Anda di halaman 1dari 24

CP 7 : KEP.

KOMUNITAS 2
SELASA, 22 OKTOBER 2019
CREATED BY : NS. TITI PERMAINI, SKEP., MPD
DEFINISI
 Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah
penyakit yang mempengaruhi emosi, pola pikir, dan
perilaku penderitanya. Sama halnya dengan
penyakit fisik, penyakit mental juga ada obatnya.
 Gangguan mental bisa diobati dengan psikoterapi
dan obat-obatan dan menjalani gaya hidup yang
sehat.
 Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada
jenis gangguan yang dialami. Penderita bisa
mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan
perilaku.
Beberapa contoh gejala gangguan mental adalah:

1. Waham atau delusi,


2. Halusinasi,
3. Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-
periode tertentu,
4. Perasaan sedih yang berlangsung hingga
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
5. Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus
menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
6. Gangguan makan
5. Perubahan pada pola tidur
6. Kecanduan nikotin dan alkohol, serta
penyalahgunaan NAPZA.
7. Marah berlebihan sampai mengamuk dan
melakukan tindak kekerasan.
8. Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak
jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar
rumah dalam kondisi telanjang.
Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita
gangguan mental juga dapat mengalami gejala pada
fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit
maag.
Penyebab Gangguan Mental

Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan


mental. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan
faktor biologis dan psikologis
Faktor biologis (atau disebut gangguan mental
organik)
 Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
 Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
 Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
 Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
 Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses
persalinan.
 Memiliki orang tua atau keluarga penderita
gangguan mental.
 Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.
 Kekurangan nutrisi.
Faktor psikologis
 Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan
pelecehan seksual.
 Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa
kecil.
 Kurang mampu bergaul dengan orang lain.
 Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.
 Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau
kesepian.
Contoh Gangguan Mental
Jenis gangguan mental yang sering dialami pasien :
1. Depresi
2. Skizofrenia
3. Gangguan kecemasan
4. Gangguan bipolar
5. Gangguan tidur
 Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 220/MENKES/SK/III/1992 tentang
pedoman umum Tim Pembina, Pengarah, Pelaksana
kesehatan Jiwa Masyarakat.
 Kesehatan jiwa masyarakat (Community Mental
Health) merupakan suatu orientasi kesehatan jiwa
yang dilaksanakan di masyarakat.
 Kesehatan jiwa masyarakat ini dititik beratkan pada
upaya promotif dan preventif tanpa melupakan
upaya kuratifdan rehabilitatif.
Tujuan program kesehatan jiwa masyarakat
(KESWAMAS):

Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan kemitraan


swasta, Lembaga SwadayaMasyarakat, kelompok
profesi dan organisasi masyarakat secara terpadu dan
berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
kesadaran kemauan dan kemampuan masyarakat
dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa sehingga
akan terbentuk perilaku sehat sebagai individu,
keluarga dan masyarakat yang memungkinkan setiap
individu hidup lebih produktif secara sosial dan
ekonomi.
Prinsip-Prinsip Keperawatn Jiwa Masyarakat :

Pelayanan Keperawatan yang komprehensif yaitu


pelayanan yang difokuskan pada:
1. Pencegahan primer pada anggota masyarakat yang
sehat.
2. Pencegahan sekunder pada anggota masyarakat
yang mengalami masalah psikososial & gangguan
jiwa.
3. Pencegahan tersier pada klien gangguan jiwa
dengan proses pemulihan
Next....
Pelayanan keperawatan yang holistic yaitu pelayanan
yang difokuskan pada aspek bio-psiko-sosio-kultural &
spiritual. Perawatan mandiri Individu dan keluarga :
1. Masyarakat baik individu maupun keluarga
diharapkan dapat secara mandiri memelihara
kesehatan jiwanya.
2. Pada saat ini sangat penting pemberdayaan
keluarga
3. Perawat dan petugas kesehatan lain dapat
mengelompokkan masyarakat dalam masyarakat
sehat jiwa, masyarakat yang mempunyai masalah
psikososial, masyarakat yang mengalami gangguan
jiwa
Pelayanan Formal & Informal di luar Sektor
kesehatan :
1. Tokoh masyarakat, kelompok formal dan informal
di luar tatanan pelayanan kesehatan merupakan
target pelayanan kesehatan jiwa
2. Kelompok yang dimaksud adalah TOMA (tokoh
agama, kepala dusun), pengobatan tradisional
(orang pintar)
3. Mereka dapat menjadi target pelayanan ataupun
mitra tim kesehatan yang diinterasikan dengan
perannya di masyarakata
Pelayanan kesehatan jiwa melalui pelayanan
kesehatan dasar :
1. Semua pemberi pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat yaitu praktik pribadi dokter, bidan,
perawat psikolok dan semuasarana pelayanan
kesehatan (puskesmas dan balai pengobatan)
2. Untuk itu diperlukan penyegaran dan penambahan
pengetahuan tentang pelayanan kesehatan jiwa
komunitas bersama dengan pelayanan kesehatan
yang dilakukan
3. Pelatihan yang perlu dilakukan adalah : konseling,
deteksi dini dan pengobatan segera, keperawatan
jiwa dasar.
Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat :
1. Tim kesehatan
2. Tim berkedudukan di tingkat Dinas Kesehatan
kabupaten / kota
3. Tim bertanggung jawab terhadap program
pelayanan kesehatan jiwa di daerah pelayanan
kesehatan kabupaten / kota
4. Tim bergerak secara periodik ke tiap puskesmas
untuk konsultasi, surveisi, monitoring dan evaluasi
5. Pada saat tim mengunjungi puskesmas, maka
penanggung jawab pelayanan kesehatan jiwa &
komunitas di puskesmas akan : mengkonsultasikan
kasus-kasus yang tidak berhasil atau melaporkan
hasil dan kemajuan pelayanan yang telah dilakukan
Unit pelayanan Kesehatan Jiwa di RSU :
a. Rumah sakit Umum daerah pada tingkat kabupaten
/ kota diharapkan mampu menyediakan pelayanan
rawat inap bagi kliengangguan jiwa dengan jumlah
tempat tidur terbatas sesuai dengan kemampuan
b. Sistem rujukan dari puskesmas / tim kesehatan jiwa
masyarakat kabupaten / kota ke rumah sakit umum
harus jelas Rumah Sakit Jiwa :
Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa dan
Komunitas Keperawatan jiwa :
 Proses interpersonal yang berupaya meningkatkan
dan mempertahankan perilaku pasien yang
berperan pada fungsi yang terintegrasi.
 Sistem pasien atau klien dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas.
 ANA mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa
sebagai suatu bidang spesialisasi praktik
keperawatan yang menerapkan teori perilaku
manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang
bermanfaat sebagai kiatnya.
 Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam
konteks sosial dan lingkungan.
Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara
kompleks dari elemen historis aslinya.
Peran tersebut kini mencakup dimensi kompentensi
klinis, advokasi pasien keluarga, tanggung jawab fiskal,
kolaborasi antar disiplin, akuntabilitas sosial, dan
parameter legal-etik.
Adapun peran perawat kesehatan jiwa masyarakat
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
2. Penkes
3. Askep
Masalah Kesehatan Jiwa Masyarakat
Berbagai kondisi psikososial yang menjadi indikator
taraf kesehatan jiwa masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan karakteristik kehidupan di perkotaan
(urban mental health) meliputi:
1. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
2. Kasus perceraian,
3. Anak remaja putus sekolah,
4. Kasus kriminalitas anak remaja,
5. Masalah anak jalanan,
6. Promiskuitas,
7. Penyalahgunaan Napza dan dampak nya (hepatitis
C,HIV/AIDS dll),
8. Gelandangan psikotik serta kasus bunuh diri.
Contoh tindakan kegiatan pada masyarakat
gangguan mental

Tujuan Umum:
Setelah dilakukantindakankeperawatanselama 3
minggudiharapkanorangtua diKelurahanPatimuan
bisamelakukantindakan kopingyang efektif.

Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
minggu: Warga dapatmembentuk kelompok kerja
kesehatan jiwa didesa dan kelompok pendukung .
Strategi :
Proses kelompok

Sumber :
Kader kesehatan
Tokohmasyarakat
Mahasiswa
Materi tentang kesehatan jiwa

Tempat :
Aula Kelurahan
Waktu :
Setiap hariminggu,dilakukan2 kali/minggu.

Kriteria :
Respon verbal

Standart evaluasi :
 Warga mengikuti kelompok kerja kesehatan jiwa di
desa
 Warga mengikuti kelompok pengajian

Evaluator :
 Mahasiswa
 Kader kesehatan
Wassalam……

Anda mungkin juga menyukai