Anda di halaman 1dari 25

Selasa, 04 Maret 2014

laporan praktikum pengamatan protista

LAPORAN
PENGAMATAN PROTISTA DI AIR

Disusun oleh :
Acitia Prabawanto (02)
SMA 1 BANTUL YOGYAKARTA
KELAS X A 1
SEMESTER GENAP 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM


Judul : Pengamatan Protista
Tanggal : 20 Januari 2014

1.2. TUJUAN PENGAMATAN


1. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista yang hidup di air
2. Mengamati Protista yang hidup di air

1.3. DASAR TEORI

Protista (Yunani, protos=pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau paling


sederhana. Sebagai organisme eukariotik, protista memiliki membran inti sel. Sebagian besar
protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia (rambut getar) sehingga
dapat bergerak (mortil), namun ada pula yang tidak memiliki alat gerak. Protista mudah
ditemukan karena hidup di berbagai habitat yang mengandung air. Namun, ada pula yang
hidup bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain secara parasit atau mutualisme.
Bersadarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh
makanan sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Protista Mirip Hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari
oganisme lain dengan cara menelan atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel
tubuhnya (intraseluler). Protozoa meliputi kelmpok Mastighopora, Sarcodina, Ciliopora, dan
Sporozoa.
b. Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang), adalah protista autotrof yang dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Alga meliputi kelompok Euglenophyta
(Euglena), Chrysophyta (Alga Keemasan), Pyrrophyta (Alga api), Chlorophyta (Alga Hijau),
Phaeophyta (Alga Cokelat), dan Rhodophyta (Alga Merah).
c. Protista Mirip Jamur (jamur Protista), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan
dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositis) makanan. Jamur
protista meliputi kelompok jamur air dan jamur lendir (Oomycota). Jamur lendir terbagi
menjadi jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).

BAB II
BAHAN DAN CARA

2.1 TEMPAT DAN WAKTU


Tempat : Laboratorium Biologi SMA N 1 BANTUL
Waktu : 20 Januari 2014, jam : 14.00

2.2 ALAT DAN BAHAN


1) Alat :
 Mikroskop
 Kaca obyek
 Kaca penutup
 Pipet
 Gelas Kimia
2) Bahan :
 Sampel air kolam
 Sampel air sawah
 Tissu

2.3 CARA KERJA


 Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
 Teteskan 1 tetes air kolam ke atas kaca obyek dengan menggunakan pipet.
 Tutup dengan kaca penutup.
 Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 (terkecil).
 Fokuskan gambar dengan makrometer.
 Gambarlah protista yang terlihat dan catat hasil pengamatan.
 Lakukan pengamatan ulang sebanyak 3 kali untuk setiap sample air.
 Lakukan langkah yang sama pada setiap sample air.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL
TABEL PENGAMATAN

a. Media Air Kolam


Menyerupai
Ciri-ciri Nama
Hewan/Tumbuhan/Jamur
Bulat agak lonjong Hewan Paramecium

Seperti rokok, memanjang Jamur Chlorella

b. Media Air Sawah


Menyerupai
Ciri-ciri Nama Keterangan
Hewan/Tumbuhan/Jamur
Seperti lonceng, Hewan Vorticella
bertangkai panjang

Bulat agak lonjong Hewan Paramecium


Bulat dengan kloroplas Tumbuhan Chlococcum
seperti mangkuk

PEMBAHASAN
1. Protista yang menyerpuai hewan:
Dikatakan menyerupai hewan karena Protista ini bersifat heterotrof. Protista ini dapat
memasukkan makanan dengan cara menelan melalui mulut pada membran selnya. Protista ini
tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung kiorofil.
Contoh : Paramecium, dapmia, amoeba.
Ciri- ciri : Bergerak bebas

2. Protista yang menyerupai tumbuhan:


Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof, memiliki kiorofil, dan
dengan bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis.
Contoh : Chlorella, chlorococcum
Ciri- ciri : Tidak bergerak bebas, berwarna

3. Protista yang menyerupai jamur:


Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian terjadi penyerapan sari-sari
makanan hasil pencernaan makanan oleh tubuh.
Contoh : Myxomycotina, Oomycota
Ciri- ciri : Tidak memiliki klorofil, berflagel, bergerak lambat

4. Ada persamaan antar anggota protista yaitu pada struktur tubuhnya yang mempunyai
membran sel, kebanyakan berklorofil, dinding sel dari seluosa, berspora, dan eukariotik.

5. Protista yang menyerupai hewan disebut protozoa . protista yang menyerupai hewan
umumnya dapat bergerak bebas karena memiliki alat gerak berupa flagel.

6. Protista yang menyerupai tumbuhan disebut juga algae. Protista yang menyerupai tumbuhan
tersusun atas thalus, yaitu alga oklat dan alga merah.

7. Algae selain memiliki pigmen hijau, juga memiliki pigmen warna yang lain,
Pigmen algae yang berwarna keemasan disebut karoten.
Pigmen yang berwarna cokelat disebut fikosantin.
Pigmen yang berwarna biru disebut fikosianin.
Pigmen yang berwarna merah disebut fikoeritrin.
BAB IV
KESMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam
setetes air itu terdapat kehidupan misalnya dalam air sawah, air kolam, air comberan dimana
dari sampel-sampel air tersebut dapat ditemukan protista.
Beberapa Protista yang kami temukan adalah Paramaecium, Chlorella, Vorticell

“PROTISTA”
LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh:

-------------------------------
X - MIA 5

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 TALUN
MEI 2014

“PROTISTA”
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun dalam rangka memenuhi tugas bidang studi Biologi yang dibimbing oleh Sayudhi
Purwanto S.Pd, M.Pd.

Oleh:
---------------------------------------------------------------------
X - MIA 5

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 TALUN
MEI 2014

Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Judul............................................................................................ 1
B. Praktikan..................................................................................... 1
C. Tanggal Perngumpulan Laporan Praktikum.............................. 1
D. Rumusan Masalah...................................................................... 1
E. Tujuan Kegiatan......................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS................................... 2
A. Landasan Teori........................................................................... 2
B. Hipotesis..................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 4
A. Alat dan Bahan........................................................................... 4
B. Cara Kerja................................................................................... 4
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN..................... 5
A. Tabel Pengamatan...................................................................... 5
B. Pembahasan................................................................................ 11
BAB V DISKUSI.................................................................................... 21
A. Pertanyaan Diskusi..................................................................... 21
B. Jawaban Diskusi......................................................................... 21
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 24
A. Kesimpulan........................................................................................ 24
B. Saran................................................................................................... 24
Daftar Pustaka........................................................................................ 25

BAB I
PENDAHULUAN
Judul :
Protista
Tanggal Pengumpulan Laporan Praktikum:
18 Mei 2014
Raktikan :
Nama Praktikan Kelas Nomo Tanda Tangan
r Praktikan
Absen

Rumusan Masalah :
1. Menjelaskan ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)
2. Mengklasifikasikan tumbuhan paku (Pteridophyta) berdasarkan morfologinya,
Tujuan Kegiatan :
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komunitas tumbuhan paku
dengan melihat ciri-ciri secara morfologi.

BAB II
LANDASAN MATERI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Materi
Protista merupakan jasad yang umumnya yang sangat kecil ukurannya. Sehingga
sukar dilihat tanpa alat perbesaran. Protista merupakan organisme eukariotik yang tersusun
atas satu sel (monoselluler), Monoselluler berkoloni, dan multiselluler yang belum
mengalami diferensiasi dalam jaringan. Anggota Protista adalah semua organisme eukariotik
yang tidak termasuk kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia. Yang termasuk Protista
diantaranya adalah Protozoa, jamur lendir, jamur air, Algae monoselluler, dan Alagae
multiselluler. Protista anggotanya ada yang mirip hewan yaitu Protozoa, mirip tumbuhan
yaitu Alga, dan mirip jamur yaitu jamur lendir. Karena Protista strukturnya masih sederhana
maka sangat peka terhadap perubahan lingkungannya termasuk tidak tahan terhadap
perubahan suhu. Umumnya hidup di tempat lembab, berair, atau di dalam tubuh makhluk
hidup lainnya. Protozoa termasuk protista yang memiliki anggota banyak bersifat holozoik,
hidup di air yang menggenang (tidak berarus) yang dapat menyebabkan infeksi kulit.
Holozoik pada protista bersifat heterotrof dengan sumber makanan berupa zat organik
diperoleh secara fagositosis maupun menpencerna makanan secara ekstraselluler (misal
Amoeba, Paramecium, Tripanosoma, Plasmodium). Holofitik pada Protista autotrof dengan
klorofil untuk melakukan fotosintetis (misalnya Chlrella, Euglena, Volvox, Clamydomonas).
Reproduksi secara vegetatif umumnya dengan membelah diri. Reprduksi generaif umumnya
denga konjungasi atau anisogami. Respirasi dengan cara difusi.
Kata Protozoan berasal dari bahas Yunani (Protos = pertama, zoon = binatang) berarti
binatang yang sangat rendah yang bersel satu (uniselluler). Merupakan Protista yang mirip
hewan karena makanan diperoleh dengan mencerna dan menyerap. Berdasarkan alat gerak,
rtzoa dikelompokan menjadi empat kelas yaitu, kelas: Rizopoda, Cilliata, Flagelata dan
Sporozoa.
· Rhyzopoda (Sarcodina), bergerak menggunakan kaki semu / Pseudopodia. Contoh :
Amoeba.
· Flagellata (Mastigophora),bergerak menggunakan flagellum / mastig / bulu cambuk.
Contoh :
Trypanosoma, Giardina.
· Cilliata (Ciliophora), bergerak menggunakan cilia / bulu getar. Contoh Paramecium,
Stentor.
· Apicomlexam (Sorozoa), tidak mempunyai alat gerak, tetapi mampu berspora. Contoh:
Plasmodium
Jika setetes air kolam diamati dengan mikroskop maka akan terlihat bermacam
macam organisme yang sangat menarik. Kebanyakan dari mikroorganisme tersebut adalah
protozoa. Bentuk tubuh protozoa bermacam-macam ada yang permanen ada yang berubah
ubah. Habitat protozoa di air dan di tempat-tempat yang lembab dan basah yang banyak zat
organik atau parasit pada organisme lain.

B. Hipotesis
1. Di berbagai jenis air terdapat protista menyerupai tumbuhan maupun hewan.
2. Protista menyerupai hewan dan menyerupai tumbuhan dapat digolongkan dengan
mengetahui morfologinya.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan

Alat:
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah,
1. Mikroskop
2. Kaca obyek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Gelas Kimia
Bahan :
Adapun Bahan yang menunjang kegiatan ini sebagai berikut,
1. Sampel air kolam yang berwarna hijau
2. Sampel air sawah
3. Sampel air got/ comberan
4. Air rendaman jerami (direndam 7 hari)
4. Tissu (sapu tangan)

B. Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
2. Teteskan 1 tetes air kolam ke atas kaca obyek dengan menggunakan pipet.
3. Tutup dengan kaca penutup.
4. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 10.
5. Gambar protista yang terlihat dan catat hasil pengamatan.
6. Lakukan pengamatan ulang sebanyak 3 kali untuk setiap sample air.
7. Lakukan langkah yang sama pada setiap sample air.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
Air Sawah
NO Menyeru-pai
Ciri-ciri (hewan/ Nama Gambar
tumbuhan)
1 • Bentuk tubuh Amoeba dapat Hewan Amoeba
berubah-Ubah, Bersel satu dan
hidup bebas di tempat-tempat
yang becek, berair, dan
mengandung makanan.
• Dengan kaki semunya,
Amoeba dapat menangkap dan
mengambil makanan.
• Amoeba dapat berkembang
biak dengan pembelahan biner
tanpa melalui tahap-tahap
mitosis.
2. • Berwarna hijau karena Hewan Euglena
mengandung kiorofil. Viridis
• Sel berbentuk oval
memanjang.
• Di salah satu ujungnya
terdapat mulut sel.
• Dan mulutnya muncul satu
flagela (cambuk) yang
berfungsi sebagai alat gerak.
• Mempupinyai bintik mata
yang terletak di dekat mulut sel
yang berfungsi untuk
membedakan antara gelap dan
terang.

3  Koloni berbentuk bola Tumbuhan Volvox


 Banyak ditemukan di air tawar
 Bergerak menggunakan flagella
 Mempunyai bintik mata
Termasuk dalam Protista mirip
tumbuhan
Ciri-ciri Navicula : Tumbuhan Navicula
1. Berbentuk seperti perahu
2. Termasuk Protista mirip
tumbuhan
3. Habitatnya air tawar dan air
laut
4. Organisme uniselular
Memiliki diding sel dari bahan
silikat hidrat.

Air Kolam
N Ciri-ciri Menyeruu- Nama Gambar
O pai (hewan/
tumbuhan)
1 Ciri-ciri Chlorella Tumbuhan Chlorella
1.Chlorella adalah genus
mikroalga atau ganggang
hijau bersel tunggal yang
hidup di air tawar, laut,
dan tempat basah
2. Perkembangbiakannya
terjadi secara vegetatif
dengan membelah diri.
3.Chlorela merupakan
mikroorganisme yang
termasuk dalam filum
Chlorophyta atau yang
sering kita kenal sebagai
alga hijau.
4. Tersusun atas selulosa
2 Koloni berbentuk bola Tumbuhan Volvox
 Banyak ditemukan di air
tawar
 Bergerak menggunakan
flagella
 Mempunyai bintik mata
 Termasuk dalam Protista
mirip tumbuhan
3 Ciri-ciri Paramecium : Hewan Parameci-
 Ujung depan tubuhnya um
tumpul, dan bagian
belakang meruncng
(seperti sandal)
 Mempunyai dinding sel
 Tubuhnya berukuran
antara 120-300 mikron
 Memiliki dua inti yaitu
makronukleus dan
mikronukleus
 Bergerak dengan
menggoyahkan silianya
4 Ciri-ciri Osillatoria : Tumbuhan Osillato-
 Tubuh berbentuk benang ria
(filament) tersusun atas
sel – sel yang dipilih dan
rapat.
 Dapat bergerak maju
mundur disebut sebagai
gerak osilasi.
 Lebar sel dapat
mencapai 6,8 mm.
 Filamen dapat bergerak
dengan cara meluncur
lambat.

Air Got
N Ciri-ciri Menyeruu- Nama Gambar
O pai (hewan/
tumbuhan)

1 Ciri-ciri Paramecium : Hewan Parrame-


cium
 Ujung depan tubuhnya
tumpul, dan bagian
belakang meruncng
(seperti sandal)
 Mempunyai dinding sel
 Tubuhnya berukuran
antara 120-300 mikron
 Memiliki dua inti yaitu
makronukleus dan
mikronukleus
 Bergerak dengan
menggoyahkan silianya
2 • Bentuk tubuh Amoeba Hewan Amoeba
dapat berubah-Ubah,
Bersel satu dan hidup
bebas di tempat-tempat
yang becek, berair, dan
mengandung makanan.
• Dengan kaki semunya,
Amoeba dapat
menangkap dan
mengambil makanan.
• Amoeba dapat
berkembang biak dengan
pembelahan biner tanpa
melalui tahap-tahap
mitosis.
3 Ciri-ciri Osillatoria : Tumbuhan Osillato-
 Tubuh berbentuk benang ria
(filament) tersusun atas
sel – sel yang dipilih dan
rapat.
 Dapat bergerak maju
mundur disebut sebagai
gerak osilasi.
 Lebar sel dapat
mencapai 6,8 mm.
 Filamen dapat bergerak
dengan cara meluncur
lambat.
B. Pembahasan

1. Amoeba
Para Amoeba (jamak amoebae atau Amuba) ditemukan di habitat darat serta air.
Bahkan, dapat berkembang di hampir semua jenis habitat. Beberapa parasit di alam, sehingga
menyebabkan kerusakan pada manusia dan hewan. Sampai saat ini, enam spesies parasit
diidentifikasi yang menyebabkan ringan sampai penyakit berat pada manusia. Oleh karena
itu, ini organisme eukariotik uniseluler secara luas dipelajari dalam mikrobiologi. Mari kita
bahas secara singkat tentang fitur karakteristik Amoeba tersebut.
Sebuah membran sel membungkus sitoplasma sel dan organel dari Amoeba. Karena
tidak ada dinding sel, struktur selular yang tidak pasti. Hal ini dapat memperlihatkan dalam
bentuk apapun, berdasarkan kondisi sekitarnya. Ia memiliki pseudopodia untuk keperluan
penggerak dan makan. Para pseudopods adalah perpanjangan dari sitoplasma. Amoeba
menelan makanan dengan cara fagositosis, yang berarti mengelilingi bakteri atau protista
kecil lainnya, dan mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam vakuola. Pencernaan partikel
makanan terjadi dalam vakuola dengan bantuan tindakan enzimatik.
Sebuah Amoeba dapat memiliki lebih dari dua inti dalam sel. Mirip dengan protozoa
lain, mereproduksi secara aseksual baik oleh mitosis atau sitokinesis. Di bawah divisi kuat
dari Amoeba, porsi yang berisi inti selamat, sedangkan bagian tanpa inti mati. Ketika
organisme terkena lingkungan mematikan, ternyata menjadi bentuk aktif, yang dikenal
sebagai kista amuba. Ini terus tetap dalam bentuk kista sampai bertemu kondisi lingkungan
normal.
Klasifikasi Amoeba
Amuba sangat sensitif terhadap rangsangan, yang jelas dari penyusutan atau perluasan
sel, tergantung pada kondisi sekitarnya. Seperti untuk menjaga tekanan osmotik dalam sel,
vakuola bertanggung jawab untuk hal yang sama. Ketika Amoeba disimpan dalam larutan
garam hipertonik (pekat), sel menyusut dan mencegah masuknya garam. Sebaliknya, bila
terkena air tawar hipotonik, sel Amoeba mengembang dan membengkak.
Datang ke taksonomi organisme ini, sering tidak jelas dan membingungkan karena
Amoeba memiliki fitur morfologi yang khas. Hal ini juga sebagian karena fakta bahwa
banyak spesies lain protista menyerupai eukariot uniseluler ini dalam anatomi dan perilaku
mereka. Salah satu ciri khas yang membedakan Amoeba laut dari yang dari spesies air tawar
adalah kurangnya vakuola kontraktil dan enzim mereka.
Klasifikasi :
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Amoebozoa
Filum: Tubulinea
Order: Tubulinida
Family: Amoebidae
Genus: Amoeba
Spesies: proteus, dubia, animalcule, dll

2. Euglena Viridis
Euglenoida memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel
Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan
satu bulu cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan
untuk membedakan gelap dan terang. Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju
vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu
pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu dan
tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk reproduksi
Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur.
Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan
sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena
baru. Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya.
Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya,
zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
Euglena berhabitat di habitat air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di kolam
peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Euglena virdis adalah sebagai berikut :
Kingdom : Excavata
Divisi : Eugnelophycota
Class : Euglenoidea
Ordo : Euglenales
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Species : Euglena Viridis

3. Volvox
Volvox adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni. Koloni
Volvox berbentuk menyerupai bola. Pada sel-sel vegetatif bagian tepi berflagel dua. Koloni
sel tersebut dihubungkan satu dengan yang lain melalui benang-benang sitoplasma. Volvox
hidup di air tawar misalnya di sawah atau di kolam.
Perkembangbiakan Volvox
Perkembangbiakan vegetatif dengan menggunakan sel-sel vegetatif yang ukurannya
lebih besar dari sel vegetatif lainnya yang terdapat di dalam koloni. Sel-sel itu dinamakan
gonidia yang merupakan sel pemula. Koloni anak gonidia akan membelah berulang kali
sehingga terbentuk koloni baru yang berukuran kecil, yang kemudian lepas dari koloni induk
dan tumbuh menjadi koloni Volvox baru.
Perkembangbiakan generatif Volvox secara oogami sebagai berikut. Di dalam koloni
terdapat sel vegetatif yang lebih besar dari sel vegetatif yang lain. Sel vegetatif tersebut akan
berkembang menjadi anteridium yang menghasilkan anterozoid dan oogonium yang
menghasilkan sel telur (ovum). Ovum yang telah dibuahi menjadi zigot yang kemudian
mengalami pembelahan, sehingga terbentuk koloni anak.
Klasifikasi
Filum: chlorophyta
Upafilum: Mastigophora
Kelas: Phytomastigophorea
Ordo: Volvocales
Famili: Volvocaceae
Genus: Volvox

4. Navicula sp.
Alga ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya
mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam plankton. Navicula sp
hidup di air tawar dan di laut.
Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Di antara kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe.
Perkembangbiakan Navicula sp:
Perkembangbiakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatomae
membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya,
dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun
tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan
demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecil
daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
Perkembangbiakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran
tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan
mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan meninggalkan sel
dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya
tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak baru.
Bila Navicula mati, dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom yang
kaya zat kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.
Klasifikasi
Menurut Prasetyo (1967), klasifikasi dari Navicula sp. adalah sebagai berikut :
· Diviso : Chrysophyta
· Kelas : Bacillariophyceae
· Genus : Navicula
· Species : Navicula sp

5. Chlorella
Bentuk sel Chlorella bulat atau bulat telur, merupakan alga bersel tunggal (uniseluler),
dan kadang-kadang bergerombol. Chlorella memiliki diameter sel berkisar antara 2 − 8
mikron, berwarna hijau karena klorofil merupakan pigmen yang dominan. Dinding selnya
keras terdiri dari selulosa dan pektin. Sel ini mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan.
Chlorella dapat bergerak tetapi sangat lambat sehingga pada pengamatan seakan-akan tidak
bergerak (Alim dan Kurniastuty, 1995).
Menurut habitat hidupnya, ada dua macam Chlorella yaitu Chlorella yang hidup di air
tawar dan Chlorella yang hidup di air laut. Chlorella bersifat kosmopolit yang dapat tumbuh
dimana-mana, kecuali pada tempat yang sangat kritis bagi kehidupan (Alim dan Kurniastuty,
1995).
Chlorella sp merupakan salah satu phytoplankton yang dapat menjadi media untuk
budidaya Budidaya Moina sp. Kegiatan kultur massal Chlorella sp dapat dilakukan dalam bak
fiber, bak beton ataupun bak kayu yang dilapisi terpal bagi skala rumah tangga. Dalam usaha
rumah tangga kultivasinya dilakukan baik sebagai media utama produksi moina ataupun
pakan alami bagi larva ikan.
Klasifikasi Chlorella sp.
Menurut Bougis (1979) dalam Merizawati (2008), klasifikasi Chlorella sp. adalah
sebagai berikut :
· Phylum : Chlorophyta
· Kelas : Clorophyceae
· Ordo : Chlorococcales
· Familia : Chlorellaceae
· Genus : Chlorella
· Species : Chlorella sp.

6. Paramecium
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar
50-350ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini
memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk
mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk
mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksi
secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi).
Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan
mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi
aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan
organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk
mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk
mengeluarkan sisa makanan.
Klasifikasi
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Protista
Filum: Ciliophora
Kelas: Ciliatea
Ordo: Peniculida
Famili: Parameciidae
Genus: Paramecium

7. Oscillatoria
Ganggang hijau biru adalah organisme prokariotik dan karenanya tidak terikat
memran organel. Lebih erat kaitannya dengan bakteri daripada algae lain, mereka sering
disebut cyanobacteria. Mereka terjadi di laut, air tawar dan habitat darat. Cyanophyta
merupakan komponen penting dalam siklus nitrogen dan produsen (Naibaho, 2011). Salah
satu species dari cyanophyta adalah Oscillatoria sp. dan inilah yang akan saya bahas lebih
lanjut didalam makalah ini khususnya untuk jenis spesies cyanophyta.
Adapun ciri-ciri dari Oscillatoria sp. menurut Cartono (2005) adalah sebagai berikut :
- Tubuh berbentuk benang (filament) tersusun atas sel – sel yang dipilih dan rapat.
- Dapat bergerak maju mundur disebut sebagai gerak osilasi.
- Sel membelah memperpanjang tubuh, sedang pertambahan individu dengan
fragmentasi.
- Lebar sel dapat mencapai 6,8 mm.
- Filamen dapat bergerak dengan cara meluncur lambat.
Menurut Naibaho (2012), cyanophyta ditemukan hampir di semua habitat, dari
samudera ke air tawar sampai ke batu di tanah. Kebanyakan cyanophyta ditemukan di air
tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-
kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan
dan berbagai jenis protista, atau spons serta menyediakan energi bagi inang.
Menurut Nurlailudin, et al. (2012), Oscillatoria sp. dimanfaatkan sebagai sel protein
sel tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP) sebagai produsen primer dan pakan ikan.
Klasifikasi Oscillatoria sp.
Menurut Nurlailudin, et al. (2012), klasifikasi Oscillatoria sp. adalah sebagai berikut:
· Kingdom : Bacteria
· Phylum : Cyanophyta
· Class : Cyanophyceae
· Order : Oscillatoriales
· Family : Oscillatoriaceae
· Genus : Oscillatoria
· Spesies : Oscillatoria sp.

BAB V
DISKUSI
A. Pertanyaan Diskusi
1. Dari pengamatan yang kamu lakukan adakah protista yang menyerupai hewan? Jelaskan
alasan apa yang mendasari kamu mengelompokkan organisme tersebut kedalam protista
mirip hewan (Protozoa)?
2. Dari pengamatan yang kamu lakukan adakah protista yang menyerupai tumbuhan? Jelaskan
alasan apa yang mendasari kamu mengelompokkan organisme tersebut kedalam protista
mirip tubuhan (Algae)?
3. Sebutkan spesies protista yang kamu temukan:
a. Mirip hewan
b. Mirip tumbuhan
4. Setelah melakukan pengamatan protista dan mengumpulkan informasi dari buku, apakah
kalian menemukan persamaan antar anggota protista yang menerupai hewan dan menyerupai
tumbuhan? Jelaskan!
5. Algae selain memiliki pigmen hijau, juga memiliki pigmen warna yang lain, sebutkan
nama dan warna dari pigmen tersebut!

B. Jawaban Diskusi
1. Dari pengamatan yang kamu lakukan adakah protista yang menyerupai hewan? Jelaskan
alasan apa yang mendasari kamu mengelompokkan organisme tersebut kedalam protista
mirip hewan (Protozoa)?
Jawab :
Ada, protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu
filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
 Organisme uniseluler (bersel tunggal)
 Eukariotik (memiliki membran nukleus)
 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah.
2. Dari pengamatan yang kamu lakukan adakah protista yang menyerupai tumbuhan? Jelaskan
alasan apa yang mendasari kamu mengelompokkan organisme tersebut kedalam protista
mirip tubuhan (Algae)?
Jawab :
Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki
kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
 Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta). Contoh:
Ulva
 Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
 Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, lebih tepat apabila
masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
3. Sebutkan spesies protista yang kamu temukan:
a) Mirip hewan
b) Mirip tumbuhan
Jawab :
a) Mirip hewan : Amoeba, Euglena Viridis, Paramecium.
b) Mirip tumbuhan : Volvox, Navicula sp, Chlorella, Oscillatoria.
4. Setelah melakukan pengamatan protista dan mengumpulkan informasi dari buku, apakah
kalian menemukan persamaan antar anggota protista yang menerupai hewan dan menyerupai
tumbuhan? Jelaskan!
Jawab :
Menurut pengamatan yang telah dilakukan, kami berkesimpulan bahwa ganggang /
algae dan protozoa berada pada kingdom yang sama, yaitu kingdom protista. Jadi, keduanya
memilikii ciri yang sama yaitu eukariot (inti sel dilapisi membran). perbedaannya adalah
pada ganggang merupakan protista mirip tumbuhan yaitu memiliki klorofil, sedangkan
protozoa adalah protista mirip hewan jadi tidak memiliki klorofil.

5. Algae selain memiliki pigmen hijau, juga memiliki pigmen warna yang lain, sebutkan
nama dan warna dari pigmen tersebut!
Jawab :
Menurut pengamatan dan referensi yang kami baca, kami mendapatkan bahwa pada
tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Telah diketahui bahwa terdapat mikroorganisme yang mirip hewan dan mirip
tumbuhan, misalnya Euglena. Protista diangap sebagai organisme peralihan antara monera
dan organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan. Protista ada yang mirip hewan, mirip
tumbuhan dan mirip jamur. Protista mirip hewan dikenal sebagai Protista yang terdiri dari 4
filum yaitu flagellata , rhizopoda, cilliata dan sporozoa.
Protista mirip tumbuhan memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dna hidup
autrotof. Yang tergolong Protista mirip tumbuhan adalah ganggang yang tidak mempunyai
akar, batang dan daun sejati, tubuhnya disebut talus karena itu ganggang tidak tergantung
tumbuhan plantae. Protista mirip jamur dibagi menjadi 2 filum, yaitu myxomycota dan
oomycota. Protista umumnya ditemukan di air, baik air tawar maupun air laut. Protista
merupakan plankton yaitu organisme berukuran mikroskopis yang melayang-layang di air.
B. Saran
 Diharapkan kepada pembaca agar turut melindungi kekayaan makhluk hidup di Indonesia
agar kehidupan di dunia tetap stabil mengingat peran-peran protista tersebut

Anda mungkin juga menyukai