor hanya karena terbentuklebih dulu daripada kaki. Ini adalah
fakta-fakta ilmiah yang diakui luas kebenarannya di dunia ilmiah, dan diterima bahkan oleh
kalangan evolusionis sendiri. Dua pendukung neo-Darwinisme terkemuka, George Gaylord
Simpson dan W. Beck mengakui

Haeckel salah menyatakan prinsip evolusi yang dipakai. Sekarang dengan  mantap telah
dikukuhkan bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni [Haeckel] menamakan ini sebagai hukum
biogenetika, dan gagasan ini kemudian secara luas disebut sebagai rekapitulasi. Faktanya, hukum
Haeckel yang tegas itu tak lama kemudian terbukti keliru. Misalnya, embrio manusia tahap awal
tidak pernah memiliki insang yang berfungsi seperti ikan, dan tak pernah melewati tahapan-
tahapan yang menyerupai kera atau reptile dewasa.

5.    Melacak Filogeni

 Batuan sedimen  merupakan sumber fosil yang paling kaya
 Usia fosil dapat diperkirakan dengan berbagai macam metode
 Catatan fosil merupakan rekaman sejarah yang penting
 Filogeni memiliki dasar biogeografi dalam pergesaran lempeng benua /continental drift
o Kepunahan diikuti oleh seleksi adaptiv yang species yang selamat

6.    Filogeni dan Sistematika

 Filo=phylon=suku,geni=genesis=  asal mula.
 Taksonomi merupakan sistem klasifikasi berjenjang.
 Penetuan taksa monofiletik merupakan kunci pengelompokan organism.
 Teknik DNA dan biologi molekuler berperanan dalam ilmu sistematika.
 Imu taksonomi fenetikaàpenggolongan berdasar karakter yang sama.
 Taksonomi kladistikàclusteràkunci dikotomi sederhana.
 Menggunakan karakter morfologi atau molecular.
 Dapat menggunakan analisis statistika untuk pembanding.

7.    Embriologi Perbandingan dalam Perkembangan Makhluk Hidup

Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio. Perkembangan embrio
menunjukkan adanya kesamaan pada fase-fase perkembangannya. Haeckel (1834–1919)
mengemukakan Teori Rekapitulasi yang kini menjadi skandal besar dalam perkembangan ilmu
evolusi, menyatakan bahwa suatu organisme atau individu dalam perkembangannya (ontogeni)
cenderung untuk merekapitulasi tahap-tahap perkembangan yang telah dilalui nenek moyangnya
(filogeni). Filogeni adalah sejarah perkembangan organisme dari filum paling sederhana hingga
paling sempurna. Ontogeni adalah sejarah perkembangan organisme dari zigot sampai dewasa.
Ontogeni organisme merupakan ulangan dari sejarah perkembangan evolusi atau dengan kata
lain ontogeni merupakan ulangan singkat dari filogeni. Dalam embriologi perbandingan terdapat
hubungan kekerabatan pada Vertebrata yang ditunjukkan adanya persamaan bentuk
perkembangan yang dialami dari zigot sampai embrio. Makin banyak persamaan yang dimiliki
embrio-embrio menunjukkan makin dekatnya hubungan kekerabatan.
Gambar 2. Perkembangan bermacam-macam embrio vertebrata

8.    Homologi Antar organ-organ pada Makhluk Hidup

Homologi adalah organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah
strukturnya sehingga fungsinya berbeda. Homologi digunakan sebagai petunjuk evolusi dengan
membandingkan asal-usul organ-organ makhluk hidup tersebut dari berbagai spesies. Contoh,
tangan manusia homolog dengan kaki depan kucing, kuda, buaya, dan vertebrata lainnya, namun
fungsi dari anggota depan masing-masing spesies tersebut berbeda. Sebaliknya, organ-organ
yang sama fungsinya tetapi memiliki asal-usul yang berbeda disebut analog. Contoh, sayap
burung analogdengan sayap serangga. Macam-macam anggota gerak itu pada spesies-spesies
tersebut mengalami modifikasi yang adaptif.

9.    Pengaruh Penyebaran Geografis Makhluk Hidup

Letak geografis berpengaruh terhadap faktor-faktor utama yang menentukan berbagai tipe atau
karakteristik habitat tertentu. Iklim merupakan faktor utama yang menentukan tipe tanah maupun
spesies tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya jenis tumbuhan yang ada
menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang akan menghuni daerah tersebut.
Pada dasarnya iklim tergantung pada matahari. Matahari bertanggung jawab tidak hanya sebagai
intensitas cahaya yang tersedia untuk proses fotosintesis tetapi juga temperatur pada umumnya.
Komponen iklim lain yang menentukan organisme apa yang dapat hidup di suatu daerah adalah
kelembapan. Curah hujan yang banyak diperlukanuntuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon
yang besar, sedangkan curah hujan yang sedikit membantu komunitas yang didominasi oleh
pohon-pohon pendek, semak belukar, dan rumput.  Dengan demikian iklim merupakan salah satu
faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi. Daerahdaerah biografi menekankan terutama
pada sejarah evolusi (perkembangan) dari kelompok-kelompok organisme. Dari mana mereka
berasal, bagaimana mereka menyebar, dan bagaimana distribusinya pada masa sekarang dapat
menjelaskan tentang sejarahnya pada masa lalu.

10.   Perkembangan Teori Evolusi

Walaupun telah banyak para ahli yang mengemukakan tentang evolusi, namun Darwinlah yang
dianggap sebagai orang yang mencetak Teori Evolusi. Teori Evolusi didasarkan pada seleksi
alam, dan didukung dengan fakta-fakta yang merupakan pedoman bagi penyelidikan biologi.
Teori Evolusi yang diciptakan oleh Darwin dimulai dari ekspedisinya di Kepulauan Galapagos
pada tahun 1835. Kepulauan Galapagos terletak 900 km di sebelah barat Pantai Ekuador,
Amerika Selatan. Di pulau ini, Darwin meneliti berbagai macam kura-kura dan burung finch
(pipit). Burung-burung itu mempunyai variasi bentuk dan ukuran paruh yang berbeda-beda.
Burung ini mempunyai sifat yang sama dengan burung-burung yang hidup di Ekuador, Amerika
Selatan.

Dari hasil penelitiannya, ternyata burung-burung finch di Kepulauan Galapagos beraneka ragam
dalam bentuk tubuh, besar kecilnya paruh, dan perilaku. Berdasarkan kesamaan sifat yang ada,
Darwin menduga burung finch di Galapagos berasal dari keturunan yang sama dengan burung
finch dari Amerika Selatan. Karena migrasi, burung tersebut berpindah ke Kepulauan Galapagos
yang mempunyai keadaan lingkungan berbeda dengan tempat asalnya.

Pada lingkungan baru yang beraneka ragam, dihasilkan 14 spesies burung finch yang dapat
dibeda-bedakan menurut ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan-perbedaan ini diduga ada
hubungannya dengan jenis makanan. Adapun jenis-jenis burung finch sebagai berikut.

1. Burung finch dengan paruh tebal dan kuat merupakan pemakan biji-bijian yang terdapat di
tanah. Burung finch jenis ini ditemukan sebanyak enam spesies.
2.  Burung finch dengan paruh lurus merupakan burung pengisap madu. Burung finch jenis ini
mempunyai berbagai macam bentuk paruh yang berlainan yang dipengaruhi dari pohon-pohon
penghasil madu.
3. Burung finch dengan paruh tebal, lurus, dan berlidah pendek merupakan burung pematuk dalam
mencari mangsa. Burung- burung tersebut serupa tetapi masing-masing memiliki ciri khas yang
berbeda.

Darwin, dalam membentuk pendapatnya tentang timbulnya spesies banyak dipengaruhi oleh isi
buku Charles Lyell (Inggris, 1797–1875) dalam bukunya yang berjudul Principles of Geology,
dan Thomas Robert Maltus (Inggris, 1766–1834) dalam bukunya yang berjudul, An Essay on
The Principle of Population. Kedua pendapat tersebut memengaruhi anggapan Darwin dalam
mencari jawaban tentang terbentuknya makhluk hidup sekarang.
Di alam, individu yang tidak sesuai dan tidak mampu beradaptasi akan punah dan hanya individu
yang sesuai yang menghasilkan generasi selanjutnya. Seleksi alam telah berperan terhadap
munculnya penyimpangan-penyimpangan atau perubahan- perubahan pada makhluk hidup.
Darwin mengumpulkan faktafakta yang berguna untuk memperkukuh teorinya. Kumpulan semua
hasil studinya disusun ke dalam sebuah buku yang berjudul On the Origin of Species by Means
of Natural Selection (Timbulnya Spesies Baru Melalui Seleksi Alam) pada tahun 1859. Buku ini
memuat dua teori sebagai berikut.

1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Para ahli ilmu pengetahuan ada yang sependapat dengan teori ini, dan ada pula yang menolak
kedua teori Darwin tersebut. Berbeda dengan pendapat Lamarck yang juga mengemukakan Teori
Evolusi, bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu individu disebabkan oleh pengaruh
lingkungan. Lamarck berpendapat bahwa organ-organ yang terlatih dan sering digunakan akan
berkembang dan membesar. Sebaliknya, jika tidak sering digunakan akan mengecil dan
mereduksi, akhirnya lenyap. Silang pendapat antara Lamarck dan Darwin di antaranya mengenai
jerapah berleher panjang dan berleher pendek. Menurut Lamarck, jerapah yang berleher panjang
pada mulanya berasal dari jerapah yang berleher pendek, tetapi karena harusmencapai daun-daun
dari pohon yang tinggi maka lehernya tumbuh menjadi agak panjang. Sifat leher panjang ini
diturunkan pada generasi berikutnya, sehingga dari generasi ke generasi, jerapah memiliki leher
panjang.

Darwin tidak sependapat, menurutnya nenek moyang jerapah terdiri atas individu yang berleher
panjang dan pendek. Jerapah yang berleher panjang mudah memperoleh makanan sehingga dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adapun jerapah yang berleher pendek punah karena
tidak mampu mempertahanan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, evolusi terjadi melalui
seleksi alam terhadap populasi jerapah.

Teori Lamarck menekankan peranan lingkungan terhadap terbentuknya perubahan-perubahan


pada suatu individu, tetapi sifat-sifat tersebut tidak dapat diturunkan.

Percobaan August Wismann (1834–1914) membuktikan pada pemotongan ekor tikus sampai
pada 20 generasi, ternyata generasi ke-21 tetap memiliki ekor seperti generasi sebelumnya.
Menurut Wismann, evolusi menyangkut tentang cara diwariskannya gen-gen melalui sel-sel
kelamin, misalnya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.

PENUTUP

a.    Simpulan

Dalam biologi, filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai hubungan di antara kelompok-
kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya.

Filogeni sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi.
Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari suatu organisme
menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi sendiri merupakan proses
adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungannya.

b.    Saran

Dalam mengerjakan laporan ini, hendaknya dilakukan lebih cermat dalam mengutip sumber-
sumber yang ada. Terutama dari internet karena acap kali terjadi manipulasi data.

DAFTAR PUSTAKA 

Anonim, 2011. Filogeni. Tersedia : http://www.wikipedia.org/filogeni.htm

diakses pada 6 Oktober 2011

Anonim, 2003. Insight Magazine : Di Balik Topeng Ilmu Pengetahuan.


Tersedia : http://www.insight-magazine.com/indo/edisi_8.html#1

diakses pada 6 Oktober 2011

Anonim, 2011.Melacak Filogeni.Tersedia :http://www.google.co.id/search?tbm=bks&tbo=1&q

=melacak+filogeni&btnG=#q=melacak+filogenihl=id&sa=X&tbo=1&tbm=bks&ei=ZH6TTvroF
43LrQebtPiqBg&ved=0CCkQtgQ&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=c08b4c3efd8adafb&biw=
1280&bih=647

diakses pada 6 oktober 2011

Anonim, 2011.Melacak Filogeni.Tersedia : http://books.google.co.id/books?


id=MmtYqOgh3FYC&pg=
PA61&dq=melacak+filogeni&hl=id&ei=XHyTTvH9NILVrQfgKSkBg&sa=X&oi=book_result
&ct=bookpreviewlink&resnum=1&ved=0CCoQuwUwAA#v=onepage&q=melacak
%20filogeni&f=false diakses pada 6 oktober 2011

Anonim, 2011.Melacak Filogeni.Tersedia: http://www.google.co.id/search?tbm=bks&tbo=1&q=


melacak+filogeni&btnG

diakses pada 6 oktober 2011

Campbell, 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Nuryani, Pramono Shidiq, Subardi, 2009. Biologi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta :

Anda mungkin juga menyukai