Anda di halaman 1dari 1

Kompetisi Intraspesifik (monospesies) dan Interspesifik (heterospesies)

Persaingan merupakan interaksi antara organisme atau spesies yang sama maupun
dari spesies yang berbeda. Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan
organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsur hara,
air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau faktor-faktor ekologi lainnya sebagai
sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.

Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific
competition atau sering dikenal dengan istilah monospesies), dan dapat pula terjadi diantara
jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition atau heterospesies). Kompetisi
intraspesifik dan interspesifik yang terjadi pada tanaman atau tumbuhan yaitu sering
ditemukan pada tanaman jagung dan kacang hijau.
1. Contoh tanaman yang mengalami kompetensi intraspesifik (homospesies) yaitu
pada tanaman jagung. Dimana, tanaman jagung ini dapat mengalami kompetisi
intraspesifik jika terdapat 2 atau lebih tanaman jagung yang ditanam pada suatu
tempat yang sama, maka tanaman jagung tersebut akan mengalami suatu kompetisi
intraspesifik (homospesies).
2. Pada konsep tanaman dengan kompetisi interspesifik (heterospesies) yaitu diambil
2 sampel, yakni tanaman jagung dan kacang hijau yang ditanam pada suatu tempat
yang sama. dalam penelitian yang telah dilakukan yaitu persaingan atau kompetisi
antara tanaman jagung dan tanaman kacang hijau yang mengalami pertumbuhan
lebih baik adalah tanaman jagung. Dimana, tanaman jagung lebih tinggi
dibandingkan dengan kacang hijau. Hal ini sesuai dengan teori Wolf (1990) yang
ada bahwa tanaman kacang hijau membantu pertumbuhan tanaman jagung melalui
pengikatan unsur nitrogen oleh akar tanaman kedelai.

Anda mungkin juga menyukai