Anda di halaman 1dari 11

Oseana Volume xxxvn Nomor 2 Tahun 2012: 41-51 lSSN 0216-1877

SEJARAH DAN BUKTI EVOLUSI PADAGASTROPODA


Oleh
Ucu Yanu Arbi"

ABSTRACT

HISTORIES AND EVIDENCES OF GASTROPOD'S EVOLUTION. Evolution is a long


process of changing that occurs slowly in a relatively long period of time. Changes are
focus on the changes of the properties that are passed on to subsequent generations.
The evolution of gastropods is predicted to be happened since in the Precambrian era,
eventhough it is very difficult to be proven. The evidence of evolution on gastropods
can be seen from the fossil evidences as well as from the evidences available at the
present time. Still needed a lot of evidences and tools to knOw. how far the process of
gastropods evolution going on and how far the changes that occur. Technological
advances may become the key to get those answers.

PFlIDAHUWAN utama, yaitu variasi,reproduksidan seleksi. Gen


merupakan sifat-sifat yang menjadi dasar
Evolusi merupakan sebuah proses terjadinya evolusi, yang diwariskan kepada
yang panjang menyangkut tentang perubahan keturunan menjadi bentuk yang bervariasi. Hal
yang berlangsung sedikit demi sedikit ,dan ini jugalab yang pada akhirnya menjadi
dalam waktu yang relatif lama. Jadi evolusi penyebab adanya variasi dari suatu organisme.
merupakanserangkaianproses perubahan yang Variasi terjadi akibat adanya mutasi genetik,
terjadi pada makhluk hidup yang berlangsung aliran gen, dan perubaban susunan gen yang
dalam beberapa tahapan terteotu daJam waktu terjadi melalui reproduksi seksuaJ. Namun
yang cukup lama, sebingga menghasiLkan demikian, banyaknya variasi yang terjadi pada
sebuah bentuk kehidupan. Kemungkinan tidak satu spesies tetap memiliki sifat yang identik
ada bentuk akhir dari sebuah kehidupan, karena pada seluruh individu dari spesies tersebut
pad a dasamya proses tersebut masih terus (KENRICK & CRANE, 1997;OLENDZENSKl &
berjalan. Perubahan-perubahan yang terjadi GOOARIEN,2009).
tersebut dititikberatkan pada perubahan dati Evolusipada gastropoda diperkirakan
sifat-sifat yang terwariskan dari satu generasi sudah terjadi sejak masa Precambrian, namun
ke generasi-generasi berikutnya yang sulit untuk menemukan bukti adanya fosil
disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor gastropoda pada masa tersebut (COLGAN et
01.,2(00).

I)UPT Loka Kooservasi Biota Laut LIP!, Bitung

41
Gambar I. Berdasarkar Geologic Time Scale (A), Gastropoda telab hadir pada masa Precambrian (B) walau
sangat sedikit buJcti fosil yang bisa ditemukan. Pada masa setelah itu, banyak fosil yang telah
ditemukan, misalnya fosil Strombus roegli (C) yang ditemukan pada masa Cenozoic, Periode
Paleogene, epoch Oligocene (HARZHAUSER, 2001).

Hal ini kemungkinan besar karena adanya evolusi juga dapat dilihat dari berbagai
waktunya yang sudah terlalu lama, sehingga hasil penelitian di masa sekarang, yaitu dari
sisa-sisa gastropoda yang hid up pada masa itu bukti-bukti di lapangan maupun dari hasil
sudah hancur menjadi tanah. Namun demikian, percobaan di laboratorium. Pembuktian adanya
terdapat cukup banyak bukti fosil cangkang proses evolusi pada jaman modern, kini sudah
gastropod a yang didapatkan pada masa setelah mulai menerapkan teknologi genetika. Dengan
Precambrian. Fosil-fosil yang ditemukan metode modem tersebut, bukan tidak rnungkin
tersebut, sering kali dimanfaatkan sebagai pertanyaan besar tentang proses evolusi akan
material untuk memperkirakan bentuk fisiknya terjawab suatu saat nanti (GITIENBERGER &
maupun untuk memperkirakan kondisi a1am pada GmENBERGER,2(03).
saat organisme tersebut hidup. Lebih jauh, Tulisan ini adalah suatu tinjauan
penemuan fosil juga menjadi material yang (review) tentang proses evolusi gastropoda
penting untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari masa lalu hingga masa kini,
kekerabatan antar makhluk hidup maupun untuk beserta beberapa bukti dan pendapat yang
mempelajari proses evolusi yang terjadi. Bukti dirangkum dari beberapa publikasi ilmiah yang
terkait

42
PROSESEVOLUSI memiliki pengertian, bahwa mutasi gen akan
meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi
Teori tentang evolusi berkembang suatu organisme menjadi lebih umum dari satu
seiring dengan perkembangan ilmu dan generasi ke generasi selanjutnya pada sebuah
pengetahuan yang berkaitan dengan teori populasi. Dalam proses ini, sifat-sifat yang
tersebut Saat ini, terdapat berbagai macam versi menguntungkan akan diwariskan ke keturunan ,
mengenai teori evolusi yang berkembang di sedangkan sifat-s ifat yang tidak
masyarakat ilmuwan (YOCKEY, 2005). Tidak menguntungkan cenderung tidak diwariskan
menutup kemungkinan bahwa di masa yang (yOCKEY, 2005).
akan datang akan semakin banyak versi tentang Proses evolusi, pada akhirnya
teori evolusi. Namun demikian, pada dasarnya mempengaruhi segala aspek dari bentuk fisik
bahwa teori evolusi merupakan perpaduan dan perilaku dari suatu organisme. Perubaban
antara gagasan (ide) dan kenyataan (fakta). yang terjadi paling menonjol ditunjukkan, karena
Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan adaptasi perilaku dan fisik yang dialabatkan oleh
buku tentang asal usul spesies pada tahun 1859 peristiwa seleksi alamo Adaptasi tersebut
dengan judul On the Origin of Species by Means memungkinkan suatu organisme menjadi
of Natural Selection atau The Prevervation of terbantu dalam hal mencari makanan ,
Favored Races in the Struggle for Life menghindarkan did dari pemangsa hingga
dianggap sebagai pencetus ide evolusi. menarik perbatian lawan jenis. Seleksi alam juga
Umuwan lain, AlfredRussel Wallace(l823-1913), mendorong terjadinya kooperasi antara dua atau
secara terpisah mengembangkan pemikirannya lebih organisme yang berbeda, melalui sebuab
dan menghasilkan konsep yang sarna dengan hubungan untuk saling membantu dalam
pendapat yang dikemukakan oleh Darwin. sebuah bubungan simbiosis. Evolusi dalam
Seorang ternan Darwin, Joseph Hooker, jangka waktu yang relatif lama, akan
menggabungkan tulisan Wallace dan Darwin menghasilkan spesies baro (spesiasi) melalui
dan membukukannya dengan judul On the
pemisahan populasi leluhur organisme menjadi
Tendency of Species to from Varieties and on
sebuah kelompok baru yang terisolir dan tidak
the Perpetuation of Varieties and Species by
akan bercampur atau kawin (yOCKEY, 2005).
Natural Means of Selection (yOCKEY, 2005).
Dikenal dua macam evolusi, yaitu
Terjadinya proses evolusi ditunjukkan
evolusi progresif dan evolusi regresif
dengan berbagai bukti antara lain dari
(retrogresif). Evolusi progresifmenitikberatkan
perbandingan anatomi, perbandingan
pada basil akhir, yaitu makhluk hidup dapat
embriologi, perbandingan fisiologi, petunjuk
bertahan hidup pada lingkungannya (survive),
secara biokimia (FITZ et al., 2007), petunjuk
sedangkan evolusi regresif memiliki
adanya domestikasi, petunjuk dari alat tubub
kecenderungan pada kepunahan dari makhluk
yang tersisa, serta petunjuk paleontologi.
hidup yang mengalami evolusi karena tidak
Berbagai bukti tersebut, menghasiIkan bentuk
akhir dari makhluk hidup yang berbeda-beda mampu menyesuaikan diri dengan kondisi
baik dari asesoris tubuh yang dimiliki, fungsi lingkungannya (STRAND et al., 2002;
masing-masing asesoris tubuh tersebut, DANILOVA, 2008). Ke dua macam evolusi
maupun sifat-sifat dari makhuk hidup yang tersebut, pada dasarnya dibagi berdasarkan
bersangkutan (yOCKEY, 2005). pada pengarub akhir dari proses evolusi yang
Salah satu mekanisme utama yang terjadi, yaitu bertahan karena mampu
terjadi untuk menghasilkan perubahan beradaptasi atau punah karena tidak mampu
evolusioner dari suam makhluk hidup adalah beradaptasi dengan perubahan lingkungan
adanya seleksi alamoSeleksi alam pada dasarnya yang terjadi (DANILOVA, 2008).

43
Gambar 2. Pola sebaran biogeografi gastropoda famili Cypraeidae berdasarkan kekayaan jenis atau species
richness (ROY et al., 2001; FOlO koleksi pribadi).

SEJARAH EVOLUSI PADA bahkan populasi terse but. Sebagian besar


GASTROPODA anggota gastropoda memiliki cangkang yang
membentuk uJiran, kecuali pada Limpet yang
Gastropoda adaLabhewan invertebrata memiliki cangkang hampir rata dan pada
yang melakukan aktivitas lokomosi deogan kaki- nudibranch yang tidak memiliki cangkang
perutnya (gastro-perut, poda-kaki). (WAGNER,2(01).
Kecenderungan dan aktivitas Gastropoda Sebagian besar gastropoda termasuk
sangat dipengaruhi oleh kondisi pasang surut herbivora. Pengelompokan gastropoda selama
air laut, dan keberadaan makanan. Sebaran ini didasarkan pada cangkang, bagian lunak,
hewan didasarkan atas dua faktor. Pertarna bentuk reproduksi, radula, tipe makan dan
adaJab faktor makanan, hewan cenderung akao sebagainya. Distribusi gastropoda terdapat
tinggaJ di suatu daerab tempat mereka dapat hampir di selurub bagian bumi, dengan
dengan mudah meodapatkan makanan. Faktor konsentrasi utama di sekitar Indo-Pasifik,
yang kedua adalab faktor penghalang atau terutama kawasan segitiga wang dunia (ROY
barrier. Faktor barrier i.ni temyata memiliki et al., 200 1; MEYER, 2004). Gastropoda dibagi
pengarub yang sangat bersar terhadap dalam tiga subkelas, yaitu Prosobranchia,
persebaran geografis dari suatu populasi. Hal Pulmonata dan Opistobranchia. Subkelas
ioi terjadi karena barrier atau riotangan ini akan terbesar, Prosobranchia terdiri tiga ordo, yaitu
menghambat kelangsungan bidup iodividu atau Archaeogastropoda, Mesogastropoda dan
Neogastropoda (WAGNER, 200 1).

44
BUKTIEVOLU~PADAGASTROPODA Beberapa waktu lebih muda setelah
masa itu, juga banyak ditemukan bukti fosil
Bukti masa lalu (fosil) gastropoda, misaLnya pad a peri ode Premian
Fosil menurut asal katanya berasal dari termasuk dalam masa Paleozoic juga (BANDEL,
babasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar 2002). Gastropoda yang ditemukan berasal dari
dari dalam tanah". Secara garis besar, fosil dapat Subkelas Heterostropha dan Superfamili
diartikan sebagai sisa-sisa atau bekas- Streptacidoidea yang memiliki ciri teleoconch
bekas makhluk hidup yang meojadi batu atau kecil dan protoconch datar. Jenis yang
mineral. Untuk dapat menjadi fosil, sisa-sisa didapatlcan an tara lain berasal dari Genus
hewan atau tumbuhan tersebut, harns segera Streptacis, Mapesella dan Laxella yang
tertutup sedimen. Fosil terbentuk dari proses termasuk dalamFamili Streptacidae. Selain itu,
penghancuran peninggalan organisme yang juga ditemukanjenis lain dari Genus Donaldina,
pemah hid up. Hal ini sering terjadi ketika Royalel/a, Texalella, Yoospira dan
tumbuhan atau hewan yang terkubur dalam Heteroaclisina dari Famili Donaldinidae. Dari
kondisi lingkungan yang bebas oksigen. Fosil Famili Stuoraxidae ditemukan jenis dari Genus
yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya Stuoraxis dan Straparo//us. Sedangkan dari
yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan Famili Heterosubulitidae hanya didapatkan satu
mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa- jenis dari GenusHeterosubulites.
sisanya terlarut semua sehingga digantikan Pada masa yang lebih muda lagi, yaitu
dengan cetakan. Fosilyang paling umum adalah pada masa Mesozoic periode Triasic ditemukan
kerangka kapur yang tersisa, seperti cangkang, bukti fosil adanya gastropod a dari beberapa
gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat famili yang termasuk dalam Superfamili
jarang ditemukan. Ilmu yang mempelajari fosil Cerithioidea, dan beberapa superfamili yang
adalah paleontologi, yang juga merupakan memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
cabang ilmu arkeologi (YOCHELSON & Namun demikian, haoya beberapa famili saja
WEBERS,2006). yang masih hidup pada mas a sekarang,
Bukti adanya fosil gastropoda telah sedangkan yang lain telah mengalami
banyak dicari oleh para pakar di bidang kepunahan. Hasiloya membuktikan bahwa tidak
paleontology, geologi maupun biologi untuk ada perbedaao yang signifikan antara morfologi
membuktikan bahwa gastropoda telah muncul cangkang pada masa itu dengan morfologi
pada masa Cambrian. Bukti tertua yang baru cangkang yang masih hidup pada masa sekarang
didapatlcan pada masa beberapa saat setelah ini. Ciri-ciri yang dimiliki oleh fosil cangkang
Precambrian, yaitu pada masa Paleozoic, periode yang didapatkan masih dimiliki oleb cangkang
Cambrian. Spesimen yang didapat masih dalam yang ada pada Gastropoda tersebut pada masa
kondisi yang cukup bagus dari Pegunungan sekarang, sehingga dapat dikatakan bahwa
Ellsworth, Am erika Barat. Fosil gastropoda yang superfamili tersebut merupakan salah satu
didapat berasal dari beberapa genus, dengan kelompok fosil bidup (BANDEL, 2006).
genus yang paling umum adalah Pelagiel/a. Pada masa yang sarna namun pada
Genus lain yang juga didapatlcan pada masa itu periode berbeda, yaitu periode Cretaceous
antara lain Scaevogyra, Sinuopea dan Prop/ina KOLLMANN (2009) berhasil menemukan
Jenis terbesar yang didapat berasaJ dari banyak fosil dari Superfamili Trochoidea dan
Pelagiella paucivoluta dan yang paling kecil Stromboidea yang didapatlcan dariAustria. Hasil
darijenis Pelagiel/a bridgei (YOCHELSON & dari penemuan terse but, terdapat perbedaao
WEBERS,2006). hubungan kekerabatan antara basil analisa

45
secara genetika dengan hasil analisa hanya terdapat tiga genus yang masing-masing
berdasarkan ciri-ciri morfologi. Kurangnya hanya terdiri dari satu jenis yang masih hidup
karakter morfologi karena materi fosil yang pada masakini, dan tiga (mungkin empat) genus
tersisa umumnya sudah tidak utuh menjadi yang terdiri dari delapan (mungkin sembi Ian)
penyebab yang masuk akal untuk menjelaskan jenis. Faktor-faktor alamiah diduga kuatmenjadi
perbedaan tersebut. Di lain pihak, asal muasal penyebab berkurangnya jenis pada famili
famili-famili yang diteliti tidak diketahui dan tersebut, antara lain pemangsaan, kompetisi,
hubungannya dengan Superfamili Stromboidea tingginya produktivitas, besarnya masukan air
beluro bisa dibuktikan (KOLLMANN, 2009). dari runoof senz pengangkatan lempeng bumi
VERMEIJ & RAVEN (2009) (VERMEIJ &RAVEN, 2009).
menemukan bukti fosil gastropoda dari Famili Studi ontogeni cangkang pada Famili
Melongenidae pada masa yang lebih muda, yaitu Cerithidae yang didapatkan dari Polandia
masa Cenozoic periode Paleogene epoch Eocene menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan
yang didapatkan dari Pulau Kalimantan yang signifikan selama 160 jura tahun sejak
(Indonesia) di bagian barat laut. Famili jaman Mesozoic sampai sekarang. Berdasarkan
Melongenidae roerupakan famili yang relatif bukti yang ada, diduga kuat bahwa Superfamili
kecil pada gastropoda, yaitu hanya terdiri dari Cerithioidea (dan juga Soleniscidae) memiliki
22 jenis yang hidup pada masa kini dan 42 jenis nenek moyang Orthonemidae yang berasal dari
yang berupa fosil pada peri ode Paleogene. Loxonematidae, yaitu Gastropoda yang mirip
Berdasarkan hasil temuan fosil dari Kalimantan, Caenogastropoda (di sebut Caenogastropoda
muda) (KAIM, 2004).

Gambar 3. Bukti tidak adanya perubahan mendasar pada struktur cangkang famili Cerithiidae: (J) pada masa
Jalu (KAIM. 2004), (2) pada masa sekarang (FOlO koleksi pribadi).

46
Bukti masa kioi tersebut digunakan untuk mengetahui spesiasi
Bukti adanya evolusi, juga dapat yang terjadi pada gastropoda dan memetakan
dilihat dari berbagai hasil penelitian di masa model evolusinya dengan menggunakan 70
sekarang. Studi viviparitas pada gastropoda air jenis gastropoda dari Famili Conidae. Walaupun
tawar Famili Pachychilidae menggunakan ada delapan jenis yang tidak diketahui data-
filogeni berdasar sekuensi mitokondria gen 16S, datanya pada saat masih fase larva pada saat
menunjukkan adanya evolusi strategi ini, namun ciri-cirinya tetap memperlihatkan
reproduksi sebagai upaya adaptasi terhadap karakter yang dimiliki oleh nenek moyangnya.
lingkungan. Berdasarkan penelitian tersebut, Perubahan pad a perkembangan mulai larva
diketahui bahwa hampir seluruh gastropod a air sangat umum dan wajar terjadi pada kelompok
tawar memiliki nenek moyang yang bersifat gastropoda ini. Model sederhana yang dibuat
ovipar. Sedangkan pada Famili Pachychilidae untuk menjelaskan fenomena ini memperlihatkan
memiliki sifat seperti gastropoda air laut, yaitu bahwa, adanya seleksi spesies yang berkaitan
menghasilkan telur dalamjumlah banyak namun dengan adanya pola dispersal pada tahap larva
dengan jumlab kantung telur sedikit. sebagai bagian dari strategi adaptasi terbadap
Pembentukan telur dalamjumlah banyak tersebut lingkungannya (DUDA & PALUMBl, 1999).
adalah salah satu bentuk adaptasi untuk SERB & EERNISSE (2008) melakukan
mengatasi masalah lingkungan, yaitu studi mengenai pola evolusi konvergensi pada
memperbesar peluang eksistensi keturunan agar moluska, dan hasilnya menuojukkan bahwa
terhindar dari kepunahan (KOHLER et al.,2004). seleksi a1am berperan besar pada kompleksitas
Studi mengenai bubungan evolusi mata. Kompleksitas mata ternyata juga
dengan predasi menunj ukkan adaoya merupakan salah satu strategi terbadap
perubahan pada omamen cangkang sebagai Jingkungan, baik dalaro hal merespons mangsa,
bentuk dari pertahanan diri dari pemangsa pemilihan tempat tinggal, mewaspadai mangsa
utama, yaitu krustasea dan ikan. Hipotesa dari maupun untuk alasan lainnya. Kompleksitas
penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin mata tersebut terjadi sebagai wujud fenotifik dari
kompleks omamen cangkang, maka gastropoda kode genotifik yang berbeda-beda antar tiap
akan semakin dihindari oleh pemangsa. Hal ini jenis moluska. Secara umum, dapat dilihat
ditunjukkan dengan adanya fakta, bahwa bagian adanya perkembangan kompleksitas mata sejak
cangkang yang menjadi target perusakan oleh masa laropau sampai masa sekarang, yaitu dari
pemangsa adalah bagian yang tidak memiliki yang paling sederhana menjadi lebih kompleks
ornamen. Fakta lain menunjukkan bahwa bahkan sangat komplek. Tentunya dengan
semakin muda usia fosil yang ditemukan beberapa pengecualian pada jenis-jenis moluska
temyata omarnen pada cangkang gastropod a yang tidak begitu memerlukan mata, misalnya
semakin kompleks, sebagai bukti adanya jenis-jenis yang bidup di laut dalarn yang gelap
adaptasi terhadap lingkungan dan pemangsa. atau yang hidup sebagai endoparasit (SERB &
Pola adaptasi terse but berlangsung secara EERNISSE,2008).
perlahan, namun berjalan terus-menerus dan COLGAN et al. (2000) melakukan studi
diwariskan kepada keturunannya sebagai bagian molekuler, yakni dengan menggunakan selruensi
dari evolusi (PALMER, 1979). parsial dengan 28S rONA dan histone H3 pada
Studi sekuensi pada Famili Conidae 36 jenis gastropoda, chiton, dua jenis bivalvia
menunjukkan adanya transisi evolusioner sejak dan Nautilus untuk membuktikan hubungan
masa planktonik yang diturunkan oleh nenek kekerabatan gastropod a secara filogenetik
moyangnya, sebingga terjadi spesiasi. Penelitian berdasarkan karakter morfologi. Hasilnya

47
menunjukkan, bahwa jika dibandingkan antara histone H3 memiliki bias pada kodonoya
hasil analisa fiJogenetik berdasarkan morfologi (COLGAN et al., 2000).
dengan hasil analisa genetika dengan 28S rONA Contoh evolusi pada gastropoda
dan histone H3, masih terdapat banyak adalah yang terjadi dan masih dapat dilihat
ketidakcocokan, karena berbagai aJasan. Hasil sampai saat ini, yaitu pada kelompok siput
sekuensi dengan 28S rONA dan histone H3 ektoparasit pada karang dari Famili Epitoniidae
menunjukkan adanya varabilitas yang cukup dan kelompok siput endoparasit pada karang
tinggi, walaupun untuk histone H3 masih lebih dari Famili CoraJliopbiliidaeyang diJaporkan oleb
rendah, jika dibandingkan dengan sekuensi (GIITENBERGER& GI1TENBERGER, 2003;
menggunakan 28S rONA. lika dikomparasikan 2005). Kedua ilmuwan terse but melaporkan
antara hasil sekuensi dengan 28S rON A dan adanya radiasi adaptif dari kelompok siput
histone H3 tersebut, terlihat adanya perjalanan parasit menjadi sekitar 22 spesies untuk Famili
evolusi yang terjadi, namun tidak dapat Epitoniidae dan 16 spesies untuk Farnili
diketahui faktor-faktor penyebabnya, karena CoraUiophiliidae.

Gambar4. Keanekaragamanjenis lensa mata pada empat kelas moJuska sebagai bentuk bukti adanya
evolusi: a. bagian dorsal chiton (Polyplacopora); b. c. cangkang bagian anterior
diperbesar; d. mata palial berulang2 pada bivalvia (pelecypoda); e. mata cephalic pada
Strombidae (Gastropoda); f. mata tipe kamera pada cumi-cumi (Cephalopoda); g. mata
pada sotoog (Cephalopoda) (SERB & EERNISSE, 2008).

48
Gambar 5. Leptoconchus sp., salah satu gastropoda parasit pada karangjamur Fungia sp. a) Karangjamur
tampak atas; b) Karangjamur tampak bawah, lingkaran merah menunjukkan Iubang keciI yang
merupakan lnbang keluamya siphon siput parasit; c) Siput parasit didapatkan setelah karang
jamur ketika dipecah; d) Siput parasitjantan dengan cangkang memanjang; e) Siput parasit betina
dengan cangkang melebar (Foto pribadi).

-.....
Cytoc:lu-ome Oxidase 1 phylogmy

~ -t
'1
~-- 1

~-
Loc.ility~CorAl no..t"","_c

.- I----I'JI •:,,"~F"uI"_' ..
Co,,,,,U.optuhd:
I..q_"'>d;~
i..qt_us I"p(lra

...... ·Jr..... ~...,-,.J


...~ ~- •..F._(~-t~
!.ql«_do....I,,~

••·
Lll't"'""'"'"'s IJf#Cl<bIrla

~
-,
~
_,....r

•,
.. "'_1<'_-
to ~_IC"""""'_(lI
•:r-~}J'
:"1
...... ,.&

~ ~ .
,..:.
i ~!~~'l ........... ., ••,.
.......!W ~ .""- ·
r-~"'--t~
... •

-~
- ..
.~I==
-1:= ~
• "'-,
_.c=: ,
• ~f'iN
__~_m

'= i...,~""_'-II'I
as .., .....
I"" "'¥ ....,
_.
~d.7)
~(P

-'i"l
--
,_.,
....
-"'I.:
... ,
t\o..........
; t=«lb""....,4"
""".(11

... to """_00
tc-<,,---m
-,
...,1 . ........
.....

t. ~=~
I,!'li..t..:=r;;I'!)

.
I~I!I.'-~(f~ "'-xwtItNJi
L6pron.tdtws
l..q_"'_d~J

Gambar 6. Radiation adaptifyang terjadi pada Leptoconchus spp., salah satu gastropoda parasit pada karang
jamur famili Fungiidae (GlITENBERGER & GIITENBERGER, 2(03).

49
Peristiwa radiasi adaptif merupakan BANDEL, K. 2006. Families of the Cerithioidea
proses panjang yang menjadikan satu spesies and related superfamiJies (Paleo-
menjadi dua atau beberapa spesies dengan Caenogastropoda; Mollusca) from the
karakter yang hampir mirip, namun dengan pola Triassic to the recent characterize by
adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda- protoconch morphology - including
beda satu sarna lain. Sumber makanan, diduga the description of new taxa.
kuat menjadi faktor utarna terjadinya peristiwa Freiberger Forchungshefte C 511(14):
tersebut. Namun demikian, pad a akhirnya 59-138.
simbiosis yang terjadi antara siput parasit
COLGAN,OJ., W.F.PONDER and P.E.EGGLER
dengan inangnya memiliki sifat yang spesifik
2000. Gastropod evolutionary rates
(GITTENBERGER& GITIENBERGER, 2003).
and phylogenetic relationships
Artinya bahwa satu jenis siput paras it hanya
assesed using partial 28S rDNA and
bersimbiosis dengan jenis inang tertentu saja.
histone H3 sequences. Zoologica
Fenomena tersebut terjadi baik pada kelompok
Scripta 29 (1): 29-63.
siput ektoparasit maupun kelompok siput
endoparasit (GITTENBERGER & DANILOVA, N. 2008. Evolution of the human
GITIENBERGER,2003). immune system. Encyclopedia of Life
Science: 1-7.
DUDA, T.F. Jr. and S.R. PALUMBI 1999.
Developmental shifts and species
Pertanyaan besar mengenai adanya selection in gastropods. Proc. Natl.
proses evolusi pada Gastropoda, masib perlu Acad. Sci. USA vol. 96: 10272-10277.
dibuktikan kebenarannya. Bukti saat ini adalah
FITZ, D., H. REINNERAND and B.M. RODE
dilihat dari segi viviparitas, ontogeni, masa
2007. Chemical evolution toward the
planktonik, kompleksitas mata, morfologi,
origin oflife. Pure Appl. Chern. Vol 79
predasi, dan sebagainya, baik melalui studi fosiJ
No. 12:2101-2117.
maupun eksperimental. Studi molekuler
menggunakan sekuensi partial 28S rONA dan GITTENBERGER, A and E. GITTENBERGER
histone H3, sebenarnya menunjukkan adanya 2003. A Largely Criptic, Adaptive
proses evolusi, namun jika dibandingkan Radiation of Parasite Snails: Sibling
hasilnya dengan menggunakan morfologi masih Species in Leptoconchus (Gastropoda:
banyak ketidakcocokan karena berbagai macam Caenogastropoda: Corall iophilidae)
alasan. Oleh karena itu, masih sangat perlu Associated with Species Coral Hosts
banyak bukti dan alat bantu untuk mengetahui, (Scleractinia: Fungidae). In:
seberapajauh proses evolusi terjadi dan sejaub Gittenberger, A. The evolutionary
apa perubahan yang terjadi. history of parasitic gastropods and
their coral hosts. PhD Thesis, Leiden
University, Chapter 4: 61-78.
DAFTARPUSTAKA GITTENBERGER, A. aodE. GITTENBERGER
2005. A hitherto unnoticed adaptive
BANDEL, K. 2002. About the Heterostropha radiation: epitoniid species (Gastro-
(Gastropoda) from the carboniferous poda: Epitoniidae), associated with
and Premian. Mitt. Geol. - Palaont. corals (Scleractinia). Contributions to
Inst. Heft 86: 45-80. Zo%gy74 (Ifl): 125-203.

50
HARZHAUSER, M. 2001. Strombus PALMER, A.R. 1979. Fish predation and the
(Dilatilabrum) roegli sp. nov. A giant evolution of gastropod shell sculpture:
Oligocene strombid (Gastropoda) and its exsperimental and geographic evidence.
bearing on palaeoclimatic Evolution 33 (2): 697-713.
reconstructions of the Western Tethys.
ROY,K.,D.P.BALCHand M.E.HEllBERG 2001.
Annalen des Naturhistorischen
Spatial pattern of morphological diversity
Museums in Wien 102A: 61-67.
across the Indo-Pacific: analyses using
KAIM, A. 2004. The evolution of conch strombid gastropods. Proc. R. Soc. Lond.
ontogeny in Mesozoic open sea B 268:2503-2508.
gastropods. Palaeontologia Polonica
SERB, I.M. and D.J. EERNISSE 2008. Charting
62: 1-183.
evolution's trajectory: using molluscan
KENRICK, P. and P.R CRANE ]997. The origin eye diversity to understanding paralell
and early evolution of plants on land. and convergent evolution. Evo. Edu.
Nature Vol.389: 33-39. Outreach. 1: 439-447.
KOHLER, F., T.RINTELEN von,A. MEYER and STRAND, E., U HUSE and J. GISKE 2002.
M. GLAUBRECHT 2004. Multiple origin Artificial evolution of life history and
of viviparity in Southeast Asian behavior. The American Naturalist Vol.
gastropods (Ceritbioidea: Pachychilidae) 159No. 6: 624-644.
and its evolutionary implications.
VERMEU, G. J. and H. RAVEN 2009. Southest
Evolution 58 (10): 2215-2226.
Asia as the birthplace of unusual traits:
KOLLMANN, H.A. 2009. A Late Cretaceous the Melongenidae (Gastropoda) of
Aporrhaidae - dominated gastropod northwest Borneo. Contributions to
assemblage from the Gosau Group of the Zoology 78 (3): 113-127.
Pletzach AIm near Kramsach (Tyrol,
WAGNER, PJ. 2001. Gastropod phylogenetics:
Austria). Ann. Naturhist. Mus. Wien. III
progress, problems and implications.
A: 33-72.
Journal o/Phalaeonthology 75 (6): 1128-
MEYER, C.P.2004. Toward comprehensiveness: 1140.
increased molecular sampling with
YOCHELSON, E.L. and UF. WEBERS 2006. A
Cypraeidae and its phylogenetic
restudy of the Late Cambrian molluscan
implications. Malacologia 46 (1): 127-
fauna of Berkey (1898) from Taylors Falls,
156.
Minnesota. Minnesota Geological
OLENDZENSKl, L. and J.P. GOGARTEN 2009. Survey Report of Investigations 64: 60p.
Evolution of genes and organisms: the
YOCKEY, H.P. 2005. Information Theory,
tree / web of life in light of horizontal
Evolution and the Origin of Life.
gene transfer. Annals 0/ the New York
Cambridge University Press., New York.
Academe of Sciences 1178: 137-145.

51

Anda mungkin juga menyukai