BIOKIMIA
Nim : 1710211012
Kelompok : 2 ( dua )
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia lemak.
2. Memahami cara pembuatan sabun secara sederhana.
3. Mampu membedakan sabun dan detergen dari sifat kimia mereka.
1.2 Dasar Teori
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, malam
(wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait. Sifat umum lipid antara lain tidak larut
dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti misalnya eter dan kloroform. Lipid
merupakan salah satu zat yang kaya akan energi yang penting dan dipergunakan dalam
metabolisme tubuh. Lipid mempunyai fungsi sebagai penghasil panas tubuh,
pembentukan dari dinding sel, pelindung organ tubuh, sumber asam lemak esensial,
transporter vitamin larut lemak, dan sebagai pelumas. Lemak yang beredar dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati. Lemak
disimpan di dalam jaringan adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di jaringan
subkutan. Lipid tidak larut dalam air tetapi dengan mudah dapat dilarutkan dalam pelarut
organik (non polar) seperti kloroform, eter, atau benzena. Lipid diklasifikasikan menjadi
dua yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid sederhana meliputi ester asam lemak
dengan berbagai alkohol. Contoh lipid sederhana antara lain : Lemak (fat) merupakan
ester asam lemak dengan gliserol, Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair, Wax
(malam) merupakan ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berat molekulnya
tinggi. Berbeda dengan lipid sederhana, lipid kompleks merupakan ester asam lemak
yang mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam lemak, seperti fosfolipid dan
glikolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain
asam lemak dan alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang mengandung asam
lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Lipid kompleks lain juga meliputi sulfolipid,
aminolipid, dan lipoprotein. Lemak dan trigliserida (triasilgliserol, TAG) merupakan lipid
umum. Mereka merupakan sumber penting energi dalam tubuh, karena metabolisme
oksidatif lemak akan menghasilkan ATP dalam jumlah besar. Lipida yang lain merupakan
komponen struktural utama dari membran, sebagai prekursor dari senyawa-senyawa
esensial lain, sebagai insulator dll.
Lipid diklasifikasikan menurut fungsi, lokalisasi dan struktur. Secara struktur, lipid
diklasifikasikan sebagai senyawa yang mengandung asam lemak dan yang tidak
mengandung asam lemak. Kelompok pertama ditandai dengan golongan lemak netral atau
triasilgliserol, gliserolfosfolipida atau gliserolfosfatida, plasmogen, spingolipida, dsb.
Triasilgliserol (TAG) merupakan suatu ester asam lemak dengan gliserol. Dengan
demikian, hidrolisis sempurna TAG menghasilkan asam lemak dan gliserol. Asam lemak
bila direaksikan dengan suatu basa menghasilkan garam asam lemak (sabun). Kolesterol
merupakan sterol dari hewan dan adalah senyawa siklik dengan struktur kimianya,
sebagai berikut:
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Gelas kmia 250 mL
2. Gelas arloji
3. Wadah air es
4. Kertas saring
5. Centrifuge
6. Porselen tetes
7. Penjepit ukur
Bahan:
1. NaOH 6 N
2. Minyak kelapa murni
3. Minyak kelapa curah
4. Minyak kelapa tengik
5. NaCl pekat
6. Detergen cair
7. Sabun colek
8. HCl 0,05 N
9. NaCl 0,02 N
10. CaCl2 0,0 N
11. Minyak tanah
12. Isopropanol
13. Asam asetat glacial
14. FeCl3
15. Asam sulfat pekat
16. Asam asetat anhidrida
17. Etanol
18. Batu
19. Larutan protein 2%
20. Larutan empedu
21. Es batu.
3.2 Dokumentasi
1. Uji Kelarutan Lipid
a. Minyak Murni
No Sebelum Sesudah Keterangan
1. Sebelum dicampurkan berwarna
bening dan terdapat dua lapisan
berbau seperti alkohol. sesudah
berwarna bening dan terdapat buih
padaa bagian atas.
b. Minyak Curah
No Sebelum Sesudah Keterangan
1. Sebelum dicampurkan berwarna
bening kekuningan terdapat
gelembung berbau seperti purple .
sesudah berwarna bening
kekuningan.
b. Minyak murni
No Sebelum Sesudah Keterangan
1. Sebelum larutan campuran dikocok
berwarna bening dan berbau
menyengat. Sesudah larutan campuran
dikocok larutan berubah warna
menjadi berwarna bening kekuningan
serta terdapat gumpalan dan tidak
berbau menyengat
2. Sebelum larutan campuran dikocok
berwarna bening dan berbau
menyengat. Sesudah larutan campuran
dikocok larutan tetap berwarna bening
serta terdapat banyak gumpalan dan
tidak berbau menyengat.
c. Minyak tengik
No Sebelum Sesudah Keterangan
1. Sebelum larutan campuran
dikocok berwarna bening
dan berbau menyengat.
Sesudah larutan campuran
dikocok larutan tetap
berwarna bening serta
terdapat gumpalan dan tidak
berbau menyengat.
2. Sebelum larutan campuran
dikocok berwarna bening
dan berbau menyengat.
Sesudah larutan campuran
dikocok larutan tetap
berwarna bening serta
terdapat gumpalan dan tidak
berbau menyengat.
3. Sebelum larutan campuran
dikocok berwarna bening
dan berbau menyengat.
Sesudah larutan campuran
dikocok larutan tetap
berwarna bening serta
terdapat gumpalan dan
berbau menyengat (sabun).
4. Sebelum larutan campuran
dikocok berwarna putih susu
dan tidak berbau. Sesudah
larutan campuran dikocok
larutan tetap berwarna putih
susu dan berbau seperti roti.
5. Sebelum larutan campuran
dikocok berwarna hijau
kehitaman dan berbau
menyengat. Sesudah larutan
campuran dikocok tetap
berwarna hijau kehitaman
serta terdapat busa dan
berbau amis atau menyengat.
Panagan, A. T. (2012). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3,
Omega-6 dan Karakterisasi Minyak Ikan Patin (Pangasius pangasius). Jurnal Penelitian
Sains, 15 (3) C, 102-106.
Diambil dari internet online http://adelyadesi.lecture.ub.ac.id/files/2017/05/4.-Analisa-
Lemak.pdf. Diakses pada tanggal 13 Mei 2018 pukul 08:56 WIB
Diambil dari internet online. http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9120-
7_0048.Image.Marked.pdf. Diakses pada tanggal 13 Mei 2018 pukul 10:34 WIB