DISUSUN OLEH:
AISYAH RAHMAWATI
2014750002
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala
rahmat dan hidayahnya yang tercurahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan olehNya kepada
suri tauladan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan semua pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.T
Khususnya Ny.S Dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Oksigenasi Pada
Gangguan Sistem Pernapasan “ASMA” di RT 03 RW 03 Kelurahan Utan
Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat” bertujuan untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhir pada pendidikan DIII
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Walaupun Karya Tulis Ilmiah ini telah dibuat, Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan, menemukan banyak hambatan dan perlu perbaikan-
perbaikan. Namun berkat adanya bimbingan, arahan, dan dukungan maka penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung
kepada:
iii
iv
5. Para dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk angkatan
XXXII
6. Seluruh karyawan serta staff D III Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
7. Semua keluarga tercinta terutama mama dan papa yang sudah memberikan
banyak support dan mendoakan penulis untuk dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini
8. Ibu Rw 02 Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat
dan seluruh kader yang telah memberikan bimbingan, arahan serta
dukungan selama praktek lahan dan selama proses penyusunan karya tulis
ilmiah.
9. Dan sahabat-sahabat seperjuangan angkatan XXXII D III Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang
selalu memberikan motivasi, support, saling menyemangati, saling
merangkul serta canda dan tawa
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan Penulis........................................................................................6
1. Tujuan Umum..................................................................................6
2. Tujuan Khusus.................................................................................6
C. Lingkung Masalah..................................................................................7
D. Metode Penulisan...................................................................................7
E. Sistematika Penulisan.............................................................................7
A. Pengkajian Keperawatan..................................................................55
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................75
C. Perencanaan Keperawatan...............................................................76
D. Pelaksanaan Keperawatan...............................................................100
E. Evaluasi Keperawatan.....................................................................112
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan.................................................................118
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................120
C. Perencanaan Keperawatan...............................................................122
D. Pelaksanaan Keperawatan...............................................................123
E. Evaluasi Keperawatan.....................................................................123
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................124
B. Saran...............................................................................................125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, bangsa Indonesia tidak lepas dari
kemajuan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Setiap kemajuan
perkembangan tersebut pasti akan menimbulkan dampak positif maupun
dampak negatif dan akan berbeda dampaknya pada masing-masing
individu. Dampak negatif dari kemajuan teknologi salah satu nya dengan
pembangunan pabrik-pabrik di dekat pemukiman penduduk atau tinggi
nya pencemaran lingkungan dapat menyebabkan gangguan kesehatan
sistem pernapasan. Masalah gangguan sistem pernapasan yang sering
terjadi di dalam masyarakat Indonesia meliputi ISPA, PPOK, TB Paru,
dan Asma.
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik pada jalan napas yang
dikarakteristikkan dengan hiperresponsitas, edema mukosa, dan produksi
mukus. Inflamasi ini pada akhirnya berkembang menjadi episode gejala
asma yang berulang : batuk, sesak dada, dan mengi (Susan
C.Smeltzer,2014).
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2011 terdapat
235 juta orang diseluruh dunia menderita asma dengan angka kematian
lebih dari 8% dinegara-negara berkembang yang sebenarnya dapat
dicegah. National Center for Health Statistics (NCHS) pada tahun 2011
mengatakan bahwa prevalensi asma menurut usia sebesar 9,5% pada anak
dan 8,2% pada dewasa, sedangkan menurut jenis kelamin 7,2% laki-laki
dan 9,7% perempuan, (Soraya,2010). Sedangkan menurut Global Initiative
for Asthma (GINA) memperkirakan bahwa hampir 300 juta orang di
seluruh dunia menderita asma. GINA mendefinisikan negara berkembang
adalah negara-negara di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, Asia dan
Pasifik Basin. Prevalensi asma pada negara-negara didaerah tersebut terus
mengalami peningkatan yang signifikan. Peneliti GINA memprediksi
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga Tn.T
khususnya Ny.S dalam memenuhi kebutuhan dasar oksigenasi dengan
gangguan sistem pernapasan: “asma” di Rt 03 Rw 02 kelurahan utan
panjang kecamatan kemayoran jakarta pusat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga dalam memenuhi
kebutuhan dasar oksigenasi dengan gangguan sistem pernapasan:
“asma”
b. Mampu menganalisa data untuk merumuskan masalah pada
keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar oksigenasi dengan
gangguan sistem pernapasan: “asma”
c. Mampu menyusun diagnosa pada keluarga dalam memenuhi
kebutuhan dasar oksigenasi dengan gangguan sistem pernapasan:
“asma”
d. Mampu memprioritaskan masalah keperawatan dengan cara
skoring
e. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada keluarga
dalam memenuhi kebutuhan dasar oksigenasi dengan gangguan
sistem pernapasan: “asma”
f. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan dasar oksigenasi dengan gangguan sistem
pernapasan: “asma”
g. Mampu melakukan evaluasi pada keluarga dalam memenuhi
kebutuhan dasar oksigenasi dengan gangguan sistem pernapasan:
“asma”
h. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat
serta dapat mencari solusi
7
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Genetik
Telah diterima secara umum bahwa ada kontribusi heriditer
pada etiologi asma, pola heriditer komplek dan asma tidak
dapat diklasifikasikan secara sederhana cara pewarisannya.
Namun dari studi genetik telah menemukan multiple
chromosoma region yang berisi gen-gen yang memberi
kontribusi asma.
b. Gender dan ras
Asma pada anak lebih sering dijumpai pada anak laki-laki
tetapi menjadi berlawanan pada pubertas dan dewasa.
Prevalensi secara keseluruhan wanita lebih banyak dari pria.
Di Amerika Serikat ras kulit hitam diketahui mempunyai
resiko tinggi kematian, tidak tergantung status sosial ekonomi
dan pendidikan. Insiden asma tinggi dinegara sedang
berkembang diperkirakan karena faktor-faktor lingkungan
mungkin sama pentingnya seperti faktor-faktor genetik dan ras.
c. Faktor lingkungan
Alergen dan occupational factor adalah penyebab terpenting
asma. Dari beberapa studi epidemiologi telah menunjukan
korelasi antara paparan alergen menurun. Alergen indoor yang
penting adalah domestic (house dust) mites, alergen hewan,
alergen kecoak dan jamur. House dust terutama beberapa
senyawa organik dan inorganik termasuk spora jamur. Out
door terutama dari pohon, rumput dan fungi.
d. Polusi udara
Polutan dari luar dan di dalam rumah mempunyai kontribusi
perburukan gejala asma dengan mentriger bronkokonstriksi,
peningkatan hiperesponsif saluran napas dan peningkatan
respons terhadap aeroalergen. Ada dua polutan out door yang
penting yaitu industrial smog (sulfur dioxide, particulate
14
5. Patofisiologi Asma
(sel mast)
(histamin, anafilaktosin)
Pola napas
tidak efektif
Serangan
Promaksimal
Sulit tidur
6. Komplikasi
a. Pneumothoraks
b. Pneumodiastinum dan emfisema subkutis
c. Atelectasis
d. Aspergilosis bronkopulmoner alergik
e. Gagal napas
f. Bronchitis
g. Fraktur iga
7. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Heru Sundaru, Sukamto (2014) pemeriksaan penunjang
asma meliputi:
a. Spirometri
Cara yang paling cepat dan sederhana untuk menegakkan
diagnosis asma adalah melihat respons pengobatan dengan
bronkodilator. Pemeriksaan sprirometri dilakukan sebelum dan
sesudah pemberian bronkodilator hirup (inhaler atau
nebulazer) golongan adrenergik beta. Peningkatan VEPI
sebanyak ≥12% atau (≥200 mL) menunjukan diagnosis asma.
Tetapi respons yang kurang dari 12% atau 200 mL, tidak
berarti bukan asma. Hal-hal tersebut dapat dijumpai pada
pasien yang sudah normal atau mendekati normal. Demikian
pula respons terhadap bronkodilator tidak dijumpai pada
obstruksi saluran napas yang berat, oleh karena obat tunggal
bronkodilator tidak cukup kuat memberikan efek yang
diharapkan. Untuk melihat reversibilitas pada hal yang
disebutkan di atas mungkin diperlukan kombinasi obat
golongan adrenergik beta, teofilin dan bahkan kortikosteroid
untuk jangka waktu pengobatan 2-3 minggu. Reversibilitas
dapat terjadi tanpa pengobatan yang dapat dilihat dari hasil
pemeriksaan spirometri yang dilakukan pada saat yang
berbeda-beda misalnya beberapa hari atau beberapa bulan
kemudian.
17
1. Edukasi
Edukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan
mortaliti. Edukasi tidak hanya ditunjukan untuk penderita
dan keluarga tetapi juga pihak lain yang membutuhkan
seperti pemegang keputusan, pembuat perencanaan bidang
kesehatan/asma, profesi kesehatan.
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala
Penilaian klinis berkala anatara 1-6 bulan monitoring asma
oleh penderita sendiri mutlak dilakukan antara
penatalaksanaan asma. Hal tersebut disebabkan berbagai
faktor antara lain:
20
2. Ventilasi Paru
Ventilasi paru dicapai melalui kerja pernapasan inspirasi (inhalasi)
saat udara mengalir ke paru dan ekspirasi (ekshalasi) saat udara
mengalir keluar paru. Keadekuatan ventilasi bergantung pada
beberapa faktor, yaitu:
a. Kebersihan jalan napas
b. Keutuhan sistem saraf pusat dan pusat pernapasan
c. Keutuhan kemampuan rongga toraks untuk mengembang dan
berkontraksi
d. Keadekuatan komplains dan rekoil paru
1. Keluarga tradisional
31
1. Keluarga tradisional
a. Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak kandung atau anak angkat.
b. Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti
ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan
darah, misalnya kakek, nenek, paman, dan bibi.
c. Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri tanpa anak.
d. Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
tua dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan
karena perceraian atau kematian.
e. Single adult yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari
seorang dewasa saja.
f. Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari
suami istri yang berusia lanjut
2. Keluarga non tradisional
a. Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa
pertalian darah hidup serumah.
b. Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan
anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
C. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur
keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga.
Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut Friedmen (1998),
Setiawati & Dermawan, yang dikutip dalam Aplikasi Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga (2010), yaitu:
33
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga.
Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang
dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih, dengan
melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih sayang.
2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan
sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini
anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh
pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. Bagaimana
keluarga produktif terhadap sosial dan bagaimana keluarga
memperkenalkan anak dengan dunia luar dengan belajar
berdisiplin, mengenal budaya dan norma melalui hubungan
interaksi dalam keluarga sehingga mampu berperan dalam
masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga
dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota
keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan
fisik, mental dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat
anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit setiap anggota
keluarga.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti
sandang, pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan
sumber dana keluarga. Mencari sumber penghasilan guna
memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluarga,
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
34
5. Fungsi biologis
Fungsi biologis, bukan hanya ditujukan untuk meneruskan
keturunan tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk
kelanjutan generasi selanjutnya.
6. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih
sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota
keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan
memberikan identitas keluarga.
7. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak,
mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak
sesuai dengan tingkatan perkembangannya.
D. Struktur Keluarga
1. Friedman, Bowmen, dan Jones (2003), yang dikutip dalam Aplikasi
Teori pada Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga (2012),
membagi struktur keluarga mejadi empat elemen, yaitu:
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara
emosional, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi
sirkular ( Wright & Leahey 2000). Komunikasi emosional
memungkinkan setiap individu dalam keluarga dapat
mengekspresikan perasaan bahagia, sedih, atau marah diantara
para anggota keluarga. Pada komunikasi verbal individu dalam
keluarga dapat mengungkapkan sesuatu yang diinginkan
melalui kata-kata yang dapat diiringi dengan adanya
komunikasi non verbal yang dapat berupa gerakan tubuh dalam
penekanan sesuatu yang diucapkan dalam keluarga.
Komunikasi sirkular mencakup sesuatu yang melingkar dua
arah dalam keluarga, misalnya apabila istri marah pada suami,
maka suami akan melakukan klarifikasi kepada istri tentang
35
c. Genogram:
Genogram harus menyangkut minimal 3 generasi, harus
tertera nama, umur, kondisi kesehatan tiap keterangan
gambar. Terdapat keterangan gambar dengan simbol berbeda
(Fridman,1988) seperti:
Laki-laki:
Perempuan:
Meninggal Dunia:
Kawin:
Cerai:
Anak Adopsi:
Aborsi/ Keguguran:
43
Anak Kembar:
d. Tipe Keluarga
e. Suku Bangsa:
1) Asal Suku Bangsa Keluarga
2) Bahasa yang Dipakai Keluarga
3) Kebiasaan Keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat
mempengaruhi kesehatan
f. Agama:
1) Agama yang dianut keluarga
2) Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status sosial ekonomi keluarga:
1) Rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga
2) Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan
3) Tabungan khusus kesehatan
4) Barang (harta benda) yang dimiliki keluarga (perabotan,
transportasi)
h. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak
tertua)
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti:
1) Riwayat terbentuknya keluarga inti
2) Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya
penyakit menular atau penyakit menular di keluarga)
d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
1) Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di
keluarga
2) Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang mempengaruhi
kesehatan
44
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah:
1) Ukuran rumah (luas rumah)
2) Kondisi dalam dan luar rumah
3) Kebersihan rumah
4) Ventilasi rumah
5) Saluran pembuangan air limbah (SPAL)
6) Air bersih
7) Pengelolaan sampah
8) Kepemilikan rumah
9) Kamar mandi/wc
10) Denah rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
1) Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja
2) Aturan dan kesepakatan penduduk setempat
3) Budaya setempat yang memengaruhi kesehatan
c. Mobilitas geografis keluarga
1) Apakah keluarga sering pindah rumah
2) Dampak pindah rumah terhadap kondisi keluarga (apakah
menyebabkan stress)
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
1) Perkumpulan/organisasi sosial yang diikuti oleh anggota
keluarga
2) Digambarkan dalam ecomap
e. Sistem pendukung keluarga
Termasuk siapa saja yang terlibat bila keluarga mengalami
masalah
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga:
1) Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga
2) Cara keluarga memecahkan masalah
45
2. Perumusan masalah
Perumusan masalah keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran
individu dan atau keluarga. Komponen diagnosis keperawatan
keluaga meliputi problem, etiologi dan sign/simpton.
a. Masalah (problem)
Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga berdasarkan NANDA
1995, yang dikutip oleh Setiadi 2008 adalah sebagai berikut:
1) Masalah keperawatan aktual
Masalah ini memberikan gambaran berupa tanda dan gejala
yang jelas mendukung bahwa masalah benar-benar terjadi:
a) Pola napas tidak efektif
b) Ketidakefektifan bersihan jalan napas
c) Gangguan pola tidur
d) kecemasan
2) Masalah keperawatan resiko tinggi
Masalah ini sudah ditunjang dengan data yang akan
mengarahkan pada timbulnya masalah kesehatan bila tidak
segera ditangani:
a) Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b) Resiko tinggi infeksi
3) Masalah keperawatan potensial atau sejahtera
Status kesehatan berada pada kondisi sehat dan ingin
meningkat lebih optimal
a) Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
b) Potensial peningkatan proses keluarga
c) Potensial peningkatan koping keluarga
d) Resiko terhadap tindakan kekerasan
b. Etiologi
Faktor yang berhubungan yang dapat dicerminkan dalam
respon fisiologi yang dipengaruhi oleh unsur psikologis,
spiritual, dan faktor-faktor lingkungan yang dipercaya
berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab maupun
48
d. Menonjol masalah
1) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan
bobot
S
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
k
Skala: Mudah 2
a
Sebagian 1
l
Tidak dapat 0
a
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala: Tinggi 3
B
Cukup 2
a
Redah 1
i
4. Menonjolnya masalah 1
l
Skala: Masalah berat,harus segera 2
S
ditangani
k
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
a
ditangani
l
Masalah tidak dirasakan 0
a
Bailon dan Maglaya
50
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan perawatan
(jangka panjang/pendek), penetapan standart dan kriteria serta
menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga.
1. Penetapkan Tujuan
Penetapkan tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk
mengatasi masalah diagnosa keperawatan keluarga. Bila dilihat
dari sudut jangka waktu, maka tujuan perawatan keluarga dapat
dibagi mejadi:
a. Tujuan jangka panjang
Menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada
kemampuan mandiri. Dan lebih baik ada batas waktu untuk
mengarahkan eveluasi pencapaian pada waktu yang
ditentukan sebelumnya.
b. Tujuan jangka pendek
Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya
yang dihubungkan dengan keadaan yang mengancam
kehidupan
2. Penetapan Kriteria dan Standart
Penetapan kriteria dan standart merupakan standart evaluasi yang
merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi
petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan digunakan dalam
membuat pertimbangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat standart, yaitu:
a. Berfokus pada keluarga
b. Singkat dan jelas
c. Dapat diobservasi dan diukur
d. Realistik
e. Ditentukan oleh perawat dan keluarga
51
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang laporan kasus pemenuhan kebutuhan
dasar oksigenasi pada gangguan sistem pernapasan “asma” pada keluarga Tn.T
khususnya Ny. S yang berada diwilayah RT 03 RW 02 Kelurahan Utan Panjang
Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Asuhan Keperawatan keluarga dilakukan
pada tanggal 17 April 2017 sampai 29 April 2017, dengan melakukan kunjungan
rumah sebanyak 7 kali pertemuan. Pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi pada
keluarga dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, prioritas
diagnosa keperawatan dengan teknik skoring, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengumpulan data merupakan langkah awal pengkajian dalam pengumpulan
data penulis menggunakan tehnik wawancara, observasi dan pemeriksaan
fisik pada seluruh anggota keluarga dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
dari hasil pengumpulan data pada keluarga diperoleh data sebagai berikut:
1. Data dasar keluarga identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn.T
b. Usia : 41 tahun
c. Pendidikan : STM
d. Pekerjaan : Buruh
e. Alamat : Jl. Utan Panjang Rt 03 Rw 02, Kel. Utan
Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat
56
g. Genogram
Tn. S Ny. S (Asma dan HT) Tn.P Ny. S (HT dan DM)
Keterangan :
: Laki-laki
:Perempuan
: Meninggal
57
h. Tipe Keluarga
Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari suami (Tn.T), istri
(Ny.S), dan dua orang anak yaitu An.A dan An.M
i. Suku
Tn.T berasal dari Jawa campuran Betawi, sedangkan Ny.S berasal dari
Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Di
dalam keluarga tidak ada nilai-nilai yang bertentangan dengan
kesehatan dan pada saat dilakukan pengkajian pada keluarga Ny.S
tidak ada faktor budaya yang mempengaruhi kesehatan individu.
j. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn.T dan Ny.S adalah agama islam dan
pemahaman keluarga tentang agama cukup baik.
k. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan perbulan dari keluarga Tn.T dan Ny.S ± Rp.1.000.000.
Penghasilan yang didapat oleh keluarga Tn.T berasal dari
penghasilannya yang bekerja sebagai buruh yang setiap bulan nya
untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anak sekolah.
Ny.S sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga yang bertugas untuk
mengurus keperluan rumah dan dapur serta yang mengatur keuangan
keluarga, sedangkan anak-anak Ny.S masih bersekolah. An.A masih
bersekolah di tingkat SMP sedangkan An.M ditingkat SD.
l. Aktivitas rekreasi keluarga
Biasanya keluarga Ny.S dan Tn.T sehari-hari berkumpul pada malam
hari dengan menonton televisi bersama-sama. Setiap satu atau dua
bulan sekali pada hari libur keluarga Tn.T berkumpul dengan sanak
saudara yang berada di Bekasi untuk silaturahmi.
58
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Lingkungan tempat tinggal Tn.T bersifat heterogen karena antara
tetangga satu sama lain berbeda suku. Penduduk dilingkungan Tn.T
cukup padat, sebagian besar penduduk bekerja sebagai karyawan swasta.
Rumah keluarga Tn.T terletak disebuah gang kecil, sebagian jenis rumah
di wilayah tersebut adalah permanen dan berdinding semen. Kehidupan
antara tetangga terjalin baik dan saling menghormati. Keluarga Tn.T
memiliki rumah pribadi dengan jenis rumah jenis bangunan permanen,
luas bangunan 4x6 m2, atap rumah nya terbuat dari genteng dan ventilasi
rumah terlihat berdebu. Rumah Ny.S berlantai dua. Pada siang hari
60
Tempat tidur
U Lantai 2
T B
Televisi
dan
lemari
kecil
Lantai 1
61
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunitas keluarga
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga Tn.T dan Ny.S adalah
terbuka karena jika ada masalah maka keluarga akan mendiskusikan
bersama dan menyelesaikan dengan keputusan yang dibuat bersama serta
tidak ada masalah yang disembunyikan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Cara pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara bermusyawarah
dan melibatkan semua anggota keluarga. Untuk memutuskan jalan keluar
62
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn.T selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dibidang
pendidikan formal maupun informal untuk An.A dan An.M
2. Fungsi sosialisasi
Tn.T jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar, hanya jika ada waktu
luang saja. Sedangkan Ny.S bersosialisasi dengan lingkungan dan tetangga
sekitar sangat baik tetapi hanya saja Ny.S tidak mengikuti kegiatan yang
ada di dalam masyarakat dikarenakan Ny.S kurang peminatan dan hanya
mengurus keperluan rumah dan mengasuh anak-anak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah
Menurut keluarga Tn.T khususnya Ny.S telah mengetahui penyakit
asma setelah diberitahukan oleh dokter yang sebelumnya merawat .
dan ketika Ny.S ditanya apa itu asma, menurut Ny.S, asma adalah
penyakit pernapasan yang dapat membuat sesak napas.
63
10. Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
11. Eliminasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan BAB keluhan BAB keluhan BAB keluhan BAB
dan BAK dan BAK dan BAK dan BAK
12. Kekuatan 4444 4444 4444 4444 4444 4444 4444 4444
otot 4444 4444 4444 4444 4444 4444 4444 4444
walaupun
tidak sering
KU:
composmentis
14. TB, BB, Tb : 170 cm Tb : 155 cm Tb : 138 cm Tb : 116 cm
TTV Bb : 80 kg Bb : 85 kg Bb : 27 kg Bb : 20 kg
TTV : TTV : TTV : TTV :
- Td: 120/70 - Td: 140/90 - Td: 110/70 - Td: 120/80
mmhg mmhg mmhg mmhg
-N: 83 x/mnt -N: 88 x/mnt -N: 90 x/mnt -N: 90 x/mnt
-R: 19 x/mnt -R: 24 x/mnt -R: 20 x/mnt -R: 20 x/mnt
-S: 36,70 c -S: 36,20 c -S: 360 c -S: 360 c
Kesimpulan dari data di atas keluarga Tn.T keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, pemeriksaan fisik baik dan tidak ada keluhan dimulai dari
kepala sampai kaki, kekuatan otot baik, dan tanda-tanda vital normal.
Namun Ny.S memiliki tanda-tanda vital yang sedikit tinggi yaitu tanda
vital : 140/90 mmhg, nadi: 88 x/mnt, respirasi: 24 x/mnt, suhu: 36,20 c,
serta Ny.S mengatakan sesak napas bila melakukan aktivitas berat dan
merasa pusing namun tidak sering
-S: 36,20 c
1. Tinggi : 3 mengurasi
2. Cukup : 2 mengonsumsi
3. Rendah : 1 makanan yang
mengandung garam
berlebih dan berolah
raga setiap pagi
disekitar rumah
bau menyengat
2.Setelah Respon Menyebutkan akibat bila 1. Menjelaskan kepada keluarga mengenai akibat
dilakukan verbal penyakit ASMA tidak diatasi lanjut dari penyakit ASMA
tindakan dapat terjadi : 2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali
keperawatan akibat lanjut ASMA jika tidak di tangani
- Pneumotoraks
selama 1 x 3. Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang
- Gagal napas
30 menit keinginan keluarga untuk merawat anggota
- Bronchitis
kunjungan keluarga.
rumah
diharapkan
79
keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
penyakit
ASMA
a. Menjelaska
n akibat
yang terjadi
bila
penyakit
ASMA
tidak di
atasi.
80
n untuk dengan bahu dan kepala 3. Beri reward positif atas apa yang dilakukan
penderita sedikit diangkat keluarga
asma b. Ambil napas dalam, telapak
tangan naik keatas seperti
anda menaikan lengan-
lengan ke atas dan rasakan
peregangan nya
c. Hembuskan napas saat ke
posisi tangan kembali
kedepan dan lakukan
gerakan ini sabanyak tiga
kali.
d. Tarik napas dengan telapak
tangan membuka keatas lalu
turunkan tangan kesamping
dan hembuskan serta
lakukan gerakan ini
sebanyak tiga kali.
e. Tarik napas dalam lalu
angkat tangan keatas serta
82
4. Setelah Respon Menyebutkan 2 dari 3 cara 1. Diskusikan dengan keluarga dalam penataan
dilakukan verbal memodifikasi lingkungan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan ruangan, serta
tindakan mencegah terjadinya ASMA: perabotan rumah yang dipakai
keperawatan - Lantai rumah bersih 2. Motivasi Keluarga untuk menata lingkungan nya
selama 1 x - Atap rumah bersih tanpa dengan bersih dan benar
83
5. Setelah Respon Manfaat fasilitas kesehatan 1. Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat
dilakukan verbal adalah untuk mengontrol fasilitas kesehatan
tindakan kesehatan, mendapatkan 2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
keperawata pendidikan kesehatan yang tepat manfaat yankes
n selama 1 dan segera untuk mengatasi 3. Memberikan reward positif pada keluarga atas
x 30 menit ASMA usaha yang dilakukan keluarga.
kunjungan
rumah
diharapkan
keluarga
84
mampu
memanfaat
kan fasilitas
kesehatan
untuk
mengatasi
ASMA
c. Keluarga Menyebutkan 1 dari 3 tanda dan 1. Diskusikan bersama keluarga tentang tanda dan
mampu gejala hipertensi: gejala hipertensi
menyebutka 1. sakit kepala 2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
n tanda dan 2. berat pada tengkuk tanda dan gejala hipertensi
gejala 3. lemas 3. Beri reward positif atas usaha yang dilakukan
hipertensi keluarga
2. Setelah Respon Menyebutkan 1 dari 2 akibat 1. Menjelaskan kepada keluarga mengenai akibat
dilakukan verbal bila penyakit hipertensi tidak lanjut dari penyakit hipertensi
tindakan diatasi dapat terjadi : 2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali
keperawata 1. Gagal jantung akibat lanjut hipertensi jika tidak di tangani
2. stroke
n selama 1 3. Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang
x 30 menit keinginan keluarga untuk merawat anggota
kunjungan keluarga.
rumah
diharapkan
keluarga
mampu
87
mengambil
keputusan
untuk
mencegah
resiko
terjadinya
hipertensi
3. Setelah Respon
dilakukan psikom
tindakan otor
keperawata
n selama
1x60 menit
kunjungan
rumah
diharapkan
keluarga
88
mampu
merawat
anggota
keluarga
a. Keluarga 1. Posisikan tubuh klien secara 1. Demonstrasikan pada keluarga tentang cara teknik
dapat nyaman relaksasi otot progresif
melakuka 2. Lepaskan semua aksesoris 2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba
n teknik yang digunakan cara tehnik relaksasi otot progresif
otot 3. Longgarkan ikatan dasi, ikat 3. Beri reward positif atas apa yang dilakukan
progresif pinggang atau hal lain yang keluarga
sifat nya ketat
4. Gerakan satu: ditujukan
untuk melatih otot tangan
a. Genggam tangan kiri
sambil membuat suatu
kepalan
b. Buat kepalan semakin
kuat sambil merasakan
sensasi ketegangan
yang terjadi
89
belakang pada
pergelangan tangan
sehingga otot di tangan
bagian belakang dan
lengan bawah
menegang, jari-jari
menghadap ke langit-
langit. Gerakan melatih
otot tangan bagian
depan dan belakang.
6. Gerakan tiga: ditujukan
untuk melatih otot biseps
a. Genggam kedua tangan
sehingga menjadi
kepalan
b. Kemudian ke pundak
sehingga otot biseps
akan menjadi tegang
7. Gerakan empat: ditujukan
untuk melatih otot bahu
91
supaya mengendur
a. Angkat kedua bahu
setinggi-tingginya
seakan-akan hingga
menyentuh kedua
telinga
b. Fokuskan atas dan
leher
8. Gerakan lima dan enam:
ditujukan untuk
melemaskan otot-otot wajah
a. Gerakkan otot dahi
dengan cara
mengerutkan dahi dan
alis sampai otot terasa
dan kulitnya keriput
b. Tutup keras-keras mata
sehingga dapat
dirasakan disekitar
mata dan otot-otot yang
92
mengendalikan gerakan
mata
9. Gerakan tujuh: ditujukan
untuk mengendurkan
ketegangan yang dialami
oleh otot rahang.
a. Katupkan rahang,
diikuti dengan
menggigit gigi
sehingga terjadi
ketegangan disekitar
otot rahang
10. Gerakan delapan: ditujukan
untuk mengendurkan otot-
otot sekitar mulut.
a. Bibir dimonyongkan
sekuat-kuatnya
sehingga akan
dirasakan ketegangan
di sekitar mulut
93
rileks
d. Saat rileks, letakkan
tubuh kembali ke kursi
sambil membiarkan
otot menjadi lemas
14. Gerakan dua belas:
ditujukan untuk
melemaskan otot dada
a. Tarik napas panjang
untuk mengisi paru-
paru dengan udara
sebanyak-banyaknya
b. Ditahan selama
beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan
dibagian dada sampai
turun ke peut kemudian
dilepaskan
c. Saat ketegangan
dilepaskan, lakukan
96
4. Setelah Respon Menyebutkan 1 dari 2 cara 1. Jelaskan lingkungan yang nyaman bagi penderita
dilakukan verbal memodifikasi lingkungan untuk hipertensi
tindakan mencegah terjadinya hipertensi : 2. Motivasi Keluarga untuk mengulangi penjelasan
keperawata 1. Penerangan rumah cukup yang diberikan
n selama 2. Lantai tidak licin 3. Beri reward atas usaha yang keluarga lakukan
1x30 menit
kunjungan
rumah
diharapkan
keluarga
mampu:
memodifika
si
lingkungan
99
5. Setelah Respon Manfaat fasilitas kesehatan 1. Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat
dilakukan verbal adalah untuk mengontrol fasilitas kesehatan
tindakan kesehatan, mendapatkan 2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
keperawata pendidikan kesehatan yang tepat manfaat yankes
n selama 1 3. Memberikan reward positif pada keluarga atas
x 30 menit usaha yang dilakukan keluarga
kunjungan
rumah
diharapkan
keluarga
mampu
memanfaat
kan fasilitas
kesehatan
100
senam pernapasan
Do: Terlihat keluarga Tn.T khususnya
Ny.S mendemonstrasikan ulang
senam pernapasan
kelelahan
Do: Terlihat keluarga Tn.T khususnya
Ny.S menyebutkan kembali tanda
gejala hipertensi
9. Beri reward positif atas usaha yang
dilakukan keluarga.
Ds: Keluarga Tn.T khususnya Ny.S
mengatakan sudah mengerti sedikit
tentang hipertensi
Do: Terlihat keluarga Tn.T khususnya
Ny.S senang setelah diberikan pujian
Rabu/ Tuk 2: Keluarga 1. Menjelaskan kepada keluarga aisyah
19 mampu mengenai akibat lanjut dari penyakit
April/ mengambil hipertensi
jam: keputusan untuk Ds: Keluarga Tn.T khususnya Ny.S
14.00 mencegah mengatakan sekarang sudah
WIB terjadinya mengetahui akibat lanjut dari
komplikasi hipertensi
hipertensi Do: Tampak keluarga Tn.T khususnya
Ny.S memperhatikan dan kooperatif
2. Motivasi keluarga untuk
mengungkapkan kembali akibat lanjut
hipertensi jika tidak di tangani
Ds: Keluarga Tn.T khususnya Ny.S
mengatakan akibat dari hipertensi
yaitu aktivitas terganggu dan bisa
menyebabkan stroke
Do: Tampak keluarga Tn.T khususnya
Ny.S menyebutkan kembali akibat
dari hipertensi
3. Mendiskusikan kembali dengan
keluarga tentang keinginan keluarga
109
O:
1. Keluarga Tn.T khususnya Ny.S terlihat
menyebutkan tentang pengertian asma
2. Terlihat keluarga Tn.T khususnya Ny.S
berusaha untuk mengingat kembali
penyebab asma
3. Terlihat keluarga Tn.T khususnya Ny.S
mengingat-ingat kembali tanda gejala
asma
A: masalah keperawatan pada keluarga Tn.T
khususnya Ny.S dalam mengenal
masalah anggota keluarga yang
menderita asma dapat teratasi
113
P: Pertahankan Tuk
2.1 Selasa/ 13.00 S: aisyah
18 WIB 1. Keluarga Tn.T khususnya Ny.S
April mengatakan hipertensi adalah suatu
2017 peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg
2. Keluarga Tn.T khususnya Ny.S
mengatakan sudah memahami sedikit
tentang hipertensi
3. Keluarga Tn.T khususnya Ny.S
mengatakan sudah mengerti sedikit
tentang hipertensi
O:
1. Tampak keluarga Tn.T khususnya Ny.S
kesulitan dalam menyebutkan kembali
tentang pengertian hipertensi
2. Tampak keluarga Tn.T khususnya Ny.S
115
O:
1. Terlihat keluarga Tn.T khususnya Ny.S
sudah dapat memanfaatkan pelayanan
kesehatan
2. Terlihat keluarga Tn.T khususnya Ny.S
menyebutkan manfaat pelayanan
kesehatan
3. Telihat keluarga Tn.T khususnya Ny.S
senang setelah diberikan pujian
A: Masalah keperawatan pada keluarga
Tn.T khususnya Ny.S mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
untuk mencegah resiko terjadinya
komplikasi dapat teratasi
P: Pertahankan Tuk
118
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan antara tinjauan teoritis
dengan laporan kasus penelitian. Dalam pembahasan ini penulis mencoba
membandingkan antara tinjauan teoritis dan laporan kasus tentang pemenuhan
kebutuhan dasar oksigenasi pada gangguan sistem pernapasan “asma” pada
keluarga Tn.T khususnya Ny. S yang berada diwilayah RT 03 RW 02 Kelurahan
Utan Panjang Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Dengan mengikuti tahap-
tahap proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pada tahap ini penulis mengacu pada konsep pemenuhan. Dalam
pengkajian penulis tidak mendapatkan kendala yang berarti karena sikap klien
dan keluarga yang kooperatif serta dukungan oleh format pengkajian
sehingga memudahkan penulis untuk mengumpulkan data. Tetapi terdapat
beberapa kendala dalam mencari sumber. Teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi.
Pada tinjauan konsep, penyebab dari asma yaitu berupa infeksi, iklim,
inhalan (debu, kapuk, sisa-sisa serangga mati, bulu binatang, serbuk sari, bau
asap, uap cat), makanan (putih telur, susu sapi, kacang tanah, coklat),obat
(aspirin), kegiatan fisik (olahraga berat, kecapean), dan emosi ( Menurut
NANDA, 2015. Sedangkan penyebab yang ditemukan pada Ny.S yaitu faktor
keturunan yang di turunkan oleh ibu Ny.S, alergi debu, bau-bau yang
menyengat, dan melakukan aktivitas berat, Ny.S di diagnosa menderita asma
sejak 1 tahun yang lalu dengan tanda gejala mengi, tidak dapat tidur pada
malam hari dan sesak napas. Jadi antara teori dengan kasus tidak terdapat
kesenjangan.
Pada tinjauan teoritis menurut Abraham Maslow terdapat lima kebutuhan
dasar manusia yaitu fisiologis (oksigen, cairan, nutrisi, keseimbangan suhu
119
tubuh, eliminasi, istirahat tidur, serta kebutuhan seksual), rasa aman nyaman,
merasa dicintai dan mencintai, harga diri, dan aktualisasi diri. Pada kasus
Ny.S pada kebutuhan fisiologis nya terdapat gangguan pada sistem
oksigenasi, didapatkan data bahwa Ny.S mengatakan asma kambuh bila
melakukan aktivitas berat, mencium bau-bau yang menyengat, alergi pada
debu dan respirasi Ny.S pada saat dikaji dalam batas normal. Pada konsep
teoritis asma yang terjadi pada Ny.S karena adanya faktor keturunan yang
telah diwariskan dan adapun faktor lingkungan seperti alergen yang
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE
abnormal dalam sejumlah besar dan antibody ini menyebabkan sel
mengeluarkan berbagai zat diantara nya yaitu histamin, zat anafilaksis yang
bereaksi lambat, faktor kemotaktik eosinofilik. Efek gabungan dari semua
faktor-faktor ini akan menghasilkan edema lokal pada dinding bronkhioulus
kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkioulus dan
spasme otot polos bronkhiolus sehingga tahanan saluran napas menjadi
sangat meningkat. Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama
ekspirasi dari pada inspirasi.
Menurut teori perawatan atau pemeliharaan kesehatan meliputi lima tugas
keluarga yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan, sedangkan menurut kasus keluarga Tn.T tidak mampu
merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan kurangnya informasi yang
adekuat tentang penyakit tersebut.
Menurut konsep teori data penunjang yang harus dilakukan antara lain
spirometri, uji provokasi bronkus, analisa gas darah, foto rontgen dada, uji
kulit, pemeriksaan sputum, pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik
dalam sputum, pemeriksaan eosinofil total ( Heru Sundaru, 2014). Sedangkan
pemeriksaan yang dilakukan hanya dapat dilakukan penulis hanya tanda-
tanda vital dikarenakan keterbatasan alat dan tempat sehingga hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain merujuk keluarga
Tn.T untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke instansi pelayanan
kesehatan. Pada tinjauan teori, peran Ny.S sebagai pengurus rumah tangga,
120
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah melakukan proses pengkajian dan data yang terkumpul
dikelompokkan sesuai dengan masalahnya. Maka penulis merumuskan
diagnosa keperawatan berdasarkan data yang telah didapat. Dalam
penyusunan diagnosa keperawatan terdapat kesenjangan dimana penulis
hanya memunculkan diagnosa resiko, sementara berdasarkan konsep ada tiga
tipe diagnosa keperawatan keluarga, yaitu: diagnosa aktual (nyata) digunakan
apabila sudah timbul gangguan/masalah kesehatan dikeluarga, didukung
dengan adanya beberapa data maladaptif, diagnosa resiko (ancaman)
digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun sudah
ditemukan beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya
gangguan, dan diagnosa potensial (sejahtera) digunakan bila keluarga
mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladaptif.
Perumusan (P) merupakan respon terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar yang mengacu pada lima tugas keluarga yaitu: mengenal masalah,
121
Diagnosa yang terdapat pada tinjauan teoritis tetapi tidak muncul dalam
kasus, antara lain:
Penulis mengangkat diagnosa resiko karena belum ada data dan tanda gejala
yang mengarah ke aktual. Sementara diagnosa potensial tidak ditegakkan
karena saat ini keluarga belum dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan
belum mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan untuk
ditingkatkan.
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek. Penetapan tujuan
jangka panjang (tujuan umum) mengacu pada bagaimana mengatasi
problem/masalah (P) keluarga, sedangkan penetapan tujuan jangka pendek
(tujuan khusus) mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi (E). Rencana
keperawatan diprioritaskan pada masalah resiko pola napas tidak efektif
karena masalah ini merupakan masalah dengan resiko tinggi dibandingkan
dengan diagnosa kedua. Selain itu masalah tersebut akan berakibat
munculnya masalah-masalah baru bila tidak segera ditangani. Dalam
membuat diagnosa dan membuat prioritas masalah penulis tidak mengalami
kesulitan karena keluarga kooperatif.
Pada diagnosa pertama yaitu resiko pola napas tidak efektif pada keluarga
Tn. T khususnya Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan anggota
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai penyakit asma.
Penulis bersama keluarga merencanakan untuk melakukan penyuluhan
kesehatan tentang asma mulai dari pengertian sampai cara perawatan serta
psikomotornya yaitu melakukan senam pernapasan.
D. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pada tahap pelaksanaan penulis melakukan tindakan sesuai dengan rencana
tindakan yang telah ditetapkan atau ditentukan. Pelaksanaan dilakukan
dengan memperhatikan keadaan atau kondisi pasien dan sarana yang tersedia
dilapangan. Keluarga Tn.T sangat kooperatif pada setiap tindakan yang
diberikan, tetapi terdapat sedikit hambatan, karena setiap tindakan tidak
semua anggota keluaga Tn.T hadir. Penulis memberikan penyuluhan kepada
anggota keluarga Tn.T yang hadir sementara untuk anggota keluarga yang
tidak dapat hadir, penulis memberikan saran untuk anggota keluarga yang
hadir untuk mendapatkan penyuluhan agar memberitahukan kepada anggota
keluarga yang tidak hadir. Selain itu penulis memberikan leaflet dan catatan
agar dapat dibaca dan dipelajari oleh keluarga.
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk mengukur
keberhasilan suatu tindakan asuhan keperawatan yang didokumentasikan
dalam SOAP (Subjektif, Objektif, Analisis, Planning) yang telah dilakukan
oleh penulis dari tanggal 17 April-29 April 2017. Adapun hasil evaluasi
asuhan keperawatan keluarga, antara lain:
1. Resiko pola napas tidak efektif pada keluarga Tn. T khususnya Ny.S
berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mempunyai penyakit asma. Diagnosa ini telah
teratasi karena klien mengatakan sudah mampu menyebutkan sedikit
tentang asma, membuat keputusan untuk asma, melakukan perawatan
pada asma, memodifikasi lingkungan sampai mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
2. Resiko terjadinya komplikasi pada keluarga Tn. T khususnya Ny.S
berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit. Diagnosa ini telah teratasi karena klien
mengatakan sudah tidak pusing dan sudah mampu mendemonstrasikan
tehnik relaksasi otot progresif
124
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membahas mengenai laporan kasus pemenuhan kebutuhan dasar
oksigenasi dengan masalah asma, dimana penulis melakukan perbandingan
antara teori dengan kasus lapangan. Kemudian penulis dapat mengambil
kesimpulan dan saran sebagai berikut: Asma adalah suatu keadaan dimana
saluran napas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat
berulang namun reversible, dan diantara episode penyempitan bronkus tersebut
terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal. Tanda dan gejala yang dialami
yaitu batuk, mengi, sesak dada atau dispneu, ruam dan edema temporer yang
merupakan reaksi alergi yang biasa menyertai asma.
1. Pengkajian pada keluarga Tn.T dengan masalah asma. Penulis melakukan
pengkajian menggunakan teknik wawancara, observasi dan pemeriksaan
fisik sehingga didapatkan keluhan yang dirasakan. Ny. S mengatakan asma
nya akan kambuh bila mencium bau menyengat, kelelahan, dan terkena
debu
2. Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan, antara lain:
a. Resiko pola napas tidak efektif pada keluarga Tn. T khususnya Ny.S
berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mempunyai penyakit asma
b. Resiko terjadinya komplikasi pada keluarga Tn. T khususnya Ny.S
berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit
3. Rencana keperawatan disusun bersama keluarga adalah memberikan
penyuluhan dengan klien tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
akibat, perawatan asma dengan melakukan senam asma, memodifikasi
125
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari seluruh proses asuhan keperawatan keluarga
yang tertera diatas, maka penulis ingin menyampaikan saran-saran,
diharapkan dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan pada
keluarga Tn.T khususnya Ny.S dengan penyakit asma dan saran tersebut
diantaranya:
1. Bagi profesi perawat
Untuk perawat komunitas dalam tatanan keluarga diharapkan dalam
melakukan asuhan keperawatan, hendaknya perawat setelah
memberikan penyuluhan memberikan leaflet atau bacaan tertulis
untuk keluarga sehingga dapat dibaca kembali serta dapat bermanfaat
untuk keluarga yang tidak hadir saat dilakukan tindakan
126
2. Puskesmas
Untuk petugas puskesmas diharapkan dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan hendaknya dapat memberikan pendidikan
kesehatan pada penderita diwilayah utan panjang. Hal ini didukung
dengan leaflet dan media lembar balik asma
3. Institusi pendidikan
Untuk institusi pendidikan diharapkan agar dapat melengkapi buku-
buku referensi dengan terbitan tahun terbaru yang berkaitan dengan
masalah-masalah asuhan keperawatan keluarga. Sehingga dapat
mempermudah mahasiswa/mahasiswi dalam menyusun karya tulis
ilmiah.
127
DAFTAR PUSTAKA
AKIBAT
PENCEGAHAN
Virus
DATA PRIBADI
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
No.Telepon : 081515831544
Email : Raisyahid21@gmail.com
DATA PENDIDIKAN