Literatur Praktikum Biosistematika Tumbuhan “FUNGI”
1. Jamur Merang (Volvariella volvacea)
a. Klasifikasi Jamur merang Kingdom : Myceteae Subkingdom : Eukaryota Divisi : Amastigomycota Sub Divisi : Basidiomycotae Kelas : Basidiomycetes Ordo : Agaricales Famili : Volvariella Spesies : Volvariella volvacea b. Morfologi Jamur merang Jamur merang memiliki tudung dengan diameter 5-14 cm dengan berbentuk bulat telur kemudian terlihat cembung dan memiliki permukaan kering, serta memiliki warna yang sangat bervariasi mulai dari warna coklat, putih, keabu-abuan dan kehitaman. Jamur merang memiliki tangkai yakni dengan panjang 3-8 cm, berdiameter 5-9 cm, biasanya di bagian dasar berwarna putih, kuat dan juga licin. Selain itu, jamur merang juga memiliki spora berwarna merah jambu dengan ukuran spora 7-9 x 5-6 mikro, menjorong dan sangat licin. Sproa jamur ini memiliki garis- garis yang berbentuk seperti kipas dan juga terdapay cincin membulat di bagian spora tersebut. Jamur merang juga memiliki cawan yang menutupi bagian tangkai dasar mendekati tanah dengan bentuk yang unik yaitu membulat dan mencorong di bagian atas. Cawan ini memiliki ukuran yang berbeda – beda juga tergantung dengan pertumbuhan tanamannya. Serta, jamur merang memiliki akar semu atau akar rhozoid yang memiliki panjang 2-5 cm dengan menembus permukaan tanah. Akar pada jamur ini memiliki peran penting untuk menyerap unsur air yang ada didalam media tanah. c. Anatomi Jamur merang Jamur merang memiliki anatomi yakni jamur merang ini termasuk dalam kelompok basidiomycota yang terdiri dari dari kumpulan benang miselium yang berkelompok membentuk tubuh jamur merang tersebut. Adapun tubuh dari jamur merang adalah pileus, scales, annulus, lamella. Stem, volva, benang-benang miselium. Pada umumunya basidiomycota adalah jamur yang hifanya bersekat. Dimana hifa vegetatifnya terdapat didalam substratnya (tempat tumbuhnya), misal pada kulit kayu, tanah, dan serasah daun. Jalinan hifa generatif jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Tubuh pada jamur ini disebut dengan basidiokarp yang berukuran makroskopik yang dapat dilihat dengan mata telanjang seperti payung, kuping, dan juga setengah lingkaran. Bagian bawah tudung terdapat lembaran- lembaran yag mana terbentuk banyak basidium yang berfungsi untuk memproduksi basidiospora (spora generatif). Spora dapat disebarkan melalui angin dan jatuh ditempat yang sesuai dan menjadi hifa baru, contoh jamur merang (Volvariella volvaceae). 2. Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) a. Klasifikasi Jamur tiram Klasifikasi jamur tiram outih menurut Becker (1968) adalah sebagai berikut : Divisio : Thallopyhta Sub divisio : Fungi Klasis : Basidiomycetes Ordo : Agaricales Familia : Agaricaceae Genus : Pleurotus Spesies : Pleorotus ostreatus b. Morfologi Jamur tiram Jamur tiram dalam bahasa Yunani disebut pleorotus, yang berrati bentuk saming atau posisi menyamping anatar tangkai dengan tudung. Sedangkan sebutan nama tiram karena bentuk atau tubuh buahnya menyerupai kuit tiram (cankang kerang). Morfologi jamur tiram adalah memiliki tudang yang beukuran diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang- kadang berbentuk corong. Memiliki permukaan yang licin, agak berminyak ketika lembab tetapi tidak bersifat lengket, tepi pada jamur ini menggulung ke dalam, pada jamur ini saat muda seringkali bergelombang. Jamur tiram ini memiliki daging yang sangat tebal, berwarna putih, kokoh, tetapi tidak lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai, bau, dan rasa tidak merangsang (Gunawan, 2004). c. Anatomi Jamur tiram Jamur tiram memiliki sel yang merupakan unit terkecil yang berfungsi sebagai pengatur segala aktifitas reaksi kimia yang terjadi pada jamur tiram tersebut. Jamur tiram juga memiliki pembuluh berkas pengangkut diantaranya adalah floem dan xylem yang berfungsi sebagai pengakut air dari rhizoid ke lamel. Adapun pada jamur tiram ini juga mengandung zat tepung, yang berfungsi sebagai menyimpan zat makanan. 3. Jamur Kuping (Auricularia polytricha) a. Klasifikasi Jamur kuping Berikut ini taksonomi secara lengkap jamur kuping : Kingdom : Myceteae Divisio : Thalophyta Subdivisio : Fungi Classis : Heterobasidiomycocetes Subclalasis : Phagmobacidiomycetes Ordo : Auriculariales Familia : Auriculariaceae Genus : Auricularia Spesies : Auricularia polytricha b. Morfologi Jamur kuping Jamur kuping merupakan salah satu dari jenis jamur kayu dengan ciri-ciri: badan buah kenyal seperti gelatin jika berada dalam keadaan segar dan menjadi keras seperti tulang jika kering, berbentuk mangkuk atau kadang-kadang dengan cuping seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan, diameter 2-15 cm, tipis berdaging dan kenyal. Sesuai dengan namanya, jamur kuping bentuknya sangat mirip dengan daun telinga. Warnanya merah muda sampai kemerah. Jamur ini terasa kenyal saat digigit. Badan buahnya berlekuk-lekuk dengan lebar antara 3-8 cm. permukaan atasnya agak mengkilap, sering kali berurat, dan halus. Bagian bawahnya berbulu mirip bludru, jamur ini tidak bertangkai. Ada dua spesies yang terkenal dan banyak dibudidayakan, yakni Auricularia polytricha dan Auricularia auricula Judae. Ukuran dan bentuknya beragam, ada yang kecil dan tebal, mirip kuping tikus; yakni jenis Tyremella fuciformis, tetapi jenis ini jarang dibudidayakan di Indonesia (Tim Redaksi Agro Media Pustaka, 2005). c. Anatomi Jamur kuping Jamur kuping adalah jamur yang mana didalam helaian lamellanya terdapat basidiospora. Dalam jamur kuping ini juga terdapat basidiokarp yang merupakan badan tempat perkembangbiakan basidium. Basidiokarp adalah perkembangan yang dihasilkan oleh basidiokarp dalam badannya yang disebut juga spora (alat perkembangbiakan jamur). 4. Jamur Kayu (Ganoderma lucidum) a. Klasifikasi Jamur kayu Menurut Parjimo dan Soenanto (2008), jamur Ling zhi diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Fungi Divisi : Eumycophyta. Sub divisi : Angiospermae Kelas : Basidiomycota Ordo : Polyparales Famili : Ganodemataceae Genus : Ganoderma. Spesies : Ganoderma lucidum b. Morfologi Jamur kayu Jamur kayu atau yang sering disebut dengan jamur lingzhi merupakan jamur yang sering tumbuh pada kayu lapuk atau pohon tumbang. Dibandingkan jamur kayu lainnya, tangkai jamur lingzhi relatif pendek sedangkan daging buahnya cukup lebar, bahkan ada yang mencapai diameter 30 cm dan tebal antara 2 hingga 3 cm. Sedangkan jenisnya cukup banyak, dan yang dikenal di Indonesia umumnya berwarna coklat tua. Ganoderma Lucidum merupakan sejenis spisies lingzhi yang paling dikenal, lingzhi jenis ini digunakan secara luas untuk mengatasi masalah kesehatan. Lingzhi mempunyai ciri – ciri seperti mempunyai tangkai yang panjang, identik memiliki badan yang berkilat dan bewarna merah tua, berbentuk bundar, bagian tepi sedikit bergerigi dan dagingnya tebal. Tubuh lingzhi lunak atau kenyal saat masih muda dan mengeras ketika sudah tua. c. Anatomi Jamur kayu Jamur kayu ini memiliki tubuh multiseluller terdiri atas hifa yang bersekat. Hidup terestrial saprofit, parasit atau membentuk mikorhiza. Tubuh buah disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium dan dan basidium terbentuk spora basidium. Basidiokarp tersusun atas basidiun-basidium yang di dalamnya berisi spora (basidiospora). Basidium ada yang terdiri atas satu sel dan ada yang bersekat-sekat terbagi menjadi 4 bagian sel. Sel bersifat eukaryotik, tidak mempunyai klorofil, sebagai parasit atau saprofit. Menyukai hidup pada tempat yang lembab dan tidak menyukai akan adanya cahaya. Fase dikaryotik lebih panjang di cirikan oleh adanya basidium dan basidiospora, basidiospora dibentuk di liau basidium, basidiospore yang dibentuk selalu 4, hasil fruktifikasi disebut basidiocarp. Mempunyai tingkat perkembangan sederhana, Belum membentuk tubuh buah, basidium bebas. Hifa pendukung membentuk tubuh buah dan basidium terkumpul membentuk himenium yang didukung himenofor. Himenium terletak di atas tubuh buah. Spora sangat banyak dan secara aktif dilontarkan oleh basidium. Tubuh buah tanpa Himenofor yang menonjol, himenium terletak di atas tubuh buah dan sudah terbentuk Sejas tubuh buah maíz muda, lamella atau papan, sehingga permukaan menjadi lebih luas. Basidiolarp seperti kertas / kulit / belulang / kayu. Himenium terdapat pada satu sisi atau seluruhnya, banyak tumbuh pada pohon atau sebagai saprofit dan bisa merusak kayu bangunan. Ganoderma lucidum tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran, banyak terdapat pada kayu lapuk. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2005. Biologi dan Siklus Hidup Jamur Merang. Internet Online. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29694/Chapter%20II.pdf? sequence=4&isAllowed=y. Diakses pada tanggal 10 April 2019 pukul 17:24 WIB. Samiyarsih, Situ. 2012. Karakterisasi Ganoderma spp. di Kabupaten Banyumas dan Uji Peran Basidiospora dalam Siklus Penyakit Busuk Batang. Purwekerto : Universitas Jenderal Soedirman. Mahasiswa Silvikultur IPB. 2016. Jamur Kayu (Ganoderma applanatum). Internet Online : http://tgc.lk.ipb.ac.id/2016/04/29/jamur-kayu-ganoderma-applanatum/ . Diakses pada tanggal 09 April 2019 18:45 WIB. Permana,O. 2011. Karakter Morfologis dan Genetik Jamur Tiram (Pleurotus spp.). Internet Online : https://media.neliti.com/media/publications/83833-none- 92e6c2c9.pdf . Diakses pada tanggal 11 April 2019, pukul 07:23 WIB. Hidayat, Iman. 2017. Jurnal Mikologi Indonesia. Internet Online : https://jmi.mikoina.or.id/jmi/article/download/13/pdf. Diakses pada tanggal 11 April 2019, pukul 07:36 WIB.