NIM :
LAPORAN PENDAHULUAN
KPSP, SDIDTK, DAN DENVER II TEST
KONSEP KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
Pengertian
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada
para orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining
pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.
Kegunaan KPSP
KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan, gangguan
atau masalah dalam perkembangan anak.
Cara Menggunakan KPSP
Petugas kesehatan membaca KPSP terlebih dahulu. Kemudian memberi kesempatan
kepada orang tua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia
anak. Hasil dicatat di dalam Kartu Data Tumbuh Kembang Anak.
Cara Menghitung Usia Anak
Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Kelebihan 16 hari dibulatkan
menjadi 1 bulan.
Contoh : Anak usia 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.
Anak usia 5 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 5 bulan.
Cara Memilih Pertanyaan KPSP
Pertanyaan diajukan kepada para orang tua dan dipilih kelompok pertanyaan yang
sesuai dengan usia anak.
Cara Menilai KPSP
a. Meneliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
b. Menghitung jumlah jawaban Ya.
c. Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal
(N).
d. Apabila jumlah Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai :
cara menghitung usia anak.
cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak.
apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang
dimaksudnya.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan di puskesmas dan jaringannya, berupa:
Ceklist Autis anak praseolah (Checklist for Autism in Toddler/CATT) bagi anak
umur 18 bulan samapai 36 bulan.
Tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya Autis pada anak umur 18 bulan 36
bulan.Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH) menggunakan Abreviated Conner Rating Scale bagi anak umur 36 bulan
keatas.
Tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas pada anak umur 36 bulan ke atas.
Program SDIDTK
Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) merupakan
revisi dari program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah dilakukan sejak
tahun 1988 dan termasuk salah satu program pokok Puskesmas Kegiatan ini dilakukan
menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraanan tara keluarga,
masyarakat dengan tenaga professional Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
SDIDTK dengan DDTK, hanyalah perbedaan istilah.
Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima tahun pertama kehidupan,
diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan
anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi,
lembaga swadaya masyarakat) dengan tenaga professional kesehatan, pendidikan dan
sosial).
Pengertian SDIDTK
SDIDTK adalah pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas
melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang
pada masa 5tahun pertama kehidupan. Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara :
keluarga, masyarakat dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial).
Indikator keberhasilan program SDIDTK adalah 90% balita dan anak prasekolah
terjangkau oleh kegiatan SDIDTK pada tahun 2010.
Tujuan agar semua balita umur 05 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh
dan berkembang secara optimal.Deteksi tumbuh kembang anak adalah
kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak prasekolah.Intervensi dini penyimpangan perkembangan
adalah tindakan tertentu pada anak yang perkembangan kemampuannya menyimpang
karena tidak sesuai dengan umurnya.
Penyimpangan bisa salah satu atau lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar
gerak halus bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian anak.
Sasaran :
1. Sasaran Langsung : Semua anak umur 0-6 tahun yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
2. Sasaran Tidak Langsung : Tenaga kesehatan yang berkerja di lini terdepan
(Dokter, Bidan, Perawat, Ahli Gizi, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dan
sebagainya). Tenaga pendidik, Petugas lapangan KB, Petugas sosial yang terkait
dengan pembinaan tumbuh kembang anak, Petugas sektor swasta dan profesi
lainnya
Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil
tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak
dapat dites (Untestable).
a. Abnormal
Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1
sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak
ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
b. Meragukan
Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal
usia.
f. Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
g. Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.
Interpretasi Hasil
a. Penilaian per item
Penilaian item lebih (advance). Nilai di berika apabila anak lulus dari item
sebelah kanan garis usia
Penilaian Ok atau normal : nilai ini di berikan pada anak dengan kondisi
- Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item di sebelah kanan garis
usia
- Anak lulus,gagal atau menolak melakukan tugas pada item di derah putih kotak
( 25%-75%)
Penilaian item P peringatan (C=caution). Nilai ini diberikan jika anak gagal
atau menolak melakukan tugas padaitem yang di lalui garis usia di daerah gelap
kotak (75%-90%)
Penilaian item tak tak ada kesempatan (No Opurtunity). Niali ini di
berikan jika anak mendapat skor tak atau tidak ada kesempatan untuk mencoba
Penilaian keseluruhan test
Normal : intepretasi ini di berikan jiak ada skor terlambat dan maksimal satu
peringatan. Lakukan uji ulang pada pertemuan berikutnya
Suspek : interpretasi ini di berikan jika ada terdapat satu atau lebih skor
terlambat dan dua atau lebih peringatandi sebab kan oleh kegagalan bukan
penolakan. Lakukan uji ulang 1-2 minggu berikutnya . jika test hasil berulang kali
suspek dan tidak dapat di uji , lakukan konsultasi dengan seorang ahli
Tidak dapat di uji : interpretsai ini diberikan jika terdapat satu atau lebih skor
terlambat dan dua atau lebih peringtan di sebabkan oleh penolakan bukan
kegagalan. Lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian
Daftar Pustaka
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sudarti, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha
Medika.