Anda di halaman 1dari 25

Kepribadian

(personality)
Kepribadian merupakan bagian psikologi yg mempelajari “who you really
are” – siapa sebenarnya dirimu
Kepribadian menurut Bahasa inggris disebut personality yang diadopsi
dari Bahasa latin yaitu persona yang berarti topeng  berubah menjadi
istilah yang mengacu pada gambaran social atau peran tertentu pada diri
individu.
Definisi kepribadian adalah suatu pola ttg pikiran, emosi dan perilaku yg
bersifat menetap dan unik yang menjadi ciri (bagaimana) cara seorang
individu beradaptasi pd dunia/kehidupan
Kepribadian menurut Freud (1979) yaitu suatu system dalam diri
manusia yang terdiri dari 3 segmen yaitu id, ego & super ego.
Kepribadian yaitu himpunan segala fungsi kejiwaan seseorang sebagai
suatu kesatuan yang dinamis, sehinggaa terjadi upaya penyesuaian diri
dengan tuntutan hidup, sambil menjaga keseimbangan diri, baik fisik
maupun psikis.
Tipe kepribadian menurut Hipokrates
(460-375 SM)
Kepribadian manusia dipengaruhi bekerjanya cairan-2 dlm tubuh.
1. Sanguinis : periang, dipengaruhi darah
2. Phlematik : lamban, tak bersemangat
3. Melankolik : sedih, murung
4. Kholerik : pemarah, cepat bereaksi
Kepribadian menurut C. G. Jung
(1875-1961)
1. Introvert : cenderung menarik diri & menyendiri saat
menghadapi masalah/konflik; pemalu, lebih suka
menyendiri
2. Ekstrovert : cenderung bergabung dng orang banyak
saat menghadapi masalah, peramah, memilih
pekerjaan sbg pedagang, pekerja sosial, juru bicara.
3. Ambivert : tidak termasuk keduanya. Ciri
kepribadiannya adalah campuran keduanya.
Tipe kepribadian menurut Kretschmer
(1888-1964)
Tipe kepribadian manusia ditentukan oleh ciri2 fisik &
beroerientasi pd penyakit kejiwaan yg mungkin
diderita.
1. Asthenis : kurus, jangkung, tidak kuat, bahu sempit,
lengan dan kaki kecil, tempermen mirip skizofrenia
2. Atletis : tubuh tegap, seperti olahragawan,
temperamen mirip penderita epilepsi
3. Piknis : gemuk, pendek, temperamen mirip penderita
manik-depresif
Tipe kepribadian Friedman & Rosenman
(1974)

• Tipe A : cepat, tidak sabar, ambisius, perfeksionis,


kompetitif, mudah marah, dan pekerja keras.
• Tipe B : santai, sabar, kurang kompetitif, dan tidak
mudah marah.
Kritik terhadap penggolongan kepribadian

• Setiappenggolongan mereduksi kepribadian manusia yg


sangat kompleks.
• Tipologitidak memperhatikan bahwa manusia berubah
sesuai kondisi lingkungan.
• Kurangmemperhatikan pengaruh kebudayaan thd
kepribadian.
Faktor pembentuk kepribadian

1. Genetik : pembentukan kepribadian melalui karakter-2


unik yg diwariskan
2. Lingkungan : pembentukan kepribadian melalui proses
imitasi/modelling (meniru), identifikasi & teori belajar
Beberapa pandangan psikologi ttg kepribadian manusia:
1. Pandangan aliran psikodinamik/psikoanalis (Freud)
2. Pandangan aliran humanistic (Maslow)
3. Pandangan aliran sosio-kognitif (Bandura)
1. Pandangan psikodinamik – pendapat
Freud
Struktur kepribadian manusia
ID adalah: sesuatu yang bersifat tidak
sadar, yaitu berupa dorongan seksual.
EGO adalah: struktur kepribadian yang
bertindak sbg mediator antara id &
superego. Sebagian ego bersifat sadar. Ego
adalah cara manusia mendapat kesenangan
yg sesuai dng norma2 masy.
SUPEREGO adalah: hakim internal yang
keras dari prilaku kita. Superego dapat
disebut juga sebagai hati nurani yang
berperan mengatur moralitas perilaku kita
Pandangan psikodinamik…lanjutan
Freud percaya bahwa gangguan psikologis, dan khususnya pengalaman
kecemasan, terjadi ketika ada konflik atau ketidakseimbangan di antara
id, ego, dan superego.
Konflik yang timbul antara id, superego, dan realitas menciptakan
kecemasan besar bagi ego. Ego memiliki strategi untuk mengatasi
kecemasan, disebut mekanisme pertahanan  yaitu strategi
psikologis yang tidak disadari yang digunakan untuk mengatasi
kecemasan dan mempertahankan citra diri yang positif.
Freud percaya bahwa mekanisme pertahanan sangat penting untuk
mengatasi kehidupan sehari-hari secara efektif, tetapi bisa bermasalah
jika digunakan secara berlebihan.
Pandangan psikodinamik…lanjutan
Mekanisme pertahanan (defence mechanism)
1. Repression/Denial : defence mechanism yg utama; ego mendorong
pikiran-pikiran yang membangkitkan kegelisahan ke alam bawah
sadar. Contoh : seorang yg didiagnosa sakit kanker tidak menerima
kenyataan tsb.
2. Rasionalisasi : ego mengganti motif /alasan dng yg lebih bisa
diterima a.l. membenarkan diri sendiri untuk perilaku negatif.
Contoh: seorang siswa mendapat nilai jelek karena malas belajar,
kemudian meyakinkan dirinya sendiri bahwa pelajaran tsb tidak
terlalu penting..
Mekanisme pertahanan…lanjutan
3. Displacement : ego mengganti perasaan ttg suatu obyek dng yg
lebih bisa diterima  Eko kesal pada dosennya. Karena Eko tidak
bisa mengungkapkan kekesalannya pd dosen tsb, maka dia
mengomeli adiknya.
4. Sublimasi : ego mengganti impuls yg sulit diterima dng impuls
lain yg secara sosial lebih bisa diterima. Contoh : seorang laki2
menyalurkan kefemininannya dng bekerja di salon kecantikan.
Seseorang berpartisipasi dalam olahraga tinju untuk mengalihkan
dorongan agresif.
5. Proyeksi : ego menutupi kenyataan dng memantulkan ke orang
lain. Contoh : fenomena maling yg berteriak “maling” pd orang
lain (menuduh orang lain unt menutupi kesalahannya)
Mekanisme pertahanan…lanjutan

7. Reaction formation : ego membuat motivasi yg tidak


dapat diterima muncul sebagai keinginan sebaliknya.
Contoh: Wati naksir pada Budi. Tetapi dia menyatakan di
depan umum bahwa dia membencinya
8. Regresi : ego mencari rasa aman dari periode
perkembangan sebelumnya yg lebih nyaman/aman, untuk
mengatasi stres. Contoh : setiap kali bertengkar dng
istrinya, seorang laki2 pulang ke rumah ibunya. Seorang
mahasiswa yang khawatir tentang ujian penting mulai
mengisap jarinya.
Pandangan psikodinamik…lanjutan

Tahap perkembangan kepribadian psikoseksual menurut Freud


Pada setiap tahap perkembangan kita mengalami kesenangan
seksual di salah satu bagian dari tubuh. Tahap-tahap tsb yaitu:
1. Tahap Oral (0-18 bulan) : kesenangan diperoleh melalui mulut
2. Tahap Anal (18–36 bulan): kesenangan diperoleh melalui anal
3. Tahap Phallic (3–6 thn): kesenangan diperoleh melalui alat
kelamin
4. Latency (6 thn hingga pubertas): masa tenggang
5. Genital stage (remaja & dewasa)
Pandangan psikodinamik…lanjutan

Tahap perkembangan kepribadian psikoseksual menurut Freud


1. Tahap oral
Selama tahap oral ini, bayi memperoleh kenikmatan seksual
dengan mengisap dan minum. Bayi yang menerima kesenangan
yg terlalu sedikit atau terlalu banyak menjadi terpaku atau
"terkunci" pada tahap oral, dan cenderung mengalami
kemunduran pada titik-titik fiksasi ini di bawah tekanan,
bahkan ketika dewasa. Menurut Freud, anak yg kekurangan
ketika dewasa cenderung memanipulasi orang lain, anak yg
berlebihan cenderung menjadi tergantung pd orang lain
Pandangan psikodinamik…lanjutan
Tahap perkembangan kepribadian psikoseksual menurut Freud
2. Tahap anal, berlangsung dari sekitar usia18 bulan hingga 3 tahun, adalah
ketika anak-anak pertama kali mengalami konflik psikologis. Selama tahap
ini anak-anak ingin mengalami kesenangan melalui buang air besar, tetapi
mereka juga dilatih di toilet untuk menunda kepuasan ini.
Freud percaya bahwa jika pelatihan toilet ini terlalu keras atau terlalu
lunak, anak-anak akan menjadi terpaku pada tahap anus dan menjadi
cenderung untuk mundur ke tahap ini di bawah tekanan sebagai orang
dewasa. Jika anak menerima terlalu sedikit kepuasan anal (yaitu, jika orang
tua sangat keras tentang pelatihan toilet), kepribadian orang dewasa akan
menjadi pelit, terlalu kompulsif dng ketertiban & kerapian. Di sisi lain, jika
orang tua terlalu lunak, anak menjadi kurangnya kontrol diri
Pandangan psikodinamik…lanjutan
Tahap perkembangan kepribadian psikoseksual menurut Freud
3. Tahap phallic (usia 3 – 6 thn)
Saat ini ketika alat kelamin menjadi zona utama untuk kenikmatan, namun
belum menjadi tujuan berhubungan seksual. Tahap ini muncul sbg “Oedipus
complex” & “Electra complex” (karakter mitologis Yunani)
Oedipus (laki-2) terlalu mencintai ibunya shg tanpa sadar membunuh ayahnya
& menikahi ibunya. Electra (perempuan) membalas pembunuhan ayahnya
dengan membunuh ibunya.
Saat dewasa, anak laki-2 pada akhirnya akan meninggalkan cinta mereka pada
ibu, lalu mengidentifikasi & mengambil karakteristik kepribadian ayah. Anak
laki-laki yang tidak berhasil menyelesaikan Oedipus kompleks akan mengalami
masalah psikologis di kemudian hari. Hal yg sama terjadi pula pd anak
perempuan.
Pandangan psikodinamik…lanjutan
Tahap perkembangan kepribadian psikoseksual menurut Freud
4. Tahap latensi adalah periode ketenangan relatif yang berlangsung
sekitar usia 6 – 12 tahun. Selama waktu ini, Freud percaya bahwa
impuls seksual ditekan, menyebabkan anak laki-laki dan perempuan
memiliki sedikit atau tidak ada minat pada lawan jenis.
5. Tahap genital, dimulai sekitar 12 tahun (dianggap usia pubertas)
dan berlangsung hingga dewasa. Menurut Freud, impuls seksual
kembali selama jangka waktu ini, dan jika perkembangan telah
berjalan secara normal ke titik ini, anak dapat pindah ke
perkembangan hubungan romantis yang matang. Tetapi jika masalah
sebelumnya belum diselesaikan dengan tepat, dapat menjadi kesulitan
untuk membangun hubungan cinta yg intim.
2. Pandangan psikologi humanistik

Perilaku manusia didasari keinginan manusia untuk mencapai


aktualisasi diri setinggi-tingginya  kepribadian manusia
selalu berkembang.
Humanistik meyakini bhw manusia mempunyai kemampuan
mengontrol kehidupannya dan mencapai apa yg diinginkannya
Teori Maslow  kebutuhan tertinggi manusia adalah
aktualisasi diri (self-actualization)  kepribadian manusia
dilihat pd pencapaiannya dlm kehidupan (kesuksesan).
3. Pandangan sosiokognitif

• Aliran ini meyakini bahwa faktor lingkungan lebih penting drpd


faktor internal (Albert Bandura)
• Perilaku, lingkungan dan faktor kognitif manusia merupakan hal
penting pada perkembangan kepribadian manusia. Dua hal penting
adalah:
1. Self-efficacy : keyakinan diri individu bahwa dia mampu
mengatasi berbagai situasi & menghasilkan dampak yg positif.
2. Personal control (kontrol diri): keyakinan diri individu ttg
kemampuan mengontrol perilakunya sendiri. Locus of control :
internal & eksternal.
Pandangan sosiokognitif…..lanjutan

Kepribadian menurut Albert


Bandura
Perilaku Kepribadian tercermin pd perilaku
manusia
Perilaku manusia tidak terlepas dr
pengaruh faktor kognitif &
lingkungan
Faktor kognitif dipengaruhi
Individu & Lingkungan kemampuan self efficacy & kontrol
faktor kognitif diri
Pengukuran Kepribadian

Kepribadian dapat diukur dengan menggunakan metode-metode


tertentu oleh ahli kejiwaan (psikiater atau psikolog). Kepribadian
diukur bila sudah mencapai usia dewasa
Ada tiga metode pengukuran kepribadian, yaitu:
1. Metode Observasi : Seorang pengamat yang sudah terlatih dapat
melakukan observasi terhadap perilaku yang terjadi dalam
keadaan normal/wajar, situasi eksperimen, maupun dalam konteks
suatu interview.
Pengukuran Kepribadian

2. Metode Inventori : Metode ini mengandalkan pada hasil observasi subjek


terhadap dirinya sendiri. Suatu inventori (personality inventory) merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi atau dipilih oleh subjek berdasarkan
ciri-ciri yang ia anggap ada dalam dirinya sendiri. Misalnya :
MMPI (Minesota Multiphasic Personality Inventory),
CPI (California Psychological Inventory), Sixteen Personality Questionnaire
(16 PF)
3. Teknik Proyektif : Asumsi dasarnya adalah bahwa untuk memperoleh
gambaran yang bulat tentang seseorang diperlukan kebebasan untuk
mengekspresikan diri. Tes proyektif yg digunakan rangsang berbentuk
gambar. Contoh : Tes Rorschach, TAT (Thematic Apperseption Test) yang
dikembangkan oleh H. Murray .
Contoh Tes Rorschach (proyeksi)

Anda mungkin juga menyukai