Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH FARMAKOLOGI


DOSIS OBAT

Oleh :
Kelompok 3

Pembimbing :
dr. Ratna Sofaria Munir., M.S., AFK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
ANGGOTA KELOMPOK:

Rasyd Abd Rahman Al hidayan 6130019011


Aldhito Azriel Aboebakar 6130019027
Alya Putri Sakinah 6130019038
Marosa Nabila Rizkina 6130019052
Fadilah Nisa Purwanti 6130019060
Cynthia Sabrin Dias Ramadhania 6130019068
Itsna Karimatul A 6130019069

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ……………………………………………………………………….….. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 2
1.2 Tujuan ............................................................................................................................. 2
1.2.1 Tujuan Umum ......................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4
2.1 Definisi Obat ................................................................................................................. 4
2.2 Definisi Dosis Obat ....................................................................................................... 4
2.3 Macam-Macam Dosis ..................................................................................................... 5
2.4 Faktor yang Memengaruhi Dosis Obat ......................................................................... 5
2.5 Perhitungan Dosis ......................................................................................................... 6
BAB 3 KESIMPULAN ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
pengertian obat adalah zat atau gabungan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi pada manusia (UU RI No. 36 tahun 2009).
Dosis atau jumlah takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan
atau diberikan kepada seorang penderita, baik untuk obat dalam ataupun obat luar. Kecuali
dinyatakan lain, dosis adalah dosis maksimum dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi
subkutan, dan rektal. Selain itu dikenal juga dengan istilah dosis lazim. Dalam Farmakope
Indonesia edisi III tercantum dosis lazim untuk dewasa dan bayi atau anak yang merupakan
takaran petunjuk yang tidak mengikat (Al Farisi., 2020).
Pemakaian obat yang tidak rasional merupakan masalah yang cukup serius dalam
pelayanan kesehatan dan dapat menimbulkan masalah seperti kesalahan pemilihan jenis obat,
perhitungan dosis serta kesalahan menentukan frekuensi durasi pemakaian obat. Pemberian
obat hanya didasarkan pada jumlah keluhan pasien pediatri sehingga semakin banyak keluhan
maka semakin banyak pula obat yang diresepkan tanpa melihat manfaat dan risikonya (Adiana
& Maulina, 2022).
Berdasarkan penjelasan diatas, perlunya wawasan tentang penggunaan obat yang sesuai
dengan dosisnya pada tiap pasien yang bervariasi agar obat dapat bekerja dengan optimal dan
dapat seperti yang diharapkan sebagai penyembuhan suatu penyakit serta meminimalisir efek
samping yang tidak diharapkan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi ruang lingkup dari masalah dosis dalam obat
agar tidak terjadi penyalahgunaan dosis obat dan dapat mengoptimalkan fungsi dari suatu obat.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian obat
2. Mengetahui pengertian dosis obat

2
3. Mengetahui macam-macam dosis obat
4. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi dosis obat
5. Mengetahui perhitungan dosis obat

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Obat


Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejalah
penyakit,luka atau kelainan badania dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok
badan atau bagian badan manusia (Athijah dkk., 2011). Besarnya efektifitas obat tergantung
pada biosis dan kepekaan organ tubuh. Setiap orang berbeda kepekaan dan kebutuhan biosis
obatnnya.Tetapi secara umum dapat dikelompokan, yaitu dosis bayi, anak-anak, dewasa dan
orang tua (Werawati dkk., 2022).

2.2 Definisi Dosis Obat


Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat

(gram, milligram, mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya (Unit

Internasional). Kecuali bila dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat yaitu

sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita dewasa, juga disebut dosis

lazim atau dosis medicinalis atau dosis terapeutik. Bila dosis obat yang diberikan melebihi

dosis terapeutik terutama obat yang tergolong racun ada kemungkinan terjadi keracunan,

dinyatakan sebagai dosis toxic. Dosis toxic ini dapat sampai mengakibatkan kematian, disebut

sebagai dosis letal (Arianingsih & Rahman, 2021).

Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (initial dose) atau dosis awal (loading

dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (maintenance dose). Dengan memberikan dosis

permulaan yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (misalnya dua kali), kadar obat yang

dikehendaki dalam darah dapat dicapai lebih awal. Hal ini dilakukan antara lain pada

pemberian oral preparat Sulfa (Sulfisoxazole, Trisulfa pyrimidines), diberikan dosis permulaan

2 gram dan diikuti dengan dosis pemeliharaan 1 gram tiap 6 jam (Adiana & Maulina, 2022).

4
2.3 Macam-Macam Dosis
Adapun macam-macam dosis, antara lain dosis lazim, dosis terapi, dosis minimum, dosis
maksimum, dosis toksik, dan dosis letal (dosis letal50 dan dosis letal100) (Arianingsih &
Rahman, 2021):
1. Dosis lazim, adalah dosis yang diberikan berdasarkan petunjuk umum pengobatan yang
biasa digunakan, referensinya bisa berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, selagi
ukuran dosisnya diantara dosis maksimum dan dosis minimum obat.
2. Dosis terapi, adalah dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan
pasien.
3. Dosis minimum, adalah takaran dosis terendah yang masih dapat memberikan efek
farmakologis (khasiat) kepada pasien apabila dikonsumsi.
4. Dosis maksimum, adalah takaran dosis tertinggi yang masih boleh diberikan kepada
pasien dan tidak menimbulkan keracunan.
5. Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat
menimbulkan keracunan pada pasien (takaran melebihi dosis maksimum).
6. Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat
menimbulkan kematian pada pasien, dosis letal dibagi menjadi :
• Dosis letal50 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 50% hewan
percobaan
• Dosis letal100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100% hewan
percobaan.

2.4 Faktor yang Memengaruhi Dosis Obat


Pemilihan dan penetapan dosis memang tidak mudah karena harus memperhatikan
beberapa faktor berikut, diantaranya :
1. Faktor penderita
Faktor penderita meliputi umur, berat badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh,
toleransi, habituasi, adiksi dan sensitivitas serta kondisi pasien.
2. Faktor penyakit
Faktor penyakit meliputi sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit.
3. Faktor obat
Faktor obat meliputi sifat kimia dan fisika obat, sifat farmakokinetik (ADME), dan jenis
obat (Suherman & Febrina, 2018).

5
2.5 Perhitungan Dosis
Perhitungan dosis obat dapat berdasarkan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh.
Berikut ini beberapa rumus perhitungan dosis obat (Athijah dkk., 2011).

1. Perhitungan dosis berdasarkan umur


a. Rumus Young (untuk anak dibawah 8 tahun)

b. Rumus Fried

c. Rumus Dilling (untuk anak diatas 8 tahun)

d. Rumus Cowling

(n adalah umur dalam satuan tahun yang digenapkan ke atas). Misalnya, umur
penderita 1 tahun 1 bulan, makan n dihitung 2 tahun.

e. Rumus Gaubius
Rumus ini berupa pecahan yang dikalikan dengan dosis dewasa. Aturannya sebagai
berikut:
0-1 tahun = 1/12 x dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = 1⁄4 x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun = 1⁄2 x dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun = dosis dewasa
f. Rumus Bostedo

6
2. Perhitungan dosis berdasarkan berat badan
a. Rumus Clark (Amerika)

b. Rumus Thremich-Fier (Jerman)

c. Rumus Black (Belanda)

d. Rumus Juncker & Glaubius (paduan umur dan berat badan)


Dosis = % x dosis dewasa

3. Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan tubuh


a. Farmakologi UI 1968

b. Rumus Catzel

4. Perhitungan dosis dengan pemakaian berdasarkan jam


a. Menurut FI ed. III
Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian sehari dihitung

b. Menurut Van Duin


Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali antibiotik dihitung sehari semalam
24 jam. Untuk contoh, pemakaian sehari dihitung sebagai berikut

7
BAB 3

KESIMPULAN

Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat
(gram, milligram, mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya (Unit
Internasional). Adapun macam-macam dosis oabat adalah dosis lazim, dosis terapi, dosis
minimum, dosis maksimum, dosis toksik, dan dosis letal. Dosis obat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain yaitu, faktor penderita, faktor penyakit, dan faktor obat. Dalam pemberian
obat harus sesuai dengan perhitungan dosisnya agar obat dapat bekerja secara optimal bagi
tubuh pasien dan meminimalisir efek samping yang berlebihan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adiana, S., & Maulina, D. (2022). Klasifikasi Permasalahan Terkait Obat (Drug Related
Problem/DRPs). Indonesian Journal of Health Science, 2(2), 54-58.
Al Farisi, M. (2020). Faktor-Faktor yang mempengaruhi ketaatan minum obat pada penyakit
kronik. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(1), 277-280.
Arianingsih, T., & Rahman, L. A. (2021). Penggunaan Smartphone untuk Mendeteksi Panjang
Badan dan Berat Badan Anak Sebagai Dasar Penentu Dosis Obat: Tinjauan
Literatur. Jurnal Keperawatan, 11(1), 35-46.
Athijah, U., Pristianty, L., & Puspitasari, H. P. (2011). Buku Ajar Preskripsi: Obat dan Resep
Jilid 1. Airlangga University Press.
Suherman, H., & Febrina, D. (2018). Pengaruh faktor usia, jenis kelamin, dan pengetahuan
terhadap swamedikasi obat. Viva Medika, 2, 94-108.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Werawati, A., Sayyidah, S., Aulia, G., & Kurnia, F. H. (2022). LITERATURE REVIEW:
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI. Edu
Masda Journal, 6(1), 10-16.

Anda mungkin juga menyukai