Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MENGHITUNG DOSIS OBAT

Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Aisyah Nur Izzati (2206062)
2. Dwiba Rahma Ayu Azni (2206071)
3. Lita Reauni Sinaga (2206078)
4. Yepi Mardelina (2206088)

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU


PRODI D3 KEPERAWATAN
TA. 2022/2023
KASUS
Disalah satu puskesmas terdapat 3 pasien yaitu Ny. Y dengan usia 25 tahun dengan
BB 55kg, An. A dengan usia 5 tahun dengan BB 16kg, dan Seorang Kakek Tn. H dengan usia
78 tahun dengan BB 80kg. 3 pasien tersebut memiliki keluhan yang sama yaitu diare dengan
hasil pemeriksaan mendapatkan data bahwa pasien mengalami defekasi lebih dari 3 kali
dalam 24 jam, feses lembek atau cair, nyeri bagian abnomen. Dari hasil pemeriksaan tersebut
diagnose keperawatan yaitu Gangguan keseimbangan cairan berdasarkan output yang
berlebihan, Gangguan Rasa nyaman (nyeri), Gangguan eliminasi BAB : diare.

PERTANYAAN!!!
1. Apa pengertian dari Obat? (Aisyah Nur Izzati)
2. Apa pengertian dari Dosis? (Aisyah Nur Izzati)
3. Apa tujuan dari perhitungan dosis obat? (Lita Reauni Sinaga)
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam dosis? (Lita Reauni Sinaga)
5. Apa indikasi dan kontraindikasi dari perhitungan obat? (Yepi Mardelina)
6. Factor apa sajakah yang mempengaruhi dosis obat? (Yepi Mardelina)
7. Bagaimana cara pemberian obat kepada penderita? (Aisyah Nur Izzati)
8. Bagaimana rumus dasar perhitungan dosis obat? (Lita Reauni Sinaga)
9. Bagaimana rumus menentukan dosis berdasarkan usia? (Yepi Mardelina)
10. Bagaimana rumus menentukan dosis berdasarkaqn berat badan? (Dwiba Rahma Ayu
Azni)
11. Bagaimana rumus menentukan dosis berdasarkan luas permukaan? (Dwiba Rahma
Ayu Azni)
12. Bagaimana rumus menentukan dosis pada dewasa? (Dwiba Rahma Ayu Azni)
13. Bagaimana rumus menentukan dosis pada lansia? (Dwiba Rahma Ayu Azni)

PEMBAHASAN PERTANYAAN DIATAS!!!


A. Pengertian Obat dan Dosis
1. Pengertian Obat
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pengertian obat adalah zat atau gabungan bahan, termasuk produk
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau kondisi patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi pada manusia.
(UU RI No. 36 tahun 2009).
Menurut Drs. H. Syamsuni (2005), yang dimaksud obat adalah suatu bahan
atau campuran untuk digunakan untuk menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk
mempercantik tubuh atau bagian tubuh manusia. (Syamsuni, 2005:3).
Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau
paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia
atau hewan.
Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses
hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun
untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan
obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu,
agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala
penyakit. (Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia)
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen
Kesehatan RI, 2005).
Obat merupakan benda yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh.
Obat merupakan senyawa kimia selain makanan yang bisa mempengaruhi
organisme hidup, yang pemanfaatannya bisa untuk mendiagnosis,
menyembuhkan, mencegah suatu penyakit.
2. Pengertian Dosis
Dosis atau jumlah takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat
dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita, baik untuk obat dalam
ataupun obat luar. Kecuali dinyatakan lain, dosis adalah dosis maksimum dewasa
untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan, dan rektal. Selain itu dikenal
juga dengan istilah dosis lazim. Dalam Farmakope Indonesia edisi III tercantum
dosis lazim untuk dewasa dan bayi atau anak yang merupakan takaran petunjuk
yang tidak mengikat. (Syamsuni, 2005:51).
Dosis obat merupakan jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam
satuan berat (gram, milligram, microgram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit
unit lainnya (unit internasional).
B. Tujuan Perhitungan Dosis Obat
Agar pemberian sejumlah obat mencapai efek teraupetik (dosis lazim atau
dosis teraupetik).
C. Macam-Macam Dosis
1. Dosis Lazim
Dosis lazim merupakan petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan
sebagai pedoman umum. contohnya, obat CTM (4mg/tablet) disebutkan pada
literatur dosis lazimnya 6-16 mg/hari bila seseorang minum 3x sehari 2 tablet,
berarti dosis maksimumnya belum dilampaui. Tetapi, ini dianggap tidak lazim
karena hanya dengan 3x sehari 1 tablet sudah dapat mencapai efek terapi yang
optimal. (Syamsuni 2005:54).
Dosis lazim adalah dosis yang diberikanberdasarkan petunjuk umum
pengobatan yang biasa digunakan, referensinyabisa berbeda-beda, dan sifatnya
tidak mengikat, selagi ukuran dosisnya diantara dosis maksimum dan dosis
minimum obat.

2. Dosis Terapi
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan pasien.
3. Dosis Minimum
Dosis minimum adalah takaran dosis terendah yang masih dapat memberikan
efek farmakologis (khasiat) kepada pasien apabila dikonsumsi.
4. Dosis Maksimum
Dosis maksimum berlaku untuk pemakaian satu kali dan satu hari. Penyerahan
obat yang dosisnya melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan cara
menambahkan tanda seru dan paraf dokter penulis resep, memberikan garis bawah
nama obat tersebut, dan menuliskan banyaknya obat dengan huruf secara lengkap.
(Syamsuni, 2005:54).
Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi yang masih belum diberikan
kepada pasien dan tidak menimbulkan keracunan
5. Dosis Toksik
Dosis toksis adalah takaran dosis yang apabila diberikan dalam keadaan biasa
dapat menimbulkan keracunan pada pasien. (takaran melebihi dosis maksimum)
6. Dosis Letalis
Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan dalam keadaan biasa
dapat menimbulkan kematian pada pasien, dosis letal dibagi menjadi 2 :
 Dosis letal 50 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 50%
hewan percobaan
 Dosis letal 100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100%
hewan percobaan
D. Indikasi dan Kontraindikasi
1. Indikasi
Pemberian obat kepada pasien sesuai dengan jumlah dosis yang tepat, akan
mempercepat memulihkan dan mengurangi rasa sakit pasien.
2. Kontraindikasi
Karena pemberian yang melebihi dosis teraupetik bisa terjadi keracunan
(dosistoxica).
E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi dosis obat :
Pemilihan dan penetapan dosis memang tidak mudah karena harus memperhatikan
beberapa faktor berikut, diantaranya :
1. Faktor penderita
Faktor penderita meliputi umur, berat badan, jenis kelamin, luas permukaan
tubuh, toleransi, habituasi, adiksi dan sensitivitas serta kondisi pasien.
2. Faktor penyakit
Faktor penyakit meliputi sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit.
3. Faktor obat
Faktor obat meliputi sifat kimia dan fisika obat, sifat farmakokinetik (ADME),
dan jenis obat. (Syamsuni 2005:54).
F. Cara Pemberian Obat Kepada Penderita
 Oral
 Parenteral
 Rektal, Vagina
 Lokal, Topikal
 Lain lain: Implantasi, sublingual
G. Rumus Perhitungan Dosis
Dikarenakan aturan pokok perhitungan dosis untuk anak tidak ada, maka para
pakar membuat perhitungan berdasarkan umur, bobot badan, dan luas permukaan
tubuh. Berikut ini beberapa rumus perhitungan dosis obat. (Syamsuni 2005:55).
1. Rumus Dasar
Rumus dasar yang mudah untuk diingat dan lebih sering digunakan dalam
perhitungan dosis obat :
D͇ × V = A
H
Keterangan :
D : Dosis diinginkan (dosis diperintahkan dokter)
H : Dosis ditangan (dosis pada label tempat obat)
V : Bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, dan cair)
A : Jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada pasien
2. Rumus Berdasarkan Usia
 Rumus Young (anak dibawah 8 tahun)

 Rumus Dilling (anak diatas 8 tahun)

 Rumus Cowling

 Rumus Fried (Khusus untuk bayi)

 Rumus Gubius
 0-1 tahun : 1/12 dosis dewasa
 1-2 tahun : 1/8 dosis dewasa
 2-3 tahun : 1/6 dosis dewasa
 3-4 tahun : 1/4 dosis dewasa
 4-7 tahun : 1/3 dosis dewasa
 7-14 tahun : 1/2 dosis dewasa
 14-21 tahun : 2/3 dosis dewasa
 21-60 tahun : dosis dewasa

3. Rumus Berdasarkan Berat Badan


 Rumus Clark (AS)
 Rumus Thremick-Fier (Jerman)

 Rumus Black (Belanda)

4. Rumus Berdasarkan Luas Permukaan

5. Rumus Perhitungan dosis Dewasa (Fulmer, 2003)


 Berat Badan (BB) Dewasa (kg) × dosis / BB dewasa (kg)
 Jika dewasa obesitas, maka BB yang digunakan adalah BB tanpa lemak
(BBTL) yaitu :
BBTL = BB× (100%-%lemak)
6. Rumus Perhitungan dosis lansia (Tjay, 2007)
a. 65-74 tahun : dosis biasa – 10%
b. 75-84 tahun : dosis biasa – 20%
c. 85 tahun dan lebih : dosis biasa – 30%
DAFTAR PUSTAKA
Sari, R. O. (2021). PENGEMBANGAN APLIKASI KALKULATOR BERBASIS ANDROID SEBAGAI
ALAT PERHITUNGAN DOSIS OBAT (Doctoral dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).

https://www.academia.edu/23934710/MAKALAH_DOSIS_KEL_1
https://id.scribd.com/doc/228692720/Cara-Pemberian-Obat-Dan-Perhitungan
https://id.scribd.com/document/510085933/Dokumen-36
https://www.academia.edu/33294756/Perhitungan_Dosis_Obat
https://id.scribd.com/document/338655929/Perhitungan-dosis-anak-dan-lansia
d.
e.

PPT
SOAL PILIHAN GANDA
1) Apa saja yang mempengaruhi dosis obat, kecuali?
a. Usia
b. lingkungan
c. oksigen
d. faktor genetik
e. jenis kelamin
Jawaban : C
2) Rumus untuk menghitung dosis obat pada bayi adalah?
a. Rumus fried
b. Rumus cowling
c. Rumus gubiud
d. Rumus luas permukaan
e. Rumus diling
Jawaban :A
3) Berdasarkan rumus gubius umur 14-21 tahun diberikan dosis berapa banyak?
a. 1/3
b. 1/8
c. 1/12
d. 2/3
e. 1/6
Jawaban :D
4) Takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan tidak
dapat menimbulkan resistensi pada penderita merupakan pengertian dari dosis...
a. Maksimum
b. Minimum
c. Toksik
d. Terapi
e. Letalis
Jawaban :B
5) Yang merupakan Rumus fried yaitu…
a. Dosis = bobot(kg)/70 x dosis dewasa
b. Dosis = usia (tahun) /20 x dosis dewasa
c. Dosis = usia (tahun)/usia+12 x dosi dewasa
d. Dosis = bobot (pon)/150 x dosis dewasa
e. Dosis= usia (bulan)/150 x dosis dewasa
Jawaban :E
6) Manakah yang bukan termasuk dosis lazim…
a. Dosis terapi
b. Dosis rektal
c. Dosis letal
d. Dosis toksik
e. Dosis minimum
Jawaban :B
7) Dosis dibagi menjadi...
a. 2
b. 3
c. 5
d. 1
e. 6
Jawaban :A
8) Yang bukan cara menghitung dosis obat adalah...
a. Toleransi
b. Luas permukaan
c. Umur pasien
d. Rumus dasar
e. Berat badan
Jawaban :A
9) Cara pemberian obat yang obatnya dalam bentuk mirip peluru dan akan mencair pada
suhu badan merupakan pengertian dari bentuk…
a. Bentuk topical
b. Bentuk rektal
c. Bentuk toksik
d. Bentuk supositoria
e. Bentuk genetic
Jawaban :D
10) Anak usia 6 bulan, mengalami demam tinggi, untuk menurunkan panas anak tersebut
diberikan paracetamol, berapa dosis yang diberikan untuk anak tersebut ?
a. 2 mg
b. 20 mg
c. 25 mg
d. 30 mg
e. 35 mg
Jawaban : B
Pembahasan :
Gunakan rumus fried untuk menentukan dosis yang akan diberikan kea nak
tersebut :

*dosis dewasa = 500 mg

Dosis = × 500 (mg) = 20 mg

11) Pasien mendapatkan terapi ampisillin 0,5 g. Tersedia 250 mg/5Ml


a. 0,1 mL
b. 10 mL
c. 15 mL
d. 20 mL
e. 1,0
Jawaban :B
Pembahasan :
*Konversi gram menjadi milligram : 0,5 g = 500 mg

500/250 × 5 = 2500 / 250


= 10 Ml
12) Seorang anak berusia 4 tahun mengalami demam, untuk menurunkan panas anak
tersebut diberikan paracetamol, berapa dosis yang diberikan untuk anak tersebut?
a. 250 mg
b. 200 mg
c. 150 mg
d. 125 mg
e. 100 mg
Jawaban : D
Pembahasan :

*dosis dewasa = 500 mg

Dosis = 4/4+12 × 500


= 4/16 ×500
= 2000/16
= 125 mg
13) Seorang anak beruasia 9 tahun menderita sedang mengalami tiprs, kemudian oleh
dokter diberikan obat ciprofloxacin 500 mg, berapa dosis yang diberikan untuk anak
tersebut?
a. 200 mg
b. 215 mg
c. 220 mg
d. 222 mg
e. 225 mg
Jawaban :E
Pembahasan :

Dosis = 9/20 × 500


= 4500/20
= 225 mg
14) Dosis lazim paracetamol untuk dewasa 500 mg untuk satu kali pakai. Berapa dosis
obat ini untuk anak usia 10 ?
a. 222,5 mg
b. 229,4 mg
c. 229,3 mg
d. 229,1mg
e. 229,2 mg
Jawaban :D
Pembahasan :

Dosis = 10 + 1 /24 × 500


= 11 / 24 × 500
= 5500 / 24
= 229,1 mg
15) Seorang pasien berusia 17 tahun terkena DBD dan diberikan obat oleh dokter
Asetaminophen 500 mg (dosis dewasa), berapa dosis yang diberikan untuk anak
tersebut?
a. 333,1 mg
b. 333,2 mg
c. 333,3 mg
d. 333,4 mg
e. 333,5 mg
Jawaban :C
Pembahasan :

17 tahun = 2/3 × 500


= 1000/3
= 333,3 mg
16) Perintah Flourroasil 12 mg/kg/hari intravena, tidak melebihi 800 mg/hari. Berat
pasien 133 lb. maka :
a. 720 mg
b. 700 mg
c. 680 mg
d. 660 mg
e. 640 mg
Jawaban :A
Pembahasan :
*1pound =0,453592
133 lb × 0,453592 = 60,3278 (bulatkan 60 kg)

Dosis = mg × kg
= 12 × 60
= 720 mg
17) Seorang pasien dengan berat badan 62 kg diberikan obat sulfizoksasol (dosis dewasa
50 mg), berapa dosis yang diberikan menurut rumus Thremick-Fier?
a. 44,1 mg
b. 44,2 mg
c. 44,3 mg
d. 44,4 mg
e. 44,5 mg
Jawaban :B
Pembahasan :

Dosis = 62/ 70 ×50


= 3100/70
= 44,2 mg
18) Seorang pasien dengan berat badan 75 kg dengan penyakit hipertensi, diberikan obat
Metolazone (dosis dewasa 5mg), berapa dosis yang diberikan menurut rumus black?
a. 6,02 mg
b. 6,03 mg
c. 6,04 mg
d. 6,05 mg
e. 6,06 mg
Jawaban :C
Pembahasan :

Dosis = 75/62 × 5
= 375/62
= 6,04 mg
19) Seorang pasien anak dengan tinggi badan 130 cm, dengan bobot 35 kg, umur 6 tahun
mendapatkan injeksi odansetron, berapa mg odansetron yang dapat di diberikan
kepada anak tersebut jika diketahui dosis odansetron orang dewasa dengan luas
permukaan tubuh orang dewasa rata-rata = 1,73 m2 sebesar adallah 8 mg untuk setiap
kali penyuntikan.
a. 5,196 mg
b. 5,197 mg
c. 5,198 mg
d. 5,199 mg
e. 5,200 mg
Jawaban : B
Pembahasan :
Luas permukaan tubuh anak (m2) = √(130×35)/3600 = 1,124 m2
Dosis Anak = 1,124/1,73 × 8
= 5,197 mg

Anda mungkin juga menyukai