PERLINDUNGAN TANAMAN
Semester I Tahun 2021/2022
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
0
LEMBAR KERJA ACARA I
MORFOLOGI DAN BIOLOGI HAMA
A. NEMATODA
Morfologi Nematoda:
a. Bentuk
Berbentuk seperti cacing kecil yang bilateral simetris, memanjang, seperti tabung
terkadang seperti kumparan yang bergerak seperti ular. Memiliki ciri memiliki
khas pada bagian posterior, yaitu ujung ekor terlihat runcing, bergelombang,
bulat, serta terdapat bagian hyaline tail terminus. Bagian anterior ditandai dengan
set off dan datar. Bagian rongga mulut dilengkapi dengan stilet dengan tipe
stomatostylet yang dilengkapi dengan knob (Mirsam & Kurniawati, 2018).
b. Ukuran : Berukuran sangat kecil sekitar 300-1000 mikron. Memiliki Panjang
sampai 4 mm dan lebar 15 – 35 mikron (Nugrohorini, 2012)
Biologi Nematoda:
a. Habitat : Dapat ditemukan di dalam tanah, pada tunas daun, di dalam buah jambu,
di dalam jaringan tanaman atau di antara daun-daun disekitar batang, atau di
bagian tanaman lainnya.
b. Contoh tanaman inang: tomat dan kentang terkadang menyerang daun, terkadang
makan dan merusak parenkim
c. Bagian tanaman inang yang diserang: akar, kemudian diikuti pada bagian daun
(Khotimah, 2020)
d. Reproduksi dan siklus hidup:
Laju reproduksi sangat cepat (bertelur), karena tersedianya makanan yang cukup
dan tertariknya nematoda oleh zat yang dilepaskan dalam rizosfir awalnya, telur-
telur nematoda diletakan pada akar - akar tumbuhan di dalam tanah yang
kemudian telur akan berkembang menjadi larva dan nematoda dewasa.
Berkumpulnya populasi nematoda disekitar perakaran ini mendorong nematoda
menyerang akar dengan jalan menusuk dinding sel. Nematoda dewasa terus-
menerus bergerak tiap detik, tiap jam, tiap hari dan menetap di sekitar akar, dalam
gerakan - gerakan tersebut nematoda menggigit dan menginjeksikan air ludah
pada bagian akar tumbuhan, menyebabkan sel tumbuhan menjadi rusak.
1
Gambar 2. Bekicot (Acatina fulica)
Morfologi Bekicot:
a. Bentuk: Berlendir, memiliki cangkang berbentuk kerucut, tubuh luna
b. Ukuran: Panjang bekicot sekitar 50-120 mm
c. Warna: Cangkang berwarna coklat dan tubuh berwarna kehitaman
Biologi Bekicot:
a. Habitat: Bekicot Hidup di daerah yang lembab, seperti hutan dan sawah.
b. Contoh tanaman inang: Selada, kubis, mentimun, dan padi
c. Bagian tanaman inang yang diserang: Bekicot sering meyerang bagian
tanaman terutama daun, tetapi terkadang juga mneyerang bagian tanaman yang
lain seperti batang padi.
d. Reproduksi dan siklus hidup: Bekicot merupakan salah satu hewan
yang mempunyai sel kelamin ganda atau disebut dengan hermaprodit. Bekecot
bertelur dengan masa inkubasi 7-14 hari. Meskipun berkelamin ganda, namun
perkawinan tidak dapat dilakukan oleh satu individu saja melainkan tetap
membutuhkan individu lain pada proses kawinnya.
2
d. Reproduksi dan siklus hidup: Keong mas dewasa meletakkan telur pada tempat-
tempat yang tidak tergenang air (tempat yang kering) dan melakukan
bertelur pada malam hari pada rumpun tanaman, tonggak, saluran pengairan
bagian atas dan rumput-rumputan. Telur keong mas diletakkan secara
berkelompok berwarna merah jambu seperti buah murbei sehingga disebut juga
keong murbei. Keong mas selama hidupnya mampu menghasilkan telur
sebanyak15-20 kelompok, yang tiap kelompok berjumlah kurang lebih 500 butir,
dengan persentase penetasan lebih dari 85%. Waktu yang dibutuhkan pada fase
telur yaitu 1 – 2 minggu, pada pertumbuhan awal membutuhkan waktu 2 – 4
minggu lalu menjadi siap kawin pada umur 2 bulan. Keong mas dewasa berwarna
kuning kemasan. Dalam satu kali siklus hidupnya memerlukan waktu antara 2 –
2,5 bulan. Keong mas dapat mencapai umur kurang lebih 3 tahun. Cara
menyerang keong mas pada tanaman padi yaitu tanaman padi yang baru ditanam
sampai 15 hari setelah tanam mudah dirusak keong mas, untuk padi tanam benih
langsung (tabela) ketika 4 sampai 30 hari setelah tebar.
C. Arthropoda
1. Kelas Arachnida
Morfologi Acarina:
a. Tubuh dibagi menjadi menjadi 2 bagian, yaitu gnathosoma dan idiosoma
b. Ukuran tubuh: 0,08 – 20 mm
c. Jumlah kaki: tungau dewasa 8 kaki (Pracaya, 2008)
Biologi Acarina:
a. Habitat: Dapat hidup di semua tempat, terkadang juga dapat dijumpai pada daerah
yang berair.
b. Contoh tanaman inang: Tomat dan jeruk
c. Bagian tanaman inang yang diserang: Daun sehingga merusak klorofil.
d. Reproduksi dan siklus hidup: Bereproduksi secara seksual. Siklus hidup
berawal dari induk yang meletakkan telur pada daerah yang aman dan
tersembunyi. Kemudian telur menetas. Telur yang sudah menetas akan menjadi
larva. Setelah itu larva akan berkembang dan mengalami pergantian kulit, lalu
larva ini akan berubah menjadi nimfa. Nimfa ini sangat mirip dengan dewasa tapi
belum mempunyai organ kelamin. Terakhir, nimfa akan mengalami pergantian
kulit dan berubah menjadi acarina dewasa.
3
2. Kelas Insekta / Heksapoda / Serangga
Gambar 5. Belalang
a. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yakni kepala, perut (abdomen) , dan
thorax (dada)
b. Jumlah kaki enam
c. Pada kepala terdapat tiga organ utama yaitu dua mata majemuk dan tiga buah mata
tunggal, sepasang antena, dan mulut
d. Pada dada terdapat dua macam alat gerak yakni 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap
Biologi belalang
a. Habitat: Daerah yang terdapat banyak daun seperti padang rumput, hutan
belantara, dan dekat sungai untuk menaruh telur
b. Contoh tanaman inang: Padi
4
c. Bagian tanaman inang yang diserang: daun
d. Reproduksi dan siklus hidup: Belalang melakukan reproduksi secara
vegetatif atau dengan perkawinan, siklus hidupnya yaitu telur, nimfa,
kemudian belalang dewasa (Syahlan, 2016).
5
Gambar 8. Hama kutu afis (Aphis craccivora)
Serangga hama yang termasuk Ordo Hemiptera meliputi hama kepik (Gambar 6), hama
wereng (Gambar 7), dan hama kutu (Gambar 8)
d. Reproduksi dan siklus hidup: Kepik dan wereng bereproduksi secara seksual.
Kutu bereproduksi secara parthenogenesis. Siklus metamorphosis terjadi seperti
berikut, telur menetas, kemudian muncul individu muda yang disebut nimfa dan
setelah fase ini menjadi dewasa.
6
Gambar 8. Hama Thrips
Morfologi hama Thrips
a. Ukuran tubuh 0,99-1,35 mm
b. Bentuk sayap Memanjang, kecil, merumbai
7
d. Reproduksi dan siklus hidup: Kumbang betina bertelur dengan masa telur
berlangsung sekitar 9 - 12 hari. Telur yang menetas berubah menjadi larva dengan
masa larva berlangsung 3 – 4 bulan. Setelah itu larva berubah menjadi pupa lalu
menjadi kumbang dewasa.
Gambar 11. Hama ulat nonol beras (Corcyra cephalonica) contoh ngengat
Morfologi ngengat
Posisi sayap pada saat hinggap yaitu sayap terbuka menghadap ke atas
D. Chordata
9
Morfologi hama tikus
Warna tubuh tikus sawah coklat kekuningan.
Waran tubuh tikus pohon coklat keabu-abuan.
Biologi hama tikus sawah
a. Habitat: Sawah
b. Contoh tanaman inang: Padi
c. Bagian tanaman inang yang diserang: Batang dan kulit padi
d. Reproduksi dan siklus hidup: cara seksual dan siklus hidupnya mulai dari betina
melahirkan (vivipar), kemudian bayi tikus sawah tumbuh dan berkembang
menjadi tikus sawah muda, lalu tikus sawah dewasa.
Biologi hama tikus pohon
a. Habitat: Sawah dan perkebunan
b. Contoh tanaman inang: pohon kakao, kopi, kelapa, dan kelapa sawit dll
c. Bagian tanaman inang yang diserang: daging buah dan biji
d. Reproduksi dan siklus hidup : cara seksual dan siklus hidupnya mulai dari betina
melahirkan (vivipar), kemudian bayi tikus sawah tumbuh dan berkembang
menjadi tikus sawah muda, lalu tikus sawah dewasa.
10
Morfologi hama bajing
Warna tubuh bajing cokelat
Bentuk ekor tebal, dan kasar
11
Gambar 16. Hama kelelawar (Pteropus livingstonii)
12
Gambar 17. Hama burung pipit
*)
Nilai laporan Acara I, setelah Pengesahan oleh Koasisten
dilengkapi dengan data atau keterangan
......................................................... ……………………………..
Nama dan tanda tangan Koasisten
*)
Nilai Cukup (60), Sedang (70), Baik (80), Sangat Baik (90)
13
Daftar Pustaka
14