Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM KE-6

FUNGI MAKROSKOPIS
Aisya Fauzia1*
1
* IAIN Syekh Nurjati Cirebon
* email penulis: aisyafauzia7@gmail.com
A. PENDAHULUAN

Fungi adalah eukariotik dan juga heterotrof, yang mendapatkan nutriennya


melalui penyerapan (absorption). Cara memperoleh nutrien yang absorptif ini
menjadikan fungi terspesialisasi sebagai pengurai (saproba), parasit, atau simbion-
simbion mutualistik. Fungi saprobik menyerap zat-zat makanan dari bahan organik
yang sudah mati, seperti pohon yang sudah tumbang, bangkai hewan, atau buangan
organisme hidup. Fungi parasitik menyerap zat-zat makanan dari sel-sel inang yang
masih hidup. Beberapa jenis fungi parasitik, misalnya seperti spesies tertentu yang
menginfeksi paru-paru manusia, bersifat patogenik. Fungi mutualistik juga menyerap
zat makanan dari organisme inang, akan tetapi fungi tersebut membalasnya dengan
fungsi yang menguntungkan bagi pasangannya dalam hal tertentu, misalnya membantu
suatu tumbuhan di dalam proses pengambilan mineral dari tanah. (Fardiaz, S. 2O1O)

Sekitar 25.000 fungi, yang meliputi cendawan, fungi rak, puffball, dan rust,
dikelompokkan ke dalam divisi Basidiomycota. Nama itu berasal dari basidium (Bahasa
Latin yang berarti “alas kecil”), suatu tahapan diploid sementara dalam siklus hidup
orgaisme tersebut. Bentuk basidium yang mirip gada juga menyebabkan fungi tersebut
dikenal dengan nama umum fungi gada (club fungi). Siklus hidup fungi gada biasanya
meliputi miselium dikariotik yang bertahan lama. Secara periodik, sebagai tanggapan
terhadap rangsangan lingkungan, miselium ini bereproduksi secara seksual dengan cara
menghasilkan tubuh buah yang rumit yang disebut basidiokarpus. Jumlah basidia suatu
basidiokarpus yang banyak itu merupakan sumber spora seksual. Reproduksi aseksual
pada basidiomicetes lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pada askomicetes.
(Waluyo, Lud.2015)

 Jamur makroskopis merupakan jamur yang memiliki tubuh buah, berukuran


besar kurang lebih (1 mm), tersusun atas miselia dan dapat dilihat secara langsung
dengan bentuk yang jelas. Jamur makroskopis penting untuk dilestarikan, karena dapat
digunakan sebagai bahan pangan, obat-obatan serta berperan pada proses dekomposisi
(jenis reaksi kimia dimana senyawa dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana).
Jamur makroskopis dapat dijadikan sebagai sumber pangan dan bahan obat-obatan.
Jamur makroskopis yang dapat dimakan biasa dimanfaatkan masyarakat sebagai
hidangan menu dalam menyantap makanan dan dapat pula digunakan sebagai obat-
obatan. kandungan protein pada jamur cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan melalui
hasil penelitiannya di wilayah Beam, Distrik Makki, Papua terhadap kandungan protein
jamur yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal. Jamur yang biasa dikonsumsi
oleh masyarakat lokal Beam memiliki kadar protein antara 18,91% sampai
35,03%. (Dwidjoseputro,D.2015)
jamur makroskopis dapat digunakan pada pengobatan tradisional,
seperti Lycoperdon perlatum dan Ustilago maydis. Selain sebagai obat, jamur Ustilago
maydisjuga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik. Jamur makroskopis juga bisa
dimanfaatkan sebagai insektisida dan bahan bakar, seperti Amanita
muscaria dan Fomitopsis pinicola. Jamur makroskopis adalah salah satu dari komponen
penting ekosistem hutan. Peran jamur makroskopis bagi ekosistem adalah sebagai
dekomposer (pengurai) yang mempercepat siklus materi dalam ekosistem hutan
dengan memainkan peran penting pada daur ulang nutrisi Jamur makroskopis dapat
ditemukan di berbagai bahan organik seperti tanah, humus, kayu, serasah dan kotoran
hewan). (Pandey, A. 2014)

Jamur makroskopis ada yang beracun dan tidak beracun jika dikonsumsi. Jamur
beracun jika dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pencernaan.
kasus keracunan jamur pada pasien Rumah Sakit Rasht Iran, menyatakan bahwa gejala
yang ditimbulkan dari akibat keracunan jamur adalah iritasi gastrointestinal. Gejala-
gejala yang dapat dirasakan pada saat seseorang keracunan jamur adalah diare, sakit
perut, mual dan muntah. Jamur makroskopis juga ternyata memiliki ciri khas
(karakteristik) menyatakan bahwa Tudung (cap) pada jamur makroskopis dapat
dijadikan karakterisasi untuk mengidentifikasi jenis karena memiliki bentuk morfologi
yang berbeda-beda. Bagian-bagian dari tudung yang menjadi karakter identifikasi
dikelompokkan menjadi beberapa kategori antara lain tekstur permukaan tudung, tipe
sisik permukaan tudung, garis tepi tudung dan irisan membujur
tudung. (Dwidjoseputro,D.2015)

Variasi bentuk dari tudung adalah conic (kerucut), depressed (tertekan),


humped (bungkuk), flat (datar), truncate( terpotong), bell-shaped (bentuk jam), funnel-
shaped (bentuk corong), elliptic (bulat panjang), ovoid (bulat telur), globose (bundar),
dancylindric (silinder). Tekstur permukaan tudung terdiri
dari smooth (halus), powdery (bertepung), felty (berbulu) dan fibrillose (bergaris
halus). Tipe sisik permukaan tudung dibagi
menjadi recurved (bengkok), pyramidal (piramid), fibrillose (bergaris
halus), scurfy (berbutir kasar). Garis tepi tudung dibedakan
menjadi entire(rata), scalloped (bergigi), idented (bertakuk), crenate (beringgit), lobed 
(bercuping). Bentuk irisan memanjang tudung dapat dibagi menjadi straight (lurus),
inrolled (melingkar ke dalam), incurved (melengkung ke dalam),
upturned (menengadah), recurved (melengkung keluar). (Makhfoeld. (2O1O).

Proses identifikasi pada bagian tudung dapat dilanjutkan melalui pengamatan


bentuk lembaran insang (Lamella) dan jarak antar insang. Lembaran insang
berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi beberapa tipe,
seperti Free (bebas), adnexed (menempel), adnate (menempel
lurus), decurrent (menempel sampai ke arah bawah stipe) dan notched (bertakik). Jarak
antar insang jika dilihat dari kerapatannya bisa dibagi menjadi distant (jauh), sub-
distant (agak jauh), close (dekat), crowded (rapat). Sebagian besar tumbuhan jamur
banyak dijumpai di daerah-daerah hutan hujan tropis yang lembab, dengan kelembaban
yang tinggi jamur dapat tumbuh secara baik dan apabila terpapae sinar secara langsung
maka jamur akan cepat rusak. (Gandjar,Indrawati.2O1O)

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati jenis-jenis cendawan mikroskopis


yang berperan menguntungkan dan merugikan bagi manusia dan untuk mengamati
anatomidan morfologi cendawan mikroskopis.

B. METODE
Alat dan bahan

a. Alat
1. Glove
2. Masker
3. Pinset
4. Lup
5. CawanPetri
6. Kertas Hitam danPutih
b. Bahan
1. Jamur Tiram
2. Jamur Merang
3. Jamur Kancing
4. Jamur Kuping
5. Jamur Kayu
6. Jamur Enoki
c. Prosedur Kerja
1. Diamati bagian-bagian tubuh buah pada jamur kuping
(Auricularia auricula j.) secara makroskopis atau
menggunakanlup
2. Diamati bagian-bagian tubuh buah pada jamur tiram
(Pleurotusostreatus)
3. Diamati bagian-bagian tubuh buah pada jamur kancing
(Agaricusbisporus)
4. Diamati bagian-bagian tubuh buah pada jamur merang
(Volvariellavolbacea)
5. Diamati bagian-bagian tubuh buah pada jamur enoki
(Flammulinasp.)
6. Diamati bagian-bagian tubuh buah pada jamur kayu
(Ganodermalucidium)
7. Diamati bagian spora pada jamur dengan menggunakan kertas
hitam danputih
8. Diletakkan jamur diatas kertas hitam dan putih di tepuk-tepuk
tudung jmaur atau diamkan selama beberapasaat
9. Diambil jamur dan amati spora yang terlihat padakertas
C. HASIL DAN PEMABAHASAN
Hasil
nono Nama Gambar Bagian bagian Habitat klasifikasi
spesimen
1. Jamur a. Pileus ditemukan di Karajan: Fungi
Tiram (Tudung) hutan bawah
b. Kulit tudung Filum: Basidiomycota
(Pleurotuso pohon berdaun
streatus) c. Lamella/ Klas:Homobasidiomyce
lebar/ dibawah
bilah tes
d. Cincin tanaman
e. Batang berkayu, di Ordho: Agaricales
f. Volva tanah,
(Cawan) Famili:Tricholomatacea
g. Misellia e
Génus: Pleurotus
Spésies:Pleurotusostrea
tus
2 Jamur a. Scales di darat dan di Kerajaan:Fungi
Merang b. Cap (Pileus) tempat lembab, Divisi:Basidiomycota
c. lamella basah, banyak
(Volvariella d. Cincin Kelas:Homobasidiomyc
volvacea) mengandung etes
e. Batang
f. Volva bahan organik
dan tidak Ordo:Agaricales Famili:
g. Jamurmuda
terkena cahaya Pluteaceae Genus:
Volvariella
matahari
langsung. Spesies:
Volvariellavolvacea
3 Jamur a. Pileus dapat hidup di Karajan: Fungi
Kancing b. Gill kayu lapuk dan
c. Cincin Dhivisi: Basidiomycota
(Agaricusbi pada tanah yang
sporus) d. Batang Klas:
gembur
e. Volva Homobasidiomycetes
f. Misellia
g. Spora Subklas:
Homobasidiomycetidae
Ordo: Agaricales Famili:
Agaricaceae Genus:
Agaricus
Spesies:
Agaricusbisporus
4 Jamur a. TubuhBuah Habitat dari Karajan: Fungi
kuping(Aur b. Pileus jamur
c. Stipe Divisi:Basidiomycota
icularia Auricularia
auricula- d. Miseliia Klas:
polytricha ada di
judae) kayu yang telah Homobasidiomycetes
lapuk. Ordo: Auriculariales
Famili: Auricularaceae
Genus: Auricularia
Spesies: Auricularia
auricula-judae
5 Jamur a. Pileus di wilayah Kingdom: fungi
Enoki (Tudung) beriklim sejuk.
b. Lamella Divisi: Basidiomycota
(Flamulina Biasanya
sp.) c. Batang Class:Homo
tumbuh di
d. Misellium Basidiomycetes
permukaan
batang pohon Ordo: Agaricales
Cetis sinensis
(bahasa Jepang: Famili: Marasmiaceae
enoki) yang Genus: Flamulina
sudah melapuk,
Species: Flamulina sp.
6 Jamur a. TubuhBuah Di kayu- Kingdom: Fungi
Kayu(Gano b. Stipe kayuataupohon-
c. Pileus Filum: Basidiomycetes
derma pohon. Tumbuh
Lucidum) d. Gill Kelas:
pada
kondisilingkung Homobasidiomycetes
an yang Ordo: Polyporales
asam.
Habitatnyabiasa Famili:
Gebodermataceae
nya pada pohon-
pohon yang Genus: Ganoderma
lapukdan tanah
Spesies: Ganoderma
yang
Lucidum
serasah.

Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 November 2O2O,


di Unit Laboratorium MIPA IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Mengenai Fungi makroskopis
yang bertujuan untuk Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati jenis-jenis
cendawan mikroskopis yang berperan menguntungkan dan merugikan bagi manusia
dan untuk mengamati anatomidan morfologi cendawan mikroskopis. Adapun alat dan
bahan yang digunakan Alat Glove, Masker, Pinset, Lup, CawanPetri, Kertas Hitam dan
Putih. Bahan Jamur Tiram. Jamur Merang, Jamur Kancing, Jamur Kuping, Jamur Kayu,
Jamur Enoki
Jamur makroskopis merupakan jamur yang memiliki tubuh buah, berukuran besar
kurang lebih (1 mm), tersusun atas miselia dan dapat dilihat secara langsung dengan
bentuk yang jelas. Jamur makroskopis penting untuk dilestarikan, karena dapat
digunakan sebagai bahan pangan, obat-obatan serta berperan pada proses dekomposisi
(jenis reaksi kimia dimana senyawa dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana).
(Dwidjoseputro,D.2015)

Jamur makroskopis dapat dijadikan sebagai sumber pangan dan bahan obat-
obatan. Jamur makroskopis yang dapat dimakan biasa dimanfaatkan masyarakat
sebagai hidangan menu dalam menyantap makanan dan dapat pula digunakan sebagai
obat-obatan. kandungan protein pada jamur cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan
melalui hasil penelitiannya di wilayah Beam, Distrik Makki, Papua terhadap kandungan
protein jamur yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal. Jamur yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat lokal Beam memiliki kadar protein antara 18,91% sampai
35,03%. jamur makroskopis dapat digunakan pada pengobatan tradisional,
seperti Lycoperdon perlatum dan Ustilago maydis. Selain sebagai obat, jamur Ustilago
maydisjuga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik. Jamur makroskopis juga bisa
dimanfaatkan sebagai insektisida dan bahan bakar, seperti Amanita
muscaria dan Fomitopsis pinicola. Jamur makroskopis adalah salah satu dari komponen
penting ekosistem hutan. Peran jamur makroskopis bagi ekosistem adalah sebagai
dekomposer (pengurai) yang mempercepat siklus materi dalam ekosistem hutan
dengan memainkan peran penting pada daur ulang nutrisi. Jamur makroskopis dapat
ditemukan di berbagai bahan organik seperti tanah, humus, kayu, serasah dan kotoran
hewan. (Pandey, A. 2014)

Berdasarkan hasil pengamatan yang pertama yaitu jamur tiram. Adapun


klasifikasinya :

Kingdom : Fungi

Divisi : Basidiomycota

Classis : Basidiomycetes

Ordo : Agaricales

Familia: Tricholomataceae

Genus : Pleurotus

Spesies : Pleurotus ostreatus (Moore, 1996)

Berdasarkan praktikum diketahui morfolog jamu ini Pileus (Tudung), Kulit


tudung, Lamella/ bilah, Cincin, Batang, Volva (Cawan), Misellia. Jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompokBasidiomycota dan termasuk
kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga
krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan
bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus
eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa
Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram
mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut
berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang
hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu,
jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm
sertamiselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan
pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan
batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang
karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin
membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat
alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk
gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Siklus hidup Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe
perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.
Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara
umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung
spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk
dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan
dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang
kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih,
disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium. Mula-mula
basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hinggahifa pada miselium
tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga
terjadiplasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan
memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan
CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi
terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis
kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak
pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari
spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan
memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua
nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa
monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna
putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa
(kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami
tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur. Nantinya,
jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit
induk.
Syarat Pertumbuhan. Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik
untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab
jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang
diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat
media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami
sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain
itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media
yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.Kadar air
diatur 60 – 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan
menyerap makanan dari media tanam dengan baik.
Kandungan gizi jamur tiram mengandung protein, air,kalori, karbohidrat, dan
sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Manfaat
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat
mengurangikolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini
juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit
lever,diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat
sebagai antiviral danantikanker serta menurunkan kadar kolesterol. Di samping itu,
jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat
tinggi dan membantu pencernaan.
Berdaasarkan praktikum berikutnya yaitu jamur merang. Adapun klasifikasinya :

Kingdom    : Fungi

Divisi          : Basidiomycota

Kelas           : Homobasidiomycetes

Ordo           : Agarcales

Famili          : Pluteaceae

Genus         : Volvariella

Spesies        : Volvariella Volvacea

Pengamatan morfologinya ditemukan Scales, Cap (Pileus), lamella, Cincin, Batang


VolvaJamurmuda Jamur merang mempunyai Ciri-ciri sebagai berikut: Tubuh buah yang
masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan
dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang
seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat
muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang
masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Manfaat  Sebagai bahan dasar masakan dan makanan ringan. Kandungan
antibiotiknya berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah  tinggi
dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai
penawar racun. Habitatnya di darat dan di tempat lembab, basah, banyak mengandung
bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung.

Beradasarkan pengamatan selanjutnya yaitu jamur kancing. Adapun klasifikasinya


:

Karajan : Fungi

Dhivisi : Basidiomycota

Klas : Homobasidiomycetes

Subklas : Homobasidiomycetidae

Ordo : Agaricales

Famili : Agaricaceae

Genus : Agaricus

Spesies : Agaricusbisporus

Berdasarkan hasil pengamatan yang ketiga yaitu jamur kancing (Agaricus


bisporus) mempunyai struktur tubuh yang terdiri dari tutup jamur, lamela, cincin
kemudian misellium. Struktur tubuh dari jamur ini juga tidak jauh berbeda dengan
jamur sebelumnya yaitu jamur tiram dan juga jamur merang. Jamur ini masih
termasuk kedalam golongan Basidiomycota. Hanya saja, perbedaan dari jamur-jamur
yang lain yaitu ukuran dan juga warnanya. Jamur kancing ini, dapat hidup di Kayu
lapuk dan pada tanah yang gembur. Jamur kancing atau champingon adalah sejenis
jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti bentuk kancing dan juga
mempunyai warna yang putih dan bersih, krem ataupun berwarna coklat muda.
Jamur kancing juga merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan oleh
masyarakatIndonesia.
Jamur Kancing, merupakan suatu organisme yang tidak mempunyai klorofil
sehingga jamur ini tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Dengan demikian, jamur
ini tidak dapat menggunakan energi secara tidak langsung. Jamur, akan mendapat
makanan dalam bentuk yang sudah jadi seperti selulosa, glukosa, lignin, dan juga
protein. Jamur kancing ini, mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Jamur kancing
juga dapat mengandung adanya vitamin di tubuhnya. Ciri-ciri dari jamur kancing ini
adalah jamur kancing ini memiliki bentuk bulat yang hampir menyerupai kancing. Tidak
memiliki klorofil, kemudian memiliki tangkai yang pendek dan mempunyai tudung yang
hampir menyerupaikancing.Perakarannya pun berupa serabut dan juga melekat pada
susbtratnya
Pengamatan selanjutnya yaitu jamur kuping. Adapun klasifikasinya :
Kingdom    : Fungi

Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Agaricomycetes

Ordo           : Auriculariales

Famili          : Auriculariceae

Genus         : Auricularia

Spesies        : Auricularia Auricula-Judae

Morofologinya TubuhBuah, Pileus, Stipe, Miseliia. Jamur kuping merupakan salah


satu kelompok jelly fungi yang masuk kedalam kelas basidiomycota dan mempunyai
tekstur jelly yang unik. Jamur ini mempunyai  Ciri-ciri : Memiliki tubuh buah yang
kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh
buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari
jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping,
memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.

Manfaat : Untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit
akibat luka bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya
memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam
makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun
berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping
juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker)
hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat
proses penggumpalan darah). Untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi),
pengerasan pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia),
mengobati penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air besar.

Habitat : Menempel di kayu. Perkembangbiakan : Cara reproduksi vegetatif dari


jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi
miselium. reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang
disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang
selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.

Berdasarkan praktikum selanjutnya yaitu jamur enoki. Adapun klasifikasinya :

 Kingdom :Fungi

Divisi :Basidiomycota

Kelas :Homobasidiomycetes

Ordo :Agaricales

Famili :Marasmiaceae
Genus :Flammulina

Spesies : Flammulinasp.

 Berdasarkan hasil pengamatan yaitu Jamur Ennoki (Flammulina sp.). Jamur Enoki
ini, mempunyai struktur tubuh yang terdiri dari pileus, kemudian ada scalus, lalu ada
annulus atau cincin, kemudian terdapat adanya lamella, kemudian terdapat adanya
stape, kemudian adanya volva dan juga terdapat adanya misellium atau serabut akar.
Jamur Enoki tumbuh berkelompok pada batang pohon yang masih hidup atau yang
sudah mati,serta pada akar pohon dan cabang yang ditutupidengantanah. Jamur ini juga
bisa hidup di Jepang dan tersedia di alam terbuka terutama pada musim dengan udara
yang sejuk seperti musim gugur hinggamusim semi.
Jamur Enokitake atau jamur Enoki adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil
budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge. Jamur enoki
mengandung banyak serat, jamur ini juga mengandung banyak protein dan beberapa
vitamin seperti vitamin B, serta mineral. Jamur ini juga mengandung senyawa
flammulin yang merupakan senyawa anti kanker dan tumor. Pada saat pengamatan,
jamur enoki ini mempunyai hifa yang tidak bersekat.

Pengamtan selanjutnya yaitu jamur kayu. Adapun klasifikasinya :

Kingdom    : Fungi

Divisi          : Basidiomycota

Kelas           : Homobasidiomycetes

Ordo           : Pulyporales

Famili          : Genodermataceae

Genus         : Genoderma

Spesies        : Genoderma Applantum

Morfologinya Tubuh Buah, Stipe . Jamur kayu termasuk salah satu kelompok salah
satu kelompok family polyporaceae. Jemur ini mempunyai Ciri-ciri : Tubuh terdiri dari
satu sel (uniseluller) dan bersel banyak (multiseluller). Sel berbentuk benang (hifa).
Hifa akan bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut
miselium. Ganoderma applanatum tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran,
banyak terdapat pada kayu lapuk. tidak mempunyai batang dan bertumbuh di atas
batang-batang.

Cendawan yang baru bertumbuh berwarna kuning muda kecoklatan, setelah itu
Ganoderma applanatum akan berubah warna menjadi coklat.Alat reproduksi dengan
spora atau fragmentasi.
D. SIMPULAN DAN SARAN

Jamur atau fungi yang memiliki tubuh buah juga bisa dari golongan
Basidiomycota yang terdiri dari jamur tiram, jamur merang, kamur kancing, jamur
kuping, jamur kayu dan juga jamur enoki. Tubuh buah pada jamur adalah kumpulan
hifa yg muncul dari dalam tanah atau kayu yg lapuk dan tubuh buah di temui pada
kelompok jamur tertentu. Beberapa jamur memiliki tubuh buah yang disebut
basidiokarp. Umumnya bersifat saprofit, tetapi ada juga yang parasit. Tubuh buah
pada jamur juga dapat diartikan sebagai struktur padat bagian dari jamur yang
biasanya terdiri dari batang, tudung dan bagian reproduksi. Tubuh buah ini dalam
jamur budidaya yang akan dipanen dan diolah menjadi bahan makanan untuk
dikonsumsi oleh manusia atau diolah sebagai bahan obat. Tubuh buah pada jamur ini
terdapat pada semua bahan praktikum yang sudahdiamati.Tubuh buah jamur tiram
inilah yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram.
Jamur merang ini, merupakan salah satu jenis jamur pangan yang mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Selain mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, jamur tiram ini
juga merupakan salah satu jamur yang mempunyai prospek baik untuk dapat
dikembangkan. Jamur Merang juga mempunyai nilai gizi yang sangat baik. Jamur
merang juga merupakan jamur yang bersifat heterotrofik.

REFERENSI
Dwidjoseputro,D.2015. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.

Fardiaz, S. 2O1O. Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fateta IPB.
Bogor.

Gandjar,Indrawati.2O1O. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : Yayasan  


            Obor Indonesia.
Makhfoeld. (2O1O). Toksin Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. UGM.
Yogyakarta Fardiaz S., 2O1O, Mikrobiologi Pangan, PAU-IPB, Bogor
Pandey, A. 2014. Concise encyclopedia of bioresource technology. The Haworth Press
Purwantisari, Susiana. 2017. Uji Potensi Kapang Antagonis Trichodermal gnorum
sebgai agen Pengendali Hayati Kapang Patogen Phytopthora infestans
Penyebab Penyakit Utama  tanaman kentang Penelitian. Lporan penelitian
FMIPA Universitas Diponegoro Semarang.
Waluyo, Lud.2015.Mikrobiologi Umum.Malang : UMM Press.
LAMPIRAN

jamur tiram jamur kupinng


jamur merang

jamur kayu

jamur kancing
jamur enoki

PASCA PRAKTIKUM

1. Termasuk ke dalam kelompok fungi apa saja masing-masing spesimen?


Tentukan klasifikasinya!
Jawab:
Semua fungi yang terdapat pada hasil pembahasan, semuanya termasuk kedalam
fungi Basidiomycota.
Jamur Tiram Jamur Kuping

Kingdom :Fungi Kingdom :Fungi


Kelas :Homobasidiomycetes Divisi :Basidiomycota
Ordo :Agaricales Kelas :Agaricomycetes
Famili :Tricholomateceae Ordo :Auricularies
Genus :Pleurotus Famili :Auriculariaceae
Spesies : Pleurousostreatus Genus :Auricularia
Spesies : Auricularia auriculaj.
Jamur Merang Jamur Kayu

Kingdom :Fungi Kingdom :Fungi


Divisi :Basidiomycetes Divisi :Agaricomycota
Kelas :Homobasidiomycetes Kelas :Basidiomycota
Ordo :Agaricales Ordo :Polyporales
Famili :Pluteaceae Famili :Ganodermataceae
Genus :Volvariella Genus :Ganoderma
Spesies : Volvariellavolbacea Spesies : Ganoderma lucidium
Jamur Kancing Jamur Enoki

Kingdom :Fungi Kingdom :Fungi


Divisi :Basidiomycota Divisi :Basidiomycota
Kelas :Homobasidiomycetes Kelas :Homobasidiomycetes
Ordo :Agaricales Ordo :Agaricales
Famili :Agaricaceae Famili :Marasmiaceae
Genus :Agaricus Genus :Flammulina
Spesies : Agaricusbisporus Spesies : Flammulinasp.

2. Bandingkan hasil pengamatan masing-masing spesimen pada praktikum kali


inidan pada praktikum sebelumnya dalam hal ukuran, karakteristik dan
klasifikasinya. Bagaimana pola keanekaragamannya?
Jawab:
Praktikum sebelumnya, membahas tentang Fungi Mikroskopis dan praktikum
sekarang membahas tentang Fungi Makroskopis. Dalam hal ukuran, praktikum
sebelumnya merupakan spesies yang tidak bisa dilihat oleh kasat mata yang
artinya, hanya bisa dilihat oleh mikroskop. Sedangkan praktikum sekarang, fungi
tersebut bisa dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Untuk
keanekaragamannya, setiap spesies tentunya berbeda- beda. Akan tetapi, untuk
spesies yang lebih sering ditemukan yaitu spesies yang termasuk kedalam
golongan fungi makroskopis. Jamur mikroskopis biasanya berasal dari kelas
zygomycota, ascomycota, dan deuteromycota sedangkan jamur makroskopis
biasanya berasal dari kelas Basidiomycota. Seperti hal keanekaragaman, dalam
hal karakteristikpun tentunya sangat berbeda. Fungi mikroskopis mempunyai
karakteristik Hifa bersekat-sekat dan tiap sel biasanya berinti satu. Bersel satu
atau bersel banyak. Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut
kerak. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel
yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentukknya askospora. Dinding
sel dari zat kitin. Reproduksi seksual dan aseksual.
3. Apa yang menyebabkan fungi pada spesimen praktikum memiliki tubuh buah?
Apakah adakelompok fungi lain yang menghasilkan tubuh buah? Bandingkan
dengan tubuh buah fungi lain!
Jawab:
Tubuh buah pada jamur adalah kumpulan hifa yg muncul dari dalam tanah atau
kayu yg lapuk dan tubuh buah di temui pada kelompok jamur tertentu. Beberapa
jamur memiliki tubuh buah yang disebut basidiokarp. Umumnya bersifat
saprofit, tetapi ada juga yang parasit. Tubuh buah pada jamur juga dapat
diartikan sebagai struktur padat bagian dari jamur yang biasanya terdiri dari
batang, tudung dan bagian reproduksi. Tubuh buah ini dalam jamur budidaya
yang akan dipanen dan diolah menjadi bahan makanan untuk dikonsumsi oleh
manusia atau diolah sebagai bahan obat. Tubuh buah pada jamur ini terdapat
pada semua bahan praktikum yang sudah diamati. Kelompok fungi yang
menghasikan tubuh buah adalah kelompok fungi makroskopis seperti kelompok
Basidiomycota.
4. Apakah hipotesismu terbukti? Berikan penjelasan dan alasan mengapa hasilnya
demikian? Sertakan teori dan hasil penelitian ilmiah terbaru untuk membahas
ini!
Jawab:
Hipotesisnya terbukti. Berdasarkan referensi dari buku Campbell, 2003, Jamur
adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok
fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang
tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis
biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan
manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain
beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea),
jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing
atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilanluar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara
seksual dan aseksual.

Anda mungkin juga menyukai