Anda di halaman 1dari 10

THERAPEUTIC DRUG

MONITORING
Fenitoin
KELOMPOK 3

Syafa Zalfa 066119213


Regita Zahira 066119217
Kania Hidayanti 066119222
Rifani Gelar H 066119237
Portofolio Therapeutic Drug Monitoring

1.       Syafa Zalfa Nur Afro (066119213)


2.       Regita Zahira Zulaikha (066119217)


Tim Petugas Farmasi
3. Kania Hidayanti (066119222)
4. Rifani Gelar H (066119237)

56
Nama Pasien
pasien (29 Pria dan 27 Perempuan)

Usia/BB/TB 2 bulan - 66 tahun


Trauma kepala, penyakit menular,Gagal ginjal/ gagal
Diagnosa hati
penyakit syaraf (epilepsi)

Riwayat Penggunaan Obat -


Nama Obat yang


Fenitoin
akan di TDM

Alasan dilakukannya TDM pada kondisi ini


adalah karena fenitoin memiliki karakteristik farmakokinetik yang kompleks
yaitu pengikatan protein plasma yang tinggi (90%), indeksterpaeutik yang
sempit serta variabilitas antarindividu yang luas, hal ini akan mengakibatkan
apabila terjadi perubahan kecil saja pada dosis fenitoin akan mengakibatkan

perubahan besar pada konsentrasi serum fenitoin. Selain itu pada kondisi
Alasan TDM hipoalbuminemia, adanya komorbid dan peningkatan metabolisme hati dapat
mengubah konsentrasi fenitoin bebas, dimana fenitoin bebas adalah bentuk
fenitoin yang aktif secara farmakologis dan bertanggung jawab atas efek
terapeutik dan toksiknya. Oleh karena itu pemantauan obat dilakukan pada
pengobatan dengan fenitoin terutama pada kondisi hipoalbuminemia atau
kondisi
lain yang mempengaruhi konsentrasi serum obat

Kondisi pasien saat Trauma kepala, penyakit menular,Gagal ginjal/ gagal hati
akan TDM penyakit syaraf (epilepsi)

Tinjauan

Obat Proses
Therapeutic Drug Monitoring

 
Nama Obat
fenitoin

Jumlah  56 pasien (29 Pria


Parameter sampel yang diambil dan 27 Perempuan)
Farmakokinetik Populasi

Waktu/jam

22 jam (Peroral) -
Waktu paro eliminasi 10-15 jam (IV) pengambilan sampel darah
(Medscape)


Rute
0.6-0.7 L/kg (adults) oral
0.7 L/kg (children) pemberian

0.7-0.8 L/kg (infants)


Volume distribusi
0.8-0.9 L/kg (full-term neonate)
1-1.2 L/kg (premature neonate)
(medscape)
Konsentrasi serum albumin diukur di Namibia Institute


of Pathology menggunakan metode
Klirens 0,5 L/ menit Metode bromocresol purple (cobas®6000 Analyser, Roche
analisis obat pada sampel darah Diagnostics International, Rotkreuz, Swiss). Konsentrasi

plasma total fenitoin dan asam valproat diukur dengan

 10-20 mcg/mL (total) or 1-2 mcg/mL free drug immunoassay polarisasi fluoresens
Cmakss-Cminss
(medscape)

AUC  131,92 ± 19,94 μg/mL



Hasil

Tmaks
Onset: 1 week (PO); 2-24 hr (PO parameter farmakokinetik pada pasien hasil TDM (berdasarkan jurnal)
with loading dose); 0.5-1 hr (IV) (medscape)

Rata-rata obat di dalam darah


Cmaks
dalam keadaaan tunak (10–20 mg/L)
Cmaksss-Cminss 12.6 ± 8.20 μg/mL
: Pada 23 pasien (41,1%), konsentrasi plasma total fenitoin berada dalam kisaran terapeutik (10 µg/mL hingga 20
µg/mL) Pada 26 pasien (46,4%), konsentrasi plasma subterapeutik, yaitu di bawah 10 µg/mL, dan pada tujuh pasien
Interpretasi hasil TDM (12,5%) di atas 20 µg/mL. Pada 16 pasien (28,6%), konsentrasi fenitoin plasma yang diprediksi tidak terikat berada
dalam kisaran terapeutik (1 µg/mL hingga 2 µg/mL). Konsentrasi fenitoin plasma yang tidak terikat adalah
subterapeutik pada delapan pasien (14,3%) dan supraterapeutik pada 32 pasien (57,1%). 

: Perlu dilakukan penyesuaian dosis, peningkatan dosis pada pasien yang mendapatkan konsentrasi serum subterapi
dan menurunkan dosis bagi pasien dengan supraterapi. penyesuaian dosis fenitoin harus dilakukan berdasarkan
konsentrasi fenitoin bebas terukur serta pertimbangan status klinis pasien untuk memperoleh keputusan klinis yang
Rekomendasi Farmasi
baik. Cara terbaik untuk memantau konsentrasi obat yang tidak terikat adalah dengan mengukurnya secara langsung
dalam ultrafiltrat yang diperoleh dari serum untuk memastikan bahwa konsentrasi obat bebas yang akurat ditentukan
dan digunakan untuk menginformasikan penyesuaian dosis.    

: Lakukan pemantauan jantung terus menerus (denyut dan irama jantung, tekanan darah) dan ekspirasi selama dan
setelah pemberianPemantauan konsentrasi albumin, serta parameter farmakokinetik lainnya seperti waktu paro
eliminasi, volume distribusi, klirens, c max dan AUC.suhu tubuh (normal dewasa : 36,1 – 37,2)sel darah putih (nilai
normal : 3.500 – 10.500 sel/µL darah) jika sel darah putihnya tinggi maka menandakan leukositosis tetapi di dalam
Monitoring kasus ini sel darah putih nya adalah normalkreatinin serum 0,8-1,2 mg/dL, jika kadarnya melebihi angka tersebut
artinya ginjal mengalami gangguanklirens kreatinin 100-180 ml/menit jika nilai dibawah 90 ml/menit menunjukan
penurunan laju filtrasi glomerulusKadar normal albumin orang dewasa kadar normal albumin sebanyak 3,8 – 5,1 gr/dl,
anak-anak sebanyak 4,0 – 5,8 gr/dl, bayi sebanyak 4,4 – 5,4 gr/dl, sedangkan untuk bayi baru lahir kadar normal
albumin yaitu sebanyak 2,9 – 5,4 gr/dl.   
Tn. O berusia 54 tahun BB 95kg diberikan terapi kapsul fenitoin natrium, dengan asumsi
Vd = 0,7L/kg, Km = 4mg/L dan Vmax = 5mg/kg/hari. Maka hitunglah : a. Dosis muatan
oral yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi fenitoin natrium awal 20mg/L b. Dosis
pemeliharaan harian untuk menghasilkan konsentrasi keadaan tunak rata-rata 15mg/L
Diketahui :
Vd = 0,7 L/kg x 95 kg = 66,6 L
Css = 20 mg/L
Ditanya = Dosis muatan (DL)
Jawab :
DL = Css x Vd
= 20 mg/L x 66,5 L
= 1330 mg ~ 1,33 g
Diketahui :
Vmaks = 5 mg/kg/hari x 95 kg = 475 mg/hari
KM = 4 mg/L
Css = 15 mg/L
Ditanya = Dosis pemeliharaan (MD)
Jawab :
Dosis Pemeliharaan (MD) =
K1.Tn. P (40th , 65kg) mendapatkan terapi fenitoin natrium
300mg/hari dengan konsentrasi plasma 10mg/L sehingga dosisnya
ditingkatkan menjadi 350mg/hari dan menghasilkan konsentrasi
plasma 20mg/L. kedua konsentrasi plasma yang dilaporkan
mewakili konsentrasi keadaan tunak. Maka hitunglah dosis
harian baru fenitoin natrium yang akan menghasilkan
konsentrasi keadaan tunak 15mg/L (Salt Factor = 0,92)
Diketahui :
RI = 300 mg/hari
R2 = 350 mg/hari
Ditanya = KM ?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai