Anda di halaman 1dari 12

DDST II (DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST II)

1. Pengertian DDST
DDST kependekan dari Denver Developmental Screening Test yaitu suatu test untuk
melakukan skrening/pemeriksaan terhadap perkembangan anak usia 1 bulan sampai
dengan 6 tahun menurut Denver.
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development
Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R).
Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
2. Tujuan DDST
Tujuan DDST adalah mengkaji dan mengetahui perkembangan anak yang meliputi
motorik kasar, bahasa, adaptif-motorik halus dan personal sosial pada anak usia 1 bulan
dampai dengan 6 tahun.
3. Fungsi DDST
Fungsi DDST adalah:
a. Untuk mengkaji dan mengetahui tingkat perkembangan anak
b. Untuk menstimulasi perkembangan anak
c. Untuk pedoman dalam perawatan perkembangan anak
d. Untuk mendeteksi dini keterlambatan perkembangan anak
Aspek perkembangan yang diamati terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang
diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas. Ada 4 sektor perkembangan
yang dinilai:
1) Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya.
2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-
otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan
4) Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
4. Intrepretasi hasil DDST
a. Normal : Tidak ada kelambatan
b. Suspect : Satu atau lebih kelambatan dan/atau dua atau lebih banyak
kewaspadaan.
c. Untestable : Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis
usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area
75 % sampai dengan 90 %.
Apa yang harus dilakukan bila hasil DDST Suspect.
Rekomendasi untuk rujukan test suspect atau untestable :
d. Skining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan factor temporer.
e. Bila skrining ulang bersifat suspect atau untestable, gunakan penilaian klinis
berdasarkan hal berikut : angka kewaspadaan dan kelambatan, pemeriksaan dan
riwqayat klinis, ketersediaan rujukan.
Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan
dan Tidak dapat dites.
1) Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor
atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang
lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia .
2) Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
3) Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
4) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun

Interpretasi dari nilai Denver II:


A. Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada
kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)
B. OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara
persentil ke-25 dan ke-75
C. Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas
atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
D. Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis;
penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan
untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
5. Cara Pemeriksaan
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
A. Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia: 3-6 bulan, 9-
12 bulan, dan 18-24 bulan. Kemudian dapat dilakukan pada anak yang berusia: 3 tahun,
4 tahun, dan 5 tahun
B. Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
C. Langkah-langkah pemeriksaan DDST:
1) Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa.
Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
Contoh:
An. Lula lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan
DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!
Diketahui:
Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006
Tanggal periksa : 1-4-2008
Ditanyakan:
Berapa usia kronologis An. Lula?
Jawab:
2008 – 4 – 1
2006 – 8 – 5 -
1 – 7 -26
Jadi usia An. Lula adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau 1 tahun 8 bulan atau 20
bulan, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
2) Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama
dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
3) Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST.
4) Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.
5) Penilaian:
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity = NO).

6. Alat yang Digunakan


1). Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan
gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus
warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat
diperiksa).
2). Lembar formulir DDST II
3). Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.
FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN DDST/DENVER II

Nama : …………………… NPM :


……………………
No. Aspek yang dinilai Nilai
0 1 2
1. Tahap Pra-Interaksi
1) Siapkan alat yang akan digunakan, dekatkan pada pemeriksa.
2) Pastikan ruangan hangat, tenang dan cukup pencahayaan saat dilakukan
pemeriksaan
2. Tahap Orientasi
1) Perkenalkan diri pemeriksa pada keluarga
2) Jelaskan prosedur pemeriksaan, berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
3) Berikan privasi, lakukan pendekatan pada anak, gunakan mainan yang
disukai oleh anak dan libatkan keluarga atau orangtua
3. Tahap Kerja
1) Siapkan lembar formulit DDST yang akan digunakan
2) Hitung usia kronologis anak, pindahkan pada formulir sesuai dengan usia
kronologis anak
3) Bersihkan tangan dengan hand sanitizer
4) Siapkan alat yang telah disesuaikan dengan pemeriksaan yang akan
dilakukan, meliputi aspek perkembangan:
a. Personal sosial
b. Bahasa
c. Motorik kasar (Gross motoric)
d. Motorik halus (Fine motoric)
4) Lakukan wawancara dengan orangtua bila diperlukan untuk melengkapi
pemeriksaan

5) Berikan penilaian berdasarkan hasil pemeriksaan

4. Tahap Terminasi
1) Observasi perubahan perilaku anak
2) Jelaskan pada keluarga berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan
3) Kontrak untuk pertemuan berikutnya bila diperlukan
5. Dokumentasi
1) Catat hasil pemeriksaan dan berikan kesimpulan pemeriksa
2) Catat tanggal, waktu, dan nama pemeriksa (tanda tangan).

Keterangan : Purwokerto, ……………..


0 = Tidak dilakukan Nilai: Evaluator,
1 = Dilakuan dengan tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna (………………………….)
Batas lulus minimal 75% dari total nilai tindakan
Formulir Denver Page 1
Formulir Denver page 2
KUESIONER PRASKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)

A. Pengertian
Kuesioner untuk menskrining perkembangan anak dari secara rutin pada
3,6,9,12,15,18,24,30,36,42,48,54,60,66, dan 72 bulan. Skrining ini dilakukan oleh tenaga
kesehatan, guru TK dan PADU yang telah terlatih. Untuk skrining perkembangan d tingkat
keluarga dan masyarakat, pelaksananya adalah petugas PADU terlatih dan guru TK
terlatih. Skrining yang dilakukan adalah KPSP, tes daya dengar (TDD) dan lihat (TDL). Di
tingkat Puskesmas dilakukan oleh dokter,perawat, bidan dan alat yang digunakan adalah
KPSP,
B. Tujuan
Mengetahui perkembangan anak normal atau menyimpang.
C. Prosedur
Peralatan:
Alat yang digunakan waktu skrining adalah formulir KPSP sesuai umur, yang beriis 9-10
pertanyaan tentang kemampuan yang telah dicapai anak. Sasaran untuk usia 0-72 bulan.
Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola tenis, kerincingan, kubus berukuran
sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kacang tanah, potongan biscuit kecil berukuran 0,5-1 cm.
Format (lihat dalam buku KPSP yang disediakan tersendiri)
Prosedur pemeriksaan (lihat format)
Penilaian:
• Hitung berapa jumlah jawaban ya.
a. Jawaban ya ajika pengasuh /ibu menjawab anak bisa melakukan atau pernah atau
sering atau kadang-kadang.
b. Jawaban tidak jika jika ibu/pengasuh menjawab anak belum pernah melakukan atau
tidak pernah melakukan atau ibu tidak pernah tahu.
• Jawaban “ya” sebanyak 9 dan 10 menunjukkan anak sesuai tahapan
perkembangannya.
• Jawaban “ya” sebanyak 7 dan 8 meragukan.
• Jawaban “ya” sebanyak 6 atau kurang kemungkinan ada penyimpangan.
• Untuk jawaban “tidak” perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” berdasarkan jenis
keterlambaatan (gerak kasar, halus, Bahasa atau sosialisasi)

FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN KPSP

Nama : …………………… Nama Anak/jenis kelamin=…………………..


NPM : …………………… Usia = …………………..
No. Aspek yang dinilai Nilai
0 1 2
1. Tahap Pra-Interaksi
1. Siapkan alat yang akan digunakan, dekatkan pada pemeriksa.
2. Pastikan ruangan hangat, tenang dan cukup pencahayaan saat dilakukan
pemeriksaan
2. Tahap Orientasi
1. Perkenalkan diri pemeriksa pada keluarga
2. Jelaskan prosedur pemeriksaan, jelaskan orangtua tidak ragu-ragu
menjawab pertanyakan yang diberikan dan pastikan orangtua memahami
pertanyaan yang diberikan, serta berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
3. Berikan privasi, lakukan pendekatan pada anak, gunakan mainan yang
disukai oleh anak dan libatkan keluarga atau orangtua
3. Tahap Kerja
1. Siapkan lembar formulir KPSP sesuai usia anak
2. Hitung usia kronologis anak, pindahkan pada formulir sesuai
dengan usia kronologis anak
3. Bersihkan tangan dengan hand sanitizer
4. Tanyakan pertanyaan kepada orangtua menggunakan item yang
terdapat pada KPSP.
5. Kaji kemampuan anak melakukan tugas yang tercantum dalam item
dengan meminta ibu/pengasuh anak atau petugas melakukan sendiri.
6. Lakukan wawancara dengan orangtua bila diperlukan untuk
melengkapi pemeriksaan
7. Berikan penilaian berdasarkan hasil pemeriksaan
4. Tahap Terminasi
1. Observasi perubahan perilaku anak
2. Jelaskan pada keluarga berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan (sesuai
perkembangan, meragukan, kemungkinan ada penyimpangan)
3. Kontrak untuk pertemuan berikutnya bila diperlukan
5. Dokumentasi
1. Catat hasil pemeriksaan dan berikan kesimpulan pemeriksa
2. Catat tanggal, waktu, dan nama pemeriksa (tanda tangan).

Keterangan : Purwokerto, ……………..


0 = Tidak dilakukan Nilai: Evaluator,
1 = Dilakuan dengan tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna (………………………….)
Batas lulus minimal 75% dari total nilai tindakan

Anda mungkin juga menyukai