Anda di halaman 1dari 12

MODUL

Menghitung
KONSEP Dosis
Obat,
KEBIDANAN
Membaca
Resep Dan
Menganalisa
Resep

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN


PROGRAM STUDI D... KEBIDANAN
MEDAN

OLEH: HALAMAN PENGESAHAN

Tim Pengajar
Konsep kebidanan
OLEH: 1.Mata Kuliah : FARMAKOLOGI
2.Judul Modul : Menghitung Dosis Obat, Membaca
Tim Pengajar M Resep dan Menganalisa Obat

K : Yulina Dwi 3.Penyusun Modul : Sinta Maizlani Siregar

Hastuti
SKP,M,Biomed.
4.Institusi : Poltekkes Kemenkes Medan
5.nomor pustaka :

Medan, 20

Mengetahui,

Direktur Poltekkes Kemenkes Medan Ketua Jurusan Kebidanan Medan

Dra.Ida Nurhayati,M,Kes Betty Mangkuji,SST,M.Keb


NIP:1966091019940320001 NIP:1967711101993032002

VISI DAN MISI


PROGRAM STUDI KEBIDANAN MEDAN

VISI:

Prodi D- Kebidanan Medan Page 2


Menghasilkan lulusan D-III Kebidanan yang siap berwirausaha dengan pendekatan asuhan
kebidanan holistik berbasis kearifan lokal di Tingkat Nasional dan Siap Bersaing di Tingkat
Internasional pada Tahun 2024.

MISI:

Misi Program Studi Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi yang akan dikerjakan
sebagai berikut:
1. pendidikan D-III, D-IV dan Profesi Kebidanan yang memiliki daya saing di tingkat
nasional dan siap bersaing di tingkat internasional sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
2. Menerapkan hasil penelitian (evidance based) dalam Kewirausahaan dengan
pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
3. pengabdian masyarakat bermitra dengan stake holder khususnya dalam
Kewirausahaan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan
serta mampu berwirausaha dengan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik
berbasis Kearifan Lokal.

PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida sanghyang widi wasa /Tuhan yang maha e sa,
karena dengan berkah dan anugrahnya penulis dapat merampung kan karya ilmiah ini saya
selaku penyusun karya ilmiahini, berharap supaya makalah ini dapat bbermanfaat dan dapat

dipergunakan sebagai pedoman dalam menghitung dosis obat dan cara pemberiannya.

Prodi D- Kebidanan Medan Page 3


Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini belumlah sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun d ari pembaca supaya karya
ilmiah menjadi lebih baik.n

Penulis

DAFTAR ISI

PENGANTAR.................................….…….….…..…..….….................................….…
DAFTAR ISI.................................….…….….…..…..….….................................….......
TOPIK.................................….…….….…..…..….….................................….……........
TINJAUAN KEILMUAN.................................….…….….…..…..….….............................

Prodi D- Kebidanan Medan Page 4


RINGKASAN MATERI.................................….…….….…..…..….….................................…...

TEST FORMATIF.................................….…….….…..…..….….................................….

DAFTAR PUSTAKA.................................….…….….…..…..….…...............................

MODUL 1

I. TOPIK

Prodi D- Kebidanan Medan Page 5


Klien yang mengalami gangguan kesehatan akut maupun kronis menyembuhkan
dan mempertahankan kesehatan mereka dengan berbagai strategi. Obat adalah
substansi yang digunakan dalam diagnosis, pengobatan,penyembuhan, perbaikan,
maupun pencegahan terhadap gangguan kesehatan. Obat merupakan terapi primer
yang berhubungan dengan penyembuhan penyakit.Obat dapat didefinisikan sebagai
suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit,
mengobati atau mencegah penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Obat
adalah unsur bahan aktif secara fisiologis, zat
kimia, atau racun. Menurut Permenkes RI No.242/1990, obat
adalah bahan atau panduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau meny
elidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan pen
yakit, penyembuhan penyakit, pemulihan, dan peningkatan kesehatan termasuk kont
rasepsi dan sediaan biologi

II. TINJAUAN KEILMUAN

Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan


untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,

Prodi D- Kebidanan Medan Page 6


menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah 
Pada manusia dan atau hewan serta untuk memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia termasuk pemakaian obat tradisional. Kita harus
selalu memperhatikan bagaimana obat itu bekerja, dosis yang harus dikonsumsi,
efek dari 
Pemakaian obat tersebut dan keadaan dari obat itu sendiri apakah masih dalam
keadaan baik atau sudah tidak layak untuk digunakan sehingga kita terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya over dosis atau malah menimbulkan
kekebalan bagi penyakit yang diderita atau bahkan dapat menimbulkan kematian
jika salah dalam mengkonsumsi obat. 
 Jalur pemakaian obat yang paling efektif, (secara oral, rektal, parenteral)
harus ditentukan dan ditetapkan petunjuk tentang dosis-dosis yang dianjurkan bagi
pasien dalam berbagai umur, berat dan status penyakitnya. Untuk membantu
pemakaian alat melalui jalur-jalur pilihannya telah diformulasikan dan disiapkan
bentuk sediaan yang sesuai seperti tablet, kapsul, injeksi supositoria, ointment,
aerosol dan lain-lain. Masing-masing dari unit-unit sediaan dirancang supaya dapat
memuat sejumlah obat tertentu supaya pemakaian sediaannya tepat dan
menyenang kan. Perancangan, pengembangan, dan 
Produksinya biasanya merupakan contoh yang prima dan aplikasi ilmu-ilmu
farmasi campuran dari ilmu dasar, ilmu terpakai dan secara ilmu kedokteran dengan
teknologi 
Kefarmasian. 

III. RINGKASAN MATERI

1. Menghitung Dosis Obat


A. Pengertian

Prodi D- Kebidanan Medan Page 7


Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat
(gram, milli gram, mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya
(unit Internasional). Kecuali bila dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis
obat yaitu sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita dewasa,
juga disebut dosis lazim atau dosis medicinalis atau dosis terapeutik. Bila dosis obat
yang diberikan melebihi dosis terapeutik terutama obat yang tergolong racun ada
kemungkinan terjadi keracunan, dinyatakan sebagai dosis toksik. Dosis toksik ini
dapat sampai mengakibatkan kematian disebut sebagai dosis letal.

 Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (inisial dose) atau dosis awal
(loading dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (maintenance dose).
Dengan memberikan dosis permulaan yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan
(misalnya dua kali), Kadar obat yang dikehendaki dalam darah dapat dicapai lebih
awal. Hal ini dilakukan antara lain pada pemberian oral preparat sulfa (sulfasoxasol,
Trisulfa pyrimidin), diberikan dosis permulaan 2 gram dan diikuti dengan dosis
pemeliharaan 1 gram tiap 6 jam waktu berikutnya.

B. Cara penghitungan Dosis Obat.

2.3.1. Dosis Maksimum.

Kecuali dinyatakan lain, dosis maksimum adalah dosis maksimum dewasa (20-60
tahun) untuk pemakaian melalui mulut, injeksi sub kutan dan rektal. Untuk orang
lanjut usia karena keadaan fisik sudah mulai menurun, pemberian dosis obat harus
lebih kecil dari dosis maksimum.

2.3.2. Dosis maksimum gabungan ( DM sinergis )

Jika dalam satu resep terdapat dua atau lebih zat aktif (bahan obat) yang kerjanya
pada reseptor atau tempat yang sama maka jumlah obat yang digunakan tidak boleh
melampaui jumlah dosis obat-obat yang berefek sama tersebut, baik sekali
pemakaian ataupun dalam pemberian dosis harian.

Contoh obat yang memiliki efek yang sama

- Atropin sulfat dengan ekstrak belladoina

- Pulvis opii dengan pulvis overi

- Kofein dan aminofilin

Prodi D- Kebidanan Medan Page 8


- Arsen trioxida dan Natrii arsenas.

2. Membaca Resep Dan Menganalisa Resep


A. Membaca Resep

Resep dokter memang secara khusus ditulis agar tidak mudah dimengerti orang
awam. Cara menulis resep dokter yang terbilang berbeda ini memang bertujuan
agar tidak terjadi penyalahgunaan obat.

Berdasarkan aturan dari pedoman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI


dalam resep obat dokter harus terdapat beberapa informasi penting. Berikut ini
merupakan beberapa informasi yang harus ada di dalam resep dokter:
1. Data diri pasien, mulai dari nama, jenis kelamin, usia, dan alamat.
2. Tanggal dikeluarkannya resep.
3. Nama dokter yang mengeluarkan resep, beserta alamat sampai data rumah
sakit.
4. Tipe pengobatan yang diberikan kepada pasien.
5. Nama obat.
6. Jumlah dan satuan obat.
7. Bentuk sediaan obat.
8. Cara dan juga aturan penggunaan obat.

Penulisan resep dokter menggunakan simbol, istilah, sampai singkatan. Beberapa


kalimat juga sengaja dituliskan dalam bahasa latin.

Berikut merupakan beberapa istilah yang sering digunakan dalam cara menulis
resep dokter.

1. Frekuensi Penggunaan Obat

2. Waktu penggunaan Atau Konsumsi Obat

3. Bentuk atau sediaan obat

4. Dosis

5. Cara atau tempat obat digunakan.

B. Menganalisa Resep

Analisa resep dalam tugas khusus ini bertujuan untuk menilai apakah suatu resep
obat yang diberikan oleh dokter kepada pasien telah rasional, serta apakah

Prodi D- Kebidanan Medan Page 9


berpotensi menimbulkan Drugs Related Problems (DRP) serta kemungkinan
terjadinya medication error (ME).

Penggunaan obat yang rasional dapat dijabarkan sebagai penggunaan obat yang
tepat dengan memperhitungkan aspek manfaat dan kerugiannya. Penggunaan obat
yang rasional akan memberikan manfaat yang lebih besar dibanding kerugian yang
diakibatkannya.

DRP umumnya berhubungan dengan dosis, seperti kurang/ lebih dosis atau
mungkin salah dosis, adanya indikasi yag tak terobati, atau bahkan obat diberikan
tanpa indikasi. DRP yang lain mungkin disebabkan oleh adanya interaksi obat,
dengan obat lain, maupun dengan makanan yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan terapi. Resiko efek samping dan kemungkinan terjadinya reaksi
obat merugikan (ROM) juga merupakan faktor penyumbang terjadinya DRP.

Sedangkan medication error (ME) lebih berupa suatu kejadian yang merugikan
pasien, selama pasien tersebut berada dalam penanganan tenaga kesehatan.k

IV. TEST FORMATIF

Prodi D- Kebidanan Medan Page 10


V. DAFTAR PUSTAKA

Prodi D- Kebidanan Medan Page 11


http://hadikurniawanapt.blogspot.com/2012/11/analisis-resep-13.html?m=1

https://wigatos.com/3397-cara-baca-resep-dokter/

http://cahyadiblogsan.blogspot.com/2013/11/contoh-analisa-beberapa-resep.html?m=1

Prodi D- Kebidanan Medan Page 12

Anda mungkin juga menyukai