REFFERENSI
Daftar Refferensi
1. FK UI, 1995. Farmakologi dan Terapi ed. 4,
Jakarta : Penerbit Gaya Baru
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
1979, Farmakope Indonesia, Edisi III,Jakarta
3. Harkness, Richard. 1989. Interaksi Obat.
Bandung : Penerbit ITB
4. Moh. Anief, Drs., 2003.Apa yang perlu
diketahui tentang Obat, Yogyakarta : Penerbit :
Gadjah Mada University Press
Dosis obat
DEFINISI DOSIS
Dosis (takaran) suatu obat
Adalah banyaknya suatu obat yang dapat
dipergunakan atau diberikan kepada seorang
penderita baik untuk dipakai sebagai obat dalam
maupun obat luar.
L.D.50
Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan
kematian pada 50% hewan percobaan.
L.D.100
Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan
kematian pada 100% hewan perconaan.
MACAM DOSIS
Dosis inisiasi/Dosis awal
Adalah dosis ( takaran ) yang diberikan pada
awal suatu terapi sampai tercapai kadar kerja
yang diinginkan secaraterapeutik.
Dosis pemeliharaan
Adalah dosis ( takaran ) yang harus diberikan
selanjutnya setelah tercapaikejenuhan untuk
memelihara kerja sertakonsentrasi jaringanyang
sudah berusia lanjut , makapemberian dosis
lebih kecil dari dosis dewasa
MACAM DOSIS
Daftar dosis maksimal menurut FI digunakan
untuk orang dewasa berumur 20 - 60 tahun,
dengan berat badan 58 – 60 kg.
Umur Dosis
60-70 tahun 4/5 x dosis dewasa
70-80 tahun ¾ x dosis dewasa
80-90 tahun 2/3 x dosis dewasa
≥ 90 tahun ½ x dosis dewasa
MACAM DOSIS
Dosis untuk wanita hamil
Rumus DILLING :
( n / 20 ) x dosis maksimal dewasa
dimana n adalah umur dari anak 8 tahun keatas.
Rumus FRIED :
( n / 150 ) x dosis maksimal dewasa
dimana n adalah umur bayi dalam bulan
CONTOH PENENTUAN DOSIS
Diketahui dosis terapi untuk orang dewasa pada
obat phenobarbital adalah 15-30 mg/dosis, maka
dosis terapi untuk:
Rute Parenteral.
digunakan untuk obat yang absorbsinya buruk
melalui saluran cerna, dan untuk obat yang tidak
stabil dalam saluran cerna. Pemberian
parenteral juga digunakan untuk pengobatan
pasien yang tidak sadar dan dalam keadaan
yang memerlukan kerja obat yang cepat.
Rute enteral
Oral :
Memberikan suatu obat melalui mulut
Kebanyakan obat diabsorbsi dari saluran cerna dan
masuk ke hati sebelum disebarkan ke sirkulasi
umum. Beberapa obat diabsorbsi di lambung;
namun, duodenum sering merupakan jalan masuk
utama
Makanan dapat mempengaruhi absorbsi. obat yang
tidak tahan asam, menjadi rusak atau tidak
diabsorbsi. Oleh karena itu, dibuat sebagai salut
enterik yang dapat melindungi obat dari lingkungan
asam
Rute enteral
Sublingual:
Cara pemberian obat yang dilekakkan dibawah
lidah.
Tujuan pengobatan melalui rute ini yaitu efek
yang cepat dan pesat sebab obat langsung
masuk ke peredaran darah.
Sangat tidak diperbolehkan menggunakan obat
dengan cara ini tanpa perintah dari petugas
Farmasi.
Kerusakan pada jaringan mukosa mulut
merupakan bahaya dari menggunakan obat
bukan sublingual melalui rute ini.
Rute enteral
Rektal
Adalah pemberian obat melalui anus atau dubur.