Anda di halaman 1dari 34

INTERAKSI

MIKROBA DENGAN
LINGKUNGAN

Kelompok :
Anastasia x. Itu
Patrisia yunista
Maria M.W.T.L. Meno
Jesika rame
Alfonsus R. Egot
Bakteri merupakan salah satu makhluk hidup yang jumlahnya banyak disekitar kita.
Pendahuluan Bakteri pun berada di mana-mana. Mikroba terdapat dimana-mana di sekitar kita, ada
yang menghuni tanah, air, dan atmosfer. Studi tentang mikroba yang ada di lingkungan
alamiahnya disebut ekologi mikroba. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan
dengan studi mengenai hubungan organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya. Suatu mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik jika kondisi lingkungan
sekitarnya sangat mendukung. Mikroorganisme yang tumbuh adalah pertambahan
jumlah mikroba sehingga dapat membentuk suatu populasi mikroba yang dapat disebut
dengan koloni dan bukan sel-sel yang bertambah besar atau bertambah panjang.
Populasi mikroorganisme dapat menjadi besar sekali dala jangka waktu yang relatif
singkat dan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dapat dikendalikan. Kehadiran
mikroorganisme di lingkungan dapat memberikan keuntungan dan kerugian.

 Mengetahui bentuk-bentuk simbiosis


mikroba dengan lingkungan.
 Mengetahui mikroba dalam sistem
Tujuan
pencernaan manusia.
 Mengetahui bakteri metanogen di
Ruminansia.
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan mengenai berbagai macam
hubungan yang mungkin terjadi antara mikroba
Manfaat dengan lingkungan, mengetahui berbagai jenis
mikroba baik probiotik maupun pathogen yang
mampu hidup dalam system pencernaan manusia
dan mengetahui bakteri metanogen yang
terdapat pada hewan ruminansia.
Bentuk bentuk simbiosis mikroba
dengan lingkunga

Netralisme adalah suatu hubungan tidak saling merugikan


netralisme antara satu mikroorganisme dengan lainnya. Hubungan ini
netral atau tidak terjadi perebutan zat makanan sebagai
sumber energinya. Metabolisme dua atau lebih spesies
mikroba baik zat yang masuk dan keluar dari sel mereka
tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Dua spesies mikroba terkategori parasite dan saprofit dalam


suatu tanaman tertentu. Mikroorganisme parasite akan hidup
selama tanaman memberikan zat organik bagi hidupnya. Bila
tanaman mati dan kemungkinan ada sifat pathogen pada
parasite itu yang menyebabkannya, maka saatnya saprofit akan
hidup dan mengalami pertumbuhan pesat disebabkan suplai zat
organik dapat dimanfaatkan bila tanaman tersebut telah mati.
Dengan demikian antara kedua jenis mikroba tersebut terdapat
hubungan netralisme.
Kompetisi adalah hubungan persaingan antara dua
kompetisi atau lebih spesies dan siapa yang dapat
menyesuaikan diri, sebagaimana konsep biologi
dalam mempertahankan hidup akan dapat
mengalami pertumbuhan populasinya dengan baik.

Pada komunitas yang klimaks jenis interaksi yang paling menonjol adalah
kompetisi yaitu pertumbuhan setiap spesies telah siap dan bila faktor
selain nutrisinya dalam keadaan ideal, nutrisi pertumbuhan mengizinkan
mereka tumbuh dengan baik maka suatu saat akan terjadi faktor
pembatas. Sumber daya nutrisi dengan adanya batas tertentu merupakan
pijakan adanya interaksi kompetisi. Menurut Hurst (2002) komunitas yang
didominasi oleh bakteri heterotroph dan jamur kerap kali faktor
pembatasnya adalah karbon yaitu mereka dapat menggunakan bahan
organik tersedia di lingkungan pada saatnya menjadi terbatas; alga dan
cyanobakteri di permukaan air faktor pembatasnya nitrogen dan fosfor;
bakteri kemoautotrof faktor pembatasnya ion – ion atau senyawa organik.
Antagonisme atau Antagonisme atau amensalime adalah hubungan
Amensalisme penghambatan suatu spesies oleh spesies lainnya,
spesies jamur Penecillium notatum yang menghasilkan
senyawa antibiotic dalam aktivitas metabolismenya
atas ketersediaan zat nutrisi dalam suatu medium akan
menghambat kehidupan bakteri.

Demikian pula metabolit asam akan menurunkan pH medium seperti


asam laktat oleh bakteri Streptococcus lactis dan bila ada kehidupan
bakteri lainnya dalam medium itu, maka akan terhambat oleh faktor
lingkungan yaitu konsentrasi ion hidrogen yang sangat tinggi
sehingga nilai pH akan turun dan bahkan akan menjadi faktor
mematikan.
Spesies yang terhambat disebut amensal dan yang menghambat
antagonis. Konsep interaksi ini digunakan dalam kontrol biologis
seperti terhadap patogen tanaman
Epidemi penyakit tanaman diindikasikan satu atau lebih
berikut ini (Graham,2005):

a. Patogen memiliki tingkat virulensi yang tinggi yaitu


memiliki kerapatan inokulum (material mikroba tumbuh
pada lingkungan yang baik) yang tinggi. Selanjutnya keseimbangan dalam situasi
b. Lingkungan abiotik lebih sesuai untuk patogen tersebut dapat diatasi dengan control
dibanding dengan inangnya atau organisme antagonis. secara kimia atau biologis (mikrobiologis),
c. Tanaman yang secara genetic sama, memiliki misalnya memakai antagonis Trichoderma
kerentanan yang tinggi dan tumbuh secara luas. harzianum dan Pantoea aglomerans.
d. Ketiadaan organisme antagonis atau populasinya Penggunaannya dilakukan dengan
rendah sebab kondisi lingkungan atau penghambatan pendekatan kemampuan daerah rizosfer,
mikroba lainnya. proses – proses kolonisasi daerah
perakaran, pengolahan tanah dengan
pemberian antagonis, pengolahan biji
untuk bibit tanaman. Demikian pula
pendekatan pengomposan terkontrol
antara lain menggunakan kedua mikroba
tersebut dan dapat menginduksi system
ketahanan.
Komensalisme (metabiosis) adalah hubungan yang menghasilkan
komensalisme keuntungan bagi salah satu spesies dari spesies lainnya dan
tanpa ada yang dirugikan atas aktivitas metabolism selanjutnya.
Menurut konsep wilayah dan rintangan, tumpangan tindih secara
fungsional dalam lingkungan terjadi antara bakteri Acerobacter
aceti dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Dalam suatu
medium kedua mikroba tersebut salah satu yaitu bakteri akan
diuntungkan yaitu adanya zat etanol (etil alkohol) akan
digunakan untuk sumber energi dalam kategori fermentatif
(bukan respiratif) dan akan dihasilkan zat asam asetat (cuka).

Contoh lainnya adalah mikroba osmofilik akan memberikan keuntungan


kepada lainnya dimana metabolisme menyebabkan tekanan osmosa
berkurang, sehingga yang lain tidak mati dan justru dapat hidup untuk
mengambil nutrisi dalam substrat.
Di sela – sela gigi dalam mulut banyak nutrisi bagi kehidupan
mikroorgansime dan hanya jenis bakteri Streptococcus mutans yang
membentuk plak gigi dapat menjadi pioneer. Adanya plag tersebut
menguntungkan bagi mikroba lainnya dan yang perlu diperhatikan
adalah bahwa plag gigi itu bukan sebagai sumber nutrisi, melainkan
memberikan faktor yang menguntungkan.
L
Hubungan symbiosis/ hidup Bersama Contoh lainnya adalah alga mikroskopis dan
atau bersekutu dan ditandai dengan paramecium dan keduanya dekat dimana
kedekatan secara fisik keduanya untuk protozoa sebagai host/ inang alga.
mutualisme mendapatkan keuntungan bagi masing – Paramecium akan mendapatkan oksigen yang
masing. Ciri lainnya adalah hubungan ini cukup dari peristiwa fotosintesis dan zat
tidak dapat dilakukan oleh sembarang organic untuk energy sedangkan alga akan
spesies melainkan bersifat selektif. mendapatkan gas CO2 dari pernapasan
sebagai nutrisi untuk membentuk zat organik.
Kedua bentuk hubungan tersebut dicirikan
masing – masing mendapatkan sumber
nutrisi dan sama – sama mendapatkan
keuntungan yang positif dari metabolit yang
dihasilkan oleh dua spesies yang berbeda.
Bila hal ini dilakukan oleh spesies tetapi tidak
dekat secara fisik, maka dipahami sebagai
sinergisme.
Protokooperasi atau sinergisme adalah
Protokooperasi/sinergisme hubungan antara dua spesies atau yang
lebih dicirikan oleh keuntungan bagi setiap
spesies yang melakukan kehidupan
bersama, dan seakan – akan merupakan
suatu urut – urutan dalam penggunaan
sumber energi

Contohnya, Alga dan bakteri yang hidup pada suatu tempat


dapat saling menguntungkan karena terdapat urutan
penggunaan zat.
Alga menghasilkanoksigen dan
bahanorganikdariperistiwafotosintesis yang dilakukannya dan
keduazatituuntuksumbernutrisibagibakteri.
Sedangkanbakterimenghasilkan vitamin dan
karbondioksidabagisumbernutrisiuntukmembentukzatorganik
denganbantuancahaya.
Predatorisme adalah hubungan dua spesies yang menguntungkan
predatorisme salah satu saja dan merupakan pemangsaan yang diakhiri dengan
matinya mangsa. Untuk jenis mikroorganisme didasarkan atas diet
predator, seperti nematoda genus Pelodera dan Acrobeloides
mengkonsumsi bakteri; tetapi Aphelenchus, Aphelenchoides dan
Ditylenchus; Colembola dari genus Onychiurusdan Folsomia
mengkonsumsi jamur mikrokospis. Hubungan yang spesifik tersebut
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengolahan air limbah untuk
mengurangi pertumbuhan jamur dan bakteri.

Parasitisme adalah hubungan dua spesies yang hanya


parasitisme menguntungkan salah satu saja dan bila bersifat pathogen
maka akan menyebabkan kematian inangnya.

Contohnya Hubungan antara Tricodermaharzianum dan T


hamatum dengan jamur pathogen Rhizoctonia solani dan
Sclerotium rolfsii (Chet, 1987 dalam Davet, 2004) digunakan
untuk kepentingan pemberantasan hama dalam pertanian.
Mikroba dalam sistem
pencernaan manusia

Hal ini dapat menjadi penyebab


timbulnya gangguan kesehatan seperti
Mikrobiota manusia yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup
gangguan pada lambung dan fungsi
pada permukaan dan dalam tubuh manusia, penting untuk
pencernaan sampai pada penyakit lain
fisiologi manusia, perkembangan system imun, dan pencernaan.
seperti autoimun, alergi, kanker kolon,
Diperkirakan microbiota manusia terdiri dari 100 triliun sel bakteri,
penyakit kardiovaskuler, dan obesitas.
lebih besar 10 kali lipat daripada sel manusia dan setara dengan 1-
Konsep yang popular saat ini untuk
2 kg berat badan. Sekitar 70% mikroorganisme pada manusia
mengembalikan keseimbangan atau
berada pada saluran pencernaan di mana usus halus dan usus
memodifkasi microbiota saluran
besar merupakan tempat yang paling banyak dihuni oleh
pencernaan yang terganggu adalah
mikroorganisme.
dengan pemberian probiotik, prebiotik,
atau sinbiotik.

Berbagai faktor seperti stress, terapi atau pengobatan dengan


antibiotic, umur, gaya hidup dan pada pola makan dapat
mengganggu keseimbangan microbiota saluran pencernaan
sehingga menyebabkan meningkatnya bakteri pathogen dalam
saluran pencernaan atau dysbiosis.
Probiotik merupakan organisme hidup yang
1. Bakteri Probiotik mampu memberikan efek yang
menguntungkan kesehatan hostnya apabila
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dengan
memperbaiki keseimbangan mikroflora
intestinal pada saat masuk dalam saluran
pencernaan

Menurut Elie Metchnikoff, secara perlahan pembusukan (putrefeksi)


oleh bakteri dalam usus besar menghasilkan senyawa-senyawa
beracun yang memasuki peredaran darah, yang disebut sebagai
proses”autointoksikasi”. Proses inilah yang menyebabkan penuaan
dan beberapa penyakit-penyakit degeneratif. Dia meyakini bahwa
tingginya usia hidup warga suku-suku pegunungan di Bulgaria
merupakan hasil dari konsumsi produk susu fermentasi. Bakteri
yang ikut terkonsumsi bersama produk tersebut dan kemudian
mampu tinggal di usus berpengaruh positif terhadap mikroflora di
kolon dengan cara menurunkan efek toksik dari mikroorganisme
yang merugikan di kolon.
Distribusi dan komposisi
mikroflora intestinal
Daerah Komposisia Jumlah total /ml material
Lambung Streptococcus 101– 102
Lactobacillus

Duodenum dan jejunum Streptococcus 102 – 104


Lactobacillus

Ileal – cecal Bacteroides 106– 108


Clostridium
Streptococci
Lactobacilli

Kolon Bacteroides 1011.5 – 1012


Clostridium
Eubacterium
Peptococcus
Bifidobacterium
Streptococcus
Fusobacterium
Beberapa probiotik umum meliputi berbagai spesies dari genera
Bifidobacterium dan Lactobacillus seperti: Bifidobacterium bifidum,
Bifidobacterium breve, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum,
Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum,
Lactobacillus reuteri, Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus GG.

Ada pula satu spesies ragi yang digunakan sebagai probiotik:


Saccharomyces boulardii. Beberapa bakteri yang umum dipakai dalam
produk tapi tanpa efek probiotik (bakteri yoghurt): Lactobacillus
bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Beberapa bakteri lain disebutkan
dalam produk probiotik: Bacillus coagulans, Lactobacillus bifidus,
Lactobacillus caucasicus. Beberapa produk fermentasi mengandung asam
laktat bakteri yang mirip walaupun sering belum dibuktikan memiliki efek
probiotik atau kesehatan termasuk: Kefir, Yogurt, Sauerkraut, Kimchi,
Kombucha.
Tipe-tipe produk probiotik dan
bakteri probiotik yang digunakan

Manfaat probiotik bagi 1. Fungsi protektif


kesehatan tubuh dapat melalui 2. Fungsi sistem imun tubuh
3 mekanisme fungsi 3. Fungsi metabolit probiotik
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri
2. B. Asam laktat Gram positif berbentuk kokus atau batang, tidak
membentuk spora, suhu optimum ± 40°C, pada
umumnya tidak motil, bersifat anaerob, katalase
negatif dan oksidase positif, dengan asam laktatsebagai
produk utama fermentasi karbohidrat. Sifat-sifat
khusus bakteri asam laktat adalah mampu tumbuh
pada kadar gula, alkohol, dan garam yang
tinggi,mampu memfermentasikan monosakarida dan
disakarida (Syahrurahman, 1994)

BAL juga memiliki sifat probiotik, BAL yang memiliki


sifat probiotik inimemiliki banyak efek positif seperti
antimikroba, aktivitas antikolestrol, efekstimulasi
sistem imun, meningkatkan penyerapan laktosa oleh
tubuh, mencegadiare, dan aktivitas antimutageik
sehingga dapat mencegah penyakit kanker usus
Jenis BAL pada
Lactobacillus acidophilus adalah salah satu dari
manusia
delapan genera umum bakteriasam laktat (BAL).
Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan
oksigen atau pun tanpa oksigen, bakteri ini dapat
Lactobacillus hidup pada lingkungan yang sangat asamsekalipun,
idophilus seperti pada pH 4-5 atau dibawahnya dan bakteri ini
merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri
yang memproduksi asam laktat sebagai satusatunya
produk akhir

Lactobacillus acidophilus dapat menghambat


pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella
thypimurium yaitu bakteri yangdapat menyebabkan
terjadinya infeksi saluran cerna yang dikenal dengan
namasalmonellosis (Xiaodong et al., 2009).
Lactobacillus acidophilus mampu memproduksi
laktase, vitamin K, dan zat antimikroba sehingga
keberadaan bakteri L. acidophilus dalam tubuh
membantumenjaga kondisi asam, sehingga
mencegah infeksi mikroba.
Lactobacillus bulgaricus adalah salah satu BAL
Lactobacillus yang digunakan sebagai starter kultur untuk susu
bulgaricus fermentasi. Bakteri ini dapat ditemukan di
dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana
mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian
kecil dari flora usus.
Bakteri L.bulgaricus adalah bakteri probiotik
karena telah lolos dari uji klinis, enzimnya
mampu mengatasi intoleransi terhadap
laktosa, menormalkan komposisi bakteri
saluran pencernaan serta meningkatkan
sistem kekebalan tubuh

Lactobacillus Lactobacillus casei starter pada produk minuman


casei fermentasi laktat termasuk jenis bakteri asam laktat
homofermentatif, yaitu bakteri yang memfermentasi
glukosa rnenjadi asam laktat dalam jumlah yang
besar (90%). Selain asam laktat yangdihasilkan, ia
juga menghasilkan asam sitrat, malat, suksinat,
asetaldehid, diasetildan asetoin dalam jumlah yang
kecil, yang mempengaruhi cita rasa minuman
fermentasi laktat
Streptococcus thermophilus

S. thermophilus merupakan BAL homofermentatif


yang menghasilkan asam laktat sebagai produk
utama. Efek menguntungkan dari S. thermophilus
selain menghasilkan asam laktat, yaitu menghasilkan
enzim laktase yang berfungsi mencerna laktosa dalam
susu.
Patogenisitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan penyakit pada organisme
3. Bakteri patogen inang. Mikroba mengungkapkan
patogenesitas mereka dengan cara
virulensi, sebuah istilah yang mengacu
pada tingkat patogenesitas mikroba.

Yang mendasari mekanisme pathogenesis bakteri adalah sebagai


berikut:
Invasiveness adalah kemampuan untuk menyerang jaringan. Ini
meliputi mekanisme kolonisasi, produksi zat ekstraseluler yang
memfasilitasi invasi (ivasins) dan kemampuan untuk memotong atau
mengatasi mekanisme pertahanan inang.
Toxigenesisi adalah kemampuan untuk menghasilkan racun. Bakteri
dapat menghasilkan dua jenis racun disebut eksotoksin dan
endotoksin.
Bakteri patogen pada
saluran pencernaan
manusia

• Berbentuk batang, merupakan bakteri gram negative,


E. Coli
tidak memiliki spora, memiliki pili, merupakan bakteri
anaerobic fakultatif dengan suhu pertumbuhan optimum
37o, memiliki flagella peritrikus, dapat memfermentasi
karbohidrat dan menghasilkan gas. Habitat utama E. colli
adalah dalam saluran pencernaan manusia tepatnya di
saluran gastrointestinal.
• Bakteri ini dpt menyebabkan diare dan gastroenteritis
(suatu peradangan pada saluran usus). Infeksi melalui
konsumsi makanan atau air yang tidak bersih. E. coli
banyak ditemukan di dalam usus halus manusia sebagai
Penularannya itu melalu bahan makanan flora normal, tetapi bila kesehatan menurun, bakteri ini
yg sudah terkontaminasi ataupun tangan dapat bersifat patogen terutama akibat toksin yang
yang tidak bersih. dihasilkan. E. coli dapat menyebabkan berbagai penyakit
tergantung dari tempat infeksinya, seperti infeksi saluran
kemih (ISK) dan diare.
Berbentuk batang pendek, merupakan bakteri gram negative,
Shigella sp. tunggal, bersifat non motil, suhu optimum pertumbuhan 37oC, tidak
membentuk spora, merupakan bakteri aerobic dan anareobik
fakultatif, pathogen dan menyebabkan disentri. Bakteri ini dapat
tumbuh subur di usus manusia. Bakteri ini mampu mengeluarkan
toksin LT. bakteri ini mampu menginvasi ke epitel sel mukosa usus
halus, dan berkembang biak di daerah invasi tersebut. Hal ini
menimbulkan tukak-tukak kecil didaerah invasi.

Pathogenesis Shigella sp. yaitu Shigella mempenetrasi


intraseluler usus besar,Terjadi perbanyakan bakteri dan
Menghasilkan endotoksin yang mempunyai sifat neurotoksik
dan enterotoksik.

Penularan melalui dari makanan yang sudah terkontaminasi,


walaupun kelihatannya makanan itu terlihat normal. Air pun
juga dapat menjadi salah satu hal yang terkontaminasidengan
bakteri ini.
Berbentuk batang, merupakan bakteri gram negative,motil, tunggal
Salmonela sp tidak berkapsul, tidak membentuk spora, peritrikus, merupakan
bakteri aerobic dan anaerobic fakultatif, bersifat patogenik dan
menyebabkan gastroenteritis. Bakteri ini terdapat pada Terdapat
pada kolam renang yang belum diklorin, jika terkontaminasi melalui
kulit akan tumbuh dan berkembang di dalam saluran pencernaan
manusia. Infeksi yg trjadi jika Masuk ke tubuh orang melalui
makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang
ditimbulkan adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai
rusaknya dinding usus. Penderita akan mengalami diare

Patogenesisnya yaitu Menghasilkan toksis LT, Invasi ke sel mukosa usus halus
Tanpa berpoliferasi dan tidak menghancurkan sel epitel,Bakteri ini langsung masuk
ke lamina propria yang kemudian menyebabkan infiltrasi sel-sel radang.
Penularannya yaitu Melalui makanan yang erat kaitannya dengan
perjamuanmakanan. Terjadi sakit perut yang mendadak. Jadi, melalui kontak
makanan yang terjangkit atau terkontaminasi bakteri.
Helicobacter pylori lBerbentuk batang melengkung, merupakan bakteri gram
negatifi, mikroareofilik, memiliki 4-6 flagella, dapat
mengoksidasi hydrogen, menghasilkan oksidase, katalase, dan
urease, patogenik dan menyebabkan gastrointestinal. Habitat
trdpat pda Awal saluran pencernaan manusia.

Virulensi dan infeksi H. pylori


Heliobacter pylori memproduksi toksin yang disebut vacuolating
cytoxin A. racun ini dapat menyerang sel dalam vakuola, yang
merupakan rongga terikat membrane dalam sel, menyebabkan
gastritis dan bisul parah.
Pathogenesis
Setelah H. pylori tertelan, bakteri memasuki lumen, lambung, atau
rongga.
Karena memiliki flagella H. pylori dapat menahan kontraksi otot
perut.
L
Merupakan bakteri berbentuk batang gram positif, terdapat
Clostridium
tunggal, berpasangan dalam rantai, berkapsul, bentuk sporanya
perfringes
ovoid (melonjong), sentral sampai eksentrik, bakteri anaerobic,
menghasilkan eksotoksin, menyebabkan kelemayuh (suatu infeksi
jaringan disertai gelembung gas dan keluarnya nanah). Bakteri ini
tersebar luas dan di lingkungan dan sering terdapat di dalam usus
manusia, hewan peliharaan dan hewan liar. Spora organisme ini
dapat bertahan di tanah, endapan, dan tempat-tempat yang
tercemar kotoran manusia atau hewan.

Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan ‘perfringes’ yang merupakan istilah
yang digunakan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh C. perfringens.
Patogenesisnya yaitu dpat Menghasilkan toksin LT. Toksin merangsang enzim adenilat
siklase pada dinding usus yang mengakibatkan bertambahnya konsentrasi cAMP sehingga
hipersekresi air dan klorida dalam usus. Hal ini mengakibatkan reabsorbsi Na terhambat
dan menyebabkan diare. Keracunan disebabkan oleh sel-sel vegetative waktu membentuk
spora di rongga usus.
Penularan
Menelan makanan yang terkontaminasi oleh tanah dan tinja di mana makanan tersebut
sebelumnya disimpan dengan cara yang memungkinkan kuman berkembang biak.
Merupakan bakteri gram negative, berbentuk batang lurus
Vibrio cholerae dan agak lengung, terdapat tunggal dan dalam rantai
berpilin, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, bergerak
flagella tunggal polar, aerobic dan anaerobic fakultatif,
patigen dan menyebabkan kolera. Bakteri ini dapat hidup
pada salinitas yang relative tinggi seperti di air laut dan
perairan payau. Tumbuh dan berkembang baik di dalam
tubuh manusia. Menyebabkan penyakit kolera yaitu
penyakit infeksi saluran usus bersifat akut.

Pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang
ditampakan, antara lain ialah:
Diare yang encer dan berlimpah tnpa didahului rasa mulas atau tenesmus.
Feses atau kotoran yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan
putih keruh tanpa bau bususk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
Cara penularan yaitu menyebar melalui feses (kotoran) manusia, bila kotoran
yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka
orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit
kolera itu juga.
lBerbentuk batang melengkung, merupakan bakteri gram
Vibrio vulnficus negatif, bergerak aktif karena memiliki flagella, habitat di air
laut, patogenik dan menyebabkan selulitis atau keracunan
darah dan gastroenteritis.
Banyak ditemukan dalam air laut hangat. Tumbuh dan
berkembang pada hewan laut seperti kerrang. Selanjutnya
dapat tumbuh pada usus manusia jika terkontaminasi melalui
makanan.

Infeksi Bakteri ini dapat Menyebabkan muntah, diare dan sakit


perut. Dalam system kekebalan terutama mereka dengan
penyakit hati kronis, bakteri ini dapat menyerang baik dari luka
atau dari saluran pencernaan, menyebabkan penyakit yang
disebut septikemia primer, ditandai dengan demam, gerah,
shock septi dan kematian.
Penularan
Penularan terjadi di anata mereka yang mempunyai resiko
tinggi, yaitu orang-orang yang ‘immunocompromised’ atau
mereka yang mempunyai penyakit hati kronis. Infeksi terjadi
karena mengonsumsi seafood mentah atau setengah matang.
Berbentuk batang, merupakan bakteri gram positif, dapat mementuk
Bacillus aereus
endospore, tidak memiliki flagel, anaerobic fakultatif, menghasilkan
enterotoksin, pathogen penyebab mual, muntah dan diare. Bakteri ini
berada dalam tanah dan tumbuh-tumbuhan. Bakteri ini dpt
mnyebabkan diare dan muntah-muntah.

Bakteri dapat tumbuh dalam makanan dan


menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan
keracunan makanan.

Penularan
Penularan dapat terjadi karena mengonsumsi makanan
atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan B.
aereus.
Bakteri metanogen
Karakteristik bakteri
yang terdapat pada
metanogen
ruminansia

karakteristik metanogen
Bakteri metanogen adalah kelompok bakteri yang
dapat menghasilkan gas metana atau bakteri yang Sifat Gram -/gram +
Bentuk sel Batang, spirilla, coccus, filament, sarcina
dapat menghasilkan energi.
Sumber energi yang berasal dari bakteri metanogen klasifikasi archabacteria
adalah berupa biogs. Biogas dihasilkan dari bahan- metabolisme anaerob
bahan organik yang mengalami fermentasi atau
Struktur dinding sel Pseudomurein, protein dan
proses metanasi dan terjadi secara anaerob. heteropolisakarida
Sumber energi dan H2+CO2,H2+metanol, metilamin, format,
karbon metanol (30% diubah menjadi CH4), asetat
(80% diubah menjadi CH4)

Produk katabolisme CH4 atau CH4 + CO2


Ternak ruminansia menghasilkan gas metan (CH4)
yang berkontribusi terhadap akumulasi gas rumah
kaca (GRK) di atmosfer. Produksi gas metana dari
ternak ruminansia berkontribusi 95% dari total emisi
Menurut Johnson dan Johnson (1995) dan
metan dunia dan sekitar 18% dari total gas rumah kaca
Pelchen dan Peters (1998), gas metan yang
di atmosfer (Martin et al., 2008).
dikeluarkan dari rumen mengindikasikan
energi yang hilang dari tubuh ternak
Ternak sapi mengeluarkan hampir 73% gas CH4 ruminansia dengan variasi 7-12% dari energi
selama proses fermentasi pakan dalam rumen. yang dikonsumsi. Gas metan dihasilkan dari
Sedangkan kerbau dan domba masing-masing fermentasi anaerob karbohidrat oleh bakteri
mengeluarkan gas metan 10% dan kambing 4% (US penghasil metan (metanogen).
Environment Protection Agency, 1994). Emisi gas
metan oleh ternak ruminansia dihasilkan melalui
proses metanogenesis di dalam sistem pencernaan
khususnya bagian rumen. Gas metan dihasilkan dari
rumen sebesar 80-95% dan 5-20 % dihasilkan dari
usus besar (Shiddieqy, 2009).
Bakteri metanogen berperan dalam mengubah asam-asam
lemak dan alkohol menjadi metan dan karbondioksida
(Speece, 1983). Bakteri metanogen dibagi menjadi dua, yaitu
bakteri metanogen hidrogenotropik dan asetotropik.
Bakteri metanogen hidrogenotropik mengubah hidrogen dan
karbondioksida menjadi metan. Bakteri metanogen
asetotropik mengubah asam asetat menjadi metandan CO2
(Mackie dan Bryant, 1984).

lBakteri metanogen dikelompokkan menjadi tiga ordo, yaitu


Methanobacteriales (contoh: Methanobacterium, Methanobrevibacter,
Methanospaera, Methanothermobacter, dan
Methylosphaera),Methanomicrobiales contoh: Methanomicrobium,
Methanogenium, Methanospirilium, Methanosarcina, dan
Methanococcoid), dan Methanococcales (contoh: Methanococcus)
(Vogels et al., 1988). Bakteri metanogen dapat berupa kelompok bakteri
gram positif dan gram negatif (Moss, 1993).
Kesimpulan

1. Bentuk – bentuk simbiosis mikroba dengan lingkungan


Netralisme, Kompetisi, Antagonisme atau Amensalisme, Komensalisme (metabiosis),
Symbiosis mutualisme, Protokooperasi atau Sinergisme, Predatorisme, Parasitisme.
2. Bakteri dalam system pencernaan manusia terdiri dari:
Bakteri probiotik
BAL
Bakteri pathogen
3. Gas metana pada rumenansia
Bakteri metanogen adalah kelompok bakteri yang dapat menghasilkan gas metana atau
bakteri yang dapat menghasilkan energi.
Ternak ruminansia menghasilkan gas metan (CH4) yang berkontribusi terhadap
akumulasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer.
Gas metan dihasilkan dari fermentasi anaerob karbohidrat oleh bakteri penghasil metan
(metanogen). Bakteri metanogen dikelompokkan menjadi tiga ordo, yaitu
Methanobacteriales, Methanomicrobiales, dan Methanococcales (Vogels et al., 1988).
THANKS

Anda mungkin juga menyukai