1. Pharmacoeconomics (Farmakoekonomi)
Pada konsep ini, prinsipnya adalah setiap uang yang dikeluarkan harus
sesuai dengan benefit yang diperoleh.
3. Evidence-Base Medicine
Pada konsep ini, ketika memilih suatu obat yang akan digunakan pastikan
ada Evidence-Base nya atau berbasis bukti yang real, bukan hanya
mendengar dari perkataan orang lain.
5. Pharmacogenetics (Farmakogenetik)
Pada konsep Farmakogenetik ini prinsipnya melibatkan variasi genetik
yang mengarah dan berpengaruh pada perbedaan antarindividu dalam
merespon suatu obat. Dengan demikian, informasi genetik yang dimiliki
oleh individu ini nantinya dapat disesuaikan untuk pemilihan obat, dosis
obat, dan lamanya pengobatan untuk mencapai hasil terapeutik dan paling
sedikit potensi bahayanya pada pasien.
6. Pediatrics (Anak-anak)
Prinsipnya: Sangat berbeda dengan orang dewasa. Semua variasi dalam
penyerapan obat-obatan dari mulai saluran pencernaan, tempat injeksi,
dan juga kulit harus sangat diperhatikan pada pasien anak, terutama pada
bayi agar obat tsb efektif dan aman saat digunakan.
8. Pharmacoepidemiology (Farmakoepidemiologi)
Pada Farmakoepidemiologi ini mempelajari tentang penggunaan obat dan
efeknya pada sejumlah besar manusia. Risiko dan manfaat suatu obat
dapat diketahui dan diidentifikasi hanya setelah obat digunakan secara
luas oleh populasi umum.
9. Clinical Toxicology
Merupakan Toxic atau racun dari bahan kimia yang dapat masuk kedalam
tubuh apabila penggunaannya secara berlebih. Tubuh kita memang
mampu mentolerir dan mendetoksifikasi dosis tertentu bahan kimia yang
masuk berlebih didalam tubuh; Namun, setelah ambang kritis terlampaui,
hasilnya akan berupa toksisitas. Adapun racun masuk kedalam tubuh bisa
dari beberapa jalur, diantaranya:
1. Jalur Napas
2. Kulit
3. Mata
4. Makanan
Jadi, dalam pemilihan obat untuk pasien agar obat tsb Aman, Tepat, dan Efektif
disarankan untuk mempertimbangkan 9 konsep farmakoterapi ini.