A. Pengertian Antropologi
Istilah Antropologi berasal dari kata Antropos dan Logos yang berasal dari bahasa Yunani,
Antropos artinya Manusia dan Logos artinya Ilmu atau studi. Sehingga antropologi artinya
adalah ilmu atau studi tentang manusia, atau jelasnya ilmu pengetahuan yang mempelajari
manusia, baik dari segi hayati maupun dari segi budaya.
Ilmu tentang hayati manusia dapat dibedakan menjadi dua antara lain yang disebut Paleo-
Antropologi dan Antropologi Fisik dalam arti sempit. Kedua pembagian ini merupakan satu
kelompok ilmu yang disebut Antropologi Fisik. Mempelajari manusia merupakan persoalan
kompleks karena pada diri manusia terdapat dua hal mendasar, yaitu sebagai makhluk jasmani
dan rohani atau sebagai hewan dan sebagai manusia yang berpikir. Sebagai makhluk jasamani,
manusia memiliki perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, model rambut, bibir, hidung, dsb.
Adapun pada aspek rohani, pada diri manusia terdapat unsur nilai, budaya, keyakinan, agama,
bahasa, dsb.
Manusia adalah hewan berpikir artinya manusia sebagai bagian dari jenis hewan, memiliki
kesamaan dengan hewan, seperti kera, kerbau, kambing dll. Hewan memiliki nafsu yang sama
dalam mengambil sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, menghindarkan diri dari yang
membahayakan jiwanya. Adapun manusia sebagai makhluk berpikir, memiliki tata cara menilai
baik dan buruk, yang manfaat dan madharat, tidak hanya mengandalkan insting dan nafsu.
Penilaian baik dan buruk berubah-ubah dan bervariasi bergantung pada kebiasaan, kebudayaan,
dan mungkin juga bergantung pada keyakinan terhadap nilai agama yang dianut, dan bergantung
pada keilmuan yang dimilikinya.
Masyarakat pedalaman seperti suku Dayak menggunakan daun unuk berpakaian tanpa
menutup seluruh bagian tubuhnya.itu suatu cara yang paling ideal menurut suku Dayak. Adapun
pada masyarakat pedesaan yang bertempat tinggal di daerah industrialisasi, tidak akan ada orang
yang berpakaian dari daun atau membiarkan anggota tubuhnya terbuka. Orang muslimah yang
taat misalnya berjilbab dan hampir seluruh tubuhnya ditutup kain kecuali wajah dan telapak
tangan. Gambaran tersebut menunjukan bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh kondisi
geografis, kebudayaan, nilai-nilai agama, dan ilmu pengetahuan. Disamping itu pengaruh
eksternal ikut membentuk perilaku manusia, cara berpikir, cara bertahan hidup, dana cara
berkeyakinandalam agama. Jilbab pada wanita muslimah adalah cara berpakaian yang
dipengaruhi oleh kebiasaan orang Arab atau orang Timur Tengah pada umumnya dan dipengauhi
oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dengan demikian, cara berpakaian seperti itu tidak berdiri sendiri
dan tidak muncul tiba-tiba di dunia. Ilustrasi tersebut menjelaskan antropologi yang mengkaji
kehidupan manusia, yaitu cara berpikir manusia bertahan hidup, dan menciptakan peradaban
manusia seutuhnya. Dengan demikian antropologi adalah ilmu tentang manusia dilihat dari segi
fisik dan kebudayaannya, manusia sebagai makhluk yang mampu berkomunikasi dengan bahasa
yang dapat dimengerti sesamanya, bahasa yang dapat dipelajari dan diakui eksistensinya oleh
bangsa lain. Antropologi juga ilmu yang mempelajari hakikat manusia mempertahankan
kehidupannya dari satu generasi ke generasi berikutnya, melalui evolusi kebudayaan, adaptasi
biologis, dan keyakinan yang mendorong manusia mengakui adanya kehidupan yang kekal
setelah kehidupan duniawi. Para antropolog mendefinisikan antropologi sebagai berikut:
1. William A. Haviland antropologi adalah studi tentang manusia yang berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2. David Hunter, antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang manusia.
3. Koentjoroningrat, antropologi adalah ilmu yang mempelajari aneka warna, bentuk fisik
masyarakat, serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa antropologi adalah ilmu yang
mempelajari manusia dari segikeragaman fisik serta kebudayaan yang dihasilkan sehingga
manusia yang satu dan spesias manusia yang satu dan lainnya berbeda-beda. Perbedaan
keadaan biologis dan spesies manusia dilihat dari kejasmanian manusia, sedangkan
perbedaan manusia sebagai makhluk rohani dikaji dalam perpektif kebudayannya.
Kajian antropologi fisik adalah aspek fisik sedangkan kajian antropologi budaya adalah
kebudayaan manusia dan masyarakat etnis tertentu, pola pikir dan pola hidup manusia dalam
bermasyarakat. Antropologi berhubungan dengan penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal,tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi, hanya sosiologi menitikberatkan kajiannya pada
masyarakat dan kehidupan sosialnya. Antropologi erat kaitannya dengan kebudayaan
masyarakat, kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakan unuk memahami lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan
tingkah lakunya. Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian norma, kaidah,
moralitas, sosial, petunjuk, rencana, dan strategi yang terdiri atas model-model yang dimiliki
manusia dan menjadi alat utama untuk menghadapi lingkungannya dalam wujud pola pikir
dan pola tindak. Kebudayaan merupakan idealisme manusia dalam menjalankan
kehidupannya yang normal, terutama dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan
lingkungannya. Kesatuan idealisme tersebut dirangkai dalam bentuk norma yang berisi
larangan melakukan tindakan pada saat menghadapi lingkungan sosialnya, kebudayaan, dan
alam. Serta berisi konsep dan model pengetahuan tindakan dan tingkah laku yang
seharusnya diwujudkan dalam perbuatan konkret.
B. Perkembangan Antropologi
Perkembangan antropologi sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya misalnya
sosiologi. Koentjoroningrat memetakan perkembangan antropologi menjadi 4 (empat)
tahap sebagai berikut:
1. Tahap Pertama (Sebelum Tahun 1800-an)
Sekitar abad ke-15 dan abad ke-16 bangsa-bangsa Eropa mulai berlomba
menjelajahi dunia dimulai dari Afrika, Amerika, Asia hingga Australia. Mereka banyak
menemukan hal-hal baru juga menjumpai banyak suku yang asing bagi mereka, kisah
petualangan dan penemuan mereka kemudian dicatat di buku harian maupun jurnal
perjalanan, mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing
tersebut seperti ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat dan bahasa bahan tersebut
kemudian dikenal dengan bahan etnografi (etnos berarti bangsa) atau deskripsi tentang
bangsa-bangsa.
Hukum adalah peraturan yang terdiri atas prinsip-prinsip yang diabstraksikan dari
keputusan-keputusan pihak berwenang.
Hukum adalah pihak-pihak yang berperkara di pengadilan dan setiap pihak
berkeinginan memenangkan perkaranya. Keputusan pengadilan mempunyai
relevansi hukum atau berpengaruh dalam pengendalian sosial maka keputusan
tersebut harus diterima sebagai pemecahan masalah bagi pihak yang berperkara.
Apabila keputusan tersebut ditolak, keberlakuannya harus dipaksakan.
Hukum adalah peraturan tentang pembagian hak dan kewajiban ikatan hukum
antara dua pihak yang terwujud dalam bentuk kewajiban bagi satu pihak dan dalam
bentuk hak bagi pihak lain dalam suatu kontrak atau perkara hukum.
Hukum adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan hidup masyarakat
yang bersifat mengendalikan, mencegah, mengikat dan memaksa
Hukum adalah menetapkan sesuatu atas sesuatu yang lain yaitu menetapkan
sesuatu yang boleh dikerjakan, harus dikerjakan dan terlarang dikerjakan.
Hukum merupakan ketentuan perbuatan yang terlarang berikut akibat atau sanksi
hukumnya
Hukum adalah al-isbath atau ketetapan yang mengatur tata cara perbuatan manusia
yang sudah dewasa. Tuntutan dan ketetapan yang mengatur perilaku manusia
untuk meninggalkan atau mengerjakan perbuatan tertentu.
Hukum adalah tuntunan Allah yang berkaitan dengan perbuatan orang dewasa,
menyangkut perintah, larangan dan kebolehan mengerjakan atau
meninggalkannya,tingkah laku manusia dibatasi oleh kaidah normatif yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat yang bertujuan mencapai kehidupan yang tertib,
aman dan damai.
Hukum adalah produk pemerintah atau penyelenggara negara atau lembaga
legislatif dan lembaga yang mempunyai wewenang untuk itu, yang kemudian
menjadi hukum positif. hukum positif adalah peraturan yang mengikat kehidupan
masyarakat dalam aktivitas sosial, ekonomi, politik dan budaya serta hukum yang
mengendalikan dan mencegah terjadinya tindakan kriminal, mengatur hubungan
antar individu, yang dengan adanya hukum itu gejolak sosial dan mobilitasnya
dapat dikendalikan.
Hukum adalah sistem pelaksanaan rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan bidang politik, ekonomi dan sosial dalam berbagai cara
bertindak sebagai perantara utama dalam hubungan sosial kemasyarakatan.
2. Unsur-unsur Hukum
Unsur-unsur Hukum terdiri atas:
a. Peraturan tingkah laku manusia dalam bermasyarakat;
b. Peraturan yang diadakan oleh badan resmi dan berwajib;
c. Peraturan yang bersifat memaksa
d. Sanksi yang tegas terhadap pelanggaran.
Dengan demikian unsur hukum yang paling substansial adalah peraturan tingkah
laku manusia yang diadakan oleh badan resmi dan yang berwajib bersifat memaksa
dan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. Adapun cirinya terdapat perintah dan
larangan yang harus dipatuhi oleh setiap orang, sifatnya hukum itu mengatur dan
memaksa. Pada setiap negara hukum terdapat ciri yang khas hukum yaitu:
a. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia;
b. Peradilan yang bebas, mandiri, dan tidak memihak;
c. Pembagian kekuasaan dalam sistem pengelolaan kekuasaan negara.
Selain unsur-unsur hukum terdapat unsur-unsur hukum lainnya yaitu unsur idiil
dan unsur real. Unsur idiil yaitu unsur yang terletak pada bidang yang abstrak, yang
tidak dapat dilihat oleh panca indera, tetapi kehadirannya dapat dirasakan. Unsur ini
terdapat dalam diri setiap pribadi manusia yang terdiri atas:
a. Unsur cipta, harus diasah yang dilandasilogika kognitif, unsur ini
menghasilkan ilmu tentang pengertian;
b. Unsur karsa harus diasah yang dilandasi etika dan beorientasi pada aspek
konatif;
c. Unsur rasa harus diasah dan dikembangkan dengan landasan estetika yang
beraspek afektif dalam perspektif aksiologis yang melahirkan asas-asas.
Adapun unsur real karena sifatnya yang konkret bersumber dari kehidupan
manusia seperti tradisi, norma sosial dan, pembawaan alamiah manusia semenjak
dilahirkan dll. Unsur hukum yang berasal dari akal.