Anda di halaman 1dari 9

NAMA : LUSSY PRISCELIA PUTRI

TUGAS : MATA KULIAH KOMUNIKASI


PRODI : D-III KEPERAWATAN
KELAS : KARYAWAN
DOSEN PENGAMPU : HERLINA, M. KES

Konflik Dalam Suatu Perusahaan Dan Cara Penanganannya

Terjadinya kesalah pahaman karena komunikasi sering terjadi dalam perusahaan baik dengan
atasan maupun dengan bawahan. Sehingga dapat menimbulkan terjadinya komposisi kerja
yang kurang maksimal. Di dalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau
perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya
adalah karena masalah komunikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam
perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan. Untuk
meminimalisir dampak yang timbul, permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan
atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi
dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi bisa-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok
kerja, bahkan demo.
Dari kasus di atas, jelaskan bagaimana cara anda untuk mengatasi masalah tersebut ?
Jenis Komunikasi dalam Perusahaan:

1. Jenis Komunikasi Formal

Jenis komunikasi formal terhubung dengan struktur perusahaan


dan kedudukan seseorang dalam perusahaan. Komunikasi
formal ini terbagi menjadi beberapa pola:
1. Komunikasi atas ke bawah
Komunikasi atas ke bawah (top down
communications), jenis komunikasi formal yang
berasal dari pimpinan perusahaan ke bawahan.
Tujuan komunikasi atas ke bawah untuk
memonitor, mengarahkan, mengawasi, dan
mengkoordinasi semua tugas kerja yang berada di
level yang dibawahi oleh pimpinan tersebut.
2. Komunikasi bawah ke atas
Komunikasi bawah ke atas (upward
communications), jenis komunikasi formal yang
berasal dari bawahan menuju ke atasan. Tujuan
komunikasi bawah ke atas untuk
memberikan feedback, saran, inovasi, ide, dan
informasi. Mempunyai atasan yang open
minded sangat diperlukan untuk kemajuan
bersama.
3. Komunikasi Horisontal

komunikasi horisontal terjadi di antara tim dalam


perusahaan. Tujuan komunikasi horisontal untuk
berdiskusi, memberikan informasi, bertukar ide,
dan rapat tentang progress suatu proyek.
2. Jenis Komunikasi Informal

Jenis komunikasi informal adalah komunikasi random yang


tidak berfokus pada hirarki struktur perusahaan. Komunikasi
informal biasanya berupa gosip (isu-isu) dan juga desas desus
yang belum tentu benar keberadaan informasinya. Tidak semua
komunikasi informal berbentuk negatif, namun juga sifat
manusiawi untuk saling berinteraksi dengan membicarakan hobi
atau informasi yang mendukung pekerjaan.
B. Hambatan Komunikasi dalam Perusahaan :

1. Hambatan Teknis

Hambatan teknis terjadi karena media komunikasi yang


digunakan. Menurut ahli dan penulis buku Personal
Management (1976), Cruden dan Sherman menulis jenis
hambatan teknis dari komunikasi meliputi:
1. Prosedur kerja kurang jelas.
2. Informasi dan penjelasan suatu tugas sangat minim
3. Adanya ketidaktelitian saat menerjemahkan atau
menjalankan tugas
4. Media komunikasi sering bermasalah

2. Hambatan Semantik

Hambatan semantik terjadi karena proses penyampaian


pengertian atau ide melalui bahasa atau kata-kata tidak jelas atau
berbelit-belit sehingga komunikasi menjadi tidak efektif. Proses
penyampaian yang tidak jelas sehingga menimbulkan pengertian
yang keliru. Hambatan ini bisa terjadi karena perbedaan bahasa
maupun istilah yang tidak umum didengar.

3. Hambatan Manusiawi

Hambatan manusiawi terjadi karena adanya keterlibatan antara


faktor yang dimiliki setiap individu, yang dibagi menjadi dua
faktor yaitu:
1. Faktor individual adanya perbedaan emosi,
persepsi pribadi, umur, status, penyaringan
informasi, dan keterampilan seorang individu
dalam perusahaan.
2. Faktor kultur dan budaya kerja dalam suatu
perusahaan. Budaya kerja yang telah terbentuk
dalam suatu perusahaan juga mempengaruhi sikap,
perilaku individu, dan juga efektifitas komunikasi
dalam suatu perusahaan. Hambatan ini berasal dari
struktur organisasi yang rumit, kultur komunikasi
yang tertutup, dan adanya persaingan tidak sehat
antar karyawan.

4. Hambatan Situasional

Hambatan situasional terjadi karena adanya faktor sosiologis,


antropologis, dan psikologis, dan ekologis. Penyampai
komunikasi harus paham dengan situasi yang terjadi. Misalnya
terjadi kecelakaan kerja, gangguan teknikal mesin, dan
gangguan alam.
C. Mengatasi Hambatan Komunikasi Dalam Perusahaan

A. Solusi Hambatan Teknis


 Selalu melakukan maintenancekelayakan media
perusahaan
 Pelatihan teknologi agar karyawan
selalu updatedengan teknologi yang baru

B. Solusi Hambatan Semantik


 Menerapkan standar komunikasi yang
terdokumentasi dan fokus pada proyek
menggunakan metode scrum. Komunikasi yang
selalu teratur dan terdokumentasi dapat secara
efektif dan efisien meningkatkan produktivitas kerja
dalam perusahaan.
 Memahami adanya keberagaman budaya dan
menggunakan bahasa Indonesia
C. Solusi Hambatan Manusiawi
 Menciptakan budaya kerja yang saling menghormati
dan berpikiran terbuka agar keharmonisan antar
perbedaan usia, status, dan persepsi agar bisa saling
memahami.
 Berkomitmen dan bekerjasama untuk memegang
teguh etika berkomunikasi

D. Solusi Hambatan Situasional


 Selalu memberikan bukti situasi yang dihadapi agar
komunikasi dapat terdokumentasi secara fakta dan
dapat didiskusikan bersama jalan keluarnya
 Apabila situasi tidak memungkinkan untuk
mendokumentasi, maka baik penerima dan
penyampai pesan harus mendengarkan dan meng
update dengan berita terbaru yang berkaitan dengan
situasi yang dihadapi contohnya bencana alam atau
terkena wabah penyakit.

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi problem komunikasi yaitu:

1. Mengeliminasi pesan yang tidak penting dan tidak memiliki substansi


untuk meningkatkan kinerja
perusahaan
2. Memperbaiki saluran yang digunakan dalam komunikasi organisasi
3. Membatasi pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan penyelesaian
pekerjaan
4. Menghindari ataupun membelokkan situasi yang menuntut
banyak informasi
5. Membuat sebuah antrian tugas sesuai dengan pedoman internal organisasi
yang disepakati
bersama
6. Menggandakan saluran komunikasi sehingga kesempatan berkomunikasi
terbuka lebar dan
implikasinya pekerjaan dalam organisasi dapat semakin lancar
7. Menyaring pesan yang masuk sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam
mencapai tujuan
8. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi

kesalahan dalam komunikasi.

9. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan

harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan

komunikasi yang dua arah dan intense akan mengurangi masalah di

lapangan.

10.Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan,

pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap

individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal

komunikasi.

Komunikasi yang efektif dalam organisasi/perusahaan :

1. Menciptakan lingkungan komunikasi yang terbuka

Organisasi  harus bertujuan untuk mengembangkan lingkungan


komunikasi di mana semua karyawan organisasi bebas untuk
menyampaikan masukan, gagasan menarik dan bahkan kritik terhadap isu
tertentu, dengan komunikasi yang terbuka dapat
membangun kepercayaan karyawan.

2. Menggunakan strategi komunikasi yang inklusif

Strategi komunikasi  inklusif adalah di mana semua anggota diundang


untuk menjadi bagian dari keputusan yang diambil oleh perusahaan.
Keputusan tersebut terkait dengan pekerjaan sehari-hari perusahaan. Hal
ini mendorong karyawan untuk memberikan ide yang lebih produktif
dan kreatif bagi perusahaan. Akibatnya, sumber bakat tidak terbatas di
dalam perusahaan.
3. Memastikan komunikasi dalam perusahaan menggunakan
komunikasi 2 arah

Komunikasi tidak boleh salah satu arah. Ini adalah proses dua arah yang
bisa dilakukan baik secara vertikal maupun horizontal. Tidak hanya
personil senior tapi bahkan anggota di tingkat bawah harus
memegang wewenang untuk mentransfer informasi kepada pegawai
senior masing-masing.

4. Prosedur interaksi harus berorientasi pada hasil

Komunikasi bisnisharus berorientasi pada hasil dan fokus pada perolehan


hasil yang bermanfaat bagi organisasi. Organisasi harus memahami dan
memastikan untuk mengantarkan karyawan dengan langkah-langkah yang
diperlukan untuk meningkatkan produktivitas bisnis mereka.

5. Menggunakan beberapa media untuk mengirim pesan

Seperti percakapan tatap muka, rapat, posting, memo, email, interaksi


melalui telepon, dan faksimile

6. Mencoba untuk mengulang pesan yang penting

Selain menggunakan beberapa media untuk bertukar


pesan, organisasi juga dapat memperbaiki komunikasi dengan mengulang
pesan penting beberapa kali. Ini akan memastikan bahwa tidak ada yang
meninggalkan mendengarkan informasi penting.

7. Mengkomunikasikan tujuan dan sasaran dengan setiap departemen

Tidak peduli peran apa yang dimiliki seorang karyawan, penting bahwa ia


harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai kebijakan dan tujuan
perusahaan. Bahkan karyawan harus diinformasikan untuk semua fungsi
penting organisasi. Hanya dengan itu perusahaan dapat
mengembangkan sistem komunikasi yang efisien dalam organisasi.

8. Membuat informasi penting tersedia untuk karyawan setiap saat

Mungkin terjadi bahwa seseorang atau individu lain mungkin tidak hadir
selama presentasi sebuah karya penting. Oleh karena itu penting bagi
perusahaan untuk memastikan bahwa masing-masing dan setiap
karyawan menerima informasi bahkan jika dia tidak hadir pada saat itu.
Dalam situasi seperti itu, perusahaan perlu membuat informasi selalu
tersedia bagi karyawan mereka melalui email, atau pesan.

9. Membuat komunikasi internal yang ramah bagi sekelompok orang

Sangat penting agar setiap individu merasa bebas untuk berkomunikasi


satu sama lain.

10.Melakukan konferensi virtual

Ini adalah cara terbaik untuk meningkatkan komunikasi internal


dalam organisasi. Entitas dapat mengatur konferensi virtual di mana
karyawan dari berbagai departemen dapat berbicara, bertukar gagasan
produktif dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik untuk
bekerja dalam mencapai tujuan perusahaan.

11.Mengenali karakteristik komunikan

Mengenali karakteristik komunikan bertujuan untuk


mengenali karakter dari lawan bicara, agar lebih mengenal apa yang
disukai dan tidak disukai oleh komunikan. Jangan sampai saat kita
memberikan informasi malah membuat komunikan menjadi marah
atau sakit hati. Jika itu terjadi maka komunikasi tidak akan berjalan
lancar.

12.Mengenali sasaran komunikasi

Sebelum memulai komunikasi, sebaiknya kenali dulu siapa yang akan


menjadi sasaran komunikasi tersebut. Apakah komunikasi bertujuan
untuk memberitahu anggota organisasi soal hal tertentu atau agar anggota
organisasi melakukan tindakan tertentu.

13.Menetapkan tujuan komunikasi

Sebelum melakukan organisasi adalah menetapkan tujuan


dari komunikasi tersebut. Dengan cara menetapkan tujuan atau pun target
dalam setiap komunikasi, maka pihak organisasi akan berusaha untuk
mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai