KATA PENGANTAR.................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Singkat Teori Evolusi................................... 3
2.2. Perkembangan Teori Evolusi..................................... 5
2.3. Ketidakrasionalan Teori Evolusi............................... 10
2.4. Bantahan-bantahan terhadap teori evolusi.............. 13
2.5. Runtuhnya Teori Evolusi.......................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan ............................................................... 17
3.2 saran ................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Evolusi barangkali satu-satunya teori yang telah menyusup ke segenap aspek
ilmu pengetahuan. Begitu besar pengaruhnya, kata evolusi hampir digunakan
dalam semua cabang ilmu. Dan saat ini pembelajaran mengenai evolusi sudah
diterapkan di berbagai institusi pendidikan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
teori evolusi berkembang dengan begitu pesat. Perkembangan teori ini tidak lepas
dari peran para ahli biologi materialis. Selain materialis, mereka juga evolusionis
dan pengikut paham darwinisme. Mereka selalu berusaha untuk mengembangkan
teori evolusi dengan menggunakan berbagai cara. Bahkan kebanyakan adalah
sebuah kebohongan public. Anehnya, banyak juga para ilmuwan yang menganut
ajaran ini. Mereka justru mendukung begitu saja teori tersebut tanpamengevaluasi.
Padahal, dalam induktivisme telah dinyatakan bahwa sebuah teori harus diuji
secara berkala untuk membuktikan kebenarannya.
Saat ini banyak orang yang tertipu atau bahkan tidak tahu tentang evolusi yang
sebenarnya. Atas dasar itulah makalah ini dibuat. Agar tidak ada lagi kekeliruan
dalam mempelajari ilmu pengetahuan terutama evolusi. Dan tujuan utama
pembuatan makalah ini adalah untuk memaparkan fakta-fakta ilmiah yang
membantah teori evolusi dalam seluruh bidang ilmu, dan mengungkapkan pada
masyarakat luas apa yang disebut “ilmu pengetahuan” ini, yang ternyata tidak
lebih dari sebuah penipuan.
Teori evolusi sesungguhnya sangat berbeda dari apa yang diterima oleh
masyarakat saat ini. Seperti yang sudah dikemukakan di atas, teori evolusi
dilandasi oleh filsafat yang disebut materialisme. Pada umumnya, orang tidak tahu
betapa buruknya landasan berpijak teori ini; betapa teori ini sudah digagalkan oleh
bukti ilmiah pada setiap langkahnya; dan betapa para evolusionis terus berupaya
menghidupkan teori evolusi. Para tokoh evolusi hanya mengandalkan hipotesa
yang tidak terbukti, pengamatan yang penuh prasangka dan tak sesuai kenyataan,
gambar-gambar khayal, cara-cara yang mampu mempengaruhi kejiwaan, dusta
yang tak terhitung jumlahnya, serta teknik-teknik sulap.Mereka mencoba terus
memaksakan teori evolusi yang berisi kebohongan bahwa manusia tidak
diciptakan, tetapi muncul atas faktor kebetulan dan berevolusi dari jenis binatang
serta dengan segala cara, berupaya mempertahankan teori evolusi agar tetap
hidup. Mereka meninggalkan akal sehat dan nalar, serta mempertahankan
kebohongan ini di setiap kesempatan, meskipun bukti ilmiah dengan jelas telah
menggagalkan teori evolusi dan menegaskan fakta penciptaan.
Darwin menyatakan bahwa hewan yang ada di darat adalah hasil dari
peralihan hewan yang ada di laut. Dia mengatakan bahwa reptil yang ada di
perairan telah mengalami differensiasi jaringan dan beralih menjadi makhluk
daratan. Hal ini sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat karena kita mengetahui
bahwa struktur morfologi hewan air dan darat sangat berbeda baik struktur umum
maupun yang lebih khusus.
Evolusi seharusnya menghasilkan bentuk yang lebih baik dan lebih mampu
bertahan hidup. Ada tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti
yang mendukung pernyataan evolusionis.
Penggunaan air.
Air sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk metabolisme. Dan di darat, air
harus digunakan sehemat mungkin karena keterbatasan sumber air. Makhluk
daratan memiliki rasa haus, karakteristik yang tidak dimiliki oleh makluk air. Di
samping itu, kulit tubuh hewan air tidak sesuai untuk habitat darat
Misalnya saja sayap, sebagai ciri khas burung, merupakan masalah besar
bagi para evolusionis. Beragam pertanyaan yang muncul mengenai sayap
archaeopteryx belum mampu terjawab oleh para evolusionis. Sangatlah tidak
mungkin jika lengan yang terdapat pada reptile dapat berubah menjadi sayap
melalui mekanisme mutasi.
Jika hal itu terjadi, masih saja tidak cukup untuk membuat reptil yang ada
di darat bisa terbang. Kita ketahui bahwa burung tidak hanya membutukan sayap
untuk bisa terbang. Burung memiliki struktur khas pada tulang, paru-paru dan
system peredaran darah. Tulang burung sangatlah ringan sehingga
memudahkannya saat terbang. Burung juga memiliki paru-paru yang sangat
berbeda dibanding makhluk lain. Selain itu, terdapat system peredaran darah yang
sama pentingnya seperti sayap. Semua mekanisme itu mustahil dimiliki oleh
reptil. Karena itulah teori yang menyatakan bahwa organisme darat berevolusi
menjadi organisme terbang benar-benar menyesatkan. Kalaupun kisah ini kita
anggap benar, mengapa para evolusionis tidak menemukan fosil “bersayap
setengah” atau “bersayap tunggal” untuk mendukung kisah mereka
Australophitechus
Homo habilis
Homo erectus
Homo sapiens
Evolusionis menyebut Australopithecus adalah nenek moyang pertama dari
manusia dan kera. Kemudian mereka menggolongkan tahapan evolusi manusia
selanjutnya sebagai “homo”. Menurut mereka kelompok homo ini lebih
berkembang dari australophitechus dan tidak terlalu berbeda dengan manusia
modern. Dan homo sapiens dikatakan sebagai bentuk terakhir dari tahapan evolusi
manusia.
Teori evolusi pun tidak luput dari pengoreksian para ilmuwan saat ini.
Bahkan bisa dikatakan kalau teori evolusi adalah teori yang paling sering
dikoreksi oleh para ilmuwan. Dari pengoreksian tersebut, para ilmuwan telah
menyatakan pendapat atau lebih tepatnya bantahan mereka terhadap teori evolusi.
Bukan hanya satu atau dua bagian dari teori evolusi, tetapi hampir semua bagian
dari teori tersebut telah dibantah. Bantahan-bantahan tersebut antara lain dari:
1. Catatan fosil.
Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini adalah catatan
fosil. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan jejak-jejak jenis peralihan
hipotesis Darwin. Ketika lapisan bumi dan catatan fosil dipelajari, terlihat bahwa
semua makhluk hidup muncul bersamaan. Lapisan bumi tertua tempat fosil
makhluk hidup ditemukan adalah Kambrium, yang diperkirakan berusia 500-550
juta tahun.
Selain itu, catatan fosil juga membantah asal usul burung dan mamalia.
Evolusionis mengatakan bahwa burung dan mamalia berasal dari reptil. Seperti
yang sudah dipaparkan di atas, evolusionis mengatakan bahwa terdapat seekor
burung yang dinamakan archaeopteryx. Menurut para evolusionis, archaeopteryx
adalah hasil evolusi dari reptil. Namun beberapa fosil baru yang baru ditemukan
menggugurkan rekayasa tersebut. Pada tahun 1995 ditemukan fosil burung baru
yang dinamai confuciusornis.Usia fosil burung ini sama dengan archeopteyx,
tetapi tidak bergigi. Burung ini tampak sangat mirip dengan burung modern.
Kenyataan ini menggugurkan semua anggapan evolusionis yang menyatakan
bahwa archeopteryx adalah nenek moyang dari semua burung.
Banyak fosil dari hewan purba yang bisa dijadikan fakta untuk
meruntuhkan teori evolusi. Salah satu contoh hewan purba yang sangat
berpengaruh dalam keruntuhan teori evolusi adalah trilobita. Trilobita yang
termasuk filum Arthropoda, adalah makhluk sangat rumit dengan cangkang keras,
memiliki tubuh yang bersendi, dan organ-organ kompleks. Hewan ini memiliki
mata yang sangat rumit. Mata trilobita terdiri atas beratus-ratus faset kecil, yang
masing-masing terdiri atas dua lapisan lensa. Begitu juga dengan lalat yang
memiliki mata juga rumit. Dan butuh insinyur yang handal dan kreatif pada saat
ini untuk bisa mengembangkan mata seperti itu. Sehingga kedua hewan ini sudah
bisa digunakan sebagai dasar untuk meruntuhkan teori evolusi. Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa makhluk hidup tidak berkembang dari bentuk
sederhana ke bentuk yang kompleks. Pada saat pertama kali muncul, makhluk
hidup sudah teramat kompleks.
4. Mengapa peristiwa metamorfosis bukanlah bukti kebenaran teori
evolusi?
Metamorfosis adalah proses perkembangan yang dilakukan oleh beberapa
makhkuk hidup. Metamorfosis biasanya terjadi pada serangga. Mereka yang tak
begitu memahami biologi, serta mereka yang mendukung teori evolusi, kadang-
kadang mencoba menggambarkan proses itu sebagai bukti evolusi. Sumber-
sumber yang menyatakan metamorfosis sebagai "contoh evolusi" adalah omong
kosong. Hal ini merupakan hasil propaganda dangkal dan sempit, yang bertujuan
menyesatkan mereka yang kurang paham tentang perihal ini, pendukung evolusi
yang masih baru, serta guru-guru biologi Darwinis yang tidak benar-benar tahu
masalahnya.Metamorfosis merupakan proses yang sudah direncanakan, dan tidak
ada kaitannya dengan mutasi ataupun faktor kebetulan. Metamorfosis tidaklah
disebabkan oleh kebetulan. Penyebab proses ini adalah data genetis yang sudah
menjadi bagian terpadu makhluk tersebut sejak lahir.Penelitian ilmiah terakhir
tentang metamorfosis telah menunjukkan bahwa peristiwa metamorfosis adalah
proses rumit yang dikendalikan oleh beberapa gen yang berlainan.Yang terjadi
dalam peristiwa metamorfosis adalah irreducible complexity (kerumitan tak
tersederhanakan).
Sisi menarik lainnya adalah semua makhluk hidup di planet ini telah
diciptakan menurut paparan kode yang ditulis dalam bahasa yang sama ini. Tidak
ada bakteri, tumbuhan ataupun hewan yang tercipta tanpa DNA. Terlihat jelas
bahwa seluruh kehidupan muncul sebagai hasil berbagai pemaparan yang
menggunakan satu bahasa, dan berasal dari sumber pengetahuan yang sama.Hal
ini membawa kita kepada satu kesimpulan yang jelas. Semua kehidupan di bumi,
hidup dan berkembang biak menurut informasi yang diciptakan oleh satu
kecerdasan tunggal. Hal ini menjadikan teori evolusi sama sekali tak berarti.
Sebabnya, dasar teori evolusi adalah "kebetulan", sedangkan peristiwa kebetulan
tidak mampu menciptakan informasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Teori eolusi adalah sebuah paham materialisme yang berkembang pada
masa Darwin dan saat ini masih digunakan.
2. Perkembangan teori evolusi pada masa Darwin sangat pesat, tetapi saat
ini telah banyak ilmuwan yang membantah teori tersebut.
3. Terdapat banyak pernyataan yang tidak rasional dalam teori evolusi.
4. Teori evolusi telah dibantah ole banyak ilmuwan saat ini.
5. Runtuhnya teori evolusi disebabkan banyaknya pertanyan yang tidak
mampu dijawab oleh para evolusionis.
3.2 Saran
Ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga. Setiap manusia berusaha untuk
mencari ilmu. Terdapat bermacam teori yang bsa dijadikan sebagai ilmu. Salah
satunya adalah teori evolusi. Tetapi teori evolusi ternyata menyimpan banyak
ketidakrasionalan di dalamnya. Teori ini sebenarnya tidak di dasari oleh
penelitian. Pendapat para ahli evolusi hanyalah manioulasi ilmiah. Terdapat
banyak ketidakrasionalan dalam teori evolusi. Kita sebagai seseorang yang
mencari ilmu tidak bisa boleh begitu saja menerima hal tersebut. Kita harus
meneliti sebuah teori sebelum mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Daftar Pustaka