Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM KE-3

PRODUK BERBAHAN PROTISTA

Aisya Fauzia1*
1
* IAIN Syekh Nurjati Cirebon
* email penulis: aisyafauzia7@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Protista (Yunani, protos=pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau
paling sederhana. Sebagai organisme eukariotik, protista memiliki membran inti sel.
Sebagian besar protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia
(rambut getar) sehingga dapat bergerak (mortil), namun ada pula yang tidak memiliki alat
gerak. Protista mudah ditemukan karena hidup di berbagai habitat yang mengandung air.
Namun, ada pula yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain secara parasit
atau mutualisme. Bersadarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara
memperoleh makanan sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga
golongan, yaitu Protista Mirip Hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang
memperoleh makanan dari oganisme lain dengan cara menelan atau memasukkan
makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Protozoa meliputi kelmpok
Mastighopora, Sarcodina, Ciliopora, dan Sporozoa. Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau
Ganggang), adalah protista autotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara
fotosintesis. Alga meliputi kelompok Euglenophyta (Euglena), Chrysophyta (Alga
Keemasan), Pyrrophyta (Alga api), Chlorophyta (Alga Hijau), Phaeophyta (Alga Cokelat),
dan Rhodophyta (Alga Merah). Protista Mirip Jamur (jamur Protista), adalah protista
heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau
menelan (fagositis) makanan. Jamur protista meliputi kelompok jamur air dan jamur lendir
(Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan
jamur lendir seluler (Acrasiomycota).Protozoa adalah organisme-organisme heterotrofik
yang ditemukan di semua habitat utama. Sebagian di antaranya hidup bebas, sedangkan
yang lainnya hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan. Sebagaian protozoa juga
menjalani gaya hidup simbiotik berupa komensalisme dan mutualisme. Protozoa
parasitik menyebabkan beberapa penyakit manusia yang paling tersebar luas dan
membahayakan. Pada umumnya, reproduksi protozoa adalah aseksual, tetapi terjadi juga
pola-pola seksual yang kompleks (Fried H George, 2011: 318).

Peranan Protista dalam Kehidupan. Peranan protista dalam kehidupan ada yang
menguntungkan dan juga ada yang merugikan. Peranan Protista yang Menguntungkan
yaitu euglena viridis adalah protista yang berperan sebagai indikator polusi air/sungai,
fosil Foraminifera (Globigerina) digunakan untuk penanda (marker) umur batuan sedimen
dan petunjuk pencarian sumber minyak bumi, radiolaria
(Collosphaera dan Acanthometron), endapan cangkang (lumpur Radiolaria) digunakan
sebagai bahan penggosok dan sebagai indikator sumber minyak bumi, Ulva digunakan
sebagai sayuran, Caulerpa racemosa digunakan sebagai sayuran dan lalapan,
Chlorella digunakan sebagai PST (protein sel tunggal) yang diproduksi menjadi makanan
suplemen dan kosmetik, Laminaria digitalis sebagai penghasil iodin untuk obat penyakit
gondok, Gelidium robustum dan Eucheuma spinosum digunakan sebagai bahan agar-agar,
Palmaria palmata (dulse), Porphyra, Chondrus crispus, dan Mastocarpus stellatus diolah
menjadi sop, salad, pizza, dan nori, Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus
vesiculosus digunakan untuk membuat salep dan es krim, Navicula digunakan untuk bahan
isolasi, bahan penggosok, bahan penyekat dinamit, dan digunakan untuk campuran semen.
(Winarno FG. 2011)

Peranan Protista yang Merugikan. Selain dapat memberikan manfaat bagi kehidupan,
Protista juga dapat merugikan. Protista dikatakan merugikan karena dapat menyebabkan
penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Pada Manusia, Plasmodium dapat
menyebabkan penyakit malaria, Trypanosoma cruzi menyebabkan penyakit chagas yang
menyerang hati, kelenjar limfa, dan sumsum tulang, Trypanosoma
gambiense menyebabkan penyakit tidur di daerah Afrika Tengah dan ditularkan oleh lalat
tse-tse jenis Glossina palpalis, Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut, kerusakan
gigi, dan gusi, Balantidium coli menyebabkan disentri balantidium yang menyerang selaput
lendir pada usus besar, Trichomonas vaginalis menyebabkan keputihan pada wanita. Pada
Hewan, Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada hewan ternak seperti kuda
dan sapi. Penyakit tersebut ditularkan oleh lalat kandang (Stomoxys calcitrans).,
Trichomonas foetus menyebabkan keguguran pada kambing, Trypanosoma
vivax menyebabkan penyakit pada domba, Saprolegnia sp. hidup sebagai parasit pada ikan
dan dapat menyebabkan kematian pada ikan air tawar. Pada Tumbuhan, Phytophthora
faberi hidup parasit pada tanaman karet, Phytophthora infestans menyebabkan penyakit
karat putih pada tanaman kentang, Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau,
Pythium menyerang pangkal batang kecambah (Mushollaeni W, Rusdiana E: 2011)
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui produk apa saja yang ada di sekitar kita
yang menggunakan protista sebagai bahan baku atau bahan tambahannya dengan
melakukan survey di toko/warung atau minimarket di dekat rumah
B. METODE
Alat dan bahan
1. Gadget
2. Lays
3. Pepsodent
4. Nutrijel
5. Nature-E
6. Sprirulina tiens
ProsedurKerja
1. Ditentukan tempat mini market atau toko yang akan dikunjungi.
2. Dipilih produk yang mengadung protista
3. Diamati protista apa saja yang terkadung dalam produk tersebut.
4. Buatlah tabel hasil pengamatannya.
C. HASIL DAN PEMABAHASAN
Hasil
NO Nama produk Perusahaan Bahan Speies/
/merk genus penghasil
1 Snack Lay’s PT. Indofood Rumput laut Eucheuma
1. fritolat makmur cottonii

2 Pasta gigi PT. Lion wings Silica Diatom,kelompok


2. Ciptadent ganggang
keemasan
(Chrysophyta)

3 Nutrijell PT. Forisa Karagenan Gelidium sp.


3. Nusapersada

4 Nature-E PT Darya-Varia Ganggang merah Eucheuma


4. Laboratoria Tbk spinosum.

5 Spirulina tiens PT. ultratrend Ganggang hijau Spirullina sp.


5. Biotech Chlorella
6 Collidan PT Prima Medika Ganggang Sargassum sp
6. Laboratories Cokelat (Phaeophyta)

Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 7 November 2O2O di rumah


mengenai Produk Berbahan protista yang bertujuan untuk Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui produk apa saja yang ada di sekitar kita yang menggunakan protista sebagai
bahan baku atau bahan tambahannya dengan melakukan survey di toko/warung atau
minimarket di dekat rumah dengan metode. Alat dan bahan, Gadget , Lays, Pepsodent,
Nutrijel , Nature-E, Sprirulina tiens. ProsedurKerja, Ditentukan tempat mini market atau
toko yang akan dikunjungi, Dipilih produk yang mengadung protista, Diamati protista apa
saja yang terkadung dalam produk tersebut. Buatlah tabel hasil pengamatannya.

Protista merupakan organisme eukariotik sederhana yang memiliki membran inti sel
dan terdapat kromosom didalamnya. Sebagian besar Protista memiliki alat gerak berupa
flagela (bulu cambuk) atau silia (rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun
adapula yang tidak memiliki alat gerak. Berdasarkan ciri-ciri protista yang menyerupai
hewan, tumbuhan dan jamur, protista dikelompokkan menjadi tiga subkingdom yaitu
Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (ganggang atau algae) dan
Protista mirip jamur. Masing-masing kelompok memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Kebanyakan dari protista mereka tinggal dan hidup diperairan. Namun, beberapa ada yang
tinggal dan hidup ditubuh makhluk lain. Pada protista terdapat Organel yang berada
didalamnya antara lain nukleus, retikulum endoplasma, aparatus golgi dan lisosom.
Protista bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual dilakukan
dengan perkawinan antara dua gamet. Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara pembelahan biner. Protista merupakan eukariota yang dapat melakukan fotoautotrof
karena adanya kloroplas, namun juga bisa heterotrof dengan cara mengabsorbsi molekul
organik atau mencerna partikel lain. Selain itu beberapa jenis dari protista juga dapat
melakukan fotoautotrof dan heterotrof atau yang bisa disebut miksotrof. (Irnaningtyas,
2014)
Berdasarkan pada praktikum ditemukan produk pertama yaitu snack lay’s dari PT.
Indofood Fitolat Makmur bahan nya berupa rumput laut spesies Eucheuma cottoni. Adapun
klasifikasinya :
Kingdom : Plantae

Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhydophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Solieracea

Spesies : Eucheuma cottonii

Author : (Bosse 1913)

Eucheuma adalah alga rumput laut yang mungkin berwarna coklat, merah, atau


hijau. Spesies Eucheuma digunakan dalam produksi karagenan , bahan
untuk kosmetik , pengolahan makanan , dan industri manufaktur, serta sumber makanan
bagi masyarakat di Filipina dan sebagian Indonesia dan Malaysia .  Eucheuma cottonii -
dibudidayakan di Filipina - adalah spesies khusus yang dikenal sebagai gusô .  Spesies lain
termasuk Betaphycus gelatinae , Eucheuma denticulatum , dan beberapa spesies dari
genus Kappaphycus , termasuk K. alvarezii . Sejak pertengahan 1970-
an, Kappaphycus dan Eucheuma telah menjadi sumber utama perluasan industri
karagenan. 
Eucheuma cottonii. Eucheuma cottonii mengadung kadar iodium dan serat yang
tinggi. Pemanfaatan Eucheuma cottonii dapat digunakan sebagai bahan baku selai dan
dodol sebagai produk alternatif untuk mencukupi asupan iodium masyarakat. Eucheuma
cottonii juga dapat digunakan sebagai bahan buku industri. Baik industri farmasi maupun
kosmetik. Eucheuma cottonii memiliki morfologi thalus yang lebih keras, hal tersebut
merupakan adapatasi thalus terhadap gerakan air yang lebih keras dan kedalaman yang
lebih dalam di banding rumput laut yang dibudidayakan. Eucheuma cottonii memiliki
thalus yang tampak sebagai duri-duri. Panjang thalus berkisar anatara 35-74 cm.
Eucheuma cottonii memiliki kerangka tubuh tanaman bulat silindris atau gepeng
berwarna merah, coklat, hijau,kuning, dan bercabang atau trikhomous.

Eucheuma biasanya ditemukan di bawah tanda air surut ke zona subtidal atas


terumbu, tumbuh di pasir hingga dasar laut berbatu di sepanjang terumbu karang, di mana
pergerakan air lambat hingga sedang.  Pertumbuhannya mirip dengan jenis tumbuhan
darat, di mana Eucheuma memiliki ujung tumbuh, atau meristem apikal, yang juga mampu
membelah untuk membentuk cabang baru yang tumbuh. Mereka juga menunjukkan siklus
hidup trifasik, yang terdiri dari gametofit (n) ( dioecious ), karposporofit (2n),
dan sporofit (2n). Baik gametofit maupun tahap sporofit yang lebih kuat penting bagi
perkembangan rumput laut, di mana karakteristiknya memungkinkan peningkatan
regenerasi vegetatif. 

Berdasarkan pengamatan pada produk ke 2. Yaitu pasrta gigi ciptadent dari PT. lion
wings , bahan nya silica yaitu dari genus diatom kelompok ganggang keemasan. Adapun
klasifikasinya :
Domain: Eukaryota

Kerajaan  : Protista

Divisi      : Heterokontophyta

Kelas       : Bacillariophyceae

Kelompok : Heterokon

Ordo : Centrales dan Pennales

Protisti yang menyerupai tumbuhan (algae) yang dinding selnya mengandung silika
adaah alga diatom atau bacillariophyceae. Protista ini memiliki pori-pori pada dinding
selnya yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Dinding sel ini terdiri
atas hipoteka dan epiteka. Hipo berarti bawah sedangkah epi berarti atas. Dinding sel
diatom akan mengendap di dasar perairan tempatnya tinggal. Ini akan membentuk
tanah diatomeseus. Tanah ini dipakai untuk membentuk berbagai produk yang berbahan
dasar silika. Diatom ini hidup di berbagai perairan namun pada umumnya hidup di
perairan air asin (laut). Alga Chrysophyta disebut juga ganggang keemasan (golden algae)
atau ganggang pirang. Istilah “Chrysophyta” berasal dari bahasa Yunani, chrysos yang
berarti “keemasan”. Warna keemasan disebabkan karena ganggang ini memiliki pigmen
berupa karoten dan xantofil yang jumlahnya dominan dibandingkan dengan klorofi l a dan
c sehingga membuat sel plastida bewarna hijau kekuningan/cokelat keemasan. Sumber
lain ada yang menyebutkan bahwa warna keemasan disebabkan oleh pigmen yang
bernama fukosantin (fucoxanthin).
Chrysophyta kebanyakan hidup di air tawar, meskipun beberapa jenis ada yang hidup
di air laut. Alga kelompok ini mempunyai makanan yang disimpan sebagai laminarin, yaitu
suatu polisakarida sebagai simpanan makanan pada alga ini. Alga keemasan memiliki
variasi struktur dan bentuk. Sebagian tidak memiliki dinding sel dan dapat merayap
seperti Amoeba. Sebagian lagi memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Sebagian
besar kelompok ganggang keemasan adalah uniseluler tetapi ada pula yang membentuk
koloni. Sel-sel alga pirang mempunyai dua flagella sehingga disebut sebagai biflagellata,
khususnya untuk alga yang struktur dinding selnya tersusun atas pektin. Kedua flagellanya
terpaut di dekat salah satu ujung sel. Selain hidup di perairan, ada juga Chrysophyta yang
hidup di darat. Alga keemasan diklasifikasikan ke dalam tiga kelas,
yaitu:Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil.
Contoh: Vaucheria sp. Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil dan
karoten. Contoh: Ochromonas, Synura. Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas
permukaan tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler, ada yang berkoloni. Dinding
sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Contoh: Navicula, Pinnularia. Namun sekarang diatom sudah dipisahkan dari Filum
Chrysophyta dan dimasukkan dalam Filum tersendiri yaitu Bacillariophyta.

Dalam kehidupan manusia, ganggang keemasan memiliki banyak manfaat,


terutama Navicula dan Vaucheria. Navicula yang telah mati dan mengendap di dasar laut
membentuk endapan tanah yang bermanfaat sebagai bahan penggosok, penyekat dinamit,
bahan pembuatan cat, pernis, bahan dasar industri kaca, penyaring dan piringan hitam.
Pada Vaucheria, cadangan makanan disimpan dalam bentuk minyak, sehingga organisme
ini merupakan komponen utama dalam pembentukan minyak bumi.

Berdasarkan peraktikum ke 3 pada nutrijell dari PT. Forisa Nusapersada


mengandung bahan keragenan yaitu spesies Gelidium sp. Adapun klasifikasinya :
Kingdom        : Plantae

Divisi               : Rhodophyta

Kelas                : Rhodophyceae

Ordo               : Gelidiales

Famili              : Gelidiaceae

Genus             : Gelidium

 Spesies          : Gelidiumsp.

Rumput laut yang bersifat potensial yang adalah jenis-jenis rumput lautyang sudah
diketahui dapat digunakan di berbagai industri sebagai sumberkaragin, agar-agar dan
alginat. Agarofit adalah rumput laut yang mengandungbahan utama polisakarida agar-agar
dan merupakan rumput laut merah(Rhodophyceae).Agarofit adalah jenis rumput laut
penghasil agar. Jenis-jenis rumput lauttersebut adalahGracilaria spp. Gelidium spp. dan
Gelidiella spp.

Agar-agarmerupakan senyawa kompleks polisakarida yang dapat membentuk jeli.


Kualitasagar-agar dapat ditingkatkan dengan suatu proses pemurnian yaitu
membuangkandungan sulfatnya. Produk ini dikenal dengan nama agarose.Agar adalah
galaktan sulfat kompleks yang dieksrak dari rumput laut kelasRhodophyceae.Agar-agar
diekstrak dari ganggang laut yang berasal darikelompok rhodophyceae, seperti
GracillariadanGelidium. Agar-agar adalah produk kering tak berbentuk yang mempunyai
sifat seperti gelatin yang berupa rantai linear galaktan. Galaktanmerupakan polimer dari
galaktosa.

Sifat yang paling menonjol dari agar-agar adalah larut didalam air panas, yang apabila
didinginkan sampai suhu tertentu akan membentuk gel. Fungsi utama agar-agar adalah
sebagai bahan penstabil dan pengemulsi.Agar memiliki dua komponen utama sebagai zat
penyusunnya, yaituagarosa dan agaropektin. Agarosa merupakan polimer netral,
sedangkanagaropektin adalah polimer yang mengandung sulfat. Rasio dari polimer ini
sangatbervariasi pada setiap jenis rumput laut. Pada umumnya persentase agarosa
dalamagar pada setiap jenis rumput laut berkisar antara 50% dan 90%.

Alga merah salah satunya yaitu Gelidium amansiidapat dijadikan sebagaibahan baku
alternatif pembuatan kertas. Alga ini banyak tumbuh di perairanIndonesia. Kertas yang
dihasilkannya putih bersih dan halus seperti kualitas kertasmahal yang digunakan oleh
majalah Time.Kelebihan kertas dari alga merah adalah proses produksinya yang
tidak banyak mengandung zat kimia, hanya diperlukan zat kimia netral yaitu kaporit. Serta
sewaktu proses pemutihan dengan menggunakan klorin. Ketersediaan bahanbaku alga
merah juga relatif aman. Pertumbuhan alga merah ini hanya perlu waktudalam hitungan
bulan. Dan dapat dibudidayakan dengan mudah yakni padaperairan laut yang tenang.
Indonesia memiliki banyak kawasan ini.Di Indonesia, algae merah ini ditemukan pertama
kali di Bali, dan saat inisedang dikembangkan secara intensif di Lombok. Alga merah pun
dapatberproduksi dengan cepat yaitu sekitar 7 - 13 % bahkan dapat bertumbuh sampai20
% per harinya. Bandingkan dengan kayu yang membutuhkan puluhan tahun. Budidaya
Alga Merah dapat dilakukan oleh siapa saja karena mudahdikembangkan. Alga ini
menyukai perairan tenang. Perairan semacam ini banyak terdapat di kawasan pantai
Indonesia. Suatu potensi yang menjanjikan bagiIndonesia. Sayangnya produksi
kertas dengan alga ini baru dilakukan secara seriusdi Negara Korea, Indonesia hingga saat
ini masih berkutat sebagai negarapenghasil bahan produksi.

Berdasarkan praktikum berikutnya pada produk ke 4 yaitu Nature-E dari PT. Darya
Vana Laboratorium TBK. Bahan nya berupa ganggang merah spesies Euchema spinosum.
Adapun klasifikasinya :

Kingdom            : Plantae

Divisi                : Rhodophyta

Kelas                : Rhodophyceae


Ordo                 : Gigartinales

Famili                : Solierisceae

Genus               : Eucheuma

Jenis                 : Eucheuma spinosum

Ciri-ciri rumput laut jenis ini yaitu thallus silindris, percabangan thallus berujung


runcing atau tumpul dan ditumbuhi nodulus, berupa duri lunak yang tersusun berputar
teratur mengelilingi cabang, lebih banyak dari yang terdapat pada E. cottonii. Jaringan
tengah terdiri dari filament tidak berwarna serta dikelilingi oleh sel-sel besar, lapisan
korteks, dan lapisan epidermis. Ciri-ciri lainnya mirip E. cottonii .

 Pemanfaatan Eucheuma spinosum adalah sebagai salah satu jenis rumput laut


penghasil karagenan (carragenophytes). Eucheuma spinosum jenis rumput laut penghasil
iota karaginan. Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester kalium,
natrium, magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa kopolimer.
Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear dengan berat molekul di atas 100 kDa .
Karagenan berfungsi sebagai penstabil, pensuspensi, pengikat,  protective (melindungi
kolid), film former (mengikat suatu bahan),  syneresis inhibitor (mencengah terjadinya
pelepasan air) dan flocculating agent (mengikat bahan-bahan). Selain itu karaginan juga
berperan sebagai stabilizer (penstabil), thickener (bahan pengentalan), pembentuk gel,
pengemulsi dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-
obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya

Berdasarkan praktium pada produk ke 5 yaitu Sprirulina tiens dari PT. Ultratrend
Biotech. Bahan nya beruapa ganggang hijau spesies Spirulina sp. Adapun klasifikasinya :

Divisi : Cyanophyta 

Kelas : Cyanophyceae 

Ordo : Oscillatoriales 

Sub Ordo : Oscillatorianeae 

Famili : Oscillatoriacea 

Genus : Spirulina 

Spesies : Spirulina sp. 

Spirulina sp. merupakan mikro alga yang menyebar secara luas di alam dan dapat
ditemukan di berbagai tipe lingkungan, baik di perairan payau, laut dan tawar. Spirulina sp
berwarna hijau kebiruan, sel membentuk filament terpilin menyerupai spiral (helig)
sehinggga disebut alga hijau biru berfilamen. Filamen sel-sel spirulina berawal dari sel-sel
muda yang membelah pada sisi luar sumbu utama filamen, sehingga terbentuk satu
filament yang berisi beberapa sel yang merupakan satu rangkaian. Rangkaian sel tersebut
disebut trikom. Spirulina sp dapat bergerak sepanjang garis tengahnya dengan cara
menggelinding. Bentuk tubuh Spirulina platensis yang menyerupai benang 8 merupakan
rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12
mikrometer.

Morfologi Spirulina sp .Spirulina sp merupakan mikroorganisme autotrof berwarna


hijau kebiruan, dengan sel berkoloni membentuk filament terpiin menyerupai spiral
(helix), sehingga disebut alga hijau — biru berfilamen. diameter trikom untuk ukuran jenis
kecil berkisar antan 1-3 pm dan 3-12 jam untuk ukuran jenis besar. Ukuran trikom yang
berbeda-beda tidak dapat dipertahankan bila kondisi lingkungannya tidak sesuai dengan
kondisi alamiali Bentuk spiral trikom dan Spirulina sp ini hanya dapat dipertahankan path
medium cair, sedangkan pada media padat akan memendek secan perlahan tergantung
kandungan air pada permukaan. Spirulina sp merupakan mikroalga mufti seluler, terdini
dan sel-sel silindris yang membentuk koloni Koloni tersebut merupakan hasil pembelahan
sel secara berulang-ulang pada bidang tunggal dan membentuk rantai yang disebut trikom.
Trikom tersebut dapat berlekatan satu dengan yang lainnya, dengan penghubung berupa
selubung gelatin yang mengelilinginya. Trikom dan selubung yang mengelilinginya disebut
filament. 

Dinding sel Spirulina sp terdiri dan beberapa lapisan yaitu mukopolimer. Komponen


pektin dan dibagian luarnya terdapat lapisan lendir yang terbuat dan polisakanida dan
tidak mengandung bahan selulosa. Dibawah mikroskop elektron dapat diketahui bahwa
struktur dinding Spirulina sp terdini dan empat lapis. Lapisan pertama yaitu lapisan terluar
terdiri dan materi yang susunannya sejajar dengan 9 trikom. Lapisan kedua tendini dan
benang-benang protein yang saling terikat dalam bentuk spiral yang mengelilingi trikom.
Lapisan ketiga terdapat pada bagian dalam filamen dan banyak mengandung
peptidoglikan. Lapisan ini menempel pada lapisan keempat Lapisan keempat merupakan
lapisan yang memisahkan bagian luar dengan inti sel. Dibawah mikroskop elektron lapisan
kesatu dan ketiga setelah di preparasi hanya tersusun dan peptidoglikan. Struktun dinding
sel Spirulina sp tipis seperti pada bakteri gram negatif dengan kandungan lipid sebesar
11% sampai 22%. 

Isi sel spirulina sp terbagi menjadi dua bagian yaitu sentroplasma yag berada di
bagian pusat dan dilekilingi oleh kloroplasma adalah daerah berpigmen di luar inti sel dan
berstruktur homogeny, sedangkan sentroplasma berbentuk tidak teratur, mendominasi
sepertiga volume sel dan memiliki massa yang padat, yang umumnya disebut inti. Inti ini
tidak memiliki membrane pembatas sehingga tidak mengalami pembelahan mitosis.
Sitoplasma spirulina sp tersusun atas system organisasi tilakoid. Tilakoid merupakan
membrane organel sel berbentuk kantong memanjang dan dikelilingi oleh sitoplasma yang
diselubungi oleh membrane plasma dan sifatnya non granular

Reproduksi Spirulina sp.Spirulina sp berkembang biak secara aseksual dengan cara


membelah diri. Pembelahan diawali dengan memutus filamen menjadi satu-satuan sel yang
akan membentuk filamen baru. Pemutuan filamen ini akan membentuk bagian-bagian yang
disebut dengan necridia. Necredia membentuk semacam piringan yang terpisah-pisah,
kemudtan hasil pembelahan tersebut berkoloni membentuk hormogonia yang
memisahkan diri dan filamen induk menjadt filamen baru. Sel-sel hormogonia tersebut
akan bertambah terus jumlahnyamelalut pembelahan sel, sehingga ukuran filamen
bertambah panjang dan seiring dengan pembelahan sel, sitoplasmanya akan menjadi
granuler dan warna sel menjadi biru cerah.

Habitat Spirulina sp . Spiruilna sp merupakan phytoplankton yang dapat ditemukan


pada daerah airtawar, air payau dan air asin. Alga spirulina sp dapat tuinbuh di daerah
tercemar dan sistem air buangan 10 limbah. Spiruilna sp memiliki toleransi yang cukup
tinggt terhadap salinitas tempat hidupnya, sehingga mampu hidup di air payau, air tawar,
kolam pasang surut dan kolam bersalinitas tinggi. Kandungan Nutrisi Spirulina sp .Analisis
kimia Spirulina sp. dimulai pada tahun 1970 yang menunjukkan Spirulina sp. sebagai
sumber yang sangat kaya protein, vitamin, dan mineral. Kandungan protein pada Spirulina
sp. berkisar antan 60%-70% dan berat kering, mengandung provitamin A tinggi, sumber
betakaroten yang kaya vitamin B 12 dan digunakan dalam pengobatan anemia, kandungan
lipid sekitar 4-7%, serta karbohidrat sekitan 13,6%. Spirulina sp. juga mengandung kalium,
protein dengan kandungan Gomma Linolenic Acid (GLA) yang tinggi. Spirulina juga kaya
akan 12 vitamin diantaranya vitamin B1: B2. B3, B6. B9. B12. vitamin C, vitamin D dan
vitamin E.  Komposisi pigmen pada Spirulina sp. Merupakan komposisi pigmen yang
kompleks dan umum ditemukan pada alga hijau biru. Komposisi tersebut diantaranya
adalah klorofil –a, xanthophyll, fikosianin dan zeaxanthin. Spirulina sp. Mengandung
fikosianin yang tinggi sehingga warnanya cenderung hijau biru.

Berdasarkan praktikum pada produk ke 6 yaitu Collidan obat Mag . dari PT. Prima
medika Laboratories. Terdapat ganggang coklat . spesies sargassum sp. Adapun
klasifikasinya :

Divisio     : Phaeophyta


Classsis     : Phaeophyceae
Ordo        : Fucales
Familia    : Sargassaceae
Genus      : Sargassum
Species     : Sargassum sp
Sargassum sp adalah salah satu jenis tumbuhan alga yang termasuk dalam divisi
Phaeophyta. Sargassum sp sebagai bahan baku dasar alginate memiliki potensi dan
pemanfaatan yang banyak belum terjamah, selama ini alginat masih diperoleh dengan cara
impor. Indonesia cukup potensial sebagai penghasil rumput laut seperti agar-agar, algin
dan carrageenan. Untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri Indonesia masih
mengimpor agar, algin dan carrageenan dalam jumlah cukup besar. Pada tahun 1981-1984
Indonesia mengimpor agar senilai US $ 410.958 per tahun dan algin US $ 5.050426 per
tahun belum termasuk carrageenan. Total agar dan algin rata-rata US $ 5.461.385 per
tahun. Nilai agar dan algin tersebut hamper 30 kali nilai ekspor rumput laut pada periode
yang sama. Di perairan Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 15 jenis
algae Sargassum sp dan yang telah dikenal mencapai 12 jenis. Sedangkan di perairan Indo-
Pasifik tercatat 58 jenis. Habitat algae Sargassum sp tumbuh di perairan berarus yang
jernih pada kedalaman 0,5-10 m, mempunyai substrat dasar batu karang, karang mati,
batuan vulkanik dan benda-benda yang bersifat massive di dasar perairan

Sistem reproduksi dari Sargassum sp adalah reproduksi vegetative dilakukan melalui


fragmentasi. Cara ini banyak dilakukan untuk usaha budidaya. Reproduksi generative yaitu
perkembangan individu melalui organ jantan (antheridia) dan organ betina (oogenia). Di
dalam Sargassum sp terdapat banyak kandungannya antara lain kandungan bahan kimia
utama yakni alginate dan mengandung protein, vitamin C, tannin, iodine, anti bacteria dan
tumor Asam alginate tersusun dari asam D-Manuronik dan asam L-Guluronik. Duarte et al
(2001) melaporkan bahwa Sargassum sp mampu mensintesis 2 jenis fucoida yang berbeda
strukturnya yaitu fucoida dengan presentasi GlcA yang lebih tinggi dan sulfat yang lebih
rendah dan fucoida dengan GlcA dan sulfat dalam jumlah besar yang terkonsentrasi pada
residu fucoida dengan fucosa dan galaktosa sebagai komponen mayor

Rumput laut sargassum telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat.


Sebagai sumber gisi, rumput laut  memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable-
gum), protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam
natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin, seperti
A,B1,B2,B6,B12, dan C; betakaroten; serta mineral, seprti kalium, kalsium, fosfor, natrium,
zat besi, dan yodium. Hidrokoloid dari Rumput laut (Karaginan, Agar dan Alginat) sangat
diperlukan mengingat fungsinya sebagai gelling agent, stabilizer, emulsifier agent,
pensuspesi, pendispersi yang berguna dalam berbagai industri seperti industri makanan,
minuman, farmasi dan kosmetik, maupun industri lainnya seperti cat tekstil, film, makanan
ternak, keramik, kertas, fotografi dan lain- lain.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa protista


adalah merupakan organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Sebagai organisme
eukariotik, protista memiliki membran inti sel. Sebagian besar protista memiliki alat gerak
berupa flagela (bulu cambuk) atau silia (rambut getar) sehingga dapat bergerak (mortil),
namun ada pula yang tidak memiliki alat gerak. Sangat mengandung banyak manfaat dalam
kehidupan termasuk sebagai bahan dari berbagi produk . yaitu dari produk makanan,
kosmetik, obat obatan farmasi,industry dan lain lain . pda produk yang saya daptakan yaitu
pada snack lay’s terdapat rumput laut, pasta gigi silica, nutrijell keragenan,nature-e
ganggang merah , spirulina tiens ganggang hijau,collidan ganggang coklat.

SARAN

Kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah protista dan fungi dan aisten
praktikum yang telah membantu membimbing sehingga tugas laporan praktikum ini dapat
terselesaikan sebgaiman semestinya. Mohon maaf apabila dalam penulisan kurang baik .

REFERENSI

George H, Fried.  2011.Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga


Mushollaeni W, Rusdiana E. 2011. Karakterisasi Natrium Alginat dari Sargassum sp.,
Turbinaria sp., dan Padina sp. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 21(1)

Mushollaeni W, Rusdiana E. 2012. Optimizing the Use of Alginate from Sargassum and
Padina as Natural Emulsifier in Cake. Journal of Agriculture and Food Technology, 2(7):
108-112

Parvar MB, Tehrani MM. 2011. Application and Functions of Stabilizers in Ice Cream. Food
Review International, 27(4):389-407

Parvar MB, Razavi SMA, Tehrani MM, Alipor A. 2013. Optimization of Functional Properties
of Three Stabilizsers and κ-carrageenan in Ice Cream and Study of Their
Synergism. Jpurnal of Agriculture Science and Technology, (15): 757-769

Violisa A, Nyoto A, Nurjanah N. 2012. Penggunaan Rumput Laut Sebagai Stabilizer Es Krim
Susu Sari Kedelai. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 35(1): 103-111

Winarno FG. 2011. Kimia Pangan dan Gizi. M-Brio Press. Bogor

LAMPIRAN

Snack Lay’s Pasta gigi Ciptadent Nutrijell


Nature-E Spirulina tiens Collidan

PASCA PRAKTIKUM

1. Jenis produk nya yaitu dari produk makanan, kosmetik, obat obatan
farmasi,industry dan lain lain . pada produk yang saya daptakan yaitu pada snack
lay’s terdapat rumput laut, pasta gigi silica, nutrijell keragenan,nature-e ganggang
merah , spirulina tiens ganggang hijau,collidan ganggang coklat.
2. Jenisnya meliputi Speies Eucheuma cottonii, Diatom,kelompok ganggang keemasan
(Chrysophyta), Gelidium sp, Eucheuma spinosum, Spirullina sp, Sargassum sp.
3. Ya banyak dimanfaatkan di Indonesia bahan nya seperti rumput
laut,silica,keragenan, ganggang merah, ganggang hijau, dan ganggang coklat
4. Sumber: Whistler dan BeMiller (1973).
Bakso Alga Coklat ( Sargassum sp )

BAHAN / BUMBU :
a. Daging sapi cincang (porsi kira2 sendiri).
b. Udang cincang (secukupnya).
c. Soun secukupnya, rendam air panas sampai empuk lalu potong-potong.
d. Alga coklat rendam air panas.
e. Kacang walnuss dicacah kasar (potong dadu kecil).
f. Seruas jahe cincang halus.
g. 2 butir putih telur.
h. 1 sdt garam
i. 1/2 sdt merica
j. 2 sdm tepung maisena atau tapioka.
CARA MEMBUAT :
1. Campur daging sapi, udang, putih telur, tepung maizena garam dan merica, uleni,
tekan-tekan, hingga semua bahan tercampur rata dan licin.
2. Kemudian campurkan soun, aduk rata.
3. Buat bulatan baso dengan 2 sendok atau tangan.
4. Rebus air dalam panci hingga hangat (jangan sampai mendidih bergolak-golak,
karena baso bisa pecah bila mendadak dimasukkan kedalam air mendidih),
panasnya sedang-sedang saja, cemplungkan bulatan baso satu persatu.
5. Kalau baso sudah mengapung, angkat, tiriskan.
6. Diamkan hingga dingin, kemudian masukkan kedalam plastik kedap udara,
simpan di freezer.
7. Kalau mau dimakan, baso dari freezer, di rebus kembali sebentar.
 ES CENDOL ALGA COKLAT ( Sargassum sp )

Bahan-bahan:
1. 125 gram tepung sagu aren
2. 4 sendok makan tepung beras
3. 400 gram air
4. 100 ml air daun suji (dari 30 lembar daun suji, blender bersama 150 ml air,
saring)
5. 3 tetes pewarna hijau
Bahan Pelengkap:
1. 100 gram alga coklat siap beli
2. 100 gram kolang-kaling warna merah siap beli
3. 100 ml sirup gula
4. 100 ml sirup cocopandan
5. Es batu secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Es Cendol Rumput Laut:
1. Aduk rata bahan cendol, masak sambil diaduk hingga meletup-letup. Angkat,
panas-panas tuang ke cetakan cendol, tekan-tekan cetakan cendol. Tampung
cendol yang keluar ke dalam baskom berisi air dingin.
2. Siapkan gelas saji, susun cendol, alga coklat, kolang-kaling.
3. Tambahkan sirup gula, sirup cocopandan, es batu.
4. Siap untuk disajikan
Hasil: 5 Porsi
Sup Alga Coklat ( sargassum sp )
Bahan :
1. 12 butir telur puyuh
2. 100 gram alga coklat, potong-potong
3. 700 cc air
4. 1 sendok teh garam
5. ½ sendok teh lada bubuk
6. ½ sendok teh penyedap rasa, jika suka
7. ½ sendok teh kaldu ayam bubuk
8. 5 buah cabai rawit merah, haluskan
9. 5 siung bawang putih, haluskan
10. 1 sendok makan ebi
11. Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Masakan Sup alga coklat:
1. Tumis bumbu halus, ebi hingga harum. Masukkan air, garam, kaldu,
penyedap rasa, lada. Masak hingga mendidih.
2. Tambahkan sayur alga coklat dan pecahkan telur puyuh satu persatu. Masak
hingga matang, angkat.
3. Hidangkan. Untuk 4 porsi.
 PUDING SEMANGKA ALGA COKLAT (Surgassum sp)

Bahan-bahan:
a.    1 bungkus agar-agar putih / bening
b.    650 ml air
c.    300 gram buah semangka, potong dadu / bulat kecil
d.    100 gram alga coklat, potong-potong
Cara Membuat Resep Masakan Puding Semangka Rumput Laut:
1.    Campur agar-agar, air, gula pasir. Aduk rata, masak hingga mendidih, angkat,
aduk-aduk hingga agak dingin.
2.    Masukkan semangka dan alga coklat, tuang ke dalam cetakan mangkuk,
biarkan dingin dalam lemari es. Sajikan dingin.
Hasil: 10 porsi
Manisan Alga Coklat (Sargassum sp )

 Berdasarkan kandungan gizinya, rumput laut sangat baik kita konsumsi untuk
menjaga kesehatan. Akan tetapi jajanan berbahan baku rumput laut yang dijajakan
di pinggir jalan seperti es rumput laut, manisan rumput laut, atau yang lainnya
sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Bukan karena rumput lautnya, tetapi
karena cara pengolahannya yang tidak terjamin sehingga mengandung banyak
bakteri. Lebih baik kita menyajikan rumput laut sendiri agar layak konsumsi. Kita
dapat membuat manisan dari rumput laut sebagai berikut :
Siapkan bahan-bahannya, yaitu;
– Rumput laut 250 garam
– Air 125 cc
– Gula pasir butiran putih 125 gram
– Citric Acit 1,25 gram
– Pengawet sodium benzoat 0,25 gram
– Pewarna untuk manisan dan Essens secukupnya.
Cara pembuatannya:
1. Alga coklat dicuci bersih, rendam selama 2 -3 hari. Dan setiap 12 jam air
rendamannya diganti secara berulang-ulang selama masa perendaman.
2. Angkat, cuci bersih lalu tiriskan.
3. Potong alga coklat dengan ukuran panjang 3 – 5 cm.
4. Panaskan air 125 cc dan gula pasir sambil diaduk-aduk sampai larut dan
mendidih. Kemudian tambahkan pengawet 0,25 gram dan pewarna secukupnya.
5. Lalu masukan Citric Acit (untuk memberi rasa asam agar manisan lebih segar)
dan Essens (untuk memberi aroma dan rasa pada manisan)
5. Diamkan selama semalam sampai larutan gula meresap kedalam alga coklat.
6. Kemas alga coklat dalam wadah tertutup, lalu simpan dalam lemari pendingin
aga lebih segar.

Anda mungkin juga menyukai