TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep skizofrenia
1. Pengertian skizofrenia
2019).
realitas dengan baik serta buruknya pemahaman diri oleh Hawari (2014)
disebut skizofrenia.
7
8
dihayati sendiri.
dirinya.
menggerakka dirinya.
5) Sikap tubuh katatonik, yaitu sikap yang tidak wajar atau aneh.
Penderita juga sering tidak makan dan minum, bahkan tidak tidur
seringkali ditemukan.
pergaulan sosial, tingkah laku eksentrik, pikiran tidak logis dan tidak
Tipe ini tidak dapat dimasukkan dalam tipe – tipe yang telah
parah.
11
3. Etiologi
a. Faktor predisposisi
1) Biologis
bermasalah.
umum.
2) Psikologis
profesional.
3) Sosiobudaya
b. Faktor pencetus
1) Biologis
2) Lingkungan
lingkungan.
13
3) Pemicu gejala
1) Penilaian stressor
2) Sumber koping
tenaga.
3) Mekanisme koping
c) Menarik diri
skizofrenia yaitu :
a Gangguan Delusi
waham kebesaran.
abnormal.
15
dirinya.
b Halusinasi
persepsi.
skizofrenia :
skizofrenia.
16
c Disorganisasi
pembicaraan.
d Pendataran Afek
tidak sesuai dengan pelaku. Seperti reaksi emosi tidak sesuai dengan
e Alogia
ketidakadekuatan komunikasi.
f Avolisi
kegiatan penting.
g Anhedonia
atau seks.
berpikir abstrak dan pola pikir stereotip. Gejala negatif skizofrenia sering
6. Penatalaksanaan
tidak sedikit pasien tinggal menetap di rumah sakit jiwa hingga akhir
(2014).
19
meliputi:
a. Terapi Psikofarmaka
obat ideal.
robot), otot leher kaku sehingga kepala seolah – olah terpelintir atau
Mesilate.
21
pemberian), dan juga terapi lain. Hal ini bertujuan agar dapat
lebih baik.
3) Pendidikan kesehatan.
obat.
diberikan.
perawat.
1. Pengertian
diri sendiri, orang lain atau lingkungan yang dilakukan secara fisik,
atau psikologis disebut perilaku kekerasan atau agresif, perilaku ini dapat
berupa tindakan secara verbal maupun fisik Muhith (2015), Yosep &
campuran dari frustasi dan benci atau marah, perasaan marah ini biasanya
karena keadaan emosi dalam diri kita dan dilampiaskan pada lingkungan,
2. Etiologi
a. Faktor predisposisi
1) Teori biologis
a) Neurologic factor
respon agresif.
24
b) Genetic factor
c) Cycardian Rhytm
pekerjaan.
d) Biochemistry factor
cerebrospinal vertebra.
2) Teori psikologis
a) Teori psikoanalisa
c) Learning theory
terhadap dirinya.
26
b. Faktor presipitasi
ekonomi.
Keterangan
mengungkapkan perasaan.
tindakan ada pula sikap diam, berikut gejala – gejala atau perubahan
a. Perubahan fisiologik
b. Perubahan emosional
c. Perubahan perilaku
d. Perilaku
lingkungan.
Tanda dan gejala lain dijelaskan oleh Sutejo (2019) sebagai berikut:
a. Data subjektif
b. Data objektif
2) Pandangan tajam
4) Mengepalkan tangan
5) Bicara kasar
7) Mondar mandir
kombinasi antara frustasi yang intens dengan stimulasi (impuls) dari luar
stimulus dari luar, khususnya saat menerima ancaman. Bila refleks yang
6. Sumber koping
hampir semua situasi stres, dasar pengetahuam dan kecerdasan juga dapat
7. Mekanisme koping
8. Psikopatologi
dan sosial budaya. Faktor pencetus antara lain dari stressor biologis,
dari keluarga dan orang lain, serta mekanisme coping yang tidak efektif
gejala negatif dan gejala positif. Lisa & Nengah (2019) menjabarkan
Manifestasi klinis dari gejala negatif antara lain affect, mengasingkan diri
pikir stereotip. Sikap tidak mampu mengontrol emosi, sedikit bicara dan
menarik diri dari lingkungan dan berujung isolasi sosial. Respon tersebut
akan menimbulkan perasaan tidak peduli terhadap diri sendiri serta tidak
33
secara psikis atau ancaman konsep diri seseorang, apabila tidak dapat
tersebut dapat berupa verbal, diarahkan pada diri sendiri ataupun orang
lain.
marah atau melarikan diri dari perasaan marahnya sehingga marah tidak
MK Perilaku
MK
Perubahan Kecenderungan
MK
persepsi Perilaku bicara sedikit dan Defisit Perawat
sensori Proses Diri
pikir Menyimpang/ tidak ada rasa senang
Agresi
MK
Menarik diri
Kerusakan
Komunikasi
Verbal
MK MK
Menyenangkan
35
Marah teratasi
Bermusuhan
Diri sendiri Orang la
lingkun
9. Aggression questionaire
(sedikit seperti saya), 1 (sama sekali tidak seperti saya). Score Agrression
tersebut akan di hitung tiap pointnya dengan rentang skor < 29 sangat
rendah, 30-39 rendah, 40-44 rata-rata rendah, 45-55 rata-rata, 56-59 rata-
rata tinggi, tinggi 60-69 dan >70 sangat tinggi (Western psychological
imapact.
perilaku kekerasan
1. Pengkajian
a. Faktor predisposisi
1) Faktor biologis
2) Faktor psikologis
rumah.
38
b. Faktor presipitasi
c. Mekanisme koping
formasi.
d. Perilaku
2. Diagnosa keperawatan
dan/atau seksual.
Faktor risiko :
2) Impulsif
Populasi beresiko :
Kondisi terkait :
2) Gangguan neurologis
3) Intoksikasi patologis
4) Komplikasi perinatal
5) Komplikasi prenatal
6) Gangguan psikosis
dan/atau seksual.
Faktor risiko :
4) Masalah pekerjaan
7) Isolasi sosial
41
Populasi berisiko :
2) Usia 15 – 19 tahun
4) Status perkawinan
5) Pekerjaan
Kondisi terkait :
3) Gangguan psikologis
a. Tujuan
dilakukannya.
42
dilakukannya.
kekerasannya.
b. Tindakan
b) Berjabat tangan.
bertemu pasien.
kekerasan.
psikologis.
sosial.
43
spiritual.
intelektual.
secara:
b) Obat
marahnya
pasien.
obat.
4. Evaluasi
perasaan marah
1. Pengertian
tersebut. Gerakan aerobik yang sistematis mulai dari pemanasan, inti dan
aerobik banyak macamnya, dan secara umum terdiri dari senam aerobik
low impact dan high impact, senam aerobik di singkat LIA atau disebut
senam aerobik benturan ringan, dan senam aerobik high impact aerobik di
46
singkat HIA dan disebut senam aerobik benturan keras ( Schiff & Dicky,
2018).
aerobic adalah suatu terapi yang efektif untuk menyalurkan energi yang
tertahan pada klien jiwa, senam ini tidak hanya membantu merasa lebih
baik, tetapi juga membantu tidur lebih nyaman, menghilangkan stress dan
senam, latihan harus dihentikan apabila timbul rasa sakit, sesak nafas dan
sediakan vidio untuk klien mengikuti ritme gerakan senam serta tetap
2. Tindakan
energi melalui senam aerobic low impact akan dilakukan 3 kali dalam 1
impact