Jika LES menjadi longgar dan tidak menutup dengan baik, asam
lambung bisa keluar dari perut dan menyebabkan penyakit asam lambung.
Penyebab penyakit asam lambung biasanya terkait dengan faktor keturunan,
stres, konsumsi obat-obat tertentu, kelebihan berat badan, hiatus hernia,
keadaan hamil, gastroparesis, atau konsumsi makanan yang mengandung
banyak lemak.
Gejala GERD yang dirasakan adalah sensasi terbakar di bagian dada
atau nyeri ulu hati. Akibatnya, kita akan merasa tidak nyaman setelah
mengonsumsi makanan.
Mulut serta kerongkongan juga akan terasa tidak enak. Kita juga akan
mengalami rasa sakit dan kesulitan menelan makanan. Perawatan serius akan
diperlukan jika gejala GERD muncul secara terus-menerus.
2. Diagnosis Asam Lambung atau GERD
Untuk melakukan diagnosis penyakit asam lambung atau GERD, dokter
cukup menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Penelitian lebih lanjut
untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan melalui prosedur endoskopi.
Endoskopi sendiri menggunakan alat yang disebut endoskop, sebuah
tabung fleksibel panjang dengan lampu dan kamera pada bagian ujungnya.
Alat ini akan dimasukkan melalui mulut untuk melihat penyebab naiknya
asam lambung dan jika ada luka di dinding esofagus.
3. Pengobatan Asam Lambung atau GERD
Pengobatan penyakit asam lambung memiliki tahapan. Cara awal yang
paling mudah untuk dilakukan adalah dengan mengganti menu makanan,
yaitu beralih ke makanan-makanan yang rendah lemak, tidak terlalu asin,
maupun terlalu pedas. Tapi ketika perubahan menu makanan tidak berhasil,
obat-obatan akan digunakan untuk meredakan gejala yang dirasakan. Bagi
penderita yang mengalami penyakit asam lambung secara kambuhan, dokter
kemungkinan akan meresepkan obat untuk jangka panjang.
Jika langkah-langkah pengobatan di atas masih belum berhasil
mengatasi GERD, prosedur operasi kemungkinan akan dipertimbangkan dan
disarankan oleh dokter.
4. Komplikasi Akibat Asam Lambung atau GERD
Komplikasi yang paling sering terjadi akibat penyakit asam lambung
adalah esofagitis. Esofagitis adalah peradangan atau inflamasi pada dinding
esofagus atau kerongkongan. Pada kasus esofagitis yang parah, penderita
akan kesulitan menelan karena munculnya tukak. Tukak terbentuk ketika
lapisan dinding esofagus tererosi sehingga menjadi luka. Pada kasus yang
lebih parah lagi, bisa terjadi kanker esofagus.
Terakhir diperbarui: 6 Maret 2017
Ditinjau oleh: dr. Marianti