MIKROBA DENGAN
LINGKUNGAN
Kelompok :
Anastasia x. Itu
Patrisia yunista
Maria M.W.T.L. Meno
Jesika rame
Alfonsus R. Egot
Bakteri merupakan salah satu makhluk hidup yang jumlahnya banyak disekitar kita.
Pendahuluan Bakteri pun berada di mana-mana. Mikroba terdapat dimana-mana di sekitar kita, ada
yang menghuni tanah, air, dan atmosfer. Studi tentang mikroba yang ada di lingkungan
alamiahnya disebut ekologi mikroba. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan
dengan studi mengenai hubungan organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya. Suatu mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik jika kondisi lingkungan
sekitarnya sangat mendukung. Mikroorganisme yang tumbuh adalah pertambahan
jumlah mikroba sehingga dapat membentuk suatu populasi mikroba yang dapat disebut
dengan koloni dan bukan sel-sel yang bertambah besar atau bertambah panjang.
Populasi mikroorganisme dapat menjadi besar sekali dala jangka waktu yang relatif
singkat dan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dapat dikendalikan. Kehadiran
mikroorganisme di lingkungan dapat memberikan keuntungan dan kerugian.
Pada komunitas yang klimaks jenis interaksi yang paling menonjol adalah
kompetisi yaitu pertumbuhan setiap spesies telah siap dan bila faktor
selain nutrisinya dalam keadaan ideal, nutrisi pertumbuhan mengizinkan
mereka tumbuh dengan baik maka suatu saat akan terjadi faktor
pembatas. Sumber daya nutrisi dengan adanya batas tertentu merupakan
pijakan adanya interaksi kompetisi. Menurut Hurst (2002) komunitas yang
didominasi oleh bakteri heterotroph dan jamur kerap kali faktor
pembatasnya adalah karbon yaitu mereka dapat menggunakan bahan
organik tersedia di lingkungan pada saatnya menjadi terbatas; alga dan
cyanobakteri di permukaan air faktor pembatasnya nitrogen dan fosfor;
bakteri kemoautotrof faktor pembatasnya ion – ion atau senyawa organik.
Antagonisme atau Antagonisme atau amensalime adalah hubungan
Amensalisme penghambatan suatu spesies oleh spesies lainnya,
spesies jamur Penecillium notatum yang menghasilkan
senyawa antibiotic dalam aktivitas metabolismenya
atas ketersediaan zat nutrisi dalam suatu medium akan
menghambat kehidupan bakteri.
Patogenesisnya yaitu Menghasilkan toksis LT, Invasi ke sel mukosa usus halus
Tanpa berpoliferasi dan tidak menghancurkan sel epitel,Bakteri ini langsung masuk
ke lamina propria yang kemudian menyebabkan infiltrasi sel-sel radang.
Penularannya yaitu Melalui makanan yang erat kaitannya dengan
perjamuanmakanan. Terjadi sakit perut yang mendadak. Jadi, melalui kontak
makanan yang terjangkit atau terkontaminasi bakteri.
Helicobacter pylori lBerbentuk batang melengkung, merupakan bakteri gram
negatifi, mikroareofilik, memiliki 4-6 flagella, dapat
mengoksidasi hydrogen, menghasilkan oksidase, katalase, dan
urease, patogenik dan menyebabkan gastrointestinal. Habitat
trdpat pda Awal saluran pencernaan manusia.
Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan ‘perfringes’ yang merupakan istilah
yang digunakan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh C. perfringens.
Patogenesisnya yaitu dpat Menghasilkan toksin LT. Toksin merangsang enzim adenilat
siklase pada dinding usus yang mengakibatkan bertambahnya konsentrasi cAMP sehingga
hipersekresi air dan klorida dalam usus. Hal ini mengakibatkan reabsorbsi Na terhambat
dan menyebabkan diare. Keracunan disebabkan oleh sel-sel vegetative waktu membentuk
spora di rongga usus.
Penularan
Menelan makanan yang terkontaminasi oleh tanah dan tinja di mana makanan tersebut
sebelumnya disimpan dengan cara yang memungkinkan kuman berkembang biak.
Merupakan bakteri gram negative, berbentuk batang lurus
Vibrio cholerae dan agak lengung, terdapat tunggal dan dalam rantai
berpilin, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, bergerak
flagella tunggal polar, aerobic dan anaerobic fakultatif,
patigen dan menyebabkan kolera. Bakteri ini dapat hidup
pada salinitas yang relative tinggi seperti di air laut dan
perairan payau. Tumbuh dan berkembang baik di dalam
tubuh manusia. Menyebabkan penyakit kolera yaitu
penyakit infeksi saluran usus bersifat akut.
Pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang
ditampakan, antara lain ialah:
Diare yang encer dan berlimpah tnpa didahului rasa mulas atau tenesmus.
Feses atau kotoran yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan
putih keruh tanpa bau bususk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
Cara penularan yaitu menyebar melalui feses (kotoran) manusia, bila kotoran
yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka
orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit
kolera itu juga.
lBerbentuk batang melengkung, merupakan bakteri gram
Vibrio vulnficus negatif, bergerak aktif karena memiliki flagella, habitat di air
laut, patogenik dan menyebabkan selulitis atau keracunan
darah dan gastroenteritis.
Banyak ditemukan dalam air laut hangat. Tumbuh dan
berkembang pada hewan laut seperti kerrang. Selanjutnya
dapat tumbuh pada usus manusia jika terkontaminasi melalui
makanan.
Penularan
Penularan dapat terjadi karena mengonsumsi makanan
atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan B.
aereus.
Bakteri metanogen
Karakteristik bakteri
yang terdapat pada
metanogen
ruminansia
karakteristik metanogen
Bakteri metanogen adalah kelompok bakteri yang
dapat menghasilkan gas metana atau bakteri yang Sifat Gram -/gram +
Bentuk sel Batang, spirilla, coccus, filament, sarcina
dapat menghasilkan energi.
Sumber energi yang berasal dari bakteri metanogen klasifikasi archabacteria
adalah berupa biogs. Biogas dihasilkan dari bahan- metabolisme anaerob
bahan organik yang mengalami fermentasi atau
Struktur dinding sel Pseudomurein, protein dan
proses metanasi dan terjadi secara anaerob. heteropolisakarida
Sumber energi dan H2+CO2,H2+metanol, metilamin, format,
karbon metanol (30% diubah menjadi CH4), asetat
(80% diubah menjadi CH4)