Anda di halaman 1dari 6

BAB II

ANTROPOLOGI HUKUM
Tentang Asal Mula Kehidupan

A. Asal Mula Kehidupan


` Semua Kehidupan berasal dari Allah. Seluruh makhkluk hidup diciptakan oleh
Tuhan YME, terutama manusia. Manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah
dari tanah yaitu Nabi Adam. Sedangkan manusia keturunan Adam diciptakan dari setetes
air mani atau segumpal darah. Perbedaannya adalah:
1. Adam diciptakan secara langsung oleh Tuhan dari tanah dan Allah meniupkan rohnya
ke dalam jiwa Adam
2. Manusia keturunan Adam dilahirkan melalui perkawinan antara laki-laki dengan
perempuan, jikaperempuan hamil, Tuhan mengutus malaikat untuk meniupkan roh-
Nya ke dalam janin sang bayi yang masih berada di alam rahim ibu.
Secara Antropologis, semua makhluk yang diciptakan-Nya memiliki hukum genetis
karena masing-masingmempunyai sifat khusus dan hidup berpasang-pasangan, ada jantan
dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar kecil, siang malam, hidup mati serta
baik buruk dsb. Dalam perspektif antropologi hukum, penciptaan manusia diatur oleh
hukum Tuhan yang fitrah, artinya semenjak zaman ahli, telah ditetapkan.
Salah satu hukum biologis pada manusia adalah berkembang biak, manusia merupakan
makhluk berkembang biak. Perkembangbiakan manusia dipelajari oleh antropologi
fisik,baik perpektif arkeologis maupun perkembangan budayanya. Evolusi kehidupan
manusia melahirkan hukum yang terus-menerus berubah menuju kesempurnaan. Manusia
terus berevolusi mengikuti perkembangan alam semesta,manusia mampu
mempertahankan kehidupannya adalah manusia yang mampu memeperthankan
kehidupannya adalah manusia yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan alam. Para
antropolog melakukan berbagai penelitian bahwa manusia berawal dari masa-masa yang
berlainan, sejak zaman primitif sampai zaman modern.
Teori berevolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup menyimpang
dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam yang menyebabkan terjadi
dua kemungkinan yaitu:
1.) Makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah, atau disebut
juga dengan istilah evolusi progresif;
2.) Makhluk hidup yang berubah atau berevolusi tersebut gagal bertahan hidup dan
akhirnya punah atau disebut evolusi regresif.
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama, yaitu variasi, reproduksi dan seleksi. Evolusi terjadi ketika perbedaan-
perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan proses yang menyebabkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum
dalam suatu populasi, sebaliknya sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

B. Evolusi Manusia
Manusia merupakan makhluk paling mengejutkan, kehadirannya di bumu menjadi bahan
perbincangan dan penelitian yang tidak pernah usai. Berikut Teori dan aliran oemikiran
mengenai eksistensi manusia, antara lain, materialisme, idealisme, realisme klasik dan
teologis. Pnadangan pandangan yang dikemukakan oleh aliran tesebut mengenai
keberadan manusia adalah sebagai berikut.
1. Materialisme
Aliran materialisme mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat merupakan satu-
satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses materiil. Begitu pula
dengan manusia, yang keberadaanya ditentukan oleh proses-proses materiil.
2. Idealisme
Aliran ini beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia
dipandang sebagai mahkluk kejiwaan atau kerohanian. Fisik manusia hanya ruangan
bagi jiwanya, yang akan mengalami kehancuran, sementara jiwa akan tetap hidup.
3. Realisme klasik
Pandangan idealisme diperkuat oleh pandangan realisme klasik yang beranggapan
bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia adalah makhluk kejiwaan
dan kerohanian.
4. Aliran Teologis
AliranTeologis membedakan manusia dengan makhluk lain karena hubunganya
dengan Tuhan, manusia diciptakan sebagai bagian dari kehendak Tuhan, sebagai
mahkluk yang memiliki sifat-sifat ketuhanan dan roh yang akan kembali pada Tuhan.
Adapun yang membedakan manusia dari mahkluk lainnya adalah kemampuan manusia
dalam mengembangkan pengetahuan dan perasaannya. Manusia dapat diartikan berbeda-beda
menurut biologis, rohani, kebudayaan dan perspektif lainnya yang tidak terbatas. Secara biologis
manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens, sebuah primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, manusia merupakan mahkluk ber
Tuhan, berkeyakinan kepada yang gaib. Agama dipahami dalam hubungannya dengan kekuatan
ketuhanan atau supranatural. Penggolonganmanusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah jenis kelamin manusia adalah laki-laki dan perempuan, manusia
dapat juga dilihat dari aspek usianya, mulai dari janin, bayi,balita, remaja, dewasa dan masa tua.
Salah satu ciri awal yang melukiskan evolusi manusia adalah perubahan pergerakan
manusia menjadi berjalan dengan dua kaki. Ciri penting lain, ukuran otak menjadi lebih
kompleks dan besar, kemampuan membuat perkakas dan kapasitas berkomunikasi menjadi lebih
baik. Berbagai faktor yang menyebabkan evolusi cepat adalah perubahan lingkungan, pola dan
bahan makanan yang berubah dengan cepat, serta timbulnya berbagai penyakit. Ini semua
memaksa spesies manusia untuk berubah agar dapat terus bertahan hidup. Awal evolusi manusia
adalah hominid, ciri hominid adalah bipedal atau berjalan dengan dua kaki. Keuntungan dari
jalan dengan dua kaki adalah bisa mengawasi predator yang memangsa manusia. Dengan tangan
yang bebas dari tanah, manusia bisa menyimpan makanan ke sarangnya dengan lebih banyak
sehingga mempengaruhi perkembangan fisiknya. Sitem tersebut juga hemat enegi dibandingkan
dengan berjalan dengan empat kaki.
Manusia adalah mahkluk paling misterius, penghuni yang paling nyentrik sejak bumi
diciptakan oleh Tuhan. Ada beberapa jenis manusia yang pernah ditemukan oleh para antropolog
yaitu sebagai berikut:
1. Manusia kera di Afrika Selatan
Manusia kera di Afrika selatan ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924 di desa Taung
sekitar Bechunaland. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala;
2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Dua penemuan ini ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri hidup dilingkungan
terbuka serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil manusia kera
tersebut disebut australopithecus;
3. Manusia purba/ Homo Erectus dan manusia modern
Manusia purba terdiri atas beberapa jenis yaitu:
a. Sinantropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan oleh Davidson
Black dan Franz Weidenreich di Gua Naga daerah Peking, Cina; manusia purba ini
dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau
badan yang mirip serta hidup pada zaman yang bersamaan;
b. Meganthropus Paleojavanicus (Manusia Raksasa Jawa);
c. Ditemukan oleh Von koningswald pada tahun 1939-1941 di Sangiran Pulau Jawa;
d. Manusia heidelberg ditemukan di jerman;
e. Pithecanthropus Erectus adalah manusia purba yang pertama kali dalam bentuk fosil
tulang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene
Dubois. Bagian tulang belulang fosil manusia purba yang ditemukan adalah tulang
rahang, beberapa gigi dan sebagian tulang tengkorak.
f. Manusia modern adalah manusia yang termauk kedalam spesieshomo sapiens.
Dikatakan demikian karena hampir mirip atau meyerupai manusia yang ada pada saat
ini atau sekarang.

Perkembangan penemuan homo sapiens dan homo erectus menunjukan perkembangan


antropologi yang luar biasa. Dalam antropologi hukum kehidupan seluruh mahkluk hidup selalu
berkaitan dengan hukum, terlebih lagi jika yang dimaksud adalah kehidupan manusia, mahkluk
paling sempurna baik secara fisik dan psikis. Adapun yang paling menyempurnakan kedudukan
manusia adalah karena manusia diberi akal. Secara materi, bentuk akal kecil, tetapi secara
substansial, akal memiliki kemampuan mengungkap segala sesuatu ingin diketahuinya. Dalam
perpektif antropologis, perkembangan manusia disebabkan oleh pola pikirnya yang dinamis.
Seluruh manusia yang akalnya masih berfungsi akan memiliki kemauan mempertahankan
kehidupannya. Bahkan manusia tersebut membuat kebudayaan yang seirama dengan
keinginannya. Kebudayaan membentuk hukum perilaku, sehingga manusia memahami
kehidupan sebagai perjuangan.

C. Hukum Seleksi dan Adaptasi


Seleksi alam adalah proses seleksi oleh alam terhadap bahan-bahan genetika
tertentu sehingga menyebabkan mahkluk hidup mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya. Jika suatu spesies mampu beradaptasi dengan baik bersama
habitatnya dan jika habitatnya tetap atau tidak berubah, dapat diasumsikan bahwa tidak
ada evolusi lebih lanjut yang dialami spesies tersebut secara substansial. Proses mutasi
genetik sangat penting bagi evolusi. Ia memungkinkan terjadinya variabilitas genetik
baru sehingga seleksi alam dapat berjalan. Tanpa proses tersebut, modifikasi evolusioner
penting tidak dapat terjadi. Dengan demikian evolusi adalah hasil dari interaksi antara
seleksi alam dan mutasi genetika. Perubahan terpenting dalam evolusi manusia adalah
transisi pada postur tubuh yang berdiri tegak dan bipedalisme. Karakteristik ini
merupakan yang utama yang kita asosiasikan dengan mahkluk manusia. Perkembangan
postur berdiri tegak sangat penting karena membebaskan tangan yang sebelumnya
dipakai untuk berjalan. Setelah bebas dai fungsinya untuk berjalan, tangan digunakan
untuk tujuan lain, diantaranya penggunaan peralatan. Keuntungan peralatan adalah dapat
memberikan kemudahan kepada mahkluk manusia untuk mengekploitasi alam dan
mengembangkan alat-alat teknologi yang beragam. Evolusi manusia berkaitan dengan
hukum kemanusiaan, diantaranya sebagai berikut:
1. Manusia dalam perkembangannya memiliki pola pikir yang terus
berkembang, yang bermanfaat untuk mempertahankan kehidupannya,
2. Manusia membentuk tatanan kehidupan dalam berkeluarga,
3. Manusia membentuk norma yang menghargai harga diri dan kehormatannya;
4. Manusia memiliki pola budaya yang dinamis dan adaptif dengan
lingkungannya;
5. Manusia tidak mudah menyerah dengan tantangan kehidupan;
6. Manusia menciptakan alat komunikasi agar memudahkan berinteraksi dengan
sesamanya;
7. Manusia menyadari keharusan hidup berkelompok;
8. Manusia menaati nilai-nilai tradisional yang disepakati;
9. Manusia mengikuti sistem nilai yang dianutnya;
10. Manusia mewariskan kebudayaan kepada generasi pelanjutnya dan
mewariskan unsur-unsur biologis kepada keturunannya.

Anda mungkin juga menyukai