Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi Pada Klien

Lansia
Alasan yang mempengaruhi
orang berkomunikasi
• Memperoleh informasi
• Menguatkan dan mengurangi ketidakpastian
• Menguatkan keyakinan
• Mengungkapkan perasaan
------------>teknik pendekatan khusus untuk
tercapai pengertian dan perubahan perilaku
klien
• Perubahan secara fisik, psikis/emosi,
interaksi sosial maupun spiritual dari lansia
membutuhkan pendekatan dan teknik
tersendiri dalam berkomunikasi
• Perawat perlu memahami tentang
karakteristik lansia, penggunaan teknik
komunikasi yang tepat dan model-model
komunikasi yang memungkinkan dapat
diterapkan sesuai dengan kondisi lansia
 Usia pertengahan
(middle age) --- 45 - 59
tahun
 Usia lanjut (elderly)---
60 - 70 tahun
 Usia lanjut usia
(old)--- 75 – 90 tahun
 Usia tua (veryold)---
diatas 90 tahun
 Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala,
perkembangan serta keterangan yang diberikan
petugas kesehatan
 Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian
rupa, sehingga diterima keliru
 Menolak membicarakan perawatannya di rumah
sakit
 Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara
umum khususnya tindakan yang lansung
mengikut sertakan dirinya
 Menolak nasehat misalnya, istirahat baring,
berganti posisi tidur, terutama bila nasehat demi
kenyamanan klien
Pendekatan perawatan lansia dalam
berkomunikasi
Pendekatan fisik
• Kesehatan objektif
• Perubahan fisik organ tubuh
• Tingkat kesehatan yg masih dicapai
Pendekatan psikologis
• Berperan sebagai konselor
• Berperan sebagai suporter
• Berperan sebagai interpreter
• Sebagai sahabat klien
Pendekatan sosial
• Mengadakan diskusi
• Tukar pikiran
• Bercerita
• Bermain
• Mengadakan kegiatan kelompok
Pendekatan spiritual
• Memberikan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan tuhan atau agama yang
dianutnya
Teknik asertif
 Menerima

 Memahami pasangan bicara

 Sikap peduli

 Sabar mendengarkan

 memperhatikan ketika pasangan bicara

Responsif
 Berespon

 Bersikap aktif

 Tidak menunggu permintaan dari klien


Fokus
 Tetap konsisten dengan materi komunikasi yg

diinginkan
 Hendaknya mengarahkan maksud pembicaraan

Suportif
 Menjaga kestabilan emosi klien lansia

 Senyum, mengiyakan dan mengangguk ketika lansia

mengungkapkan perasannya
 Saat memberikan materi atau moriil jangan terkesan

menggurui atau mengajari klien


Klarifikasi
 Mengajukan pertanyaan ulang dan memberi

penjelasan lebih dari satu kali


Sabar dan ikhlas
 Perawat harus sabar dalam menghadapi perubahan

lansia yang lambat


Hambatan berkomunikasi dengan lansia
AGRESIF
• Berusaha mengontrol dan mendominasi orang
lain (lawan bicara)
• Meremehkan orang lain
• Mempertahankan haknya dengan menyerang
orang lain
• Menonjolkan diri sendiri
• Mempermalukan orang lain di depan umum, baik
dengan perkataan maupun tindakan
NON ASERTIF
• Menarik diri bila diajak bicara
• Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)
• Merasa tidak berdaya
• Tidak berani mengungkapkan keyakinan
• Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk
dirinya
• tampil diam
• Mengikuti kehendak orang lain
• Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga
hubungan baik dengan orang lain
 Cek fungsi pendengaran
 Keraskan suara jika perlu
 Dapatkan perhatian sebelum bicara
 Pandanglah dia sehingga dapat melihat mulut anda
 Atur lingkugan kondusif. Kurangi gangguan visual
dan auditory
 Kaji gangguan komunikasi, ingat kelemahannya
 Menjadi fasilitasi klien
 Bicara pelan dan jelas saat menatap matanya, gunakan
kalimat pendek dengan bahasa sederhana
 Bantulah kata-kata anda dengan isyarat visual
 Sesuaikan nonverbal
 Ringkaslah hal-hal penting dari pembicaraan tersebut
 Berikan waktu yang lama pada klien untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
 Jangan menegurnya lansung bila ia membuat
kesalahan
 Jadilah pendengar baik
 Ikutsertakan keluarga
 Tujuan komunikasi dari reaksi penolakan klien
adalah menjadi kooperatif
 Diperlukan keluarga  transmiter

+++ diperlukan keterlibatan anggota keluarga atau


orang lain yang berpengaruh
 waktu cukup lama, tidak dapat melakukan evaluasi
perubahan perilaku klien karena tak ada feed back
 Dimana respon seseorang dipengaruhi oleh
bagaimana orang tersebut diperlakukan
 Diharapkan pada rentang “love” yang banyak

karena sifat sosial perawat sangat dibutuhkan oleh


lansia
+++terjadinya relationship, lebih dekat sehingga
masalah bisa dapat terselesaikan
------perawat lebih dominan, klien patuh
 Empati, menghargai dan harmonis
 Kita tidak boleh menyokong penolakan tetapi

berikan perawatan yang cocok dan berbicara


sesering mungkin, jangan sampai menolak
+++dengan teknik komunikasi baik lansia lebih paham,
koping lebih efektif
 kondisi tidak cocok diterapkan pada perawatan
lansia dengan reaksi penolakan
 Menekankan pada presepsi klien untuk mencari
sehat, menjauhi sakit, merasakn adanya ancaman
untuk mempertahankan kesehatannya
+++lansia yg mengetahui ada ancaman kesehatan akan
dapat bermanfaat dan sebagai barier dalam
melaksanakan tindakan pencegahan penyakit
 tidak semua lansia merasakan adanya ancaman
 Transaksi antara profesional kesehatan-klien
 Relationship, transaksi, konteks

+++dapat menyelesaikan masalah klien dengan tuntas,


klien merasa sangat dekat dengan perawat
------fasilitas harus lengkap
 Perawat harus mempunyai presepsi secara ilmiah
tentang hal-hal yang akan dikomunikasikan
+++komunikasi dapat sesuai dengan tujuan jika lansia
sudah kooperatif
 klien dengan penolakan akan sulit kooperatif
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai