Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Dosen pengampu : Muhammad Hasbi, S.si, M.pd

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 1

1. Rosmianti
2. Andi Oddang
3. Nur sri wahyuni
4. Fira yuniar

INSTITUT AGAMA ISLAM AS'ADIYAH SENGKANG


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN” ini dengan baik.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan
sederhana sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya
membangun penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam makalah-
makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Sengkang, 19 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


A. Pengertian Hakikat Manusia ........................................................... 2
B. Kepribadian Bangsa Timur ............................................................. 3
C. Pengertian, Unsur, dan Faktor Perubahan Kebudayaan .................. 4
D. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan ........................................ 8
E. Wujud Kebudayaan ......................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................... 12


A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki jenis kebudayaan yang beragam. Di setiap daerah
memiliki adat istiadat yang berbeda pula oleh karena itu manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena dimana kita
tinggal disitu pula terdapat kebudayaan.
Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan satu sama lain.
Setiap manusia memiliki kebudayaan yang berbeda beda sesuai dengan
lingkungannya, walaupun demikian hal itu tidak menjadi hambatan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan kebudayaan seperti faktor
lingkungan, alam, dan manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya seiring
dengan berkembangnnya teknologi informasi.
Masih banyak yang belum dipaparkan secara jelas dan terperinci.
Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut maka dalam penyusunan tugas
ini, penulis memilih judul “MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian hakikat manusia ?
2. Kepribadian bangsa timur ?
3. Pengertian, unsur, dan faktor perubahan kebudayaan ?
4. Hubungan manusia dengan kebudayaan ?
5. Wujud dari kebudayaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian hakikat manusia.
2. Mengatahui Bagaimana kepribadian bangsa timur.
3. Mengetahui pengertian, unsur, dan faktor perubahan kebudayaan.
4. Mengetahui hubungan manusia dengan kebudayaan.
5. Mengetahui wujud dari kebudayaan.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Manusia


Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh
setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa
Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal
budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.
Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk
lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal,
pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di
dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Berikut penjelasan
yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.
1. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas
yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia
lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaitu mereka berupaya untuk
selalu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang
dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan
dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada
pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan
kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan
mempertahankan hidupnya

2. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang
tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal
memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

v
Manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi
dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap.
Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari
sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia
membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya.

B. Kepribadian Bangsa Timur


Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat
atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur
dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam
berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi
rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil
memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi
dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah
lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas
dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu
kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah
Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan
terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut
versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang
membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut
merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas
yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang
dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu
sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga
memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-
masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan
oleh bangsa timur.

vi
Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-
upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah
Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet,
kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu
kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur.

C. Pengertian, Unsur, dan Faktor Perubahan Kebudayaan


1. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
“budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan
secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul
“Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat
manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda.
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan
manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang
harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar,
yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia,
yang meliputi :
a) Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda
ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.

b) Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang


tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya

vii
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan
hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa
masyarakan kemung kinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan.
Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia dapat
mempertahankan kehidupannya.

2. Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur
kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan universal tersebut adalah :
a) Kesenian
b) Sistem teknologi dan peralatan
c) Sistem organisasi masyarakat
d) Bahasa
e) Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
f) Sistem pengetahuan
g) Sistem religi

3. Faktor Perubahan Kebudayaan


Pengertian perubahan kebudayaan sendiri adalah adanya ketidak
sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terjadilah keadaan yang ti- dak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam suatu bangsa tidak luput dari
faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor
tersebut terbagi m- enjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri
yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya
1) Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi.
2) Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang
sebelumnya belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan
baru (Invention), dan proses pembaharuan atau melengkapi atau
mengganti yang telah ada (Innovation).

viii
3) Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah
kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi
pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha
memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
4) Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada
struktur pemerintahan pada suatu negara.

b. Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui
interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan,
yang diantaranya:
1) Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar
pada suatu negara baik seluruh wujud budaya
2) Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini
disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan
kerusakan alam, seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan
liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dll.
3) Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi),
Pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat
khasnya (Akulturasi), dan budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).

D. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan


Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika
manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan
objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksud- nya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu
kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan
kebudayaan itu tercipta oleh manusia. Contoh-Contoh Hubungan Antara
Manusia dengan Kebudayaan :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di
Minangkabau biasanya pihak permpuanislameorang anak yang di besarkan
di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan

ix
diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of
value ).
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan
sosial tinggi, rendah dan menengah.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara
mereka bergaul.

E. Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Wujud Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada
dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan
sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Sistem gagasan yang telah
dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat
menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung
budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara
berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem
gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
2. Wujud Perilaku (Aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada.
Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan
(difoto dan difilm).

x
Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan
lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing
aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.
3. Wujud Benda Hasil Budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba
dan difoto.
Contoh: bangunan bangunan megah seperti piramida, tembok cina,
menhir, alat rumah tangga seperti kapak

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia di ciptakan pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak
bisa hidup sendiri. Manusia harus berinteraksi untuk mencapai kebutuhannya
dengan adanya interaksi kita akan terjalin hubungan silaturahim dengan orang
lain dan mengenal kepribadian satu sama lain seperti kepribadian bangsa timur
yang identik dengan tepo seliro atau tingkat toleransi yang tinggi dan
sebagainya.
Di setiap daerah pun memiliki budaya yang berbeda beda. Kita sebagai
manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena dimana kita tinggal disitu
pula terdapat kebudayaan. Kebudayaan sendiri memiliki wujud dan orientasi
nilai budaya.

B. Saran
Saran yang dapat di berikan adalah walaupun kita memiliki bermacam
macam kebudayaan kita tetap harus saling menjaga dan menghormati satu
sama lain karena kebudayaan yang kita miliki kelak akan menjadi kebanggaan
tersendiri.

xii
DAFTAR PUSTAKA

http://katsuyuki89.blogspot.com/2013/05/kepribadian-bangsa-timur.html

https://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ibd-pengertian-kebudayaan/

https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/

http://atikkaa.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html

https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-
kebudayaan/

http://aghamisme.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-wujud.html

xiii

Anda mungkin juga menyukai