A. PENDAHULUAN
Protista merupakan organisme mikroskopis yang hanya dapat diliat menggunakan
mikroskop, organisme ini bersifat eukariotik yang memilki organel yang di lindungi/di
selubuni oleh sel, mereka berkembang biak secara pembelahan biner dan juga
fragmentasi. Protista dapat ditemukan di sekliling kita. Adapun tujuan dengan
dilakukannya praktikum kali ini yaitu agar kita dapat lebih mudah dalam membedakan
berbagai kelas dengan karakteristik yang berfariasi dan dapat lebih tau mengenai
protista, serta dapat engembangkan cara berfikir ilmiah kita. Adapun sub kingdom yang
termasuk kedalam kingdom protista yaitu protozoa dan juga algae mikroskopis
(Blatchley, 2012).
Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti
yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena itu, alga pernah
digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus. Istilah anggang pernah dipakai bagi alga,
namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan
sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrlla, dalam taksonomi yang
banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok
divisi atau kelas tersendri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang
bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri
(Kirby, 2010).
Alga berasal dari bahasa Yunani yaitu “algor” yang berarti dingin Alga laut
(seaweed) merupakan bagian terbesar dari tumbuhan laut dan termasuk tumbuhan
tingkat rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang
dan daun meskipun tampak seperti ada perbedaan tapi sebenarnya hanya merupakan
bentuk thallus belaka. Siklus hidup alga yang periodik membutuhkan data tentang
distribusi alga dari berbagai tempat. Cukup banyak penelitian tentang manfaat dari alga
di bidang farmasi, kosmetika dan nutrasetika yang memerlukan data ekologis dan
biodiversitas (Nontji, 2012).
Penyusunan klasifikasi makroalga didasarkan pada kandungan warna yang paling
mencolok sehingga dapat menutupi warna lain yang terkandung didalamnya.
Berdasarkan warna kandungan tersebut, maka alga laut dapat dibagi menjadi 4 kelas
yaitu cyanophyta (alga hijau biru), chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga coklat), dan
rhodophyta (alga merah). Umumnya pembagian golongan dalam Alga ditentukan oleh
warna dan pigmen dalam tubuhnya. Bentuk morfologi, jumlah cabang, bentuk
percabangan, sistem perakaran, sistem pembentukan talus kandungan klorofil yang ada
dalam sel dinding sel, kandungan protein kandungan unsur dalam dinding maupun inti
selnya jumlah dan bentuk flagel atau cilia dan atau bentuk sel bagi yang uniseluler
(Afrianto, 2011).
Karagenan adalah polisakarida yang diekstraksi dari beberapa spesies rumput laut
atau alga merah (rhodophyceae). Karagenan adalah galaktan tersulfatasi linear hidrofilik.
Polimer ini merupakan pengulangan unit disakarida. Galaktan tersulfatasi ini
diklasifikasi menurut adanya u nit 3,6-anhydro galactose (DA) dan posisi gugus sulfat,
seperti yang disajikan di gambar 1. Tiga jenis karagenan komersial yang paling penting
adalah karagenan iota, kappa dan lambda. Sedangkan karagenan mu adalah prekursor
karagenan kappa, karagenan adalah prekursor iota. Jenis karagenan yang berbeda ini
diperoleh dari spesies rhodophyta yang berbeda. Secara alami, jenis iota dan kappa
dibentuk secara enzimatis dari prekursornya oleh sulfohydrolase. Sedangkan secara
komersial, jenis ini diproduksi menggunakan perlakuan alkali atau ekstraksi dengan
alkali (Campo et al. 2009).
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui produk apa saja yang ada di sekitar
kita yang menggunakan protista sebagai bahan baku atau bahan tambahannya dengan
melakukan survey di toko/warung atau minimarket di dekat rumah.
B. METODE
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktiku kali ini yaitu camera/handphone,
Tao Kae Noi Big sheet, Lays, Taro, Nutrijell, dan Agar-agar swallow. Adapun prosedur
kerja yang dapat dilakukan yaitu dengan dilakukannya observasi ke toko/minimarket
yang terdapat produk berbahan protista dengan tetap memperhatikan protocol
kesehatan, diamati dan diidentifikasi produk yang memilki komposisi olahan protista,
dicari dan dicatat bahan utama dari produk turunan protista tersebut melalui
penelusuran internet. Ditulis pada hasil pengamatan.
REFERENSI
Afrioanto, E. dan Liviawaty. 2011. Budidaya Rumput laut dan Cara Pengelolaannya.
Jakarta. Bharata
Blatchley, W.S. 2012. Protist. The Nature Publishing Co.,Idianapolis.
Campo, V.L., Kawano,D.F., Silva Júnior, D.B., Ivone Carvalho, I., 2009, “Carrageenans:
Biological Properties, Chemical Modifications and Structural Analysis”,
Carbohydrate Polymers, 77, 167-180
Fried, George H., Hademenos, George J. 2015. Teori dan Soal-Soal Biologi Edisi Kedua.
Jakarta, 2005.
Kirby, W. F.2010. Marine of Algae. British Museum, London
Linda Rusdiana, Mada Puspa. 2014. Laporan Tugas Akhir Pembuatan “Nori” dari Rumput
Laut Campuran Ulva Lactuca L. dan Glacilaria sp. Surakarta. Fakuktas Teknik.
Universitas Sebelas Maret.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Rasyid.A. 2017. Evaluation of nutritional composition of the dried seaweed Ulva lactuca
from Pameungpeuk waters, Indonesia. Tropical Life Sciences Research 28 (2) :
119–125.
Sengkey, EE. 2000. Uji kualitatif daya hambat ekstrak Caulerpa recemosavar: Uvifera
terhadap pertumbuhan beberapa bakteri patogenik. Summery Artikel. Jurusan
MSP, Fak. Perikanan. UNSRAT Manado. Serial online 21 Mei 2007, 2 pp
Suratman. 2014. Hasil Determinasi Tumbuhan. Surakarta. Laboratorium Jurusan Biologi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret
LAMPIRAN
Jawaban:
1. Jenis produk yang paling banyak menggunakan protista sebagai bahan utama atau
bahan campuran dalam pembuatannya adalah produk makanan dan kosmetik
seperti TaoKaeNoi, Agar-agar cepat saji yaitu Nutrijell dan agar-agar, Makanan ringan
atau snak Lays dan juga TaraNet, Masker Spirulina, dan OVale Facial Mask
2. Jenis atau kelompok protista apa saja yang banyak digunakan dalam pembuatan
bahan pangan atau kosmetik adalah dari divisi Rhodophyta dengan spesies yang
paling sering digunakan adalah Eucheuma cottonii dan Glacilaria verucosa.