Anda di halaman 1dari 2

Awal Kedatangan Manusia ke Nusantara

Pemicu datangnya manusia paling awal ke Nusantara ialah jembatan darat yang pernah menyatukan
Jawa, Sumatra, Kalimantan, dengan daratan Asia.

Manusia yang pertama datang adalah Homo erectus, lalu Homo sapiens.

Menurut peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati, ada 3 cara mengetahui asal
usul: dari bahasa Ibu, budaya, dan tes DNA.

1. Homo erectus

Merupakan migrasi manusia paling awal ke wilayah Nusantara, diperkirakn terjadi antara 1,8 dan 1,0
juta tahun silam.

Namun masih banyak yang berbeda pendapat soal itu. Fosilnya ditemukan di Situs Ngandong (Blora),
Sambungmacan (Sragen), dan Ngawi.

Yang masih dipertanyakan, ialah apakah Homo erectus kemudian punah tanpa pewarisan genetik
kepada populasi yang lebih modern?

2. Dua Ras Manusia Modern

Teori multiregional membantah pertanyaan diatas. Pendukungnya meyakini bahwa manusia yang
secara anatomis modern berevolusi dari para pendahulunya, yaitu Homo erectus, di masing-masing
wilayah. Diantaranya yang sepakat adalah pakar paleoantropologi Tiongkok.

Bukti tentang pengelanaan Homo sapiens, berasal dari 40.000-10.000 tahun yang lalu dan 10.000-
3.000 tahun yang lalu.

3. Ras yang ditemukan di Gua Karst

Australomelanesid atau Australoid adalah salah satu ras utama dari Homo sapiens yang meninggali
kepulauan Nusantara. Selain Australoid, ada juga ras Mongoloid (Mongoloid Selatan).

Ciri-ciri ras Australoid: Berbadan tinggi, tengkorak relatif kecil, berbentuk lonjong dengan dahi agak
miring dan pelipis membulat. Lebar mukanya sedang

Ciri-ciri ras Mongoloid: Badannya lebih kecil, tengkoraknya besar, berbentuk bundar dengan dahi
lebih membulat, pelipis tinggi dan persegi. Mukanya lebih lebar.

Australomelanesid diduga ada lebih dulu di Nusantara sebelum datangnya ras Mongoloid.
4. Menggantikan atau Membaur?

Yang membuat manusia Indonesia beragam adalah karena kawasannya menjadi persilangan migrasi.
Hal ini tergambar dalam DNA manusia Indonesia masa kini.

Gelombang pertama migrasi Homo sapiens terjadi sekitar 50.000 tahun lalu, ditandai dengan
masuknya ras Austromelanesid dari Afrika ke Indonesia.

Gelombang kedua terjadi sekitar 30.000 tahun lalu, pindah ke selatan masuk ke Nusantara dari Asia
daratan melewati Semenanjung Malaya.

Gelombang ketiga terjadi sekitar 4.000 tahun lalu. Mereka adalah sekelompok orang yang berkelana
dari Tiongkok Selatan menyebar ke Taiwan, Filipina, sampai ke Sulawesi dan Kalimantan

Gelombang keempat terjadi ketika Nusantara sudah masuk periode sejarah. DNA-nya membekas,
khususnya pada orang-orang pesisir.

Keempat gelombang migrasi ini akan mempengaruhi DNA.

Keberadaan Mongoloid yang menggantikan Australomelanesid di Nusantara selalu dikaitkan dengan


tradisi Neolitik dan diaspora penutur bahasa Austronesia, yang diperkirakan terjadi sekira 4.000
tahun yang lalu.

Gen manusia Jawa asli, manusia etnis Dayak dan manusia di Pulau Sumatra membawa gen
Austroasiatik dan Austronesia.

Austroasiatik dan Austronesia adalah dua rumpun bahasa yang berbeda, namun sama-sama
disebarkan oleh ras Mongoloid.

Secara arkeologis, kelompok penutur Austroasiatik bermigrasi lebih dulu ke Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai