Anda di halaman 1dari 27

Gangguan Mental

ERNAWATI S.PSI.,M.Si

1
Pengertian
• Kartini kartono
bentuk gangguan & kekacauan fungsi mental/kesehatan
mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya
mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan
terhadap stimulus ekstern & ketegangan2 sehingga
muncul gangguan fungsi dari satu bagian, satu
organ/sistem kejiwaan.

• J.P Chaplin ( 1981 )


sembarang ketidakmampuan menyesuaikan diri yang
mengakibatkan orang menjadi tdk memiliki suatu
kesanggupan.

2
Gangguan Mental
• Gangguan Mental di sebut juga :
kekalutan mental, kekacauan mental, penyakit mental.

Penyebab gangguan kesehatan jiwa : Menurut Soeharto


Heerdjan ( 1987 )

A. Faktor ORGANOBIOLOGIS / JASMANIAH


* Infeksi
* Keracunan
* Hereditas
* Defisiensi Vitamin
* Cedera karna kecelakaan
* Kanker
* Kelainan Peredaran Darah
3
B . Faktor Psikologis
 . Konflik Jiwa
 . Stres
 . Frustasi
 . Kekecewaan
 . Kurangnya Perhatian Orang Tua

C . Faktor Sosial Budaya


. Kerusuhan , Kerusuhan Etnis
. Perub sosial & Budaya yang cepat.
4
Tanda Gangguan Mental
a. Cemas / Kecemasan :
Muncul karena perasaannya diliputi adanya
bahaya yang mengancam, yang tidak diketahui
sumbernya.
b. Ketakutan :
Respon dari suatu ancaman yang asalnya
diketahui, eksternal, jelas, dan tidak bersifat
konflik.
c. Apatis :
Individu yang mengalami gangguan mental akan
acuh tak acuh terhadap lingkungannya sendiri.
5
d . Pahit Hati :
Perasaan hati tidak enak karena gangguan perasaan .

e . Hambar Hati :
Individu yang mengalami gangguan mental tidak
memiliki perasaan apapun .

f . Iri Hati :
Individu yang mengalami gangguan mental tidak senang
melihat orang lain beruntung .

g . Rasa Dengki :
Individu yang mengalami gangguan mental memiliki
perasaan tidak suka / benci karna terlalu cemburu .

6
h . Cemburu :
Individu yang memiliki gangguan mental yang memiliki
perasaan iri hati terhadap keberhasilan orang lain .

I . Kemarahan yg Eksplosif :
Individu yang mengalami gangguan mental pada saat
marah terlihat meledak – ledak .

J . Ketegangan Batin yg Kronis :


Individu yg mengalami gangguan mental memiliki
ketegangan batin menahun, tidak hilang .

K . Asosial :
Individu yang mengalami gangguan mental tidak memiliki
kesadaran hidup bersama dengan orang lain .

7
Gejala Gangguan Mental

A . Individu yg Mengalami Konflik Batin


 Rasa cemas ( Anxietas ) & takut
 Acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya / apatis .
 Rasa tidak aman karena ketakutan
 Dikejar – kejar pikiran & perasaan yg tidak jelas
 Rasa yg tersobek akibat pikiran & emosi yg
bertentangan / antagonis .
 Kehilangan harga diri ( Self Esteem ) & kepercayaan diri
( Self Confidence ) .
 Agresif, baik keluar ( menyerang / berusaha membunuh
orang ) maupun ke dalam ( berusaha bunuh diri ) .
8
B . Disorientasi Sosial & Komunikasi Sosial
Terputus :
 Khayalan ( Delusi ) yg menakutkan .
 Khayalan bahwa dirinya merasa paling super
( Delusi of Grandeur ) .
 Khayalan dikejar ( Delusion of Persecution ).
 Agresi keluar / ke dalam .
 Aktivitas berlebihan ( Hiperaktif ) .
 Paranoid ( Kecurigaan yg berlebihan ) .
 Katatonik ( Keadaan kaku disertai membisu ) .
 Stupor ( Membeku tanpa penginderaan ) .
 Hebefrenik ( Ketotol – tololan ).
9
C. Gangguan Emosional & Intelektual yg Parah / Serius :

 Persepsi yg salah dari penglihatan


( Optik ILLusion ).
 Persepsi palsu ( Halusinasi ) yg berat .
 Kayalan yg tidak benar / ilusi yg keliru
( Delusi ) .
 Afek & Emosi tidak tepat .
 Reaksi berlebihan ( Overacting ).
 Melarikan diri ke dunia lamunan / fantasi .
 Realitas sosial kacau balau .
 Batinnya kusut .
 Kepribadian terpecah .

10
Ciri-ciri khas pribadi yang sehat
• Memiliki perasaaan batin yang bergairah,
tenang, dan harmonis
• Mudah beradaptasi dengan standard,
norma dan nilai sosial, tuntutan serta
perubahan sosial
• Memiliki tujuan hidup yang sehat dan
masuk akal

11
Cara Menghindari Gangguan Mental Faktor Sosal
Budaya

a. Menghindari terjadinya konflik batin yg berasal


dari diri sendiri maupun dengan lingkungan .

b. Selalu memelihara kebersihan jiwa, kebersihan


hati nurani yaitu dengan kejujuran , tidak iri ,
dengki , berfikiran negatif & tidak munafik .

c. Upayakan tingkah laku / perbuatan kita sesuai


tata susila di masyarakat .

d. Berusaha melatih , membiasakan & menegakkan


di siplin diri dalam segala hal .

12
e. Melatih berfikir positif & berbuat wajar
tanpa menggunakan mekanisme
pembelaan & pelarian diri yg negatif .

f. Berani & mampu mengatasi setiap


kesulitan yg dihadapi dengan kemauan &
usaha yg konkret & Rasional .

13
Penyebab gangguan mental
ditinjau dari faktor sosial – budaya & psikologis
• Overproteksi orang tua
anak t’ mandiri, t’ percaya diri,
t’ memiliki harga diri, ragu – ragu,
t’kreatif,inisiatif

• Anak yang ditolak ( rejected child )


terjadi pd pasangan yang t’dewasa secara psikis
sehingga pd saat mempunyai anak t’mau
bertanggung jwab sebagai ayah dan ibu.
14
• Broken home
anak menghadapi kesulitan adaptasi, hatinya
kacau, bingung sedih, hidup terombang –
ambing antara kasih sayang dan
kekecewaan terhadap orangtua.

• Lingkungan sekolah yg t’mengntungkan


 aktivitas peserta didik tertekan
 kurikulum sering diganti
 Materi sudah ketinggalan
 t’ada tempat bermain
 guru yang kurang simpatik
 t’ memiliki rasa humor
15
• Cacat jasmaniah
biasanya merasa malau dan menderita batin,
dibayangi ketakutan, rasa karagu-raguan dan
hari depan suram, sehingga timbul ketegangan
batin, rendah diri serta patah semangat.

• Meningkatnya aspirasi & pengejaran


kemewahan materi
Kebahagiaan hidup diukur dari suksesnya
seorang menduduki jabatan tinggi, status sosial
tinggi dan sukses material

16
Bentuk gangguan mental

 Psikopat
ketidakmampuan individu menghayati nilai – nilai antar
pribadi, sosial, dan moral.

 Psikoneurosis
kumpulan reaksi psikis dengan ciri spesifik kecemasan &
diekspresikan secara t’sadar dengan menggunakan
mekanisme pertahanan diri :

1. Histeria
gangguan mental yg ditandai dengan prilaku yang
cenderung dramatis, emosional, dan reaksi yang
berlebihan.
17
2. fugue
bentuk gangguan mental disertai
keinginan kuat untuk mengembara /
meninggalkan rumah karena amnesia

3. Multiple personality

4. Neurosis depresi
Suatu gangguan perasaan dicirikan
dengan semangat berkurang, rasa
harga diri rendah, menyalahkan diri
sendiri, serta gangguan tidur dan makan
18
5. Tict
gerakan tanpa sengaja, sekejap &
berkali-kali mengenai kelompok kecil otot
biasanya terjadi didaerah otot wajah

6. Hipokondria
kondisi kecemasan yang kronis, selalu
merasa ketakutan yg patologis ttg
kesehatan sendiri & takut akan adanya
penyakit pd berbagai bagian tubuh.
19
7. Neurastenia
Suatu keadaan neurosis yg ditandai
kelesuan umum yg kronis, mudah lelah
& kadang-kadang kehilangan tenaga

8. Neurosis Ansietas
Tanda-tanda ketakutan & kecemasan
kronis, walaupun t’ada stimulus yg spesifik
misalnya , takut mati, takut menjadi gila &
macam-macam ketakutan yg t’dpt dikategorikan
dalam fobia.

20
9. Psikosomatisme
Macam-macam penyakit jasmaniah yg
ditimbulkan oleh konflik kejiwaan &
kecemasan yg kronis

10. Peptic Ulcer


Hipersekresi asam lambung, yg salah
satu penyebabnya reaksi emosi yg
mendalam & lama terhadap konflik
psikologis
21
11. Syndrom Hipertension
Keadaan yg disebabkan oleh emosi yg
sangat kuat, yg menjelma menjadi
reaksi somatis & langsung mengenai
sistem peredaran darah sehingga
mempengaruhi denyut nadi & tekanan darah

12. Syndrom Effort


Salah satu bentuk neurosis ansietas yg
ditandai adanya debaran jantung, denyut
nadi yg cepat & gangguan pernafasan.

22
 Schizofrenia
Bentuk psikosis berat dengan gejala utamanya
adalah keretakan kepribadian
 S. Hebefenik ( jiwanya menjadi tumpul )
ditandai perilaku ketolol-tololan & t’pantas, suka
berlagak sok, delusi, regresi & halusinasi
 S. Paranoid
ditandai adanya bermacam – macam delusi &
halusinasi yg terus - menerus berganti corak,
sering merasa iri hati, cemburu, curiga, dendam,
apatis, emosinya beku, sikap sangat
bermusuhan, fanatik religius serta merasa
dirinya penting & besar. 23
 S. Catatonic ( kaku )
Ditandai gangguan pada proses motoris,
sprti anggota badan kaku, stupor disertai
catatomic axitement ( meledak – ledak &
ribut hiruk pikuk ).

 Psikosis Manis depresif


Gangguan mental serius yg ditandai
gangguan emosional yg extrem, terus
menerus bergerak antara kegembiraan
( tertawa – tawa ) sampai dngn rasa depresi
( sedih putus asa )

24
 Psikosis Paranoia
Ditandai gangguan mental amat serius, dicirikan
dengan timbulnya banyal delusi penyiksaan
atau delusi kebesaran.

 Kompulsi
keinginan/dorongan yg t’tertahankan atau t’dpt
dicegah untuk melakukan suatu perbuatan,
t’dpt dikontrol, t’dpt dikendalikan, serta
sewaktu melakukannya bertentangan dengan
kemauan yg sadar.
25
Obsesi
ide yg kuat bersifat terus- menerus
melekat dalam pikiran dan t’mau hilang
serta sering irasional

Fobia
Ketakutan yg t’ada sebab, irasional dan
t’logis, walaupun diakui secara sadar tdk
ada alasan untuk takut.

26
27

Anda mungkin juga menyukai