Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN KERJA

POSBINDU EXCELLENT

Proyek Perubahan (Proper)


Pada Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Musi
Rawas
Tahun 2018

Oleh :
NASRUL BAYUMI, SKM.,M.Si

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN V
TAHUN 2018

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang2


Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan
kesehatan di dunia termasuk di Indonesia, menurut data WHO
(2016), terdapat 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang
terkena bipolar, 21 juta orang terkena skizofrenia serta 47,5 juta
terkena dimensia. Di Indonesia data riskesdas tahun 2013
menunjukkan prevalensi gangguan jiwa mental emosional yang
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk
usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari
jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan
jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai 400.000 orang atau 1,7
per 1.000 penduduk. Atau 0,17% gangguan jiwa berat, 14,3%
diantaranya mengalami pasung. Dengan berbagai faktor biologis,
psikologis, dan sosial dengan keanekaragaman penduduk, maka
jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak
pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas
manusia untuk jagka panjang.

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 2


Menurut kementerian kesehatan RI kesehatan jiwa
merupakan bagian penting terhadap terciptanya sumber daya
manusia yang produktif dan sekaligus merupakan aset bangsa
yang berharga. Untuk itu menjaga kesehata jiwa seluruh
masyarakat Indonesia merupakan tugas semua pihak. Keluarga
sebagai unit terkecil masyarakat harus mampu menjadi garda
terdepan berperan dalam menjaga kesehatan jiwa anggota
keluarganya. Masyarakat sekitar juga tak kalah penting dalam ikut
membantu menemukan dan menjadi fasilitator dalam menangani
permasalahan kesehatan jiwa tsb. Diharapkan keluarga dan
anggotanya dapat menjadi pelopor dalam menutup stigma
dimasyarakat tentang orang dengan gangguan jiwa.

Selanjutnya agar masyrakat tidak lagi mengucilkan orang


dengan gangguan jiwa, namun sebaliknya menjadi pioner dalam
mengembalikan kelayakan orang dengan gangguan jiwa untuk
dapat kembali ketengah-tengah masyarakat untuk dapat
berproduktif secara mandiri.

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 3


1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum :
Adalah untuk menjadi pedoman atau acuan para kader
Posbindu excellent dan masyarakat peduli orang dengan
gangguan jiwa dalam mengelola kegiatan Posbindu
excellent.

b. Tujuan Khusus :
a. Bahan laporan Proper Seksi P2PTM & Keswa Dinkes
Mura
b. Bahan pembinaan kader Posbindu excellent.
c. Bahan acuan pelaksanaan Posbindu Excellent.

1.3 Sasaran Program


Terbentuk dan tersosialisasinya Posbindu excellent di semua
desa di wilayah kerja Puskesmas Terawas sebagai role-model
kegiatan ini, selanjutnya akan diimplementasi ke seluruh Desa di
Kabupaten Musi Rawas.

1.4 Ruang lingkup


a. Informasi Tentang Kesehatan Jiwa
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 4
b. Manajemen Sress
c. Tugas Kader jiwa di Posbindu Excellent
d. Kegiatan di Posbindu excellent
e. Tindaklanjut
1.5 Manfaat
Manfaat dari pedoman ini adalah :
a. Bagi Dinas Kesehatan Kab Musi Rawas
b. Bagi Puskesmas
c. Bagi Desa
d. Bagi Kader dan Masyarakat

1.6 Dasar Hukum


a. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Undang-Undanga No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Jiwa

c. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintahan Daerah

d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016


tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 5


BAB II
KESEHATAN JIWA

2.1 Informasi Tentang Kesehatan Jiwa


a. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa
Adalah sekelompok gejala yang ditandai dengan perubahan
pikiran, perasaan dan prilaku seseorang yang menimbulkan
disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Beberapa gangguan jiwa yang sering terjadi di masyarakat
antara lain adalah : defresi, ansietas/cemas, skizofrenia,
bipolar, gangguan kepribadian, dll.

b. Siapakah yang dapat terkena gangguan jiwa.


Gangguan jiwa bisa mengenai siapa saja dengan tingkatan
ringan sampai sangat berat. Dikatakan 1 dari 4 orang
memiiki risiko untuk terkena gangguan jiwa untuk semua
tingkatan usia dari berbagai latar belakang kehidupan.
c. Apakah dampak dari gangguan jiwa
Orang yang mengalami gangguan jiwa akan mengalami
perubahan dalam pikiran, perasaan dan prilakunya sehingga
dapat mengganggu pekerjaan, aktivitas sehari-hari dan pola

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 6


relasi dengan orang lain. gangguan jiwa dapat mengganggu
fungsi dan produksivitas dalam kehidupan sehari-hari.
d. Apa penyebab dari gangguan jiwa jiwa ?
Beberapa bukti menunjukkan bahwa gangguan jiwa
disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor yaitu :
biologi, psikologi dan sosial :
- Faktor biologi, antara lain adalah keturunan/genetik, masa
dalam kandungan, proses persalinan, nutrisi, riwayat
trauma kepala dan adanya gangguan anatomi dan biologi
syaraf.
- Faktor psikologi yang berperan terhadap timbulnya
gangguan jiwa antara lain adalah :

interaksi dengan orang lain, inteligensia, konsep diri,


keterampilan, kreativitas dan tingkat perkembangan
emosional. Faktor sosial yang berpengaruh yaitu :
stabilitas keluarga, pola asuh orang tua, adat dan budaya,
agama, tingkat ekonomi, nilai dan kepercayaan tertentu.
Adanya perubahan pada stabilitas zat kimia
(neurotransmiter) di syaraf otak diyakini menjadi
penyebab munculnya gangguan jiwa.
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 7
f. Apa saja gangguan jiwa yang sering ditemui ?
- Skizofrenia :
Gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi
(gangguan persepsi panca indera, misalnya mendengar
bisikan atau melihat bayangan yang tidak ada
sumbernya), delusi/waham (keyakina yang salah/tidak
sesuai realita/logika). Gangguan pada pikiran,
pembicaraan dan perilaku dan emosi yang tidak sesuai.
- Depresi :
Munculnya perasaan yang sedih dan kehilangan minat
terhadap segala sesuatu. Pasien dapat mengungkapkan
bahwa mereka merasa bersalah, tidak ada harapan, dan
tidak berharga. Mudah lelah dan nyeri di beberapa
bagian tubuh sering juga dikeluhkan oleh pasien, disertai
dengan gangguan pada pola makan dan tidur. Beberapa
pasien memeliki risiko untuk bunuh diri pada gangguan.
- Gangguan Bipolar :
Perubahan mood yang naik turun menjadi ciri gangguan
ini. Mood yang meningkat (disebut

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 8


manik/mania/hipomanik) tidak butuh tidur, banyak ide,
dan sering melakukan perilaku yang beresiko
- Ansietas / cemas :
Perasaan yang tidak menyenangkan, cemas/khawatir
tanpa sebab yang jelas, seringkali disertai oleh gejala
otonomik, seperti nyeri kepala kepala, berkeringat,
jantung berdebar, sesak nafas seperti tercekik, mual,
muntah, diare, kesemutan, gelisah dan sebagainya.

2.1 Stress
a. Pengertian
Stress adalah suatu reaksi tubuh yng tidak spesifik
terhadap tantangan.
b. Penyebab
Penyebab stress disebut “stressor” dapat dipicu oleh
berbagai hal, antara lain suara keras, pergantian musim,
kejadian alam yang menakutkan, kelahiran, pernikahan,
kematian, ujian sekolah dan semua pengalaman yang
membutuhkan penyesuaian tubuh.
c. Tanda-tanda stress

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 9


- Segi jasmani : tekanan darah naik, merasakan sakit, sakit
kepala, mual, merasa kelelahan, capek berlebihan, tidak
bertenaga, susah buang aie besar, dll.
- Segi Emosional : depresi, apatis, kelelahan mental
berpikir, harga diri rendah, ketakutan, gelisah, cepat
marah, tidak mampu mengendalikan emosi.
d. Tanda Tanda awal ODGJ
Sering tertawa sendiri, bicara sendiri, berhalusinasi
(melihat, mendengar atau mencium sesuatu yang tidak
nyata), cendrung berperilaku kekerasan, mengurung diri,
sedih berkepanjangan, dan perilaku lainnya.
e. Manajemen stress
1. Identifikasi sumber stress
Upayakan identifikasi sumber stress merupakan langkah
awal dari manajemen stress, walaupun tidak mudah
karena sifat stress seringkalai tidak jelas dan kenali
dengan mudah.

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 10


ii. Manajemen Stress yang sehat :
1. Berbagi apa yang kita rasakan
2. Belajar memaafkan
3. Berhenti menyalahkan diri sendiri
4. Luangkan waktu untuk bersenang-senang :
o Jalan-jalan
o Menulis catatan harian
o Berkebun
o Memelihara hewan piaraan
o Pijat refleksi
o Mendengarkan musik
o Menonton film komedi
o Mendengarkan musik
o Menghindari rokok, alkohol dan obat-obatan
o Cukup tidur
o Olah raga

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 11


BAB III
POSBINDU EXCELLENT

3.1 Pengertian
Posbindu Excellent adalah Wujud peran serta masyarakat
dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindaklanjut dari
kasus orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) atau orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ) secara mandiri dan berkesinambungan.
Posbindu excellent merupakan upaya dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dalam upaya membantu
pemerintah menangani masalah ODMK dan ODGJ.

3.2 Sasaran Kegiatan


Sasaran dalam penyelenggaraan posbindu excellent adalah
semua masyarakat yang berusia 15 tahun keatas yang sehat
secara fisik, masyarakat yang beresiko dan masyarakat yang
dengan masalah dan gangguan kejiwaan. Target dari sasaran
tersebut adalah setelah selesai dilaksanakan akan dilakukan
kajian untuk ditindak lanjuti upaya penanganannya.

3.3 Pelaku Posbindu Excellent

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 12


Pelaku atau pelaksana posbindu excellent adalah di sarankan
dengan kriteria antara lain mau dan mampu melaksanakann
posbindu excellent, bisa baca tulis yang lebih baik minimal tamat
SLTA. Mudah bersosialisasi dengan masyarakat umum. Pelaku
atau pelaksana posbindu excellent disebut dengan Kader posbindu
excellent.

3.4 Wadah kegiatan


Penyelenggaran posbindu excellent dapat dilakukan
ditempat tinggal dalam wadah desa / kelurahan atau fasilitas
publik lainnya, seperti sekolah, tempat ibadah, pasar/terminal,dll.
Kegiatan ini juga dapat dilaksanakan di rumah secara bersama
sama atau terintegrasi dengan kegiatan masyarakat yang sudah
aktif dan rutin berkumpul atau berkelompok seperti pengajian /
majlis taklim, karang taruna, , hajatan,dll. Dan dapat juga secara
bersama sam dengan Posyandu , pusling atau saat pelaksanaan
Gerakan Musi Rawas Sempurna Sehat (GMSS) yang sudah ada.

3.5 Tugas Kader di Posbindu Excellent


Tugas atau wewenang dari kader posbindu excellent adalah
sbb :
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 13
a. Skrining ODMK / ODGJ
Kader melakukan skrining pada sasaran semua orang
yang berumur 15 – 59 tahun.
- Menggunakan quesioner dan membuat buku rekap.
- Melaporkan data hasil skrining ke petugas kesehatan
setempat.
b. Skrining tingkat defresi lansia ( Geriatric Depression
Scale).
Melakukan skrining pada sasaran lanjut usia (> 60 tahun
).
c. Mensosialisasikan tanda tanda stress kepada peserta
posbindu.
Setiap melakukan kegiatan posbindu maka kader dan
petugas kesehatan mensosialisasikan tanda-tanda masalah
kejiwaan.
d. Pengawasan minum obat ( PMO) ODGJ.
Kader melakukan pengawasan dan monitoring kepada
pasien ODGJ yang minum obat. Secara berkala kader
datang ke rumah pasien.

3.6 Kegiatan Posbindu Excellent

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 14


Penyelenggaraan posbindu excellent meliputi kegiatan
wawancara, pengukuran/pemeriksaan dan tindaklanjut secara
dini. Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran/pemeriksaan
dilakukan tindaklanjut dini berupa pembinaan secara terpadu
dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
tentang cara mengenali dan pencegahan dini faktor risiko
gangguan jiwa, melalui penyuluhan perorangan dan massal atau
dialog interaktif dan atau konseling faktor risiko secara terpadu
lintas program. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk
rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna.
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan
berkelanjutan dari masyarakat hingga ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar bahkan fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan
termasuk rujuk balik ke masyarakat untuk pemantauan. Kegiatan
posbindu excellent dalam situasi tertentu dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.

Gambar.1 Bagan Proses kegiatan Posbindu Excellent

Tahap I Tahap II Tahap III


Pendaftaran Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent Pengukuran
Wawancara 15
( 20 pertanyaan) TB,BB,IMT lingkar
perut, analisa
lemak tubuh.
Penjelasan Gambar. 1

Tahap I
Pendaftaran :
a. H-1 Sebelum hari pelaksanaan kegiatan Posbindu
Excellent pihak Pemerintahan Desa memberitahukan
tentang tanggal dan waktu pelaksanaan Posbindu excellent
kepada pihak keluarga pasien ODGJ dan masyarakat
umum.

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 16


b. Pasien ODGJ dan ODMK datang ke Pos, dan melakukan
pendaftaran di Meja I, pendaftaran melakukan
pengambilan data biodata ( Nama, Umur , Jenis kelamin,
alamat dan bagi pasien baru dan mencatat kedalam daftar
kunjungan bagi pasien lama.
c. Kemudian pasien diberi lembar catatan pasien.

Tahap II
Wawancara
a. Tahap berikutnya pasien dan keluarga pasien Dilakukan
wawancara dengan pasien atau dengan keluarga pasien
tentang keadaan pasien odgj atau odmk dengan
menggunakan quesioner.
b. Selanjutnya kader posbindu excellent melakukan
wawancara dengan keluarga dan masyarakat yang datang
berusia 15-59 tahun menggunakan quesioner.
c. Jika dari 20 pertanyaan terdapat 6 atau lebih jawaban “Ya”
maka orang tersebut dilakukan rekomendasi rujukan ke
Puskesmas atau ke petugas kesehatan untuk berkonsultasi
masalah kesehatannya.

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 17


Tahap III
Pengukuran TB, BB, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh.
Setelah selesai wawancara maka dilanjutkan ke tahap
pengukuran fisik (tinggi badan, berat badan, indeks massa
tubuh, lingkar perut, analisa lemak tubuh). Untuk mengetahui
tingkat kesehatan secara fisik. Dengan menggunakan peralatan
sesuai dengan peruntukannya.

Tahap IV
Pengukuran tekanan darah, angka gula dalam darah dan
kolesterol.
Selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah dan
kolesterol. Untuk mengetahui apakah ada indikasi terjadi tekanan
darah tinggi atau hypertensi, gula darah, dan kolesterol.
Tahap V
Tahapan selanjutnya adalah kegiatan konseling dan Penyuluhan.
Dari hasil pengukuran yang ada dapat diketahui apa yang menjadi
faktor risiko kesehatan fisik seseorang. Maka dilakukan upaya
konseling dan sekaligus penyuluhan kesehatan kepada pihak
keluarga odgj / odmk serta masyarakat pada usia produktif ( usia
15-59 Tahun).
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 18
Gambar. 2 Bagan Skema Layanan Skrining ODMK dan ODGJ

Masyarakat datang ke Kader melakukan pelayanan umum


Posbindu Excellent di Posbindu, tentang tanda tanda
stress dan masalah kejiwaan

Peserta posbindu mengenali dan mengidentifikasi


tanda-tanda masalah kejiwaan pada anggota
keluarga, tetangga, kelompok pengajian, dll

ADA TIDAK

Keluarga mengajar
tentang pola hidu
“Cerdik” terutama k
stress dengan ba
Jika ada anggota yg tidak mau Bawa ke Puskesmas atau
datang ke pelayanan Pustu / Poskesdes atau
kesehatan, maka petugas layanan kesehatan, untuk
posbindu excellent dan kejiwaan berat di rujuk ke
petugas puskesmas jemput unit pelayanan ODGJ yaitu
bola untuk melakukan skrining RS Jiwa “ernaldi bahar”
dan tatalaksana palembang
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 19
Penjelasan Gambar.2
1. Penderita ODMK / ODGJ / orang usia produktif 15 – 59
Tahun datang ke Posbindu excellent sesuai jadwal yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2. Di Posbindu excellent kader melakukan pelayanan 5 (lima
) tahap.
3. Kader dan Petugas kesehatan mengidentifikasi masalah-
masalah kejiwaan dengan menggunakan quesioner yang
telah disediakan.
4. Ada 2 kemungkinan hasil yang didapat :
a. Tidak ada tanda-tanda masalah kejiwaan
b. Ada kemungkinan tanda-tanda masalah kejiwaan.
5. Bila tidak ada tanda-tanda masalah kejiwaan maka, kader
atau petugas kesehatan hanya memberikan penyuluhan
kesehatan pola hidup “cerdik” ( chek kesehatan rutin,
enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktifitas fisik, diet
seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress dengan
baik).
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 20
6. Bila ada tanda –tanda masalah kejiwaan dan tidak datang
ke Posbindu excellent maka kader dan petugas kesehatan
mendatangi rumahnya untuk melakukan skrining dan
tatalaksana kasus.
Namun yang odgj berat dan melakukan gangguan disekitar
tempat tinggalnya dilakukan rujuk pasien ODGJ Ke jenjang
lanjutan (RS. Ernaldi Bahar Palembang, Faskes lainnya ).

Kegiatan berikutnya dari kader dan petugas kesehatan di


posbindu excellent untuk ODGJ pasca rawat di Rumah Sakit Jiwa
adalah terapi aktifitas kelompok yang bertujuan untuk membantu
penerimaan pasien di masyarakat dan agar pasien dengan
gangguan jiwa dapat produktif dan merasa berguna sehingga
meningkatkan rasa harga diri pasien yang telah dinyatakan baik
dan dapat dikembalikan ke lingkungan sosial, diharapkan pasien
eks ODGJ disarankan datang ke posbindu excellent untuk
mengambil obat dan melakukan kegiatan seperti senam bersama,
kerja bhakti, olah raga bersama, berkebun, berternak, dll yang
difasilitasi olah kader posbindu excellent, petugas
puskesmas,tokoh agama, tokoh masyarakat dan keluarga pasien
agar pasien dapat diterima kembali di masyarakat.
Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 21
Gambar. 3 Bagan Skema kegiatan pasca rawat ODGJ

Pasien ODGJ yang


dinyatakan baik dan
dapat kembali ke
masyarakat
Mengambil obat bulanan

Pasien dan keluarga


Mendapat pemeriksaan
datang ke Posbindu
fisik dan mental
Excellent setiap bulan

Edukasi dan aktivitas fisik


(senam bersama / olah
raga bersama )

Diajarkan keterampilan
seperti menyulam,
merajut, berkebun, dll.

Penjelasan Gambar.3

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 22


1. Setelah pasien ODGJ dirawat dan telah kembali ke keluarga
maka dilanjutkan dilakukan pembinaan di Posbindu
excellent setiap bulan.
2. Pelayanan yang didapat oleh pasien ODGJ pasca rawat
adalah :
a. Obat – obatan yang telah direkom oleh Rumah Sakit
tempat dirawat.

b. Mendapat pemeriksaan fisik dan mental.


c. Edukasi dan aktivitas fisik ( senam /olah raga bersama,
berkebun, membersih lingkungan bersama).
d. Diajarkan ketrampilan (menyulam, berkebun,
memasak, bernyanyi,dll)

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 23


BAB IV
PENUTUP

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 24


Demikian pedoman pelaksanaan Posbindu Excellent ini
disusun agar dapat menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
posbindu excellent di Kabupaten Musi Rawas, sebagai rule-model
adalah Puskesmas Terawas. Semoga Allah swt memberikan
Hidayahnya kepada kita semua, dan posbindu excellent dapat
diterapkan di seluruh Desa / kelurahan di Kabupaten Musi Rawas
dan dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), serta
dapat meningkatkan cakupan pelayanan pada orang dengan
gangguan jiwa sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan. Serta dapat meningkat mutu pelayanan kepada
masyarakat.
Posbindu Excellent merupakan salah satu cara / metode
Pemerintah dalam mensejahterakan taraf hidup masyarakat dan
khususnya Masyarakat di Kabupaten Musi Rawas. ODGJ
merupakan bagian dari keluarga dan masyarakat yang
mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Demikian semoga buku panduan ini bermanfaat terutama bagi
pelaksana kegiatan Posbindu Excellent.

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 25


-------------------ns--------------

Buku Pedoman Kerja Posbindu Excellent 26

Anda mungkin juga menyukai