PENGENDALIAN HAYATI
NIM : 20/459542/PN/16736
Tujuan:
Mengenal cemiri morfologi, biologi, dan mempelajari kinerja parasitoid mengendalikan
hama sasaran.
1. Trichogrammatidae 5. Tachinidae
2. Eulophidae 6. Sarchophagidae
3. Braconidae 7. Chalcididae
4. Ichneumonidae
2. Parasitasi
a. Pias telur Corcyra cephalonica terparasit oleh Trichogramma spp. dalam tabung
reaksi.
b. Mikroskop
Cara kerja:
1. Pengenalan Parasitoid
a. Specimen yang telah disediakan diamati , kemudian diamati secara umum dengan mata
telanjang, kemudian dilihat bagian tubuh sebagai cemiri morfologinya menggunakan kaca
pembesar atau mikroskop
b. Pastikan nama Species, Genus, Family, dan Ordo, dari spesimen yang diamati benar.
c. Dicatat ciri khas (= cemiri) , morfologi, specimen (warna, bentuk, ukuran, lainnya), foto
close up preparate utuh .
2. Parasitisme
a. Kerja tim. Praktikan dibagi dalam lima kelompok, satu kelompok terdiri atas 6 - 7
praktikan.
b. Setiap kelompok disediakan satu set preparate; satu cawan petri berisi pias umur 1-2 hari
yaitu telur Corcyra cephalonica dan parasitoid Trichogramma sp. dan satu cawan petri
berisi pias terparasit.
c. Proses parasitasi. Parasitisme ialah proses suatu parasit(oid) memarasit inangnya. Daya
parasitasi dinyatakan dalam persen (%), yakni jumlah inang terparasit dibagi dengan jumlah
total inang yang tersedia dikalikan 100%.
1). Amati dengan cara merekam video bagaimana mobilitas Trichogramma spp. memarasit
telur inang.
2). Hitung telur yang terparasit dan total telur yang ada.
3). Tentukan persentase parasitasi
4). Buat Tabel parasitasi
Hasil Praktikum :
1. Trichogrammatidae
Cemiri morfologi: Trichogramma memiliki tubuh berukuran 0,75 mm dengan warna hitam
dan bermata merah yang khas. Sayap depannya lebar dengan rambut-rambut yang
membentuk garis. Sayap belakangnya sempit dan berambut. Imago jantan memiliki antena.
Ukuran telur serangga ini sekitar 0,31 mm. Antena terdiri dari 3-8 segmen flagelomer, clava
berbentuk. gada dengan 1-3 flagelomer. Trichogrammatidae pada bagian sayap terdapat
keteraturan (susunan) rambut. Sayap berumbai-rumbai, rambut yang terdapat pada sayap
tersusun teratur. Ovipositor berukuran pendek Saat tumbuh dan berkembang, rasio jenis
kelamin dewasa jantan dan betina 1:2,3. Parasitoid ini hidup secara berkelompok ( Ni
Nyoman, 2012).
Biologi: Trichogramma termasuk kelompok parasitoid telur. Imago dari Trichogramma akan
memasukkan telurnya ke dalam telur penggerek batang padi. Larva kemudian berkembang
dalam tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari setelah telur terparasit atau
dimasukkan dalam telur inang), telur penggerek batang akan berubah warna menjadi gelap
atau hitam. Larva lalu berkembang menjadi pupa. Dalam 4-5 hari pupa berubah menjadi
imago dan keluar dari telur inang dengan cara melubangi telurnya. Siklus tersebut
berlangsung sekitar 8 hari. Jumlah individu parasitoid yaitu satu jenis,per individu inang (
Goswani et al., 2017).
Contoh Spesies parasitoid dan inang : Trichogramma sp. dapat menggunakan inang
alternatif yaitu telur ulat beras (Corcyra cephalonica)
2.Eulophidae
Cemiri morfologi : merupakan serangga yang berukuran kecil, panjang sekitar 1-3 mm.
Tubuh umumnya berwarna biru atau hijau metalik. Antena jantan seperti sisir ( Wibowo et
al.,2015), terdiri dari 6 atau kurang segmen flagellomere, umumnya clava tidak berbentuk
gada. Antena betina terdiri dari 2-4 segmen flagellomere.Bagian skutelum umumnya
terdapat sepasang garis submedian yang memanjang. Tarsi terdiri atas 4 tarsomer ( Hufanaa,
2019). Bagian tubuh Eulophidae umumnya mengempis apabila dalam keadaan kering.
Biologi : termasuk kelompok parasitoid telur. Perilaku pertama larva parasitoid yang baru
muncul langsung bergerak mencari inangnya. Setelah menemukan inangnya larva parasitoid
tersebut langsung mengaitkan mulutnya pada inang. Perilaku kedua larva parasitoid yang
sudah mengaitkan mulutnya pada inang segera menghisap cairan tubuh inangnya
(parasitisasi). Perilaku parasitisasi tersebut terjadi pada awal instar-1 (48 jsi). Inang yang
terparasit lama kelamaan tubuhnya hancur dan mati ( Wiasa et al., 2018). Jumlah individu
parasitoid yang dapat diserang oleh Eulophidae lebih lebih dari satu jenis
per individu inang (Albrectsen & Hansson, 2012).
Contoh Species parasitoid dan inang : Tetrastichus sp. yang merupakan parasitoid telur
penggerek batang padi
3.Braconidae
Cemiri morfologi: Famili Braconidae memiliki tubuh dengan panjang kurang lebih 2-12
mm, dengan panjang ovipositor umumnya sama dengan badannya, berwarna hitam, coklat
atau merah pada bagian tubuhnya. Braconidae memiliki 3 ocelli. Bagian sayap depan
terdapat vena. Pada sayap bagian belakang umumnya terpisah menjadi R1 dan Rs. Stigma
terlihat jelas. Tergum metasoma segmen ke 2 dan 3 bersatu. Femur tidak bergerigi ( Sari et
al., 2022).
Biologi: termasuk kelompok parasitoid pada larva serangga hama, seperti larva kumbang,
lalat dan kupu-kupu/ngengat; juga parasit pada kutu daun dan kepik. Telur dimasukkan ke
dalam ulat atau serangga lain, yang menjadi inangnya. Telur menetas dan menjadi larva
yang memakan inang dari dalam. Akhirnya inang mati. Larva berubah menjadi kepompong.
Kadang-kadang ditemukan ulat dengan 50-150 butir kepompong kuning di atasnya. Tawon
dewasa keluar dari kepompong, terbang dan kawin Parasitoid Braconidae memarasit pada
inangnya dengan cara meletakkan telur hingga 50-150 butir per individu inang (Departemen
Pertanian, 2002).
Contoh Species parasitoid dan inang : Chelonus sp. yang merupakan parasitoid telur-larva
Pectinophora gossypiella
4. Ichneumonidae
Cemiri morfologi : Ichneumonidae merupakan salah satu famili terbesar dalam seluruh
insekta. Ditemukan terdapat 3 spesies dari famili Ichneumonidae yang bersifat parasitoid,
yaitu Charops sp., Casinaria sp., dan Xanthopimpla sp. Ichneumonidae memiliki ciri
morfologi, yaitu tubuh berukuran 13 mm, berwarna hitam. Memiliki antena dengan jumlah
12 - 16 ruas. Ovipositor panjang, umumnya lebih panjang dari panjang tubuh (Wibowo et
al., 2015). Bagian venasi sayap IM dan IR, pada sayap depan bersatu, karena hilangnya
venasi Rs+M (Sektor radial + Media): Venasi submarginal kedua terletak berhadapan
dengan venasi melintang 2m-cu (media + cubitus) yang umumnya berukuran sangat kecil.
Biologi:termasuk kelompok parasitoid larva dan pupa., Perkembangan siklus hidup dari
famili Ichneumonidae berawal dari telur yang berlangsung selama 38 jama, larva berkisar 4-
5 hari dan pupa selama 5-6 hari. Suhu yang diperlukan selama silus berlangsung yaitu
sekitar 25°C. Mekanisme parasitoid Ichneumonidae memarasit serangga inangnya yaitu
ketika parasitoid menemukan inang yang sama, ovipositornya akan ditusukkan ke larva
inang tersebut sehingga akan terjadi beberapa kali peletakan telur, hal ini menyebabkan
terjadinya superparsitisasi, dengan menggunakan ovipositornya yang panjang serangga dari
familli Ichneumonidae dapat mengetahui letak larva inangnya walaupun larva inangnya
berada didalam jaringan tumbuhan. Imago betina Ichneumonidae biasa meletakkan telurnya
dalam satu inang tunggal atau bersifat soliter. Beberapa jenis ichneumonid menyerang inang
dengan cara memakannya dari luar (Borror et al., 1991).
Contoh Species parasitoid dan inang : Isotima sp. yang merupakan parasitoid larva
Tryporyza innotata (Quickke,
1997).
5.Tachinidae
Cemiri morfologi : Larva tachinid adalah parasit internal dari pradewasa kumbang, kupu-
kupu, ngengat, sawflies, earwigs, belalang, atau serangga sejati. Ukuran dewasa antara 3
dan 14 mm (<1/2 inci), seringkali gelap, kuat, berbulu, dan menyerupai lalat rumah, tetapi
dengan bulu yang sangat gagah di ujung abdomen.memiliki antena berjumlah 3 ruas
dimana ruas dimana ruasketiga kadang-kadang membulat sering dengan sebuah asrista
yang tidak berambut dan memajang, dan juga lalat tachinidae ini relatif mudah di
kenalikarena ukuran tubuhnya yang cukup besar, berambut dan penampilannya seperti
lebah atau tabuhan ( Yudi d. Y. dkk, 2016 ).
Biologi : termasuk kelompok parasitoid pada berbagai larva serangga (2) Cara meletakkan
telur tergantung pada jenisnya. Ada yang meletakkan telurnya di atas badan ulat. Ada juga
yang meletakkan telurnya di atas permukaan daun yang akan dimakan oleh ulatnya. Lalat
tachinid betina bertelur di atas permukaan daun di dekat ulat yang sedang makan atau di
atas badan ulat. Telur tachinid menetas di atas atau di dalam badan ulat. Larva lalat
tachinid kemudian menjadi parasitoid yang memakan badan ulat dari dalam hingga ulat
tersebut tidak bisa jadi kepompong atau dewasa. Sedangkan larva lalat tachinid berubah
menjadi kepompong yang jatuh ke tanah. Akhirnya dewasa keluar dari kepompong untuk
kawin dan mencari inang lagi ( Nelly et al., 2008).
Contoh Species parasitoid dan inang : Lalat tachinidae sebagai salah satu serangga
parasit bagi Erionota Ethrax L( ulat penggulung ) yang merupakan hama penggulung daun
pisang yang seringmenyerang bagian ujung daun pisang
6.Sarcophagidae
Cemiri morfologi: Imago Sarcophagidae berupa lalat yang biasa dikenal sebagai
lalat daging. Umumnya tubuh lalat ini berwarna keabu-abuan serta memiliki corak
seperti papan catur pada bagian abdomen dan pada bagian toraks mempunyai tiga garis
longitudinal (Setiati et al., 2016). Panjang tubuh 7mm dan panjang venasi sayap 6 mm.
Kepalanya besar berwarna coklat gelap, mata besar menonjol dan terpisah. Sayap tipis
serta tembus cahaya, dan berpangkal kuning. tegula pucat, Costa tanpa duri dan R1 tanpa
seta, vena sayap dm-cu sinuate, terdapat 3 pasang seta pada presutural acrostichal dan
postsutural dorsocentral dan palpus maksila berwarna hitam. Imago jantan memiliki
abdomen yang lebih panjang dan ramping dibandingkan dengan betina serta memiliki
ctenidium pada femurnya. Larva instar akhir parasitoid ini keluar dari timpanum
inang kemudian berpupa di dalam tanah selama 11.2 hari. Larva yang siap berpupa
berwarna kekuningan dengan panjang 8.6mm. Pupa berwarna coklat muda dengan
panjang 7.3 mm ( Putri, 2018).
Biologi: Telur Sarchopagidae jarang ditemukan karena Sarcophagidae bersifat ovovivipar
yang induk Sarcophaga langsung meletakkan larva instar ke-1. Sarcophagidae terdiri dari
telur, larva instar ke-1, instar ke-2, instar ke-3, pupa, dan imago. Bangkai akan
mengeluarkan bau busuk yang berupa ammonia dan hydrogen sulfide (Laksmita et al.,
2015). Bau busuk ini akan menarik Sarcohopagidae untuk datang pada bangkai.
Sarcophagidae dapat tertarik karena mempunyai alat deteksi berupa chemical detector dan
visual detector untuk mendeteksi bau busuk tersebut bahkan dalam jarak yang jauh (
Maramis , 2013). Termasuk kelompok parasitoid pada telur Umumnya penetasan telur
terjadi di dalam saluran telur utama sesaat sebelum larva diletakkan (larviposisi)
Contoh Species parasitoid dan inang : Lalat parasitoid Famili Sarcophagidae yang
menyerang V. nigricornis adalah Blaesoxipha sp.
7. Chalcididae
Cemiri morfologi : Umumnya disebut lalat chalcid karena memiliki warna yang mirip
tembaga. Chalcididae memiliki tubuh dengan panjang kurang lebih 2- 12 mm, dengan
warna tubuh hitam atau cokelat bercak putih, kuning atau kemerahan. Ukuran kepala kecil,
dengan antena yang umumnya berukuran pendek, memiliki mata yang besar dan thorax
yang besar. Bagian thorax bermotif dan abdomen dihubungkan dengan tangkai pendek (
Stireman et al., 2006).
Biologi: termasuk kelompok parasitoid pupa. Mekanisme parasitoid Chalcididae
memarasit serangga inangnya yaitu induk Chalcididae akan meletakkan telur pada
permukaan kulit inang atau dengan tusukan ovipositornya maka telur akan langsung
dimasukkan dalam tubuh inang. Larva yang keluar dari telur akan menghisap cairan dari
inangnya dan menyelesaikan perkembangannya dapat berada di luar tubuh inangnya
(sebagai ektoparasitoid) atau sebagian besar dalam tubuh inangnya (sebagai
endoparasitoid). Parasitoid Chalcididae termasuk parasitoid gregarius atau berkelompok.
Parasitoid gregarius adalah jenis parasitoid yang dapat hidup beberapa individu dalam
tubuh satu inang secara bersama-sama dengan meletakkan telur lebih dari 1, sehingga
dalam inangnya dapat berkembang lebih dari 1 individu parasitoid.Jumlah imago yang
keluar dari satu tubuh inang dapat banyak sekali (Sopialena, 2018).
Contoh Species parasitoid dan inang : Chalcididae merupakan parasitoid pupa
Lepidoptera (Siregar et al., 2015)
Trichogramma sp.
Corcyra cephalonica
Parasitoid merupakan musuh alami hama dan dapat digunakan sebagai agen
pengendalian secara biologis. Dalam siklus hidupnya parasitoid dapat menyerang inang
baik pada stadia telur, larva, nimfa, kepompong atau inang dewasa. Salah satu alternatif
dalam pengendalian hama yang aman, murah dan dapat dikombinasikan dengan cara
pengendalian lainnya adalah pengendalian secara biologi dengan memanfaatkan musuh
alami misalnya parasitoid. Parasitoid yang dapat menyerang telur penggerek pucuk salah
satunya adalah Trichogramma. .Jenis parasitoid ini mudah dikembangbiakkan dengan
menggunakan Corcyra cephalonica Staint. Sebagai inang pengganti. Oleh karena itu
dilakukan penelitian untuk mengetahui media perkembangbiakan Corcyra cephalonica
Staint. Sebagai sumber pakan pada Trichogramma sp. Dengan menggunakan kertas pias.
Bahan :
Cara kerja :