Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH INOVASI

GEBERBERBER DBD
( DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAWANGSASI )

OLEH :

dr.Ahmad Iqbal El Husni


(Kepala Unit Pelayanan Puskesmas Nawangsasi)
KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS KESEHATAN
Alamat : Jl. Pangeran Moehamad Amin Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas
MUARA BELITI

BAB I

1 makalah inovasi #posbindu excellent#


PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu


permasalahan kesehatan di dunia termasuk di
Indonesia, menurut data WHO (2016), terdapat 35 juta
orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21
juta orang terkena skizofrenia serta 47,5 juta terkena
dimensia. Di Indonesia data riskesdas tahun 2013
menunjukkan prevalensi gangguan jiwa mental emosional yang ditunjukkan dengan
gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta
orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa
berat, seperti skizofrenia mencapai 400.000 orang atau 1,7 per 1.000 penduduk. Atau
0,17% gangguan jiwa berat, 14,3% diantaranya mengalami pasung. Dengan berbagai
faktor biologis, psikologis, dan sosial dengan keanekaragaman penduduk, maka jumlah
kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara
dan penurunan produktivitas manusia untuk jagka panjang.
Data terakhir menyebutkan bahwa Kabupaten Musi Rawas merupakan kasus
tertinggi di Sumatera Selatan dengan angka 4,1 %. Sedang untuk cakupan pelayanan
kesehatan minimal 72%. Jumlah kasus ODGJ di Kabupaten Musi Rawas sampai dengan
bulan Desember Tahun 2017 bye name bye adress adalah 534 orang dengan 26 orang
masih dalam keadaan di Pasung. Kasus tersebut tersebar di 19 Puskesmas dan 199
desa/kelurahan di Kabupaten Musi Rawas. Sistim pelayanan kepada pasien ODGJ adalah
hanya dengan upaya pengobatan, dokter puskesmas mendatangi pasien ODGJ dilakukan
pemeriksaan selanjutnya keluarga pasien mengambil obat ke Puskesmas secara rutin.
Sehingga sering terjadi pasien ODGJ tidak minum obat karena tidak diambil oleh pihak
keluarga pasien. Secara keseluruhan gangguan Kesehatan Jiwa mempengaruhi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan meningkatkan beban dana sosial untuk
kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas mencari
upaya terobosan dan solusi cara percepatan optimalisasi pelayanan kesehatan jiwa salah
satu nya melalui pemberdayaan masyarakat. Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat.

2 makalah inovasi #posbindu excellent#


Menurut kementerian kesehatan RI kesehatan jiwa merupakan bagian penting
terhadap terciptanya sumber daya manusia yang produktif dan sekaligus merupakan aset
bangsa yang berharga. Untuk itu menjaga kesehata jiwa seluruh masyarakat Indonesia
merupakan tugas semua pihak. Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat harus mampu
menjadi garda terdepan berperan dalam menjaga kesehatan jiwa anggota keluarganya.
Masyarakat sekitar juga tak kalah penting dalam ikut membantu menemukan dan menjadi
fasilitator dalam menangani permasalahan kesehatan jiwa tsb. Diharapkan keluarga dan
anggotanya dapat menjadi pelopor dalam menutup stigma dimasyarakat tentang orang
dengan gangguan jiwa.
Selanjutnya agar masyrakat tidak lagi mengucilkan orang dengan gangguan jiwa,
namun sebaliknya menjadi pioner dalam mengembalikan kelayakan orang dengan
gangguan jiwa untuk dapat kembali ketengah-tengah masyarakat untuk dapat berproduktif
secara mandiri. Persamalahan yang dihadapi dalam program penanganan masalah orang
dengan gangguan jiwa (odgj) adalah pertama rendahnya perhatian dan kemauan pihak
keluarga untuk merawat odgj, kedua rendahnya atau kurangnya standar capaian/frekuensi
minum obat odgj, ketiga rendahnya penerimaan masyarakat terhadap odgj dan
keluarganya, sebagian besar odgj berasal dari keluarga kurang mampu sehingga banyak
odgj yang terlantar dan kurang perhatian, keempat lambatnya tingkat penyembuhan dan
tingginya tingkat kekambuhan odgj, terbatasnya kemampuan petugas kesehatan untuk
melakukan pelayanan kepada odgj mengingat keterbatasan SDM kesehatan.
Mengingat beberapa permasalahan diatas maka saya selaku Kepala seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa mengajukan
alternatif upaya penanganan odgj dengan sistem inovasi pemberdayaan masyarakat yang
dibungkus dalam bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan “POSBINDU
EXCELLENT”.

1.2 Dasar Hukum


a. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Undang-Undanga No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa
c. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

3 makalah inovasi #posbindu excellent#


d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.

f. Peraturan Menteri PANRB No.3 Tahun 2018 tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP) dilingkungan K/L/D dan BUMN/D Tahun 2018.

g. Perbup No. 77 Tahun 2016 Tentang Gerakan Musi Rawas Sempurna Sehat.

1.3 Permasalahan odgj di Kabupaten Musi Rawas


a. Rendahnya perhatian dan kemauan pihak keluarga untuk merawat odgj,
b. Rendahnya atau kurangnya standar capaian/frekuensi minum obat odgj,
c. Rendahnya penerimaan masyarakat dan perhatian stokeholder terhadap odgj dan
keluarganya,
d. Sebagian besar odgj berasal dari keluarga kurang mampu sehingga banyak odgj
yang terlantar dan kurang perhatian,
e. Lambatnya tingkat penyembuhan dan tingginya tingkat kekambuhan odgj,
f. Terbatasnya kemampuan petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan kepada
odgj mengingat keterbatasan SDM kesehatan.

1.4 Tujuan
Tujuan dari inovasi ini adalah sbb :
a. Meningkatkan perhatian dan kemauan pihak keluarga untuk merawat odgj.
b. Meningkatkan capaian/frekuensi minum obat odgj.
c. Meningkatkan perhatian stokeholder dan penerimaan masyarakat terhadap odgj dan
keluarganya.
d. Mempercepat proses penyembuhan odgj dan menurunkan tingkat kekambuhan odgj.
e. Membantu petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan kepada odgj mengingat
keterbatasan SDM kesehatan.
1.5 kelompok sasaran

Untuk membantu menyelesaikan permasalahan odgj tersebut maka ada beberapa


kelompok masyarakat yang perlu kita berdayakan sbb :

a. Keluarga terdekat odgj / serumah.


b. Keluarga luar rumah yang masih mempunyai hubungan darah dengan odgj.
4 makalah inovasi #posbindu excellent#
c. Tetangga odgj.
d. Tokoh masyarakat, tokoh agama setempat.
e. Pemerintah setempat.
f. Kelompok masyarakat yang punya kepedulian sosial.

BAB II
TENTANG KESEHATAN JIWA

2.1 Informasi Tentang Kesehatan Jiwa


a. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa
Adalah sekelompok gejala yang ditandai dengan perubahan pikiran, perasaan dan
prilaku seseorang yang menimbulkan disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-
hari. Beberapa gangguan jiwa yang sering terjadi di masyarakat antara lain adalah :
defresi, ansietas/cemas, skizofrenia, bipolar, gangguan kepribadian, dll.

b. Siapakah yang dapat terkena gangguan jiwa.


Gangguan jiwa bisa mengenai siapa saja dengan tingkatan ringan sampai sangat berat.
Dikatakan 1 dari 4 orang memiiki risiko untuk terkena gangguan jiwa untuk semua
tingkatan usia dari berbagai latar belakang kehidupan.
c. Apakah dampak dari gangguan jiwa

5 makalah inovasi #posbindu excellent#


Orang yang mengalami gangguan jiwa akan mengalami perubahan dalam pikiran,
perasaan dan prilakunya sehingga dapat mengganggu pekerjaan, aktivitas sehari-hari
dan pola relasi dengan orang lain. gangguan jiwa dapat mengganggu fungsi dan
produksivitas dalam kehidupan sehari-hari.
d. Apa penyebab dari gangguan jiwa jiwa ?
Beberapa bukti menunjukkan bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh kombinasi dari
beberapa faktor yaitu : biologi, psikologi dan sosial :
- Faktor biologi, antara lain adalah keturunan/genetik, masa dalam kandungan, proses
persalinan, nutrisi, riwayat trauma kepala dan adanya gangguan anatomi dan biologi
syaraf.
- Faktor psikologi yang berperan terhadap timbulnya gangguan jiwa antara lain adalah :
interaksi dengan orang lain, inteligensia, konsep diri, keterampilan, kreativitas dan
tingkat perkembangan emosional. Faktor sosial yang berpengaruh yaitu : stabilitas
keluarga, pola asuh orang tua, adat dan budaya, agama, tingkat ekonomi, nilai dan
kepercayaan tertentu. Adanya perubahan pada stabilitas zat kimia (neurotransmiter) di
syaraf otak diyakini menjadi penyebab munculnya gangguan jiwa.

`
a. Apa saja gangguan jiwa yang sering ditemui ?
- Skizofrenia :
Gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi (gangguan persepsi panca
indera, misalnya mendengar bisikan atau melihat bayangan yang tidak ada
sumbernya), delusi/waham (keyakina yang salah/tidak sesuai realita/logika).
Gangguan pada pikiran, pembicaraan dan perilaku dan emosi yang tidak sesuai.
- Depresi :
Munculnya perasaan yang sedih dan kehilangan minat terhadap segala sesuatu.
Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka merasa bersalah, tidak ada harapan,
dan tidak berharga. Mudah lelah dan nyeri di beberapa bagian tubuh sering juga
dikeluhkan oleh pasien, disertai dengan gangguan pada pola makan dan tidur.
Beberapa pasien memeliki risiko untuk bunuh diri pada gangguan.
- Gangguan Bipolar :

6 makalah inovasi #posbindu excellent#


Perubahan mood yang naik turun menjadi ciri gangguan ini. Mood yang meningkat
(disebut manik/mania/hipomanik) tidak butuh tidur, banyak ide, dan sering
melakukan perilaku yang beresiko
- Ansietas / cemas :
Perasaan yang tidak menyenangkan, cemas/khawatir tanpa sebab yang jelas,
seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri kepala kepala, berkeringat,
jantung berdebar, sesak nafas seperti tercekik, mual, muntah, diare, kesemutan,
gelisah dan sebagainya.

2.1 Stress
a. Pengertian
Stress adalah suatu reaksi tubuh yng tidak spesifik terhadap tantangan.
b. Penyebab
Penyebab stress disebut “stressor” dapat dipicu oleh berbagai hal, antara lain suara
keras, pergantian musim, kejadian alam yang menakutkan, kelahiran, pernikahan,
kematian, ujian sekolah dan semua pengalaman yang membutuhkan penyesuaian
tubuh.

c. Tanda-tanda stress
- Segi jasmani : tekanan darah naik, merasakan sakit, sakit kepala, mual, merasa
kelelahan, capek berlebihan, tidak bertenaga, susah buang aie besar, dll.
- Segi Emosional : depresi, apatis, kelelahan mental berpikir, harga diri rendah,
ketakutan, gelisah, cepat marah, tidak mampu mengendalikan emosi.
d. Tanda Tanda awal ODGJ
Sering tertawa sendiri, bicara sendiri, berhalusinasi (melihat, mendengar atau
mencium sesuatu yang tidak nyata), cendrung berperilaku kekerasan, mengurung diri,
sedih berkepanjangan, dan perilaku lainnya.
e. Manajemen stress
1. Identifikasi sumber stress

7 makalah inovasi #posbindu excellent#


Upayakan identifikasi sumber stress merupakan langkah awal dari manajemen
stress, walaupun tidak mudah karena sifat stress seringkalai tidak jelas dan kenali
dengan mudah.
ii. Manajemen Stress yang sehat :
1. Berbagi apa yang kita rasakan
2. Belajar memaafkan
3. Berhenti menyalahkan diri sendiri
4. Luangkan waktu untuk bersenang-senang :
o Jalan-jalan
o Menulis catatan harian
o Berkebun
o Memelihara hewan piaraan
o Pijat refleksi
o Mendengarkan musik
o Menonton film komedi
o Mendengarkan musik
o Menghindari rokok, alkohol dan obat-obatan
o Cukup tidur
o Olah raga

BAB III
Tahapan Pelaksanaan dan Penerapan Inovasi

3.1 Rapat Evaluasi internal Seksi P2PTM dan Keswa ( Januari 2018)

Melakukan rapat dengan staf seksi pencegahan dan


pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,
untuk mencari pendapat atau ide dalam rangka
menyelesaikan beberapa permasalahan dalam
penanganan orang dengan gangguan jiwa (odgj). dan
melibatkan semua staf seksi p2ptm dan keswa. Dalam

8 makalah inovasi #posbindu excellent#


rapat tersebut didapat ada beberapa permasalahan dalam hal penanganan odgj adalah
sbb :
a. Rendahnya perhatian dan kemauan pihak keluarga untuk merawat odgj,
b. Rendahnya atau kurangnya standar capaian/frekuensi minum obat odgj,
c. Rendahnya penerimaan masyarakat terhadap odgj dan keluarganya, sebagian besar
odgj berasal dari keluarga kurang mampu sehingga banyak odgj yang terlantar dan
kurang perhatian,
d. Lambatnya tingkat penyembuhan dan tingginya tingkat kekambuhan odgj,
Terbatasnya kemampuan petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan kepada
odgj mengingat keterbatasan SDM kesehatan.

3.2 Rapat Evaluasi Bidang P2P ( Februari 2018 )


Untuk mengetahui permasalahan di bidang P2P tahun 2017 maka dilakukan rapat
tingkat bidang P2P, salah satu yang dibahas adalah program kesehatan jiwa dan napza,
dimana seperti yang sudah disebutkan pada point 3.1 maka Kepala bidang P2P
mengingatkan Kasi P2PTM dan Keswa untuk mencari solusi permasalahn penanganan
orang dengan gangguan jiwa (odgj). maka timbul ide untuk membentuk Posbindu
Excellent.

3.3 Sosialisasi Tingkat Dinas Kesehata ( bulan Maret 2018)

Kegiatan sosialisasi ini melibatkan semua pejabat


esselon dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi
Rawas. Dalam arahan kepala dinas kesehatan kabupaten
Musi Rawas meminta kepada seluruh pejabat esselon III
dan IV dilingkungan Dinas Kesehatan untuk melakukan
gerakan inovasi program dan kegiatan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
Kabupaten Musi Rawas.

9 makalah inovasi #posbindu excellent#


3.4 Lounching Inovasi Posbindu Excellent oleh Bupati Musi Rawas
( Bapak H. Hendra Gunawan pada bulan : September 2018)

Lounching Posbindu Excellent ini dimaksud untuk


memperkenalkan dengan masyarakat Musi Rawas bahwa
begitu besar perhatian Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
terhadap masyarakatnya yang mengalami kondisi sakit
jiwanya. Hal ini diharapkan kepada masyarakat agar dapat
lebih memperhatikan dan ikut dalam menangani saudara-
saudaranya yang sedang dalam kondisi sakit jiwa tersebut, dengan demikian agar kiranya ikut
dalam upaya upaya konkrit dalam membantu pemerintah untuk mempercepat tingkat
kesembuhan dan bagi yang sudah sembuh agar tidak mengalami kambuh lagi. Hal ini bisa
terlaksana bila masyarakat menyadari dan mau menerima odgj apa adanya, agar manfaat
hidup dari odgj tersebut dapat pulih seperti sediakala.

3.5 Pemangku Kepentingan yang terlibat dalam penanganan ODGJ.


(Latents) Power (Promoters
Pemetaan Stakeholder )

1. Dinkes Prov / Kemkes


2. Dinas Sosial
2. Camat 1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Kabid P2P
3. T P PKK
3. Sekretaris
4. Kepala Desa

Interest
LSM
Ka UPT Puskesmas
Tokoh Masyarakat
Staf P2PTM & Keswa
Tokoh agama
10 makalah inovasi #posbindu excellent#
Kader kesehatan

Kabid dan Kasi lain


(Apathetics) (Defenders)
3.6 Penerapan Posbindu Excellent

3.6.1 Pengertian
Posbindu Excellent adalah Wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini,
pemantauan dan tindaklanjut dari kasus orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) atau
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu
excellent merupakan upaya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dalam upaya membantu pemerintah menangani masalah ODMK dan ODGJ.

3.6.2 Sasaran Kegiatan penanganan dan pelayanan skrining


Sasaran dalam penyelenggaraan posbindu excellent adalah semua masyarakat
yang berusia 15 tahun keatas yang sehat secara fisik, masyarakat yang beresiko dan
masyarakat yang dengan masalah dan gangguan kejiwaan. Target dari sasaran tersebut
adalah setelah selesai dilaksanakan akan dilakukan kajian untuk ditindak lanjuti upaya
penanganannya.

3.6.3 Pelaku Posbindu Excellent


Pelaku atau pelaksana posbindu excellent adalah di sarankan dengan kriteria antara
lain mau dan mampu melaksanakann posbindu excellent, bisa baca tulis yang lebih baik
minimal tamat SLTA. Mudah bersosialisasi dengan masyarakat umum. Pelaku atau
pelaksana posbindu excellent disebut dengan Kader posbindu excellent.

3.6.4 Wadah kegiatan


Penyelenggaran posbindu excellent dapat dilakukan ditempat tinggal dalam
wadah desa / kelurahan atau fasilitas publik lainnya, seperti sekolah, tempat ibadah,
pasar/terminal,dll. Kegiatan ini juga dapat dilaksanakan di rumah secara bersama sama

11 makalah inovasi #posbindu excellent#


atau terintegrasi dengan kegiatan masyarakat yang sudah aktif dan rutin berkumpul atau
berkelompok seperti pengajian / majlis taklim, karang taruna, , hajatan,dll. Dan dapat
juga secara bersama sam dengan Posyandu , pusling atau saat pelaksanaan Gerakan Musi
Rawas Sempurna Sehat (GMSS) yang sudah ada.

3.6. 5 Tugas Kader di Posbindu Excellent


Tugas atau wewenang dari kader posbindu excellent adalah sbb :
a. Skrining ODMK / ODGJ
Kader melakukan skrining pada sasaran semua orang yang berumur 15 – 59 tahun.
- Menggunakan quesioner dan membuat buku rekap.
- Melaporkan data hasil skrining ke petugas kesehatan setempat.
b. Skrining tingkat defresi lansia ( Geriatric Depression Scale).
Melakukan skrining pada sasaran lanjut usia (> 60 tahun ).
c. Mensosialisasikan tanda tanda stress kepada peserta posbindu.
Setiap melakukan kegiatan posbindu maka kader dan petugas kesehatan
mensosialisasikan tanda-tanda masalah kejiwaan.
d. Pengawasan minum obat ( PMO) ODGJ.
Kader melakukan pengawasan dan monitoring kepada pasien ODGJ yang minum
obat. Secara berkala kader datang ke rumah pasien.
3.6.6 Kegiatan Posbindu Excellent
Penyelenggaraan posbindu excellent meliputi kegiatan wawancara,
pengukuran/pemeriksaan dan tindaklanjut secara dini. Berdasarkan hasil wawancara,
pengukuran/pemeriksaan dilakukan tindaklanjut dini berupa pembinaan secara terpadu
dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang cara mengenali
dan pencegahan dini faktor risiko gangguan jiwa, melalui penyuluhan perorangan dan
massal atau dialog interaktif dan atau konseling faktor risiko secara terpadu lintas
program. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem
pelayanan kesehatan paripurna. Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan
berkelanjutan dari masyarakat hingga ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar bahkan
fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan termasuk rujuk balik ke masyarakat untuk
pemantauan. Kegiatan posbindu excellent dalam situasi tertentu dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.

12 makalah inovasi #posbindu excellent#


Gambar.1 Bagan Proses kegiatan Posbindu Excellent

Tahap I Tahap II Tahap III


Pendaftaran Wawancara Pengukuran
( 20 pertanyaan) TB,BB,IMT lingkar
perut, analisa
lemak tubuh.

Tahap V
Konseling dan Tahap IV
penyuluhan atas Pemeriksaan TD,
hasil wawancara gula darah,
dan pengukuran kolesterol, dll
serta tindaklanjut.

Penjelasan Gambar. 1

Tahap I
Pendaftaran :
a. H-1 Sebelum hari pelaksanaan kegiatan Posbindu Excellent pihak Pemerintahan Desa
memberitahukan tentang tanggal dan waktu pelaksanaan Posbindu excellent kepada
pihak keluarga pasien ODGJ dan masyarakat umum.
b. Pasien ODGJ dan ODMK datang ke Pos, dan melakukan pendaftaran di Meja I,
pendaftaran melakukan pengambilan data biodata ( Nama, Umur , Jenis kelamin,
alamat dan bagi pasien baru dan mencatat kedalam daftar kunjungan bagi pasien
lama.
c. Kemudian pasien diberi lembar catatan pasien.

Tahap II
Wawancara
a. Tahap berikutnya pasien dan keluarga pasien Dilakukan wawancara dengan pasien
atau dengan keluarga pasien tentang keadaan pasien odgj atau odmk dengan
menggunakan quesioner.
b. Selanjutnya kader posbindu excellent melakukan wawancara dengan keluarga dan
masyarakat yang datang berusia 15-59 tahun menggunakan quesioner.

13 makalah inovasi #posbindu excellent#


c. Jika dari 20 pertanyaan terdapat 6 atau lebih jawaban “Ya” maka orang tersebut
dilakukan rekomendasi rujukan ke Puskesmas atau ke petugas kesehatan untuk
berkonsultasi masalah kesehatannya.

Tahap III
Pengukuran TB, BB, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh.
Setelah selesai wawancara maka dilanjutkan ke tahap pengukuran fisik (tinggi badan,
berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, analisa lemak tubuh). Untuk mengetahui
tingkat kesehatan secara fisik. Dengan menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukannya.

Tahap IV
Pengukuran tekanan darah, angka gula dalam darah dan kolesterol.
Selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Untuk
mengetahui apakah ada indikasi terjadi tekanan darah tinggi atau hypertensi, gula darah, dan
kolesterol.

Tahap V
Tahapan selanjutnya adalah kegiatan konseling dan Penyuluhan.
Masyarakat
Dari hasil datang ke yang ada dapat
pengukuran Kader melakukanapa
diketahui pelayanan
yangumum
menjadi faktor risiko kesehatan
Posbindu Excellent di Posbindu, tentang tanda tanda
fisik seseorang. Maka dilakukan upayastress dan masalahdan
konseling kejiwaan
sekaligus penyuluhan kesehatan
kepada pihak keluarga odgj / odmk serta masyarakat pada usia produktif ( usia 15-59 Tahun).

Gambar. 2 Bagan Skema Layanan Skrining ODMK dan ODGJ


Peserta posbindu mengenali dan mengidentifikasi
tanda-tanda masalah kejiwaan pada anggota
keluarga, tetangga, kelompok pengajian, dll

ADA TIDAK

Keluarga mengajarkan
tentang pola hidup
“Cerdik” terutama kelola
stress dengan baik
Jika ada anggota yg tidak mau Bawa ke Puskesmas atau
datang ke pelayanan Pustu / Poskesdes atau
14 makalah inovasi #posbindu excellent#
kesehatan, maka petugas layanan kesehatan, untuk
posbindu excellent dan petugas kejiwaan berat di rujuk ke
puskesmas jemput bola untuk unit pelayanan ODGJ yaitu
melakukan skrining dan RS Jiwa “ernaldi bahar”
tatalaksana palembang
Penjelasan Gambar.2
1. Penderita ODMK / ODGJ / orang usia produktif 15 – 59 Tahun datang ke Posbindu
excellent sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Di Posbindu excellent kader melakukan pelayanan 5 (lima ) tahap.
3. Kader dan Petugas kesehatan mengidentifikasi masalah-masalah kejiwaan dengan
menggunakan quesioner yang telah disediakan.
4. Ada 2 kemungkinan hasil yang didapat :
a. Tidak ada tanda-tanda masalah kejiwaan
b. Ada kemungkinan tanda-tanda masalah kejiwaan.

5. Bila tidak ada tanda-tanda masalah kejiwaan maka, kader atau petugas kesehatan
hanya memberikan penyuluhan kesehatan pola hidup “cerdik” ( chek kesehatan rutin,
enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktifitas fisik, diet seimbang, istirahat yang
cukup, dan kelola stress dengan baik).
6. Bila ada tanda –tanda masalah kejiwaan dan tidak datang ke Posbindu excellent maka
kader dan petugas kesehatan mendatangi rumahnya untuk melakukan skrining dan
tatalaksana kasus.
Namun yang odgj berat dan melakukan gangguan disekitar tempat tinggalnya
dilakukan rujuk pasien ODGJ Ke jenjang lanjutan (RS. Ernaldi Bahar Palembang,
Faskes lainnya ).

15 makalah inovasi #posbindu excellent#


Kegiatan berikutnya dari kader dan petugas kesehatan di posbindu excellent untuk
ODGJ pasca rawat di Rumah Sakit Jiwa adalah terapi aktifitas kelompok yang bertujuan
untuk membantu penerimaan pasien di masyarakat dan agar pasien dengan gangguan jiwa
dapat produktif dan merasa berguna sehingga meningkatkan rasa harga diri pasien yang telah
dinyatakan baik dan dapat dikembalikan ke lingkungan sosial, diharapkan pasien eks ODGJ
disarankan datang ke posbindu excellent untuk mengambil obat dan melakukan kegiatan
seperti senam bersama, kerja bhakti, olah raga bersama, berkebun, berternak, dll yang
difasilitasi olah kader posbindu excellent, petugas puskesmas,tokoh agama, tokoh masyarakat
dan keluarga pasien agar pasien dapat diterima kembali di masyarakat.

Gambar. 3 Bagan Skema kegiatan pasca rawat ODGJ

Pasien ODGJ yang


dinyatakan baik dan
dapat kembali ke
masyarakat
Mengambil obat bulanan

Pasien dan keluarga


Mendapat pemeriksaan
datang ke Posbindu
Excellent setiap bulan fisik dan mental

Edukasi dan aktivitas fisik


(senam bersama / olah
raga bersama )

Diajarkan keterampilan
seperti menyulam,
merajut, berkebun, dll.

Penjelasan Gambar.3

16 makalah inovasi #posbindu excellent#


1. Setelah pasien ODGJ dirawat dan telah kembali ke keluarga maka dilanjutkan
dilakukan pembinaan di Posbindu excellent setiap bulan.
2. Pelayanan yang didapat oleh pasien ODGJ pasca rawat adalah :
a. Obat – obatan yang telah direkom oleh Rumah Sakit tempat dirawat.
b. Mendapat pemeriksaan fisik dan mental.
c. Edukasi dan aktivitas fisik ( senam /olah raga bersama, berkebun, membersih
lingkungan bersama).
d. Diajarkan ketrampilan (menyulam, berkebun, memasak, bernyanyi,dll)

3.6.7 Dampak Inovasi Posbindu Excellent

NO SEBELUM INOVASI SETELAH INOVASI DAMPAK

1 Rendahnya cakupan Meningkatkan cakupan Terjadi peningkatan


pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pada kemauan pihak keluarga
pada orang dengan ODGJ. dari 586 orang ODGJ dalam mendukung
gangguan jiwa (odgj). ODGJ terjadi peningkatan program pelayanan
Dari 586 orang ODGJ layanan menjadi 283 kesehatan pada ODGJ
yang tersebar di 14 orang ODGJ atau 48,5% untuk menuju percepatan
kecamatan di Kabupaten yang mendapat pelayanan kesembuhan dan
Musi Rawas hanya 174 kesehatan sesuai standar. kemandirian ODGJ.
orang atau 29,7% yang
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar.

2 Jumlah ODGJ yang Terjadi penurunan jumlah Meningkatnya kesadaran


dipasung pada tahun ODGJ yang dipasung masyarakat dan
2016 – 2017 berjumlah menjadi 16 orang atau stokeholder akan
26 orang atau 4,43% 2,73% artinya terjadi pentingnya mengurusi
tersebar di 14 penurunan sebesar 61,5% pihak keluarga yang
kecamatan. per Nopember 2018. mengalami ODGJ.

3 Rendahnya capaian Terjadi kenaikan capaian Terjadi peningkatan angka


minum obat yang teratur minum obat yang teratur kesembuhan pasien ODGJ
oleh ODGJ, hanya 113 pada pasien ODGJ yaitu dan mengurangi kasus
orang dari 586 orang menjadi 283 orang atau rujukan pada unit layanan

17 makalah inovasi #posbindu excellent#


ODGJ yang teratur 48,3% mengalami jenjang yang lebih tinggi.
minum obat atau 19,3%. kenaikan 29%. Sehingga dapat
menghemat dapat
menghemat cost yang
dikeluarkan oleh negara.

BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil penelusuran kami dilapangan bahwa ada beberapa hal yang dapat kami
ambil kesimpulan sbb :
a. Inovasi ini telah dibuktikan dapat meningkatkan perhatian dan kemauan pihak
keluarga untuk merawat odgj. sehingga dapat mempercepat proses penyebuhan dan
mencegah odgj yang sudah dalam keadaan dapat melaksanakan tugas dan fungsi
secara sederhana kambuh kembali.
b. Dengan adanya kader posbindu dan kegiatannya dilapangan dapat meningkatkan
capaian/frekuensi minum obat odgj. karena kader dapat secara terus menerus
mengingatkan pihak keluarga odgj.
c. Dengan adanya posbindu excellent ini apa bila aktif dilakukan maka dapat
meningkatkan perhatian stokeholder dan penerimaan masyarakat terhadap odgj dan
keluarganya.
d. Posbindu excellent ini juga dapat mempercepat proses penyembuhan odgj dan
menurunkan tingkat kekambuhan odgj, karena kader dapat mengajak odgj dan
keluarganya melakukan kegiatan seperti senam, bernyanyi, berkebun / menanam
bunga dan berkomunikasi.

18 makalah inovasi #posbindu excellent#


e. Dan yang terakhir posbindu ini dapat membantu petugas kesehatan untuk melakukan
pelayanan kepada odgj mengingat keterbatasan SDM kesehatan.

2. Saran
Kepada stakeholder dan tokoh masyarakat secara bersama dan terus menerus dapat
menjaga kesinambungan kegiatan posbindu excellent ini.

“ Mengetahui” Penggagas Inovasi,


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Musi Rawas

Drg.Hj. Mipta Hulummi, M.Kes Nasrul Bayumi, SKM.,M.Si


NIP 19600810 198511 2 001 NIP 19700201 199303 1 009

19 makalah inovasi #posbindu excellent#

Anda mungkin juga menyukai