Anda di halaman 1dari 24

MEMBRAN SEL

( DINDING SEL )
Nama Kelompok :
1. Tin satriani Tadjo Tallo
2. Novita A. Kause
1. PERTUMBUHAN DINDING SEL
Adanya dinding sel pada sel tumbuhan merupakan ciri
penting yang membedakannya dengan sel hewan. Dinding sel
ditemukan pada abad ke-17 sebelum ditemukan protoplas. Sejak
itu, ada banyak penelitian dengan berbagai metode baik secara
kimia, fisika, maupum morfologi. Penelitian ini didukung dengan
kemajuan dalam bidang kimia organik, sinar X, penggunaan
mikroskop cahaya, dan mikroskop pemolaran, bahkan akhir-akhir
ini dengan mikroskop elektron.
Jaringan tepi dinding sel berisi bahan yang melindungi sel di
bawahnya. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong mekanis
organ tumbuhan, khususnya pada dinding tebal. Dinding sel
memengaruhi metabolisme penting jaringan tumbuhan, seperti
penyerapan, transpirasi, translokasi, dan sekresi.
Bahan utama dinding sel adalah selulosa. Molekul ini
merupakan rantai glukosa yang panjangnya mencapai 4 mm. di
dalam dinding sel, selulosa bergabung dengan polisakarida yang
lain yaitu hemiselulosa dan pectin (campuran poliuronida). Lignin
suatu  polimer dari unit  fenilpropanoida dapat mengeraskan
dinding sel.
2. SUSUNAN MIKROSKOPIK DINDING
SEL
Dalam dinding sel yang baru terbentuk disebut
dinding primatif yang artinya dinding pemula berupa
membran yang dengan dindingnya masih demikian tipis.
Pada sel yang muda pada dinding yang primitif itu,
selama sel mengadakan pertumbuhan belangsung
penambhan zat-zat lain, sehingga terbentuk penebalan-
penebalan.
Lapisan yang pertama-tama terbentuk disebut dinding
primer yang merupakan penebalan pada dinding primitif.
Dalam hal ini dapat dijumpai bahwa pada tumbuhan-
tumbuhan tigkat tinggi, sel-sel tertentu dindingnya
menjadi demikian tebal, hal ini tidak lain karena
terbentuknya lapisan-lapisan penebalan baik primer,
sekunder, tertier. Dengan terjadinya penebalan-
penebalan ini lumen (ruang sel ) menjadi menyempit
yang pada akhirya sel-sel itu akan mati.
Dalam hal ini terjadi sel-sel yang bergandengan atau
berbatasan, maka dinding primitif yang telah mengalami
penebaln-penebalan itu selanjutnya akan merupakan
membran bersama diantara ke sel tersebut dan di sebut
“intercellur layer” yang dapat merupakan zat koloid,
amorf dan isotropic.
Ternyata dalam pembentukan lapisan penebalan primer
ada tempat-tempat tertentu di mana tidak terbentuk
penebalan, dan tetap dalam keadaan tipis yang terdiri
dari lapisan lamella tengah. Tempat-tempat yang pada
dinding selnya tidak terjadi penebalan disebut “primary
pit-fields” atau “daerah-daerah noktah pertama”.
Benang-benang plasma yang menghubungkan lumen sel
dari sel yang satu dengan yang lainnya terdapat di
daerah sekitar noktah itu mempunya peran penting.
3. CARA TERBENTUKNYA PENEBALAN
DINDING SEL
(Dinding Sel) Pada sel tumbuhan yang masih muda
khususnya meristem memiliki dinding sel yang tipis atau
sering disebut dinding sel primer. Tingkat ketebalan dan
komposisi unsur dalam dinding sel tumbuhan juga
tergantung pada jenis sel yang dilindunginya.
Perlu diketahui bahwa dinding sel primer pada tumbuhan
muda masih tipis dan belum terlalu kaku. Selama
pertumbuhan sel, dinding sel akan terus menebal
membentuk dinding sel sekunder yang lebih kaku.
Pembentukan dinding sel sekunder dapat terjadi melalui
dua cara yaitu:
1.)Penebalan dinding primer sel tumbuhan
2.) Terjadi penambahan pada lapisan dibawah dinding
primer yang komposisi unsurnya berbeda dengan dinding
primer.
4. NOKTAH ( PIT )
Di antara dinding sel yang mengalami
penebalan, terdapat bagian-bagian tertentu
yang tidak ikut  menebal yang disebut noktah.
Di dalam noktah kadang-kadang dijumpai
plasmodesmata, yang berfungsi untuk
meneruskan rangsang dan makanan dari 1 sel
ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami
penebalan maka bagian dinding sel yang
tertembus benang plasma tidak ikut menebal.
Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan
menjadi 2, yaitu noktah biasa dan noktah
berhalaman.
Noktah
sempurna
(berpasanga
Noktah n)
ramifor
m

Noktah tak
berpasangan
(noktah
setengah
sempurna)

Noktah
majemuk
unilateral

Nokta
h buta
 Noktah Berhalaman :
Yaitu noktah yang salurannya melebar
menjadi suatu ruangan yang disebut halaman
noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan
trakeid (xylem).
Bagian-bagian Noktah berhalaman
 Noktah berhalaman dibedakan :

Noktah berhalaman Noktah setengah


sempurna halaman
 Terjadinya noktah :
Pada waktu sel masih hidup dan belum
mengalami penebalan, dinding selnya masih
tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang
plasma yang disebut plasmodesmata. Selama
proses penebalan dinding sel berlangsung, di
tempattempat plasmodesmata menerobos
dinding sel masih terjadi aliran plasma,
sehingga tempat-tempat ini tidak mengalami
penebalan.
5. SIFAT KIMIA DINDING SEL

Pada sel-sel yang masih aktif/hidup


dindingnya itu mngandung air, karena itu
dinding sel tampaknya agak melembung.
Dinding pada sel-sel yang telah dewasa
umumnya tidak terdiri dari satu macam zat
atau bahan saja, melainkan sudah terbentuk
dari beberapa macam zat organik dan
anorganik misalnya: pectin, selulosa,
hemiselulosa, manna dan galaktan, khitin,
lignin, suberin dan kutin, lilin, serta bahan-
bahan anorganik.
 Pektin 
“pectic substances” atau zat pectin terdiri dari zat-zat koloidal
yang amorf, plastis serta hidrofil yang tinggi. Zat pectin
merupakan suatu derivat dari asam-asam poligalakturon dan
terjadi dari 3 macam yaitu :

a.) Pektin ini dapat larut, contohnya pada buah-buahan, dalam


hal ini pada buah yang cukup matang pectin telah larut, buah-
buahan tersebut sering mmperlihatkan susunan gelatin.
b.) Protopektin ini tidak larut dalam air, merupakan makro
molekul, memiliki gugusan-gugusan metoksil, molekul-molekulnya
dapat bersambungan dengan atom-atom Ca dan Mg . Berfungsi
sebagai penguat lamella tengah dari dinding sel. Berlangsungnya
kerja enzim protopektin ternyata dapat menguraikan protopektin
menjadi pectin yang dapat larut dalam air, seperti halnya pada
buah yang matang.
c.) Asam pektat, asam ini merupakan hasil perubahan pektin oleh
enzim pektinase, dan selanjutnya asam tersebut dengan ion Ca
akan membentuk Ca pekat dan merupakan penyusun lamella
tengah.
 Sellulosa
Umumnya zat ini selalu terdapat dalam sel tumbuhan, zat ini
merupakan susunan kristalin yang hidrofil, tidak larut dalam air
atau zat pelarut organic, juga dalam asam atau basa encer zat
ini tidak pula dapat larut. Selulosa itu sesungguhnya adalah
senyawa karbohidrat dengan rumus molekul (C6 H10 O5 ),
merupakan unsur pokokn tiap dinding sel, tiap molekul selulosa
dapat terdiri dari lebih seribu molekul glukosa.

 Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan zat semacam selulosa yang oleh asam-
asam encer kemudian dapat dihidrolisa menjadi gula yaitu
matosa dan galaktosa. Terdapatnya zat ini di dalam sel
tumbuhan merupakan lendir, yang ternyata banyak bermanfaat
bagi penguat dinding sel, sama seperti manfaat yang diberikan
selulosa. Hemiselulosa terdiri dari molekul-molekul heksosan
dan pentosan. Apabila kepada zat ini diberikan larutan ZnCI2
kemudian ditambahkan yodium maka warma akan menjadi
bewarna biru. Zat hemiselulosa dapat pula merupakan makanan
cadangan dalam sel tumbuh-tumbuhan.
 Manna dan Galaktan
Zat galaktan merupakan suatu rangkaian dari molekul-molekul
galaktosa( galaktosa merupakan salah satu gula hasil hidrolisa zat
hemiseluosa oleh asam-asam encer ). Manfaatnya sama dengan
manna yaitu sebagai bahan penguat pada dinding sek yang terdapat
pada beberapa jenis tumbuh-tumbuhan.

 Khitin
Zat khitin ini merupakan suatu polisakarida yang molekul-molekul
mengandung N, merupakan hasil polimerisasi makro molekul yang
tersusun seperti selulosa dari asetil-glukosamin. Zat ini pada
tumbuh-tumbuhan hanya terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan yang
tergolong fungi. Khitin umumnya merupakan rangka luar pada
hewan insect.

 Lignin
Zat lignin atau lazim pula disebut zat kayu biasanya sangat
berkaitan dengan penebalan sekunder dan tertier. Sehubungan
dengan penebalan-penebalannya dinding selnya menjadi tebal, oleh
karena inilah maka dinding sel yang mengayu menjadi kaku dan
keras.
 Suberin dan Kutin
Zat suberin dan zat kutin terdiri dari suatu
ester yang mempunyai molekul besar, ester
tersebut dibentuk dari asam lemak yang
jenuh maupun yang tidak jenuh.
a.)Suberin agak berbeda dengan kutin,
karena suberin lebih banyak mengandung
asam lemak yang tidak jenuh.
b.)Kutin hanya mengandung sedikit asam
lemak tidak jenuh.
Kedua macam zat ini biasanya selalu
terdapat bersama-sama pada dinding sel dan
membentuk proses penggabusan. Suberin dan
kutin pada tumbuh-tumbuhan sangat besar
manfaatnya.
 Lilin
Lilin ini terbentuk dari suatu ester antara asam lemak dan
alkohol, tetapi ada pula lilin yang terbentuk dari suatu ester
antara asam lemak dengan suatu sterol. Biasanya lilin terdapat
pada bagian luar dari lapisan kutikula, oleh karena itu
umumnya tumbuhan yang mempunyai lapisan demikian akan
sukar sekali ditembus oleh air, disekitar lapisannya itu tidak
dapat basah, dan gas pun sukar menembusnya. Lilin tidak larut
dalam air, dengan warna putih yang keabu-abuan, dapat kita
lihat dengan mata telanjang misalnya pada permukaan bawah
daun pisang, pada batang tebu dan lain-lain.
 Bahan-bahan Anorganik
Tentang bahan-bahan organik telah
dikemukakan, adapun mengenai bahan-bahan
anorganik yang terkandung dalam dinding sel
ialah silikat dan Ca-karbonat. Silikat ini
terdapat pada dinding sel terutama pada sel-
sel yang ditepi dari golongan tumbuhan
Gramineae, Equisetinae dll.
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai