Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN GANGGUAN

CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI


No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA

Pengertian Penatalaksanaan Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi adalah


proses dari penegakkan diagnosa dan penanganan dari kasus
gangguan campuran anxietas dan depresi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengelolah pasien
dengan gangguan campuran anxietas dan depresi.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungai Raya No.446/ /PKM-SR/2017
Tentang Pelayanan Klinis Yang Bermutu, Efektif, dan Efisien Di
Puskesmas Sungai Raya.
Referensi Permenkes RI no 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis bagi
Dokter di Pelayanan Kesehatan Nasional halaman 336-339.
Prosedur Masalah Kesehatan
Gangguan yang ditandai oleh adanya gejala-gejala anxietas
(kecemasan) dan depresi bersama-sama, dan masing-masing gejala
tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup beratuntuk dapat
ditegakannya suatu diagnosis tersendiri. Untuk gejala anxietas,
beberapa gejala autonomik harus ditemukan, walaupun tidak
terusmenerus, di samping rasa cemas atauk hawatir berlebihan.

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
Biasanya pasien datang dengan keluhan fisik seperti: nafas
pendek/cepat, berkeringat, gelisah, gangguan tidur, mudah lelah,
jantung berdebar, gangguan lambung, diare, atau bahkan sakit kepala
yang disertai dengan rasa cemas/khawatir berlebihan.

Allo dan Auto Anamnesis tambahan:


1. Adanya gejala seperti minat dalam melakukan aktivitas/semangat
yang menurun, merasa sedih/ murung, nafsu makan berkurang
atau meningkat berlebihan, sulit berkonsentrasi, kepercayaan diri
yang menurun, pesimistis.
2. Keluhan biasanya sering terjadi, atau berlangsung lama, dan
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/5
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA

terdapat stresor kehidupan.


3. Menyingkirkan riwayat penyakit fisik dan penggunaan zat (alkohol,
tembakau, stimulan, dan lain-lain)

Faktor Risiko
1. Adanya faktor biologis yang mempengaruhi, antara lain hiper
aktivitas sistem noradrenergik, faktorgenetik.
2. Ciri kepribadian tertentu yang imatur dan tidak fleksibel, seperti ciri
kepribadian dependen, skizoid, anankastik, cemas menghindar.
3. Adanya stres kehidupan.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Respirasi meningkat, tekanan darah dapat meningkat, dan tanda lain
sesuai keluhan fisiknya.

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium dan penunjang lainnya tidak ditemukan adanya tanda
yang bermakna. Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk
menyingkirkan diagnosis banding sesuai keluhan fisiknya.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis klinisditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Kriteria diagnosis berdasarkan ICD 10, yaitu:adanya gejala-
gejala kecemasan dan depresi yang timbul bersama-sama, dan
masing-masing gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup beratuntuk dapat ditegakkannya suatu diagnosis tersendiri.
1. Gejala-gejala kecemasan antara lain:
a. Kecemasan atau khawatir berlebihan, sulit berkonsentrasi
b. Ketegangan motorik: gelisah, sakit kepala, gemetaran,
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 3/5
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA

tegang, tidak dapat santai


c. Aktivitas autonomik berlebihan: palpitasi, berkeringat
berlebihan, sesak nafas, mulut kering,pusing, keluhan
lambung, diare.
2. Gejala-gejala depresi antara lain: suasana perasaan
sedih/murung, kehilangan minat/kesenangan (menurunnya
semangat dalam melakukan aktivitas), mudah, lelah, gangguan
tidur, konsentrasi menurun, gangguan pola makan, kepercayaan
diri yang berkurang, pesimistis , rasa tidak berguna/rasa bersalah

Diagnosis Banding
Gangguan Cemas (Anxietas) Organik, Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Penggunaan Zat, Gangguan Depresi, Gangguan Cemas
Menyeluruh, Gangguan Panik, Gangguan Somatoform

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Non-farmakologi
a. Konseling dan edukasi pada pasien dan keluarga
 Karena gangguan campuran cemas depresi dapat
mengganggu produktivitas pasien, keluarga perlu
memahami bahwa hal ini bukan karena pasien malas atau
tidak mau mengerjakan tugasnya, melainkan karena gejala-
gejala penyakitnya itu sendiri, antara lain mudah lelah serta
hilang energi. Oleh sebab itu, keluarga perlu memberikan
dukungan agar pasien mampu dan dapat mengatasi gejala
penyakitnya.
 Gangguan campuran anxietas dan depresi kadang-kadang
memerlukan pengobatan yang cukup lama, diperlukan
dukungan keluarga untuk memantau agar pasien
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 4/5
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA

melaksanakan pengobatan dengan benar, termasuk minum


obat setiap hari.

b. Intervensi Psikososial

 Lakukan penentraman (reassurance) dalam komunikasi


terapeutik, dorong pasien untuk mengekspresikan pikiran
perasaan tentang gejala dan riwayat gejala.

 Beri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik dan


psikologis, termasuk bagaimana faktor perilaku, psikologik
dan emosi berpengaruh mengeksaserbasi gejala somatik
yang mempunyai dasar fisiologik.

 Bicarakan dan sepakati rencana pengobatandan follow-up,


bagaimana menghadapi gejala, dan dorong untuk kembali
keaktivitas normal.

 Ajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam)

 Anjurkan untuk berolah raga teratur atau melakukan


aktivitas yang disenangi serta menerapkan perilaku hidup
sehat.

 Ajarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemen stres


dengan baik.

2. Farmakologi:

a. Untuk gejala kecemasan maupun depresinya, diberikan


antidepresan dosis rendah, dapat dinaikkan apabila tidak ada
perubahan yang signifikan setelah 2-3 minggu: fluoksetin 1x10-
20 mg/hari atau sertralin 1x25-50 mg/hariatauamitriptilin 1x12,5-
50 mg/hariatau imipramin1-2x10-25 mg/hari. Catatan: amitriptilin
dan imipramin tidak boleh diberikan pada pasien dengan
penyakit jantung, dan pemberian berhati-hati untuk pasien lansia
karena efek hipotensi ortostastik (dimulai dengan dosis minimal
efektif).
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 5/5
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA

b. Pada pasien dengan gejala kecemasan yang lebih dominan dan


atau dengan gejala insomnia dapat diberikan kombinasi
fluoksetin atau sertralin dengan antianxietas benzodiazepin.
Obat-obatan antianxietas jenis benzodiazepin yaitu: diazepam
1x2-5 mg atau lorazepam 1-2x0,5-1 mgatauklobazam 2x5-10
mgataualprazolam 2x 0,25-0,5mg. Setelah kira-kira 2-4 minggu
benzodiazepin ditappering-off perlahan, sementara antidepresan
diteruskan hingga 4-6 bulan sebelum ditappering-off. Hati-hati
potensi penyalah gunaan pada alprazolam karenawaktu paruh
yang pendek.

Kriteria Rujukan
Pasien dapat dirujuk setelah didiagnosis mengalami gangguan ini,
terutama apabila gejala progresif dan makin bertambah berat yang
menunjukkan gejala depresi seperti pasien menolak makan, tidak
mau merawat diri, ada ide/tindakan bunuh diri; atau jika tidak ada
perbaikan yang signifikan dalam 2-3 bulan terapi.
Peralatan
Tidak ada peralatan khusus.

Prognosis
Pada umumnya prognosis gangguan ini adalah bonam.
Unit Terkait a. Unit Pelayanan Umum

Rekaman historis perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai