Anda di halaman 1dari 31

LP dan Konsep Askep pada

Schizophrenia
Disusun Oleh Kelompok 4
Kelas 6A/ S1 Keperawatan

Aprimia Nur Anni’mah Suhartatik


No. Absen : 09 No. Absen : 10
NIM : 18631694 NIM : 18631692
Laporan
Pendahuluan
Scizophrenia
Definisi
Skizofrenia adalah kelainan yang
melibatkan gejala psikotik yang khas
(misalnya, delusi, halusinasi, dan
gangguan dalam suasana hati dan
pikiran) dan gangguan pada tingkat
fungsi individu di bidang kehidupan
utama.(vedebeck, 2008)
Herman (2008), mendefinisikan
skizofrenia sebagai penyakit neurologis
yang mempengaruhi persepsi klien, cara
berfikir, bahasa emosi, dan perilaku
sosial.
Etiologi
Videback (2008) menyatakan bahwa
skizofrenia dapat disebabkan oleh 2 faktor,
yaitu :
A. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologi
a) Faktor genetik
b) Faktor neuroanatomi
c) Neurokimia
2) Faktor Psikologis
3) Faktor Sosiokultural dan Lingkungan
B. Faktor Presipitasi
1) Faktor Biologis
2) Lingkungan
3) Pemicu Gejala
Gejala-gejala skizofrenia menurut
Keliat (2012) adalah sebagai
berikut :
A. Gejala Positif
1) Waham
2) Halusinasi
3) Perubahan arus pikir
Manifestasi 4) Perubahan perilaku
B Gejala Negatif
Klinis 1) Hiperaktif
2) Agitasi
3) Iritabilitas
Rentang Respon Neurologis
Stuart (2013) menggambarkan respon neurobiologis
skizofrenia sebagai berikut.

Respon Adaptif Respon Maladaptif

1. Pikiran kadang 1. Gangguan


1. Pikiran logis menyimpang pikiran (waham)
2. Persepsi akurat 2. Ilusi 2. Halusinasi
3. Emosi konsisten 3. Reaksi emosional 3. Kesulitan untuk
dengan berlebihan atau memproses
pengalaman kurang emosi
4. Perilaku sesuai 4. Perilaku aneh 4. Ketidakteraturan
5. Hubungan sosial atau tak lazim perilaku
5. Menarik diri 5. Isolasi sosial
Pathway
Gambar 1. Patway Schizophrenia (Wahyuningsih, 2018 & SDKI, 2016)

Risiko perilaku
kekerasan
Gangguan MK. 7
Gangguan komunikasi
Defisit Isolasi sosial persepsi sensori Verbal
Harga diri rendah
perawatan MK. 3 MK.6 MK. 8
MK. 2 Perubahan
diri
MK. 4 perilaku

Gangguan
Ketidakmampuan Gangguan
Kurangnya penglihatan,
menjalin hub. yang pendengaran, Waham
Gangguan pengakuan dari pendengaran,
memuaskan, perubahan hambatan MK. 5
psikologis/ orang lain, penghidu, dan
status mental psikologis
psikotik gangguan psikiatri perabaan

Faktor biologis
Apatis, blocking, Menarik diri dari Halusinasi :kelainan genetik/
menurunnya aktivitas pergaulan sosial keturunan
Gejala negatif Gejala positif

Koping tidak efektif


MK.1
SCHIZOPHRENIA

Ketidakadekuatnya
strategi koping

Respon maladaptive

Faktor Presipitasi
Biologis, lingkungan dan pemicu gejala

Faktor Predisposisi
Faktor biologis, faktor psikologis, faktor sosiokultural dan
lingkungan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien skizofrenia menurut Hawari (2012) adalah sebagai
berikut.
a. Manajemen keperawatan pasein Halusinasi menurut Stuart (2013) adalah
sebagai berikut:
1) Bina hubungan interpersonal saling percaya.
2) Kaji gejala halusinasi, termasuk lama, intensitas dan frekuensi.
3) Fokuskan pada gejala dan minta pasien untuk menjelaskan apa yang
sedang terjadi.
4) Kaji penggunaan obat dan alkohol.
5) Jika perawat ditanya oleh pasien, katakan secara singkat bahwa perawat
tidak mengalami stimulus yang sama.
6) Sarankan dan kuatkan penggunaan hubungan interpersonal sebagai suatu
teknik penatalaksanaan gejala.
7) Bantu pasien untuk menjelaskan dan membandingkan halusinasi saat ini dan
halunasi masa lalu.
8) Bantu pasien mengidentifikasi kebutuhan yang merefleksikan isi halusinasi
9) Tentukan pengaruh gejala pasien terhadap aktivitas hidup sehari-hari.
b. Manajemen Psikofarmaka
1) Peran perawat dalam pemberian psikofarmaka
a) Mengumpulkan data sebelum pengobatan
b) Mengoordinasikan obat dengan terapi modalitas.
c) Hal ini penting dalam mendesain program terapi yang akan dilakukan.
d) Pendidikan kesehatan.
e) Memonitor efek samping obat
f) Melaksanakan prinsip-prinsip pengobatan psikofarmakologi.
g) Menyesuaikan dengan terapi nonfarmakologi.
h) Ikut serta dalam riset interdisipliner.
2) Psikofarmaka
Obat psikofarmaka ditujukan pada gangguan fungsi neurotrasmitter
sehingga gejala-gejala klinis dapat dihilangkan. Beberapa contoh obat
psikofarmaka yang beredar di Indonesia yang termasuk golongan generasi
pertama yaitu Chlorpromazine HCl, Trifluoperazine HCL, Thioridazine HCl,
dan Haloperidol. Yang termasuk golongan generasi kedua yaitu Risperidone,
Paliperidone, Clozapine, Quetiapine, Olanzapine, dan Aripiprazole.
3) Terapi Psikososial
Terapi psikososial dimaksutkan agar penderita mampu kembali beradaptasi
dengan lingkungan sosial sekitarnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri
tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga
dan masyarakat.
Konsep Asuhan
Keperawatan Pada
Schizophrenia
01 Pengkajian

a. Identitas
Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa pubertas.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah sakit biasanya
akibat adanya kumunduran kemampuan dan kedangkalan emosi.
c. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi sangat erat terkait dengan faktor etiologi yakni keturunan,
endokrin, metabolisme, susunan syaraf pusat, kelemahan ego.
d. Psikososial
1) Genogram
Orang tua penderita skizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya
7-16% skizofrenia, bila keduanya menderita 40-68%, saudara tiri
kemungkinan 0,9-1,8%, saudara kembar 2-15%, saudara kandung
7-15%.
2) Konsep Diri
Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai pasien
akan mempengaruhi konsep diri pasien.
3) Hubungan Sosial
Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka
melamun, berdiam diri.
4)Spiritual
Aktifitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan.
e. Status Mental
1) Penampilan diri
Pasien tampak lesu, tak bergairah, rambut acak-acakan, kancing baju
tidak tepat, resliting tak terkunci, baju tak diganti, baju terbalik
sebagai manifestasi kemunduran kemauan pasien.
2) Pembicaraan
Nada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis.
3) Aktivitas Motorik
Kegiatan yang dilakukan tidak berfariatif, kecenderungan
mempertahankan pada satu posisi yang dibuatnya sendiri (katalepsia).
4) Emosi
Emosi dangkal.
5) Afek
Dangkal, tak ada ekspresi roman muka
6) Interaksi selama wawancara
7) Persepsi
8) Proses berfikir
9) Kesadaran
10)Memori
11)Kemampuan penilaian
12)Tilik diri
e. Kebutuhan Sehari-hari
Pada permulaan penderita kurang memperlihatkan diri dan keluarganya,
namun dalam pekerjaan semakin menurun akibat kemunduran
kamampuan. Minat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sangat
menurun dalam hal makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian, istirahat tidur.
02 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien schizophrenia
adalah sebagai berikut.
1. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatnya strategi
koping.
2. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan Kurangnya pengakuan dari
orang lain, gangguan psikiatri.
3. Isolasi sosial Ketidakmampuan menjalin hub. yang memuaskan, perubahan
status mental.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan psikologis/psikotik.
5. Waham berhubungan dengan faktor biologis : kelainan genetik/ keturunan,
kelainan neurologis.
6. Gangguan persepsi sensori : Halunisasi berhubungan dengan gangguan
penglihatan, pendengaran, penghiduan, perabaan.
7. Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan waham.
8. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran,
hambatan psikologis (misal gangguan psikotik, gangguan konsep psikotik,
gangguan konsep diri, harga diri rendah, gangguan emosi).
03 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1. D. 0096 L. 09086 Intervensi utama :
Koping tidak efektif Luatan Utama : I.09265
berhubungan dengan - Status Koping Dukungan Pengambilan
ketidakadekuatnya Luaran Tambahan : Keputusan
strategi koping. - Dukungan sosial Observasi :
- Harga diri 1) Identifikasi persepsi mengenai
- Interaksi sosial masalah dan informasi yang
- Kesadaran diri memicu konflik
- Ketahanan personal
- Penerimaan Terapeutik :
1) Fasilitasi mengklarifikasi nilai
Setelah dilakukan tindakan dan harapan yang membantu
keperawatan selama ... × 24 membuat pilihan.
jam diharapkan status koping 2) Diskusikan kelebihan dan
membaik dengan Kriteria kekurangan dari setiap solusi
Hasil: 3) Fasilitasi melihat situasi scr
realistik
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)

- Kemampuan memenuhi Terapeutik :


peran sesuai usia 4) Motivasi mengungkapkan tujuan
meningkat. perawatan yang diharapkan
- Perilaku koping adaptif 5) Fasilitasi pengambilan
meningkat keputusan secara kolaboratif
- Verbalisasi kemampuan
mengatasi masalah Edukasi :
meningkat 1) Informasikan alternatif solusi
- Verbalisasi pengakuan secara jelas.
masalah meningkat 2) Berikan informasi yang
- Verbalisasi menyalahkan dibutuhkan pasien.
orang lain menurun
Kolaborasi :
1) Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan yang lain dalam
memfasilitasi pengambilan
keputusan.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)

2. D.0086 L.09096 Intervensi utama :


Harga diri rendah kronis Luaran Utama : I.12463
berhubungan dengan - Harga diri Manajemen Perilaku
Kurangnya pengakuan dari Luaran tambahan : Obsevasi :
orang lain, gangguan - Adaptasi disabilitasx 1) Identifikasi dan mengelola
psikiatri. - Fungsi keluarga perilaku negatif.
- Identitas seksusal
- Kesadaran diri Tereputik :
- Tingkat depresi 1) Diskusikan tanggung jawab
terhadap perilaku
Setelah dilakukan tindakan 2) Jadwalkan kegiatan terstruktur
keperawatan selama ... × 24 3) Ciptakan dan pertahankan
jam diharapkan harga diri lingkungan dan kegiatan
meningkat dengan Kriteria perawatan konsisten setiap
Hasil : dinas.
- Penilaian diri positif 4) Tingkatkan aktivitas fisik sesuai
- Perasaan memiliki kemampuan.
kelebihan atau kemampuan 5) Batasi jumlah pengunjung.
positif meningkat 6) Bicara dengan nada rendah
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
- Penerimaan penilaian Edukasi :
positif terhadap diri sendiri 1) Informasikan keluarga bahwa
meningkat keluarga sebagai dasar
- Minat mencoba hal baru pembentukan kognitif.
meningkat
- Perasaan malu menurun
- Perasaan bersalah
menurun
- Perasaan tidak mampu
melakukan apapun
menurun.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
3. D.0121 L.13116 Intervensi utama :
Isolasi sosial berhubungan Luaran Utama : I.13498
dengan ketidakmampuan - Keterlibatan sosial Promosi sosialisasi
menjalin hub. yang Luaran Tambahan : Observasi :
memuaskan, perubahan - Adaptasi disabilitas 1) Identifikasi kemampuan
status mental. - Citra tubuh melakukan interaksi dengan
- Dukungan sosial orang lain.
- Harga diri 2) Identifikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ... × 24 Terapeuti :
jam diharapkan keterlibatan 1) Motivasi meningkatkan
sosial meningkat dengan keterlibatan dalam suatu
Kriteria Hasil : hubungan
- Minat interaksi meningkat 2) Motivasi kesabaran dalam
- Verbalisasi tujuan yang mengembangkan suatu
jelas meningkat hubungan
- Minat terhadap aktivitas 3) Motivasi berpartisipasi dalam
mengingkat aktivitas baru dan kegiatan
kelompok.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
- Verbalisasi isolasi 4) Motivasi berinteraksi diluar
menurun lingkungan
- Verbalisasi ketidakamanan 5) Berikan umpan balik positif
di tempat umum menurun dalam perawatan diri
- Perilaku menarik diri
menurun Edukasi :
1) Anjurkan berinteraksi dengan
orang lain secara bertahap
2) Anjurkan ikut serta kegiatan
sosial dan kemasyarakatan
3) Anjurkan berbagai pengalaman
dengan orang lain.
4) Latih mengekspresikan marah
dengan tepat.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
4. D.0109 L. 11103 Intervensi utama :
Defisit perawatan diri Luaran Utama : Dukungan Perawatan Diri
berhubungan dengan - Perawatan Diri Observasi :
gangguan Luaran tambahan : 1) Identifikasi kebiasaan aktivitas
psikologis/psikotik - Fungsi sensori perawatan diri sesuai usia.
- Koordinasi pergerakan 2) Monitor tingkat kemandirian.
- Mobilitas fisisk 3) Identifikasi kebutuhan alat bantu
- Motivasi kebersihan diri, berpakaian,
berhias dan makan.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ... × 24 Terapeutik :
jam diharapkan perawatan diri 1) Sediakan lingkungan yang
meningkat dengan Kriteria terapeutik (misal : suasana
Hasil : hangat, rileks, privasi).
- Kemampuan mandi 2) Siapkan keperluan pribadi (misal
meningkat : parfum, sikat gigi, dan sabun
- Kemampuan mengenakan mandi).
pakaian meningkat 3) Dampingi dalam melakukan
perawatan diri sampai mandiri.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
- Kemampuan makan 4) Fasilitasi untuk menerima
meningkat keadaan ketergantungan.
- Kemampuan ke toilet 5) Fasilitasi kemandirian, bantu jika
(BAB/BAK) meningkat tidak mampu melakukan
- Minat melakukan perawatan diri.
perawatan diri meningkat. 6) Jadwalkan rutinitas perawatan
diri.

Edukasi :
1) Anjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai
kemampuan.

Intervensi Utama yang lain :


Dukungan Perawatan Diri :
1) BAB/BAK (I.11349)
2) Berpakaian (I.11350)
3) Makan/Minum (I.11351)
4) Mandi (I.11352)
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
5. D.0105 L.09090 Intervensi utama :
Waham berhubungan Luaran Utama : I.09296
dengan faktor biologis : - Status Orientasi Manajemen waham
kelainan genetik/ Luaran tambahan : Obsevasi :
keturunan, kelainan - Kontrol pikir 1) Monitor waham yang isinya
neurologis - Orientasi kognitif membahayakan diri sendiri,
- Psikospiritual orang lain dan lingkungan.
- Status kognitif 2) Monitor efek samping obat
- Tingkat berduka
- Tingkat depresi Tereputik :
1) Bina hubungan interpersonal
Setelah dilakukan tindakan saling percaya
keperawatan selama ... × 24 2) Tunjukkan sikap tidak
jam diharapkan status orientasi menghakimi secara konsisten
membaik dengan Kriteria 3) Hindari perdebatan tentang
Hasil: keyakinan yang keliru, nyatakan
- Produktivitas meningkat keraguan sesuai fakta.
- Verbalisasi waham 4) Hindari memperkuat gagasan
menurun waham
- Perilaku waham menurun 5) Sediakan lingkungan yang aman
dan nyaman.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
- Khawatir menurun Edukasi :
- Tegang menurun 1) Anjurkan mengungkapkan dan
- Curuga menurun memvalidasi waham dengan
- Perilaku sesuai realita orang yang dipercaya.
membaik 2) Anjurkan melakukan rutinitas
- Konsentrasi membaik harian secara konsisten
- Pola tidur membaik 3) Latihan menejemen stres
4) Jelaskan tentang waham serta
penyakit terkait

Kolaborasi :
1) Kolaborasi pemberian obat,
sesuai indikasi.
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
6. D.0085 L.09083 Intervensi utama :
Gangguan persepsi sensori Luaran Utama : I.09288
: Halunisasi berhubungan - Persepsi sensori Manajemen halusinasi
dengan gangguan Luaran tambahan : Obsevasi :
penglihatan, pendengaran, - Fungsi sensori 1) Monitor perilaku yang
penghiduan, perabaan - Orientasi kognitif mengindikasi halusinasi
- Proses informasi 2) Monitor dan sesuaikan tingkat
- Status neurologis aktivitas dan stimulasi
- Status orientasi lingkungan
3) Monitor isi halusinasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ... × 24 Tereputik :
jam diharapkan persepsi 1) Pertahankan lingkungan aman
sensori membaik dengan 2) Lakukan tindakan keselamatan
Kriteria Hasil: ketika tidak dapat mengontrol
- Validasi mendengar perilaku
bisikan meningkat. 3) Diskusikan perasaan dan
- Verbalisasi melihat respons terhadap halusinasi
bayangan meningkat 4) Hindari perdebatan tentang
- Verbalisasi merasakan validasi halusinasi.
sesuatu melaui
Diagnosa Keperawatan Luaran dan Kriteria Hasil
No. Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
indra perabaan meningkat Edukasi :
- Validasi merasakan 1) Anjurkan memonitor sendiri
sesuatu melalui indra situasi terjadinya halusinasi.
penciuman meningkat. 2) Anjurkan berbicara kepada
- Verbalisasi merasakn orang yang dipercaya untuk
sesuatu melalui indra memberikan dukungan dan
pengecapan meningkat umpan balik korektif terhadap
- Distorsi sensori meningkat halusinasi
- Konsentrasi membaik
Kolaborasi :
1) Kolaborasi pemberian obat anti
psikotik dan anti ansietas, jika
perlu.
Thanks!
“Hal yang paling menyenangkan di
tengah masa sulit adalah
kesehatan yang baik dan tidur
yang cukup.” – Knute Nelson

Anda mungkin juga menyukai