GANGGUAN
KEJIWAAN
3
Eklektik Holistik
Eklektik Holistik merupakan suatu cara
pendekatan terhadap pasien dalam
bidang Psikiatri.
Eklektik : Suatu sikap yang mau menerima
semua fakta dan kenyataan (dari
berbagai faktor) yang ada hubungan
dengan penderitaan pasien.
Holistik : Suatu sikap yang bersungguh hati
dalam memandang keseluruhan daya
dan tenaga sebagai seorang individu
yang unik.
4
GK. Paranoid
Kriteria diagnostik
A. Curiga/tidak percaya yg berlebihan, tak
beralasan, a.l. sekurang-kurangnya 3 hal :
1. Merasa akan ditipu/dirugikan
2. Waspada berlebihan, meneliti terus menerus
tanda-tanda ancaman dari lingkungan, atau
berjaga-jaga (tindakan pencegahan) yg tak
perlu
3. Sikap berjaga-jaga atau menutup-nutupi
4. Tidak mau dikritik 5
Lanjutan
5. Meragukan kesetiaan oranglain
6. Mencari-cari bukti prasangkanya
7. Perhatian berlebihan thd motif-motif
tersembunyi
8. Cemburu patologik
B.Hipersensitif, sekurang-kurangnya 2 hal sbb:
1. Cenderung merasa dihina atau
diremehkan dan cepat bersikap
menyerang
2. Membesar-besarkan kesulitan kecil
6
3. Bila merasa terancam siap membalas.
Lanjutan
C. Kehidupan afektif terbatas
1. Dingin tanpa emosi
2. Merasa dirinya objektif, rasional
3. Humornya sedikit
4. Sikap dingin,pasif dan tiada
kelembutan
7
GK. Skizoid
A. Ciri emosi dingin/acuh tak acuh,
tiada kehangatan / kelembutan.
B. Sikap indiferen terhadap pujian,
kritik atau perasaan orang lain
C. Hubungan dekat hanya dengan
1-2 orang termasuk anggota
keluarga.
D. Terdapat perilaku yang eksentrik.
8
GK. Histrionik
A. Tingkah laku yang dramatik & reaktif berlebihan al.
1. Dramatisasi diri, ekspresi emosi yang berlebihan
2. Senang menarik perhatian oranglain
3.Mendambakan rangsangan/aktivitas yang
menggairahkan
4. Reaksi berlebihan terhadap hal-hal kecil
5. Ledakan kemarahan/ ngambek yang tidak rasional
B. Hubungan interpersonal spesifik
1. Tampak dangkal/tak sungguh2 (walaupun sepintas
tampak hangat & menarik).
2. Egosentrik
3. Suka menuntut dan tampak angkuh
4. Bergantung pada orang lain, tak berdaya & sll mencari
dukungan 9
5. Manipulatif/mengancam untuk bunuh diri.
GK. Antisosial
A.Usia lebih dari 18 tahun
B.Umur kurang dari 15 tahun sudah mempunyai ciri-ciri sbb;
1. Sering membolos
2. Kenakalan kanak/remaja
3. Dikeluarkan /diskors dari sekolah karena kelakuan buruk
4.Minggat/melarikan diri dari rumah & menginap ditempat
lain
5. Selalu berbohong
6.Sering melakukan hubungan seks
7. Mabuk/penyalahgunaan zat
8. Seringkali mencuri
9. Merusak barang milik oranglain
10. Prestasi disekolah buruk & tak sesuai IQ
11. Melawan aturan rumah/sekolah & suka memulai 10
perkelahian
Lanjutan
C. Mencapai usia lebih dari 18 tahun
1. Tak mampu bekerja tetap; sering ganti pekerjaan,
menganggur, absen dari kerja, berhenti bekerja tanpa
alasan.
2. Tidak mampu berfungsi sebagai orangtua ; sehingga
anaknya kurang gizi, anak terlantar, uang dihambur-
hamburkan, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
keluarga.
3. Tidak menuruti norma sosial (mencuri, ke pelacur,
berdagang obat terlarang.
4. Tidak mampu memelihara hubungan dengan pasangan,
sehingga sering bercerai.
5. Agresif dan mudah tersinggung
6. Gagal bertanggung jawab dari segi keuangan (banyak
hutang)
7. Impulsif dan berbohong
8. Bertindak seenaknya sendiri, seperti ngebut dsb. 11
GK. Pasif Agresif
A.Resisten thd tuntutan agar penampilannya adekwat baik
dalam fungsi pekerjaan maupun fungsi sosial.
B. Resistensi tak langsung, al. :
1. Sering melambat-lambatkan pekerjaan dan mengulur
waktu
2. Keras kepala
3.Bekerja dengan sengaja tidak efisien
4. “sering lupa”
C. Akibat A dan B, maka efektifitas kurang dan secara
berkepanjangan akan menghambat kenaikan pangkat.
12
GK.Narsisistik
A. Merasa bangga & memuja dirinya bahwa dirinya
hebat, misalnya memperkirakan kemampuan,
kecantikan atau bakatnya secara berlebihan.
B. Preeokupasi dgn fantasi tentang sukses dirinya
C. Selalu membutuhkan perhatian & pujian yg terus
menerus.
D. Respon yg acuh terhadap kritik atau kekalahan
yg ditandai perasaan marah.
E. Sekurangnya terdapat 2 ciri khas dlm gangguan
hubungan interpersonal yaitu; menuntut
perlakuan istimewa, mengambil keuntungan
untuk diri sendiri dari orang lain,hubungan yang
ekstrim disatu pihak menyanjung & dipihak lain
merendahkan, kurang mampu berempati. 13
SKIZOFRENIA
Karakteristik Klinis &
Ciri-Ciri Umum
14
Karakteristik Klinis (1)
Skizofrenia adalah suatu gangguan yang tidak
diketahui penyebabnya, yang diduga melibatkan 3
aspek yaitu ;
Organobiologi
Psikoedukasi
Sosiokultural
Khas adanya daya nilai realita yang terganggu,
khususnya gangguan dalam proses pikir, perasaan
dan perilaku.Yang paling bermakna adalah
ketidakberdayaan fungsi dari ybs. 15
Karakteristik (2)
Onset (mulai terjadi) adalah di usia muda
sekitar 18-30 tahun
Seringkali dimulai dengan gejala prodromal
Gangguan ini seringkali menjadi kronis.
16
Ciri-ciri Skizofrenia
Gejala positif Agresi/Agitasi Gejala negatif
Waham Gaduh Gelisah/ Agresi Gangguan perasaan
Halusinasi Alogia
Permusuhan/Tidak
Gangguan bicara kooperatif Avolisi
Katatonia Agitasi Anhedonia
Gangguan Sosial/Pekerjaan Menarik diri
Kerja
Hubungan antar personal
Perawatan diri
Gangguan kognitif Gangguan perasaan
Kondisi komorbiditas Depresi
Perhatian
Kecemasan
Ingatan Gangguan pengunaan zat Putus asa
Fungsi eksekutif Obsesi/Kompulsi Keinginan bunuh diri
(eg, abstraksi) Kondisi fisik Mania
Epidemiologi skizofrenia
Insiden: 15-20 per 100.000 per tahun
Prevalensi : 0,72% (di Eropa Tengah & Utara),
2.66% di Swedia Arktik
Perbandingan pria dan wanita sama
Puncak onset pada pria : 15-25 thn
Puncak onset pada wanita : 25-35 tahun.
18
Prevalensi skizofrenia dalam keluarga
Populasi Prevalensi (%)
Populasi umum 1,3
Pasien skizofrenik bukan saudara kembar 8.0
Kembar dari 2 telur 12,0
Kembar 1 telur 47,0
Anak dari salah 1 ortu skiz 12,0
Anak dari kedua ortu skiz 40,0
19
Gejala Skizofrenia
Pikiran: berisi waham (delusi) dan miskin
Arus pikir lambat sampai terhenti
pikiran bisa dipancarkan atau
disisipkan.
Persepsi : adanya halusinasi
Alam perasaan : tumpul sampai mendatar
Perilaku : kacau, agitasi/ngamuk,
berbahaya
Gerakan : Katatonik, aneh.
20
Gejala Positif dan Negatif
Gejala Positif
Waham, halusinasi, gangguan proses pikir
(inkoherensi, neologisme),perilaku aneh,
waham dilkendalikan dsb.
Gejala negatif
Kemiskinan bicara dan isi pembicaraan,
alam perasaan mendatar, isolasi sosial,
berkurangnya kemauan(semangat &
ketertarikan), kurangnya perhatian.
21
Gejala Positif (1)
Delusi/waham
Suatu keyakinan yang salah, yang mana hal
tsb sulit dijelaskan berdasarkan kebudayaan
ataupun latar belakang pendidikan pasien.
Halusinasi
Pengalaman persepsi tanpa rangsangan dari
luar, dapat mencakup seluruh persepsi,
terutama halusinasi suara.
Halusinasi suara sering berisi komentar atas
perilaku pasien, atau melakukan diskusi
dengan suara tsb.
Gejala Positif (2)
Gangguan Pikiran
Kehilangan cara berpikir secara logika,
kehilangan berpikir secara
abstrak,inkoherensi,asosiasiyang aneh,
neologisme.
Waham dikendalikan
Penderita merasa bahwa pikiran maupun
perilakunya dikendalikan dari luar ( mis.
Merasa pikirannya disisipkan dari luar, merasa
bahwa pikirannya dapat dipancarkan,
bicaranya kadang-kadang terhenti). 23
Gejala Negatif (1)
Afek tumpul
Berkurangnya respons emosional yang ditandai oleh
berkurangnya ekspresi wajah, gelombang perasaan dan
gerak gerik komunikatif.
Penarikan emosional
Berkurangnya minat dan keterlibatan, serta curahan
perasaan terhadap peristiwa kehidupan.
Kemiskinan raport
Berkurangnya empati interpersonal, kurang terbuka &
kurang terlibat dgn sekelilingnya.
24
Gejala Negatif (2)
Penarikan diri dari hubungan sosial
Berkurang minat & inisiatif dalam interaksi
sosial, yg disebabkan oleh pasif, apatis,
anergi atau tidak ada dorongan kehendak.
Kesulitan berpikir abstrak
Sulit berpikir abstrak, menilai makna dari
suatu peristiwa atau kiasan, sulit melakukan
penalaran thd suatu permasalahan.
25
Gejala yg sering ditemui dalam
kondisi akut (WHO, 1973)
28
Subtipe Skizofrenia
DSM IV
Skiz.Katatonik
Perilakunya yg mematung menonjol, sedangkan halusinasi dan
waham tidak menonjol.
Skiz.Disorganisasi (Skiz.Hebefrenik)
Perilaku aneh, berpikir aneh,afek tidak serasi
Skiz.Paranoid
Waham curiga & Halusinasi menonjol
Skiz.yang tidak khas (undifferentiated)
Menonjol gejala positif, tapi tidak khas untuk subtipe di atas.
Skiz.Residual
Tinggal gejala sisa berupa gejala-gejala negatif.
29
Diagnosa Diferensial
Gangguan mental organik (termasuk obat ,
alkohol, / psikosis yang disebabkan oleh zat
beracun)
Gangguan kepribadian (schizoid, schizotypal,
borderline personality disorders)
Gangguan Skizofreniform
Gangguan Skizoafektif
Gangguan delusional
Gangguan perasaan
Psikosis atipikal
Diagnosa Diferensial dan Komorbiditas
Skizofrenia
Gangguan Psikosis
Jiwa organik Paranoid
Psikosis
OCD
Gangguan
disosiatif
Gangguan Skizofrenia
somatisasi Penyalahgunaan
Gangguan Alkohol dan zat
afektif
Gangguan
kepribadian 31
Faktor-Faktor Prognosis Baik
Mulai terjadinya akut dengan faktor-faktor /stresor yang
muncul tiba-tiba secara nyata
Fungsi sosial dan kerja premorbid baik
Menikah
Usia lanjut
Subtipe paranoid
Gejala positif lebih utama
Gejala perasaan (khususnya depresi)
Ketegangan, kecemasan, permusuhan
Riwayat keluarga gangguan perasaan
Faktor-Faktor Prognosis Buruk
Jangka-Panjang
Dimulai secara bertahap tanpa ada faktor-faktor/ stresor yang
mendahului
Fungsi sosial dan kerja premorbid yang buruk
Tidak kawin
Usia muda
Subtipe disorganized dan undifferentiated
Adanya tanda-tanda dan gejala neurologik
Gejala negatif lebih utama
Tidak ada gejala perasaan dan permusuhan yang nyata
Riwayat keluarga skizofrenia
Riwayat Penyakit Skizofrenia
Skizofrenia merupakan penyakit kronis, yang seringkali
membuat tidak berdaya sepanjang hidup.
Hasil rata-rata skizofrenia lebih buruk dari hasil penyakit jiwa
mayor lainnya
Skizofrenia berhubungan dengan resiko bunuh diri yang naik,
penyakit fisik dan mortalitas. Angka bunuh diri dalam penelitan
lanjutan di Alberta sebesar 2.3 %, dalam penelitian di Columbia
sebesar 10 %. Ketahanan hidup yang singkat sekitar 10 tahun
untuk laki-laki, dan 9 tahun untuk pasien skizofrenia
perempuan (penelitian di Iowa, Tsuang et al 1980).
34
Riwayat Penyakit Skizofrenia (2)
Proses skizofrenik yang diketahui melumpuhkan dan kronis,
tidaklah menjadi semakin buruk pada jangka panjang.
Kemunduran fungsi sosial dan kerja menandai penyakit ini
pada tahap-tahap awal dan menjadi salah satu dari kriteria
DSM III-IV. Kehilangan fungsi nampaknya tidak begitu terlihat,
5-10 tahun setelah manifestasi penyakit.
Proses dari penyakit sikzofrenia menghasilkan subtipe yang
heterogen. Heterogenitas dapat berhubungan dengan
karakteristik dan/atau perbedaan sampel.
Proses skizofrenik kemungkinan lebih buruk pada laki-laki
daripada perempuan.
Proses penyakit yang berlangsung lebih lama menunjukkan
lebih baik untuk skizofrenik paranoid, karena relatif stabil. 35
Riwayat Penyakit Skizofrenia (3)
Skizofrenia dapat terjadi bersamaan dengan bentuk
psikopatologi lain, dan komorbiditas ini dapat
berimplikasi kuat pada prognosis.
Contoh gejala obsesif-kompulsif komorbiditas dengan
skizofrenia menunjukkan kondisi lebih buruk pada
jangka panjang.
Demikian juga bila Skizofrenia disertai gangguan
kepribadian (Axis II psikopatologi) memiliki prognosis
lebih buruk daripada skizofrenia “murni”
36
Perjalanan Skizofrenia
Fase dan Gejala Prodormal
Prodromal
a.) relapse prodromal: periode prepsikotik sebelum kambuh
dari penyakit psikotik yang sudah menetap (“relapse
signature”).
b.) initial prodromal: periode waktu dari perubahan pertama
pada diri seseorang sampai berkembangnya gejala psikotik
manifes pertama.
Prodromal psikotik dapat menjadi penting untuk diagnosa awal
dan penanganan gangguan psikotik,demikian juga
pendeteksian awal kekambuhan, dan orang yang cenderung
beresiko tinggi, serta prognosisnya.
37
Perjalanan skizofrenia
Gejala prodromal dalam psikosis episode pertama
Konsentrasi, perhatian berkurang
Dorongan dan motivasi berkurang, anergia
Perasaan tertekan
Gangguan tidur
Kecemasan
Penarikan diri
Kecurigaan
Ketidakmampuan dalan fungsi peran
Mudah tersinggung
38
Perjalanan Skizofrenia
Prodromal
Gejala kecemasan, bingung, atau depresi dapat
mendahului terjadinya awal mula skizofrenia. Gangguan
perilaku, perubahan kepribadian, kecenderungan
fungsional.
Gejala prodormal dapat berlangsung setahun atau lebih
sebelum terjadinya gejala psikotik yang nyata.
Kekambuhan
Angka sekitar 40% dalam 2 tahun masa pengobatan
dan 80% dalam 2 years tidak dalam masa pengobatan.
premorbid phase prodromal symptoms psychotic symptoms first treatment residual sympt.
Illness duration
psychotic episode duration
41
Hipotesa Dopamine - 1
Kelebihan
Dopaminergik
Wilayah Dopaminergic Utama
Basal ganglia
Nucleus
accumbens
Subatantia nigra
Corpus callosum 1
2
3
Cerebellum
4
Hypothalamus
Tegmentum
Pituitary
mRNA Localization
“terlalu sedikit”
DA
pada pre-frontal cortex
(gejala negatif)
“terlalu banyak”
DA
Sistem limbic
(gejala positif)
Pengaruh Farmakoterapi
• Deinstitusionalisasi, atau perawatan tidak perlu
dilakukan di rumah sakit
56
Skizofrenia: Strategi Keseluruhan Perawatan
Farmakoterapi
Pencegahan Kekambuhan
1-3 hari 7-14 hari 6+ bulan
Keamanan
Distonia Akut EPS TD
Sedasi Interaksi Antar Obat Hiperprolaktinemia
Orthostasis Perpanjangan QTc Kelebihan berat badan
Perpanjangan QTc Hiperglisemia
Perpanjangan QTc
Fase Perawatan – Akut
Berkesinambungan
Kemujaraban
Pengendalian Perilaku Gejala Positif
Agitasi, Agresi, Transisi Mulus dari IM ke PO
Permusuhan
Haloperidol Clozapine
ECT Fluphenazine Risperidone Aripiprazole
Thioridazine Third-generation
Loxapine Olanzapine
Perphenazine Quetiapine
Ziprasidone
Chlorpromazine
First-generation Second-generation
antipsychotics antipsychotics
60
ECT = electroconvulsive therapy.
Kapur and Remington. Ann Rev Med. 2001;52:503.
Worrel et al. Am J Health Syst Pharm. 2000;57:238.
Obat Antipsikotik Tipikal
Farmakologi
• Menghalangi reseptor postsynaptic dopamine pada
• basal ganglia, hypothalamus, limbic system, brain
stem, dan medulla
• Memperlambat atau merubah pelepasan dopamine
• Meningkatkan neuronal firing rate pada otak tengah
• Meningkatkan pertukaran dopamine pada otak depan
• Efek penghalang anticholinergic dan alpha-adrenergic
yang berbeda tingkatan
Obat Antipsikotik Tipikal -
Karakteristik Umum
Obat Sedasi
Potensi Hipotensi EPS
“Rendah” Antikolinergik
Perbedaan
Obat Sedasi
Potensi Hipotensi EPS
“Tinggi” Antikolinergik
Obat Antipsikotik Tipikal -
Efek Samping Neurologis
* Acute dystonia-
- anticholinergics
* Parkinsonism
- anti-parkinsonian agents
* Akathisia
- beta blocker, anticholinergic, benzodiazepine
* Tardive dyskinesia-
- clozapine?
Obat Antipsikotik Atipikal
Generasi Kedua
•Clozapine
•Risperidone
•Olanzapine
•Quetiapine
•Ziprasidone
•Zotepine
Keterbatasan Antipsikotik Atipikal Generasi
Kedua
Mechanism of action
Dopamine D2 antagonist and seretonin 5-HT2A antagonist
Efficacy
Inadequate response of negative and cognitive symptoms
Safety and tolerability
Pervasive side effects (weight gain, diabetes, dyslipidemias,
anticholinergic effects, hypotension, sedation, other)
69
Data on file
Dosis Adekuat Antipsikotik (per oral)
Episode Multi
Episode Multi Dosis
Pertama Episode
Anti-psikotik Pertama Episode harian
Maintenan Mainte-
Atipikal Akut Akut maksimu
ce nance
(mg/hari) (mg/hari) m
(mg/hari) (mg/hari)
Olanzapine 10 - 20 10 - 20 15 - 25 12.5-22.5 40
Dosis Adekuat Antipsikotik (per oral)
Dosis
Episode Episode Multi Multi harian
Atipikal
Pertama Pertama Episode Episode maksim
um
Aripiprazole 10 - 20 10 - 20 15 -30 15 - 20 30
Dosis Adekuat antipsikotik
Episode Multi
Episode Multi Dosis
Hari Episode
Konvension Pertama Episode harian
Maintena Maintena
al Akut Akut maksi
nce nce
(mg/hari) (mg/hari) mal
(mg/hari) (mg/hari)
Chlorproma
200-650 150-600 400-800 250-750 950
zine
Trifluoperazi
5 - 30 2 - 20 10 - 35 10 - 30 40
ne
Dosis Anjuran (parenteral)
Dosis
Dosis Dosis Jangka
Maksimal
Obat Minimal Maksimal Waktu
dalam 24
(mg) (mg) (menit)
jam (mg)
Lorazepam 0.5 2 53 10 - 15
Haloperidol 1.0 10 58 25 - 50
Dasar teori
Skizofrenia mengganggu kapasitas pasien untuk
berhubungan dengan yang lain
Untuk mengenali dan coping dengan stres
Tujuan terapi
Untuk menyeimbangkan kekurangan tersebut dengan
dukungan emosional, nasehat dan pelatihan praktis
Masih belum jelas dan belum banyak dipelajari
Psikoterapi
Psikoterapi individu
Pendalaman psikoterapi berorientasi insight yang intensif
(exploratory insight-oriented/EIO psycotherapy)
(berorientasi
psikoanalitis)
reality-adaptive supportive psychotherapy (RAS)
Psikoterapi kelompok
Terapi perilaku yang sangat terstruktur
Psikoterapi
Bentuk Dukungan
Mendengarkan secara empati
Aktif memecahkan masalah seputar kehidupan sehari-hari
Pendidikan tentang penyakit ini
perawatan
Faktor-faktor resiko individu untuk kambuh
Menjalin hubungan yang saling mendukung dengan ahli
terapi
Terapi ideal
Efektif untuk mengatasi gejala dari skizofrenia (positif
dan negatif).
Efek samping minimal
Efektif untuk mengatasi gejala lainnya (afektif, anxietas,
cognitif)
Dapat kembali seperti semula
Meningkatkan kwalitas hidup
Menyenangkan untuk pengobatan, mis.terapi tunggal
dan dosisnya tunggal.
80
TERIMA KASIH