GEBERBERBER DBD
( DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAWANGSASI )
OLEH :
BAB I
f. Peraturan Menteri PANRB No.3 Tahun 2018 tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP) dilingkungan K/L/D dan BUMN/D Tahun 2018.
g. Perbup No. 77 Tahun 2016 Tentang Gerakan Musi Rawas Sempurna Sehat.
1.4 Tujuan
Tujuan dari inovasi ini adalah sbb :
a. Meningkatkan perhatian dan kemauan pihak keluarga untuk merawat odgj.
b. Meningkatkan capaian/frekuensi minum obat odgj.
c. Meningkatkan perhatian stokeholder dan penerimaan masyarakat terhadap odgj dan
keluarganya.
d. Mempercepat proses penyembuhan odgj dan menurunkan tingkat kekambuhan odgj.
e. Membantu petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan kepada odgj mengingat
keterbatasan SDM kesehatan.
1.5 kelompok sasaran
BAB II
TENTANG KESEHATAN JIWA
`
a. Apa saja gangguan jiwa yang sering ditemui ?
- Skizofrenia :
Gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi (gangguan persepsi panca
indera, misalnya mendengar bisikan atau melihat bayangan yang tidak ada
sumbernya), delusi/waham (keyakina yang salah/tidak sesuai realita/logika).
Gangguan pada pikiran, pembicaraan dan perilaku dan emosi yang tidak sesuai.
- Depresi :
Munculnya perasaan yang sedih dan kehilangan minat terhadap segala sesuatu.
Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka merasa bersalah, tidak ada harapan,
dan tidak berharga. Mudah lelah dan nyeri di beberapa bagian tubuh sering juga
dikeluhkan oleh pasien, disertai dengan gangguan pada pola makan dan tidur.
Beberapa pasien memeliki risiko untuk bunuh diri pada gangguan.
- Gangguan Bipolar :
2.1 Stress
a. Pengertian
Stress adalah suatu reaksi tubuh yng tidak spesifik terhadap tantangan.
b. Penyebab
Penyebab stress disebut “stressor” dapat dipicu oleh berbagai hal, antara lain suara
keras, pergantian musim, kejadian alam yang menakutkan, kelahiran, pernikahan,
kematian, ujian sekolah dan semua pengalaman yang membutuhkan penyesuaian
tubuh.
c. Tanda-tanda stress
- Segi jasmani : tekanan darah naik, merasakan sakit, sakit kepala, mual, merasa
kelelahan, capek berlebihan, tidak bertenaga, susah buang aie besar, dll.
- Segi Emosional : depresi, apatis, kelelahan mental berpikir, harga diri rendah,
ketakutan, gelisah, cepat marah, tidak mampu mengendalikan emosi.
d. Tanda Tanda awal ODGJ
Sering tertawa sendiri, bicara sendiri, berhalusinasi (melihat, mendengar atau
mencium sesuatu yang tidak nyata), cendrung berperilaku kekerasan, mengurung diri,
sedih berkepanjangan, dan perilaku lainnya.
e. Manajemen stress
1. Identifikasi sumber stress
BAB III
Tahapan Pelaksanaan dan Penerapan Inovasi
3.1 Rapat Evaluasi internal Seksi P2PTM dan Keswa ( Januari 2018)
Interest
LSM
Ka UPT Puskesmas
Tokoh Masyarakat
Staf P2PTM & Keswa
Tokoh agama
10 makalah inovasi #posbindu excellent#
Kader kesehatan
3.6.1 Pengertian
Posbindu Excellent adalah Wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini,
pemantauan dan tindaklanjut dari kasus orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) atau
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu
excellent merupakan upaya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dalam upaya membantu pemerintah menangani masalah ODMK dan ODGJ.
Tahap V
Konseling dan Tahap IV
penyuluhan atas Pemeriksaan TD,
hasil wawancara gula darah,
dan pengukuran kolesterol, dll
serta tindaklanjut.
Penjelasan Gambar. 1
Tahap I
Pendaftaran :
a. H-1 Sebelum hari pelaksanaan kegiatan Posbindu Excellent pihak Pemerintahan Desa
memberitahukan tentang tanggal dan waktu pelaksanaan Posbindu excellent kepada
pihak keluarga pasien ODGJ dan masyarakat umum.
b. Pasien ODGJ dan ODMK datang ke Pos, dan melakukan pendaftaran di Meja I,
pendaftaran melakukan pengambilan data biodata ( Nama, Umur , Jenis kelamin,
alamat dan bagi pasien baru dan mencatat kedalam daftar kunjungan bagi pasien
lama.
c. Kemudian pasien diberi lembar catatan pasien.
Tahap II
Wawancara
a. Tahap berikutnya pasien dan keluarga pasien Dilakukan wawancara dengan pasien
atau dengan keluarga pasien tentang keadaan pasien odgj atau odmk dengan
menggunakan quesioner.
b. Selanjutnya kader posbindu excellent melakukan wawancara dengan keluarga dan
masyarakat yang datang berusia 15-59 tahun menggunakan quesioner.
Tahap III
Pengukuran TB, BB, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh.
Setelah selesai wawancara maka dilanjutkan ke tahap pengukuran fisik (tinggi badan,
berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, analisa lemak tubuh). Untuk mengetahui
tingkat kesehatan secara fisik. Dengan menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukannya.
Tahap IV
Pengukuran tekanan darah, angka gula dalam darah dan kolesterol.
Selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Untuk
mengetahui apakah ada indikasi terjadi tekanan darah tinggi atau hypertensi, gula darah, dan
kolesterol.
Tahap V
Tahapan selanjutnya adalah kegiatan konseling dan Penyuluhan.
Masyarakat
Dari hasil datang ke yang ada dapat
pengukuran Kader melakukanapa
diketahui pelayanan
yangumum
menjadi faktor risiko kesehatan
Posbindu Excellent di Posbindu, tentang tanda tanda
fisik seseorang. Maka dilakukan upayastress dan masalahdan
konseling kejiwaan
sekaligus penyuluhan kesehatan
kepada pihak keluarga odgj / odmk serta masyarakat pada usia produktif ( usia 15-59 Tahun).
ADA TIDAK
Keluarga mengajarkan
tentang pola hidup
“Cerdik” terutama kelola
stress dengan baik
Jika ada anggota yg tidak mau Bawa ke Puskesmas atau
datang ke pelayanan Pustu / Poskesdes atau
14 makalah inovasi #posbindu excellent#
kesehatan, maka petugas layanan kesehatan, untuk
posbindu excellent dan petugas kejiwaan berat di rujuk ke
puskesmas jemput bola untuk unit pelayanan ODGJ yaitu
melakukan skrining dan RS Jiwa “ernaldi bahar”
tatalaksana palembang
Penjelasan Gambar.2
1. Penderita ODMK / ODGJ / orang usia produktif 15 – 59 Tahun datang ke Posbindu
excellent sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Di Posbindu excellent kader melakukan pelayanan 5 (lima ) tahap.
3. Kader dan Petugas kesehatan mengidentifikasi masalah-masalah kejiwaan dengan
menggunakan quesioner yang telah disediakan.
4. Ada 2 kemungkinan hasil yang didapat :
a. Tidak ada tanda-tanda masalah kejiwaan
b. Ada kemungkinan tanda-tanda masalah kejiwaan.
5. Bila tidak ada tanda-tanda masalah kejiwaan maka, kader atau petugas kesehatan
hanya memberikan penyuluhan kesehatan pola hidup “cerdik” ( chek kesehatan rutin,
enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktifitas fisik, diet seimbang, istirahat yang
cukup, dan kelola stress dengan baik).
6. Bila ada tanda –tanda masalah kejiwaan dan tidak datang ke Posbindu excellent maka
kader dan petugas kesehatan mendatangi rumahnya untuk melakukan skrining dan
tatalaksana kasus.
Namun yang odgj berat dan melakukan gangguan disekitar tempat tinggalnya
dilakukan rujuk pasien ODGJ Ke jenjang lanjutan (RS. Ernaldi Bahar Palembang,
Faskes lainnya ).
Diajarkan keterampilan
seperti menyulam,
merajut, berkebun, dll.
Penjelasan Gambar.3
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil penelusuran kami dilapangan bahwa ada beberapa hal yang dapat kami
ambil kesimpulan sbb :
a. Inovasi ini telah dibuktikan dapat meningkatkan perhatian dan kemauan pihak
keluarga untuk merawat odgj. sehingga dapat mempercepat proses penyebuhan dan
mencegah odgj yang sudah dalam keadaan dapat melaksanakan tugas dan fungsi
secara sederhana kambuh kembali.
b. Dengan adanya kader posbindu dan kegiatannya dilapangan dapat meningkatkan
capaian/frekuensi minum obat odgj. karena kader dapat secara terus menerus
mengingatkan pihak keluarga odgj.
c. Dengan adanya posbindu excellent ini apa bila aktif dilakukan maka dapat
meningkatkan perhatian stokeholder dan penerimaan masyarakat terhadap odgj dan
keluarganya.
d. Posbindu excellent ini juga dapat mempercepat proses penyembuhan odgj dan
menurunkan tingkat kekambuhan odgj, karena kader dapat mengajak odgj dan
keluarganya melakukan kegiatan seperti senam, bernyanyi, berkebun / menanam
bunga dan berkomunikasi.
2. Saran
Kepada stakeholder dan tokoh masyarakat secara bersama dan terus menerus dapat
menjaga kesinambungan kegiatan posbindu excellent ini.