Menghitung
KONSEP Dosis
Obat,
KEBIDANAN
Membaca
Resep Dan
Menganalisa
Resep
Tim Pengajar
Konsep kebidanan
OLEH: 1.Mata Kuliah : FARMAKOLOGI
2.Judul Modul : Menghitung Dosis Obat, Membaca
Tim Pengajar M Resep dan Menganalisa Obat
Hastuti
SKP,M,Biomed.
4.Institusi : Poltekkes Kemenkes Medan
5.nomor pustaka :
Medan, 20
Mengetahui,
VISI:
MISI:
Misi Program Studi Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi yang akan dikerjakan
sebagai berikut:
1. pendidikan D-III, D-IV dan Profesi Kebidanan yang memiliki daya saing di tingkat
nasional dan siap bersaing di tingkat internasional sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
2. Menerapkan hasil penelitian (evidance based) dalam Kewirausahaan dengan
pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
3. pengabdian masyarakat bermitra dengan stake holder khususnya dalam
Kewirausahaan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan
serta mampu berwirausaha dengan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik
berbasis Kearifan Lokal.
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida sanghyang widi wasa /Tuhan yang maha e sa,
karena dengan berkah dan anugrahnya penulis dapat merampung kan karya ilmiah ini saya
selaku penyusun karya ilmiahini, berharap supaya makalah ini dapat bbermanfaat dan dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam menghitung dosis obat dan cara pemberiannya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENGANTAR.................................….…….….…..…..….….................................….…
DAFTAR ISI.................................….…….….…..…..….….................................….......
TOPIK.................................….…….….…..…..….….................................….……........
TINJAUAN KEILMUAN.................................….…….….…..…..….….............................
TEST FORMATIF.................................….…….….…..…..….….................................….
DAFTAR PUSTAKA.................................….…….….…..…..….…...............................
MODUL 1
I. TOPIK
Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (inisial dose) atau dosis awal
(loading dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (maintenance dose).
Dengan memberikan dosis permulaan yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan
(misalnya dua kali), Kadar obat yang dikehendaki dalam darah dapat dicapai lebih
awal. Hal ini dilakukan antara lain pada pemberian oral preparat sulfa (sulfasoxasol,
Trisulfa pyrimidin), diberikan dosis permulaan 2 gram dan diikuti dengan dosis
pemeliharaan 1 gram tiap 6 jam waktu berikutnya.
Kecuali dinyatakan lain, dosis maksimum adalah dosis maksimum dewasa (20-60
tahun) untuk pemakaian melalui mulut, injeksi sub kutan dan rektal. Untuk orang
lanjut usia karena keadaan fisik sudah mulai menurun, pemberian dosis obat harus
lebih kecil dari dosis maksimum.
Jika dalam satu resep terdapat dua atau lebih zat aktif (bahan obat) yang kerjanya
pada reseptor atau tempat yang sama maka jumlah obat yang digunakan tidak boleh
melampaui jumlah dosis obat-obat yang berefek sama tersebut, baik sekali
pemakaian ataupun dalam pemberian dosis harian.
Resep dokter memang secara khusus ditulis agar tidak mudah dimengerti orang
awam. Cara menulis resep dokter yang terbilang berbeda ini memang bertujuan
agar tidak terjadi penyalahgunaan obat.
Berikut merupakan beberapa istilah yang sering digunakan dalam cara menulis
resep dokter.
4. Dosis
B. Menganalisa Resep
Analisa resep dalam tugas khusus ini bertujuan untuk menilai apakah suatu resep
obat yang diberikan oleh dokter kepada pasien telah rasional, serta apakah
Penggunaan obat yang rasional dapat dijabarkan sebagai penggunaan obat yang
tepat dengan memperhitungkan aspek manfaat dan kerugiannya. Penggunaan obat
yang rasional akan memberikan manfaat yang lebih besar dibanding kerugian yang
diakibatkannya.
DRP umumnya berhubungan dengan dosis, seperti kurang/ lebih dosis atau
mungkin salah dosis, adanya indikasi yag tak terobati, atau bahkan obat diberikan
tanpa indikasi. DRP yang lain mungkin disebabkan oleh adanya interaksi obat,
dengan obat lain, maupun dengan makanan yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan terapi. Resiko efek samping dan kemungkinan terjadinya reaksi
obat merugikan (ROM) juga merupakan faktor penyumbang terjadinya DRP.
Sedangkan medication error (ME) lebih berupa suatu kejadian yang merugikan
pasien, selama pasien tersebut berada dalam penanganan tenaga kesehatan.k
https://wigatos.com/3397-cara-baca-resep-dokter/
http://cahyadiblogsan.blogspot.com/2013/11/contoh-analisa-beberapa-resep.html?m=1