Anda di halaman 1dari 16

VEKTOR LALAT

Kelompok 2 :
• Khoirunnisa Mardiah Sari
• Ratika Hayani
• Sarah Safitri
Pengertian Lalat
Lalat adalah ordo diptera, yang menurut
asal katanya “ Di” artinya dua, “ptera” yang
artinya sayap, dan arti keseluruhannya adalah
serangga yang memiliki dua sayap (sepasang
sayap) atau insekta yang bisa terbang. Adanya
sepasang sayap tersebut merupakan sayap
bagian depan, sedangkan sayap bagian
belakang tidak berkembang dan mereduksi
menjadi alat keseimbangan (halter). Tubuh
relatif lunak, antenna pendek, mata majemuk
besar dan mengalami metamorfosa sempurna.
2. Klasifikasi Lalat
a. Kingdom : Animalia
b. Phylum : Arthropoda
c. Class : Hexapoda
d. Ordo : Diptera
e. Family : Muscidae, Sarchopagidae,
Challiporidae, dll
f. Genus : Musca, Stomoxys, Phenisia,
Sarchopaga, Fannia, dll.
g. Spesies : Musca domestica, Stomoxy
calcitrans, Phenesia sp, Sarchopaga sp,
Fannia sp,dll
3. Morfologi Lalat
Mempunyai Sepasang halter
Pada umumnya
sebagai alat
berukuran kecil, sepasang
keseimbangan
sedang sampai sayap di di bagian
berukuran besar bagian depan belakang
betina tampak
Sepasang
terpisah oleh
antena yang
Bermata suatu celah dan
seringkali
majemuk pendek terdiri
berbentuk lebih
besar daripada
atas tiga ruas
Mata lalat jantan lalat jantan
lebih besar dan
sangat
berdekatan satu
sama lain
4. Biologi lalat
a. Siklus Hidup Lalat
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat)
tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan
dewasa. Lalat berkembang biak dengan bertelur,
berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm
panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan
120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam
.Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas
(dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas akan
menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang
12-13 mm. Akhir dari phase larva ini berpindah
tempat dari yang banyak makan ke tempat yang
dingin guna mengeringkan tubuhnya, Setelah itu
berubah menjadi kepompong yang berwarna coklat
LANJUTA
N......

Kemudian akan keluar lalat muda dan


sudah dapat terbang antara 450–900 meter,
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat
dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya
lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis
yang agak gelap hitam dipunggungnya.
Beberapa hari kemudian sudah siap untuk
berproduksi, pada kondisi normal lalat
dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima)
kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3
minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk
biasa sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat
b. Makanan
Serangga ini sangat tertarik pada makanan
manusia sehari-hari seperti
• Gula

• Susu

• makanan olahan

• kotoran manusia dan hewan


• Darah

• bangkai binatang

Sehubungan dengan bentuk mulutnya, lalat


hanya dalam bentuk cairan, makanan yang
kering dibasagi oleh lidahnya terlebih dahulu
baru dihisap air merupakan hal yang dalam
c. Tempat Perindukan
• Kotoran Hewan
• Sampah dan sisa makanan dari hasil
olahan
• Kotoran Organik
• Air Kotor
5. Jenis-Jenis Lalat
a. Lalat rumah (Musca domestica)
Fungsinya sebagai vektor tranmisi mekanis
dari berbagai bibit penyakit disertai
jumlahnya yang banyak. Lalat rumah bisa
membiak disetiap medium yang terdiri dari
zat organik yang lembab dan hangat dapat
memberi makan pada larva-larvanya.
Medium pembiakan yang disukai ialah
kotoran kuda, kotoran babi dan kotoran
burung. Yang kurang disukai ialah kotoran
sapi.
b. Lalat jenis Fannia
Mereka membiak di kotoran manusia dan hewan
danjuga dibagian-bagian tumbuhan yang
membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang
membusuk. Mereka menyerupai lalat Musca, tetapi
meraka mempunyai kebiasaan untuk menggigit.
Tempat pembiakan hanya di tumbuhan-tumbuhan
yang membusuk.
c. Bottle flies dan Blow flies
Jenis-jenis ini meletakkan telur-telur mereka pada
daging. Mereka biasanya membiak di bahan
binatang yang membusuk, tetapi mereka juga bisa
bertelur ditumbuhan-tumbuhan segar dan
membusuk kalau tidak ada daging binatang.
c. Lalat daging (Genus Sarcophaga)
Jenis-jenis lalat ini termasuk dalam genus
Sarcophaga, artinya pemakan daging.
Ukuran mereka besar dan terdapat bintik
meraka pada ujung badan mereka. Larva dari
banyak jenis-jenis lalat ini hidup dalam
daging, tetapi pembiakan bisa juga terjadi
dalam kotoran binatang.
6. Penyebaran Lalat
Kepadatan Musca domestica dan Chrysomya
megachepala lalat di suatu daerah, sangat dipengaruhi oleh:
• tempat perindukan

• cahaya matahari

• temperatur

• Kelembaban

Kepadatan lalat akan tinggi jika temperatur antara 20-25 C.


Populasi menurun apabila temperatur > 450C dan <100C.
Penyebaran dipengaruhi oleh reaksinya terhadap cahaya,
temperatur, kelembaban, textur dan warna permukaan yang
disenangi untuk istirahat. Aktivitas lalat:
• Bertelur

• Berkawin

• Makan

• Terbang
7. Penyakit yang ditularkan oleh lalat serta
gejala-gejalanya
a. Desentri penyebaran bibit penyakit yang
dibawa oleh lalat rumah yang berasal dari
sampah, kotoran manusia/hewan terutama
melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian
tubuh yang lain dari lalat dan bila lalat hinggap
kemakanan manusia maka kotoran tersebut
akan mencemari makanan yang akan dimakan
oleh manusia, akhirnya timbul gejala pada
manusia yaitu sakit pada bagian perut, lemas
karena terlambat peredaran darah dan pada
kotoran terdapat mucus dan push.
b. Diare cara penyebarannya sama dengan
desentri dengan gejala sakit pada bagian perut,
8. Teknik Pengendalian dan Pemberantasan Lalat
a. Mengurangi Sumber yang menarik lalat
• Kebersihan lingkungan

• Membuat saluran air limbah (SPAL)

• Menutup tempat sampah

• Untuk industri yang menggunakan produk yang


dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat
pembuang bau (Exhaust).
b. Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang
mengandung kuman penyakit
• Membuat konstruksi jamban yang memenuhi
syarat, sehingga lalat tidak bisa kontak dengan
kotoran.
• Mencegah lalat kontak dengan orang yang sakit,
tinja, kotoran bayi, orang sakit dan penderita
c. Melindungi makanan, peralatan makan dan orang
yang kontak dengan lalat
• Makanan disimpan di lemari makan

• Makan perlu dibungkus

• Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang


kawat kasa
• Pintu dipasang dengan sistem yang dapat
menutup sendiri
• Penggunaan kelambu atau tudung saji , dapat
digunakan untuk:
 Menutup bayi agar terlindung dari lalat,
nyamuk dan serangga lainnya
 Menutup makanan atau peralatannya.

Anda mungkin juga menyukai