Anda di halaman 1dari 29

Kondisi Psikotik

RISKESDAS 2018 BP KEMENKES


• Riskesdas 2013  1.7 %
• Riskesdas 2018  7.0 % ...... Th 2022 ?
• Artinya per 1.000 rumah tangga terdapat 7
rumah tangga yang ada ODGJ, sehingga
jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ
berat.
• 300.000 sampel rumah tangga (1.2 juta jiwa)
di 34 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota.
SEHAT FISIK DAN JIWA
GANGGUAN JIWA
APA ITU SKIZOPRENIA

• Gangguan/penyakit mental berat


yang ditandai dengan adanya
disintegrasi personality (kepribadian)
yang progresif dan hubungan dengan
individu lainnya

• Biasanya terjadi pada usia muda :


terbanyak antara usia 15-35 tahun,
mungkin karena emosi yang masih
berkembang.
GANGGUAN PSIKOTIK
SKIZOPRENIA

1. Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental yang


berat
2. Diperkirakan populasinya adalah 1 persen dari total
populasi manusia. Gangguan ini tidak hanya
mempengaruhi hidup dari penderitanya saja, tetapi juga
mempengaruhi keluarga dan kerabatnya
3. Skizofrenia dikatakan merupakan suatu disintegrasi yang
progresif dari kepribadian pasien dan hubungan dengan
dunia luarnya. Pasien yang menderita skizofrenia memiliki
persepsi yang tidak normal dan kacau
4. Skizofrenia umumnya memiliki periode yang lama dan
hampir dapat dikatakan tidak ada obatnya, yang bisa
dilakukan hanya mempertahankan kondisinya dan
mencegah agar tidak bertambah buruk; istilahnya seperti
diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.
CIRI-CIRI PSIKOZOPRENIA

• Cara berpikir dan tingkah laku yang aneh


• Hidup dalam dunianya sendiri yang didominasi
kepercayaan yang fantastis dan aneh
• Reaksi emosional yang tidak sejalan dengan kejadian
waktu itu
• Kelihatan seperti terkucil dari lingkungannya
• Skizofrenia dapat bersifat akut dan kronik
• Sekitar 25% penderita hanya mengalami 1 serangan
dan pulih seperti semula, 50% mengalami baik dan
kambuh, dan 25% tetap tergantung dengan obat dan
bisa seumur hidup
• Sering melakukan bunuh diri dan mencoba buhuh diri.
PENYEBAB SKIZOPRENIA

Faktor genetis
Predisposisi
Faktor perkembangan

Peristiwa kehidupan
Precipitating
Faktor penyakit fisik dan masa kecil

Pengaruh sosial
Perpetuating/pendukung
Pengaruh keluarga

Proses-proses psikologikal
Mekanisme
Pengantara
Keanehan biokimiawi
FAKTOR GENETIS

Perkiraan berkembangnya skizofrenia pada orang dengan hubungan kerabat

Hubungan Risiko (%)


Orang tua 4.4%
Semua saudara kandung 8.5%
Saudara kandung (salah satu orang tua penderita skizofrenia) 13.8%
Anak-anak 12.3%
Anak-anak (dari kedua orang tuanya penderita skizofrenia) 36.6%
Saudara tiri 3.2%
Keponakan 2.2%
(Diadaptasi dari Shields J dalam Scientific Foundation of Developmental Psychiatry 1980;
Heinemann Medical London, ed M Rutter)
FAKTOR PERISTIWA DALAM
KEHIDUPAN

1. Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres,


misalnya seperti pindah rumah, sedih karena
kehilangan, pindah kerja atau ganti pekerjaan
dan sebagainya, dapat menimbulkan
(mencetuskan) episode skizofrenia
2. Hal tersebut telah diperkirakan sebelumnya
bahwa adanya peristiwa yang menimbulkan
stres tersebut menggandakan risiko terjadinya
skizofrenia dalam rentang waktu enam bulan ke
depan.
FAKTOR PENGARUH SOSIAL

1. Pada penderita skizofrenia ambang batas


penerimaan terhadap stimulasi faktor lingkungan
sangat terbatas (lebih sempit) dibandingkan orang
normal pada umumnya.
2. Faktor kurangnya stimulasi, misalnya menarik diri
dari lingkungan sosial, afek terlihat bodoh/datar
(blunt) dan gangguan bicara
3. Faktor stimulasi yang berlebihan, dapat
mencetuskan timbulnya gejala-gejala florid
(disebut waham kebesaran) dan dapat
menimbulkan kekambuhan. Karena pada penderita
skizofrenia menjadi sangat sensitif dan bertoleransi
rendah terhadap stimulasi lingkungan.
FAKTOR PENGARUH
KELUARGA
1. Telah disepakati bahwa tingginya kekambuhan dikarenakan oleh
keluarga yang menunjukkan ekspresi “emosi yang tinggi” misalnya
melalui komentar2 kritis, perilaku kasar, menunjukkan tanda-tanda
emosional yang tinggi
2. Dikatakan jumlah waktu yang dipergunakan untuk berinteraksi langsung
antara keluarga dan pasien menjadi faktor penting.
3. Jika emosi lingkungan keluarga benar-benar dapat dikendalikan, maka
risiko kekambuhan dapat diturunkan menjadi 15%; tentunya hal ini perlu
diimbangi dengan adanya pengobatan yang intensif.
FAKTOR PERANAN BIOLOGIS

1. Adanya mekanisme pengantara ini tidak serta merta menjadi


faktor penting terjadinya skizofrenia (seperti halnya faktor
genetis atau lingkungan).
2. Namun lebih cenderung sebagai bentuk yang
menghubungkan faktor-faktor penyebab dan gejala-gejala
yang nampak dari skizofrenia tersebut.
3. Melihat dalam konteksnya, skizofrenia dipandang sangat
terbuka atas paparan, dimana mekanisme kendali atas
ambang batasnya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
4. Sebagai akibat dari kondisi tersebut, maka gejala-gejala
penyakit skizofrenia tersebut muncul.
TANDA & GEJALA
• Kondisi akut: tentang
kondisi yang datang
secara mendadak dan
singkat serta gawat.

• Kondisi kronik: tentang


kondisi yang tidak
mendadak dan bersifat
menahun.
TANDA & GEJALA
BERBAGAI CIRI
SKIZOPRENIA

Gejala Negatif
Gejala positif
 Afek datar / tumpul
 Waham
 Alogia
 Halusinasi
 Avolition
 Bicara kacau
Disfungsi Sosial / okupasional  Anhedonia
 Katatonia
 Kemampuan bekerja  Social withdrawal
 Hubungan Interpersonal
 Merawat diri

Gejala afektif / mood


Defisit kognitif  Depresi
 Atensi  Tak berdaya
 Memori  Keinginan Bunuh-diri
 Fungsi eksekutif  Ansietas
(a.l. abstraksi)  Agitasi
Komorbid penyalahgunaan zat  Hostilitas

Maguire 2002
GEJALA UMUM YANG
MUNCUL PANDA FASE AKUT

Gejala Frekuensi (%)


Kurangnya kesadaran (lack of insight) 97%
Halusinasi auditorik 74%
Banyaknya ide-ide 70%
Kecurigaan 66%
Afek yang datar 66%
Suara-suara yang berbicara 65%
Waham perasaan 64%
Waham kejar 64%
Pikiran yang aneh 52%
Pikiran yang berbicara 50%
GEJALA UMUM YANG
MUNCUL PANDA FASE
KRONIS

Gejala Frekuensi (%)


Menarik diri dari lingkungan sosial 74%
Tidak banyak melakukan aktivitas (underactivity) 56%
Sedikit bicara 54%
Tidak tertarik pada kesenangan 50%
Lambat dalam bertindak 48%
Terlalu aktif 41%
Pikiran yang aneh 34%
Depresi 34%
Perilaku yang aneh 34%
JENIS SCHIZOPHRENIA
Berbagai tipe skizofrenia
 Tipe Paranoid :
 Tipe ini paling stabil dan paling sering. Biasanya terjadi lebih lambat
dibandingkan dengan bentuk-bentuk skizofrenia lainnya.
 Pasien harus menunjukkan adanya waham yang konsisten, sering berupa
waham paranoid, dia dapat atau tidak dapat bertindak terhadap waham
tersebut.
 Pasien sering tidak kooperatif dan sulit untuk bekerjasama, dan dapat
menjadi agresif, marah, atau ketakutan, tetapi pasien jarang sekali
memperlihatkan perilaku inkoheren atau disorganisasi.
 Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu :
 Preokupasi dengan waham atau halusinasi auditorik yang menonjol.
 Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.
Berbagai tipe skizofrenia
 Tipe Katatonik
Pasien memiliki paling sedikit 1 (atau kombinasi) dari beberapa bentuk
katatonia :
 Stupor katatonik atau mutisme : pasien tidak berespon terhadap
lingkungan atau orang; pasien sering menyadari hal-hal yang sedang
berlangsung di sekitarnya.
 Negativisme katatonik : pasien melawan semua perintah-perintah
atau usaha-usaha fisik untuk menggerakkan dirinya.
 Rigiditas katatonik : Pasien secara fisik sangat kaku.
 Postur katatonik : pasien mempertahankan posisi yang tidak biasa
atau aneh.
 Kegembiraan katatonik: pasien sangat aktif dan gembira. mungkin
dapat mengancam jiwanya (misalnya, karena kelelahan).
Berbagai tipe skizofrenia
 Tipe Disorganisasi (Hebefrenik)
Pada pasien ditemukan :
 Afek tumpul, ketolol-tololan, atau tidak serasi.
 Sering inkoheren.
 Waham tidak sistematis.
 Menyeringai dan manerisme yang aneh sangat sering ditemui.

 Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu :


 Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau afek
tidak sesuai.
 Kriteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.
 Tipe yang tidak  Tipe Residual
terdiferensiasi  Pasien dalam keadaan
 Pasien mempunyai remisi dari psikosis
halusinasi yang akut tetapi masih
menonjol, waham, dan memperlihatkan
gejala-gejala psikosis gejala-gejala residual
aktif yang menonjol (misal, penarikan diri
(misal, kebingungan, secara sosial, afek
inkoheren), tetapi tidak datar atau tidak serasi,
terdapat gambaran perilaku eksentrik,
spesifik tiga subtipe asosiasi melonggar,
sebelumnya dan pikiran tidak logis).
THERAPI
Berbagai macam terapi
•OBAT ANTIPSIKOTIK
•PSIKOTERAPI
•KONSELING
•DUKUNGAN SOSIAL
•PELATIHAN
•REHABILITASI
 kombinasi terapi obat dan terapi sosial
Antipsikotik dan dosis yang umumnya digunakan

TC / Nama generik Dosis kesetaraan


Antipsikotik atipikal
Quetiapine 100 mg 300 mg 600 mg 900 mg 1200 mg
Aripiprazole 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg 40 mg
Clozapine 75 mg 250 mg 425 mg 675 mg 900 mg
Olanzapine 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg 45 mg
Risperidone Tablet 1 mg 3 mg 6 mg 10 mg 15 mg

Antipsikotik tipikal
Haloperidol 1 mg 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg
Chlorpromazine 60 mg 250 mg 500 mg 900 mg 1300 mg
Fluphenazine 1 mg 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg
Trifluoperazine 3 mg 12 mg 25 mg 40 mg 55 mg
Source: J Clin Psychiatry 2003; 64 (Suppl 12)

27
Referensi
https://www.farmaku.com/artikel/mengenal-penyakit-skizofrenia/
https://www.klikdokter.com/penyakit/skizofrenia
https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/15/100000323/mengenal-
skizofrenia-gangguan-jiwa-yang-pengaruhi-kehidupan-sosial?page=all
Dinamika Psikologis Kasus Penderita Skizofrenia
Oleh Dr Rilla Sovitriana, Psi, M.Si, Psikolog
TERAPI KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI PASIEN
SKIZOFRENIA DENGAN ISOLASI SOSIAL
Rani Kawati Damanik, Jek Amidos Pardede, Licy Warman Manalu

DOI: http://dx.doi.org/10.26751/jikk.v11i2.822
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai