Anda di halaman 1dari 6

Nama: Annisa Fitriya

Nim: 1710211012

Kelompok: 1 (satu)

Literatur Praktikum Biosistematika Tumbuhan “FUNGI”

1. Jamur Merang (Volvariella volvacea)


a. Klasifikasi Jamur merang
Kingdom : Myceteae
Subkingdom : Eukaryota
Divisi : Amastigomycota
Sub Divisi : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Volvariella
Spesies : Volvariella volvacea
b. Morfologi Jamur merang
Jamur merang memiliki tudung dengan diameter 5-14 cm dengan berbentuk bulat
telur kemudian terlihat cembung dan memiliki permukaan kering, serta memiliki
warna yang sangat bervariasi mulai dari warna coklat, putih, keabu-abuan dan
kehitaman. Jamur merang memiliki tangkai yakni dengan panjang 3-8 cm,
berdiameter 5-9 cm, biasanya di bagian dasar berwarna putih, kuat dan juga licin.
Selain itu, jamur merang juga memiliki spora berwarna merah jambu dengan ukuran
spora 7-9 x 5-6 mikro, menjorong dan sangat licin. Sproa jamur ini memiliki garis-
garis yang berbentuk seperti kipas dan juga terdapay cincin membulat di bagian spora
tersebut. Jamur merang juga memiliki cawan yang menutupi bagian tangkai dasar
mendekati tanah dengan bentuk yang unik yaitu membulat dan mencorong di bagian
atas. Cawan ini memiliki ukuran yang berbeda – beda juga tergantung dengan
pertumbuhan tanamannya. Serta, jamur merang memiliki akar semu atau akar rhozoid
yang memiliki panjang 2-5 cm dengan menembus permukaan tanah. Akar pada jamur
ini memiliki peran penting untuk menyerap unsur air yang ada didalam media tanah.
c. Anatomi Jamur merang
Jamur merang memiliki anatomi yakni jamur merang ini termasuk dalam
kelompok basidiomycota yang terdiri dari dari kumpulan benang miselium yang
berkelompok membentuk tubuh jamur merang tersebut. Adapun tubuh dari jamur
merang adalah pileus, scales, annulus, lamella. Stem, volva, benang-benang miselium.
Pada umumunya basidiomycota adalah jamur yang hifanya bersekat. Dimana hifa
vegetatifnya terdapat didalam substratnya (tempat tumbuhnya), misal pada kulit kayu,
tanah, dan serasah daun. Jalinan hifa generatif jamur ini ada yang membentuk tubuh
buah dan ada yang tidak. Tubuh pada jamur ini disebut dengan basidiokarp yang
berukuran makroskopik yang dapat dilihat dengan mata telanjang seperti payung,
kuping, dan juga setengah lingkaran. Bagian bawah tudung terdapat lembaran-
lembaran yag mana terbentuk banyak basidium yang berfungsi untuk memproduksi
basidiospora (spora generatif). Spora dapat disebarkan melalui angin dan jatuh
ditempat yang sesuai dan menjadi hifa baru, contoh jamur merang (Volvariella
volvaceae).
2. Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus)
a. Klasifikasi Jamur tiram
Klasifikasi jamur tiram outih menurut Becker (1968) adalah sebagai berikut :
Divisio : Thallopyhta
Sub divisio : Fungi
Klasis : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleorotus ostreatus
b. Morfologi Jamur tiram
Jamur tiram dalam bahasa Yunani disebut pleorotus, yang berrati bentuk
saming atau posisi menyamping anatar tangkai dengan tudung. Sedangkan sebutan
nama tiram karena bentuk atau tubuh buahnya menyerupai kuit tiram (cankang
kerang). Morfologi jamur tiram adalah memiliki tudang yang beukuran diameter 4-15
cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-
kadang berbentuk corong. Memiliki permukaan yang licin, agak berminyak ketika
lembab tetapi tidak bersifat lengket, tepi pada jamur ini menggulung ke dalam, pada
jamur ini saat muda seringkali bergelombang. Jamur tiram ini memiliki daging yang
sangat tebal, berwarna putih, kokoh, tetapi tidak lunak pada bagian yang berdekatan
dengan tangkai, bau, dan rasa tidak merangsang (Gunawan, 2004).
c. Anatomi Jamur tiram
Jamur tiram memiliki sel yang merupakan unit terkecil yang berfungsi sebagai
pengatur segala aktifitas reaksi kimia yang terjadi pada jamur tiram tersebut. Jamur
tiram juga memiliki pembuluh berkas pengangkut diantaranya adalah floem dan
xylem yang berfungsi sebagai pengakut air dari rhizoid ke lamel. Adapun pada jamur
tiram ini juga mengandung zat tepung, yang berfungsi sebagai menyimpan zat
makanan.
3. Jamur Kuping (Auricularia polytricha)
a. Klasifikasi Jamur kuping
Berikut ini taksonomi secara lengkap jamur kuping :
Kingdom : Myceteae
Divisio : Thalophyta
Subdivisio : Fungi
Classis : Heterobasidiomycocetes
Subclalasis : Phagmobacidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Familia : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia polytricha
b. Morfologi Jamur kuping
Jamur kuping merupakan salah satu dari jenis jamur kayu dengan ciri-ciri:
badan buah kenyal seperti gelatin jika berada dalam keadaan segar dan menjadi keras
seperti tulang jika kering, berbentuk mangkuk atau kadang-kadang dengan cuping
seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan, diameter 2-15 cm, tipis
berdaging dan kenyal. Sesuai dengan namanya, jamur kuping bentuknya sangat mirip
dengan daun telinga. Warnanya merah muda sampai kemerah. Jamur ini terasa kenyal
saat digigit. Badan buahnya berlekuk-lekuk dengan lebar antara 3-8 cm. permukaan
atasnya agak mengkilap, sering kali berurat, dan halus. Bagian bawahnya berbulu
mirip bludru, jamur ini tidak bertangkai. Ada dua spesies yang terkenal dan banyak
dibudidayakan, yakni Auricularia polytricha dan Auricularia auricula Judae. Ukuran
dan bentuknya beragam, ada yang kecil dan tebal, mirip kuping tikus; yakni jenis
Tyremella fuciformis, tetapi jenis ini jarang dibudidayakan di Indonesia (Tim Redaksi
Agro Media Pustaka, 2005).
c. Anatomi Jamur kuping
Jamur kuping adalah jamur yang mana didalam helaian lamellanya terdapat
basidiospora. Dalam jamur kuping ini juga terdapat basidiokarp yang merupakan
badan tempat perkembangbiakan basidium. Basidiokarp adalah perkembangan yang
dihasilkan oleh basidiokarp dalam badannya yang disebut juga spora (alat
perkembangbiakan jamur).
4. Jamur Kayu (Ganoderma lucidum)
a. Klasifikasi Jamur kayu
Menurut Parjimo dan Soenanto (2008), jamur Ling zhi diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Fungi
Divisi : Eumycophyta.
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Basidiomycota
Ordo : Polyparales
Famili : Ganodemataceae
Genus : Ganoderma.
Spesies : Ganoderma lucidum
b. Morfologi Jamur kayu
Jamur kayu atau yang sering disebut dengan jamur lingzhi merupakan jamur
yang sering tumbuh pada kayu lapuk atau pohon tumbang. Dibandingkan jamur kayu
lainnya, tangkai jamur lingzhi relatif pendek sedangkan daging buahnya cukup lebar,
bahkan ada yang mencapai diameter 30 cm dan tebal antara 2 hingga 3 cm.
Sedangkan jenisnya cukup banyak, dan yang dikenal di Indonesia umumnya berwarna
coklat tua. Ganoderma Lucidum merupakan sejenis spisies lingzhi yang paling
dikenal, lingzhi jenis ini digunakan secara luas untuk mengatasi masalah kesehatan.
Lingzhi mempunyai ciri – ciri seperti mempunyai tangkai yang panjang, identik
memiliki badan yang berkilat dan bewarna merah tua, berbentuk bundar, bagian tepi
sedikit bergerigi dan dagingnya tebal. Tubuh lingzhi lunak atau kenyal saat masih
muda dan mengeras ketika sudah tua.
c. Anatomi Jamur kayu
Jamur kayu ini memiliki tubuh multiseluller terdiri atas hifa yang bersekat.
Hidup terestrial saprofit, parasit atau membentuk mikorhiza. Tubuh buah disebut
basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium dan dan basidium terbentuk spora
basidium. Basidiokarp tersusun atas basidiun-basidium yang di dalamnya berisi spora
(basidiospora). Basidium ada yang terdiri atas satu sel dan ada yang bersekat-sekat
terbagi menjadi 4 bagian sel. Sel bersifat eukaryotik, tidak mempunyai klorofil,
sebagai parasit atau saprofit. Menyukai hidup pada tempat yang lembab dan tidak
menyukai akan adanya cahaya. Fase dikaryotik lebih panjang di cirikan oleh adanya
basidium dan basidiospora, basidiospora dibentuk di liau basidium, basidiospore yang
dibentuk selalu 4, hasil fruktifikasi disebut basidiocarp. Mempunyai tingkat
perkembangan sederhana, Belum membentuk tubuh buah, basidium bebas. Hifa
pendukung membentuk tubuh buah dan basidium terkumpul membentuk himenium
yang didukung himenofor. Himenium terletak di atas tubuh buah. Spora sangat
banyak dan secara aktif dilontarkan oleh basidium. Tubuh buah tanpa Himenofor
yang menonjol, himenium terletak di atas tubuh buah dan sudah terbentuk Sejas tubuh
buah maíz muda, lamella atau papan, sehingga permukaan menjadi lebih luas.
Basidiolarp seperti kertas / kulit / belulang / kayu. Himenium terdapat pada satu sisi
atau seluruhnya, banyak tumbuh pada pohon atau sebagai saprofit dan bisa merusak
kayu bangunan. Ganoderma lucidum tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran,
banyak terdapat pada kayu lapuk.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Biologi dan Siklus Hidup Jamur Merang. Internet Online.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29694/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y. Diakses pada tanggal 10 April 2019 pukul 17:24
WIB.
Samiyarsih, Situ. 2012. Karakterisasi Ganoderma spp. di Kabupaten Banyumas dan Uji
Peran Basidiospora dalam Siklus Penyakit Busuk Batang. Purwekerto :
Universitas Jenderal Soedirman.
Mahasiswa Silvikultur IPB. 2016. Jamur Kayu (Ganoderma applanatum). Internet
Online : http://tgc.lk.ipb.ac.id/2016/04/29/jamur-kayu-ganoderma-applanatum/ .
Diakses pada tanggal 09 April 2019 18:45 WIB.
Permana,O. 2011. Karakter Morfologis dan Genetik Jamur Tiram (Pleurotus spp.).
Internet Online : https://media.neliti.com/media/publications/83833-none-
92e6c2c9.pdf . Diakses pada tanggal 11 April 2019, pukul 07:23 WIB.
Hidayat, Iman. 2017. Jurnal Mikologi Indonesia. Internet Online :
https://jmi.mikoina.or.id/jmi/article/download/13/pdf. Diakses pada tanggal 11
April 2019, pukul 07:36 WIB.

Anda mungkin juga menyukai