Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL DIET LAMBUNG

Apa Itu GERD (Gastroesopageal Reflux Disease) yaitu merupakan


penyakit lambung yang disebabkan refluks asam lambung. Adanya gangguan
pada katup penghubung antara lambung dan kerongkongan yang menyebabkan
asam lambung yang semestinya tetap berada di lambung naik ke kerongkongan
dan menimbulkan sensasi terbakar di dada.
Gejala lain yang dapat ditimbulkan oleh penyakit tersebut adalah gejala
mirip penyakit maag, seperti mual dan kembung. Penderita juga akan merasakan
sakit saat menelan, mulut terasa asam, sering bersendawa dan kerap terserang
radang tenggorokan.
Apa penyebabnya? Refluks asam lambung disebabkan karena berbagai
alasan : Gaya hidup yang tidak sehat serta kebiasaan buruk dan makanan yang
tidak tepat adalah faktor resiko utamanya. Karenanya, untuk pengobatan GERD
tidak cukup hanya dengan minum obat. Perbaikan gaya hidup dan pola makan
memegang peranan yang sangat penting dalam pengobatan GERD.
Secara alamiah, makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan
mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung
sifat dan jenis makanan. Secara rata-rata, umumnya lambung kosong antara 3-4
jam. Maka jadwal makan sebaiknya menyesuaikan dengan kosongnya lambung.
Orang yang memiliki pola makan tidak teratur, mudah terserang penyakit
yang berhubungan dengan asam lambung. Bila seseorang telat makan sampai 2-3
jam, asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebihan. Akibatnya,
timbul rasa nyeri. Terjadi refluks dan gejala penyakit lambung dan kerongkongan
lainnya.
Cara diet memberi solusi untuk pengobatan GERD, Selain frekuensi makan,
setiap orang juga harus makan makanan dalam jumlah yang benar sebagai bahan
bakar untuk semua kebutuhan tubuh.
 Jika kita mengkonsumsi makanan secara berlebihan, kelebihannya akan
disimpan di dalam tubuh dan menyebabkan obesitas ( kegemukan).
 Selain itu, makanan dalam porsi besar dapat menyebabkan refluks isi
lambung, yang pada akhirnya membuat kekuatan dinding lambung
menurun dan terjadi GERD. Bagi mereka yang menderita GERD,
dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil untuk mengurangi rasa nyeri.
 Kunyah dengan seksama agar mampu bercampur dengan enzim dan
probiotik dalam mulut, sehingga lebih mudah dan dapat dicerna.
 Diberikan diet Lambung
Tujuan dan syarat diet lambung:
 Tujuan : memberikan makanan dan cairan secukupnya, mencegah dan
menetralkan pembentukan asam lambung yang berlebihan.
 Syarat diet :
o Makanan dalam bentuk lunak dan mudah dicerna, porsi kecil tapi
sering.
o Hindari mengkonsumsi makanan yang merangsang lambung
seperti asam, pedas, terlalu panas / dingin.
o Cara pengolahan makanan direbus, kukus, panggang dan tumis.
Makanan yang harus dihindari:
 Makanan pedas, Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan
merangsang sistem pencernaan untuk berkontraksi. Akibat timbul rasa
panas dan nyeri di ulu hati. Yang disertai dengan mual dan muntah lebih
lanjut hal itu akan membuat seseorang berkurang nafsu makannya.
 Makanan asam, Makanan dengan cita rasa asam, akan meningkatkan
keasaman saluran pencernaan dan memiliki efek iritasi jika dikonsumsi
secara berlebihan. Akibatnya terjadi peningkatan pengeluaran asam
lambung. Beberapa makanan dengan rasa asam yang sebaiknya dihindari
antara lain jeruk, anggur, apel, tomat, strowberry, cuka, susu olahan dan
lainnya.
 Makanan yang sulit dicerna, Jenis makanan ini, membuat lambung
membutuhkan waktu lebih lama, untuk mencernanya dan menjadi lambat
diteruskan ke usus. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung tinggal di
dalam lambung untuk waktu yang lama, menyebabkan rasa panas di ulu
hati dan dapat mengiritasi. Makanan yang sulit dicerna anatara lain
makanan yang digoreng, daging , keju.
 Makanan yang mengandung gas, Makanan yang mengandung gas
menyebabkan peningkatan tekanan dalam perut yang berujung pada
terjadinya refluks asam lambung. Makanan mengandung gas yang patut
dihindari, antara lain minuman bersoda, sawi, kol, nangka, pisang ambon,
kedondong, buah yang dikeringkan.
Tips untuk mengurangi & mencegah terjadinya GERD:
 Mengenakan pakaian longgar, karena pakaian ketat bisa menyebabkan
naiknya asam lambung.
 Pastikan posisi tubuh agar tetap tegap. Kebiasaan buruk, seperti berbaring,
duduk membungkuk terutama setelah makan, akan membuat asam
lambung naik. Dengan posisi tegap dapat membantu mendorong makanan
turun ke lambung.
 Jangan langsung tidur setelah makan. Usahakan tidur 2-3 jam setelah
makan agar makanan tercerna lebih dulu dan sudah turun ke usus. Saat
tidur, naikkan posisi kepala tempat tidur sekitar 6-10 inchi dari tubuh.
Kalau kita berbaring datar dapat menyebabkan asam lambung naik ke
kerongkongan.
 Tidur menyamping / miring. Tidur menyamping ke sisi kiri atau kanan
bisa menekan rasa sakit akibat naiknya asam lambung. Sebaiknya, tidur
tengkurap malah akan memperburuk asam lambung.
 Kontrol Berat badan, untuk mencapai berat badan ideal karena kegemukan
akan memberi tekanan ekstra pada spinter gastroesopageal.??
 Lakukan olahraga secara teratur sesuai kemampuan. Dengan berolahraga,
maka tubuh banyak berkeringat karena terjadi pembakaran lemak dalam
jumlah yang besar. Selain itu, olahraga juga membuat tubuh rileks,
sehingga akan menekan hormon stres. Sebaiknya lakukan olahraga di pagi
hari, sebab produksi asam lambung pagi hari adalah akumulasi asam
lambung yang menumpuk sejak semalam.
Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di
dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Esofagus yang juga dikenal
sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan yang
menghubungkan mulut dan lambung. Penyakit asam lambung merupakan masalah
kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat.
1. Penyebab Naiknya Asam Lambung atau GERD
Penyakit asam lambung atau GERD pada umumnya disebabkan oleh
tidak berfungsinya lower esophageal sphinchter (LES). LES adalah lingkaran
otot pada bagian bawah dari esofagus. LES berfungsi sebagai pintu otomatis
yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke lambung. Setelah
makanan masuk, LES akan menutup untuk mencegah asam dan makanan
yang ada di lambung agar tidak naik kembali ke esofagus.

Jika LES menjadi longgar dan tidak menutup dengan baik, asam
lambung bisa keluar dari perut dan menyebabkan penyakit asam lambung.
Penyebab penyakit asam lambung biasanya terkait dengan faktor keturunan,
stres, konsumsi obat-obat tertentu, kelebihan berat badan, hiatus hernia,
keadaan hamil, gastroparesis, atau konsumsi makanan yang mengandung
banyak lemak.
Gejala GERD yang dirasakan adalah sensasi terbakar di bagian dada
atau nyeri ulu hati. Akibatnya, kita akan merasa tidak nyaman setelah
mengonsumsi makanan.
Mulut serta kerongkongan juga akan terasa tidak enak. Kita juga akan
mengalami rasa sakit dan kesulitan menelan makanan. Perawatan serius akan
diperlukan jika gejala GERD muncul secara terus-menerus.
2. Diagnosis Asam Lambung atau GERD
Untuk melakukan diagnosis penyakit asam lambung atau GERD, dokter
cukup menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Penelitian lebih lanjut
untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan melalui prosedur endoskopi.
Endoskopi sendiri menggunakan alat yang disebut endoskop, sebuah
tabung fleksibel panjang dengan lampu dan kamera pada bagian ujungnya.
Alat ini akan dimasukkan melalui mulut untuk melihat penyebab naiknya
asam lambung dan jika ada luka di dinding esofagus.
3. Pengobatan Asam Lambung atau GERD
Pengobatan penyakit asam lambung memiliki tahapan. Cara awal yang
paling mudah untuk dilakukan adalah dengan mengganti menu makanan,
yaitu beralih ke makanan-makanan yang rendah lemak, tidak terlalu asin,
maupun terlalu pedas. Tapi ketika perubahan menu makanan tidak berhasil,
obat-obatan akan digunakan untuk meredakan gejala yang dirasakan. Bagi
penderita yang mengalami penyakit asam lambung secara kambuhan, dokter
kemungkinan akan meresepkan obat untuk jangka panjang.
Jika langkah-langkah pengobatan di atas masih belum berhasil
mengatasi GERD, prosedur operasi kemungkinan akan dipertimbangkan dan
disarankan oleh dokter.
4. Komplikasi Akibat Asam Lambung atau GERD
Komplikasi yang paling sering terjadi akibat penyakit asam lambung
adalah esofagitis. Esofagitis adalah peradangan atau inflamasi pada dinding
esofagus atau kerongkongan. Pada kasus esofagitis yang parah, penderita
akan kesulitan menelan karena munculnya tukak. Tukak terbentuk ketika
lapisan dinding esofagus tererosi sehingga menjadi luka. Pada kasus yang
lebih parah lagi, bisa terjadi kanker esofagus.
Terakhir diperbarui: 6 Maret 2017
Ditinjau oleh: dr. Marianti

Anda mungkin juga menyukai