Anda di halaman 1dari 6

Disusun oleh : - Lussy Priscelia Putri NIM : 012228050

- Syifa Rubiyatul NIM : 012228045

Tugas : Etika Keperawatan


Dosen Pengampu : Ns. Fitria Prihatini, M.Kep
STIKES PERSADA HUSADA INDONESIA

Kasus :
Tn. P adalah seorang sopir bus antar provinsi. Ia telah bekerja selama 20
tahun sebagai seorang sopir. Akhir-akhir ini Tn. P sering demam, diare, dan
menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh sudah hampir 2 bulan, berat
badan turun lebih dari 5 Kg. Tn P tidak menganggap serius penyakitnya
sehingga dia hanya berusaha minum obat warung dan belum sembuh juga
akhirnya keluarganya membawa Tn. P ke RSUP S. Tn. P meminta kepada Ners
Ratna untuk segera memberitahu hasil pemeriksaannya. Dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan Tn. P positif menderita HIV.
Ners Ratna yang merawat Tn.P kebetulan sudah bekerja selama 10 tahun di
bangsal B20 ini. Keluarga meminta Ners Ratna untuk tidak memberitahukan
mengenai penyakit ini kepada pasien ataupun kepada para pembesuknya.
Keluarga takut kalau pasien di beritahu keluarga takut Tn.P akan frustasi,
tidak bisa menerima kondisinya, dan akan dikucilkan oleh masyarakat. Ners
Ratna mengalami dilema etik dimana di satu sisi dia harus memenuhi
permintaan keluarga namun di sisi lain Ners Ratna harus memberitahukan
kondisi yang dialami oleh Tn. P.

 Mengkaji situasi
Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi , mengidentifikasi
masalah / situasi dan menganalisa situasi . Dari kasus diatas dapat
ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut :
 Tn . P menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui
penyakit yang dideritanya sekarang sehingga Tn . P meminta perawat
tersebut memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya .

 Rasa kasih sayang keluarga Tn . P terhadap Tn . P membuat


keluarganya berniat menyembunyikan informasi tentang hasil
pemeriksaan tersebut dan meminta perawat untuk tidak
menginformasikannya kepada Tn . P dengan pertimbangan keluarga
takut jika Tn . P akan frustasi tidak bisa menerima kondisinya sekarang.

 Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan


dimana dia harus memenuhi permintaan keluarga , tapi disisi lain juga
harus memenuhi haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang
hasil pemeriksaan atau kondisinya.

 Mendiagnosa Masalah Etik Moral


Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan
permasalahan etik moral jika perawat tersebut tidak memberikan
informasi kepada Tn . P terkait dengan penyakitnya karena itu
merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi
pasien termasuk penyakitnya.

 Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan


Alternatif - alternatif rencana harus dipikirkan dan direncanakan oleh
perawat bersama tim medis yang lain dalam mengatasi permasalahan
dilema etik seperti ini . Adapun alternatif rencana yang bisa dilakukan
antara lain :

a. Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan


informasi hasil pemeriksaan/penyakit Tn. P kepada Tn. P saat itu
juga, tetapi memilih waktu yang tepat ketika kondisi pasien dan
situasinya mendukung.

Hal ini bertujuan supaya Tn . P tidak panik yang berlebihan ketika


mendapatkan informasi seperti itu karena sebelumnya telah
dilakukan pendekatan - pendekatan oleh perawat . Selain itu untuk
alternatif rencana ini diperlukan juga suatu bentuk motivasi /
support sistem yang kuat dari keluarga . Keluarga harus tetap
menemani Tn . P tanpa ada sedikitpun perilaku dari keluarga yang
menunjukkan denial ataupun perilaku menghindar dari Tn . P.
Dengan demikian diharapkan secara perlahan , Tn . P akan merasa
nyaman dengan support yang ada sehingga perawat dan tim medis
akan menginformasikan kondisi yang sebenarnya .
Ketika jalannya proses sebelum diputuskan untuk memberitahu Tn .
P tentang kondisinya dan ternyata Tn . P menanyakan kondisinya
ulang , maka perawat tersebut bisa menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaannya masih dalam proses tim medis .

Alternatif ini tetap memiliki kelemahan yaitu perawat tidak segera


memberikan informasi yang dibutuhkan Tn . P dan tidak jujur saat
itu walaupun pada akhirnya perawat tersebut akan
menginformasikan yang sebenarnya jika situasinya sudah tepat .
Ketidakjujuran merupakan suatu bentuk pelanggaran kode etik
keperawatan .

b. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat


dalam memenuhi hak - hak pasien terutama hak Tn . P untuk
mengetahui penyakitnya , sehingga ketika hasil pemeriksaan sudah
ada dan sudah didiskusikan dengan tim medis maka perawat akan
langsung menginformasikan kondisi Tn . P tersebut atas seijin
dokter .

Alternatif ini bertujuan supaya Tn . P merasa dihargai dan dihormati


haknya sebagai pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika
keperawatan . Hal ini juga dapat berdampak pada psikologisnya
dan proses penyembuhannya . Misalnya ketika Tn . P secara lambat
laun mengetahui penyakitnya sendiri atau tahu dari anggota
keluarga yang membocorkan informasi , maka Tn . P akan
beranggapan bahwa tim medis terutama perawat dan keluarganya
sendiri berbohong kepadanya. Dia bisa beranggapan merasa tidak
dihargai lagi atau berpikiran bahwa perawat dan keluarganya
merahasiakannya karena ODHA ( Orang Dengan HIV / AIDS )
merupakan " aib " yang dapat mempermalukan keluarga dan
Rumah Sakit . Kondisi seperti inilah yang mengguncangkan psikis
Tn . P nantinya yang akhirnya bisa memperburuk keadaan Tn . P.
Sehingga pemberian informasi secara langsung dan jujur kepada
Tn . P perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut.
Kendala - kendala yang mungkin timbul :

1. Keluarga tetap tidak setuju untuk memberikan informasi


tersebut kepada Tn . P

Sebenarnya maksud dari keluarga tersebut adalah benar karena


tidak ingin Tn . P frustasi dengan kondisinya . Tetapi seperti yang
diceritakan diatas bahwa ketika Tn . P tahu dengan sendirinya
justru akan mengguncang psikisnya dengan anggapan - anggapan
yang bersifat emosional dari Tn . P tersebut sehingga bisa
memperburuk kondisinya . Perawat tersebut harus mendekati
keluarga Tn . P dan menjelaskan tentang dampak - dampaknya jika
tidak menginformasikan hal tersebut . Jika keluarga tersebut tetap
tidak mengijinkan , maka perawat dan tim medis lain bisa
menegaskan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas
dampak yang terjadi nantinya . Selain itu sesuai dengan Kepmenkes
1239/2001 yang mengatakan bahwa perawat berhak menolak
pihak lain yang memberikan permintaan yang bertentangan
dengan kode etik dan profesi keperawatan .

2. Keluarga telah mengijinkan tetapi Tn . P denial dengan


informasi yang diberikan perawat .
Denial atau penolakan adalah sesuatu yang wajar ketika
seseorang sedang mendapatkan permasalahan yang membuat
dia tidak nyaman . Perawat harus tetap melakukan pendekatan
pendekatan secara psikis untuk memotivasi Tn . P. Perawat juga
meminta keluarga untuk tetap memberikan support sistemnya
dan tidak menunjukkan perilaku mengucilkan Tn . P tersebut .
Hal ini perlu proses adaptasi sehingga lama kelamaan Tn . P
diharapkan dapat menerima kondisinya dan mempunyai
semangat untuk sembuh .

 Melaksanakan Rencana
Alternatif - alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan
didiskusikan dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar
kode etik keperawatan . Sehingga bisa diputuskan mana alternatif
yang akan diambil . Dalam mengambil keputusan pada pasien dengan
dilema etik harus berdasar pada prinsip - prinsip moral yang berfungsi
untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang ,
diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu ( John Stone , 1989 ) ,
yang meliputi :
a. Autonomy / Otonomi
Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi
keputusan pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya
dan keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak
Tn . P tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya .

b. Benefesience / Kemurahan Hati


Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau
tindakan yang baik dan tidak merugikan Tn . P. Sehingga perawat bisa
memilih diantara 2 alternatif diatas mana yang paling baik dan tepat
untuk Tn . P dan sangat tidak merugikan Tn . P

c. Justice Keadilan
Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien .
Adil berarti Tn . P mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain
juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh informasi tentang
penyakitnya secara jelas sesuai dengan konteksnya / kondisinya .

d . Nonmaleficience / Tidak merugikan


Keputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya tidak menimbulkan
kerugian pada Tn . P baik secara fisik ataupun psikis yang kronis
nantinya .
e. Veracity / Kejujuran
Perawat harus bertindak jujur jangan menutup - nutupi atau
membohongi Tn . P tentang penyakitnya . Karena hal ini merupakan
kewajiban dan tanggung jawab perawat untuk memberikan informasi
yang dibutuhkan Tn . P secara benar dan jujur sehingga Tn . P akan
merasa dihargai dan dipenuhi haknya .

f. Fedelity / Menepati Janji


Perawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan Tn . P
sebelum dilakukan pemeriksaan yang mengatakan bahwa perawat
bersdia akan menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Tn . P jika
hasil pemeriksaannya sudah selesai . Janji tersebut harus tetap
dipenuhi walaupun hasilnya pemeriksaan tidak seperti yang
diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat kepercayaan Tn . P
terhadap perawat tersebut nantinya .

g. Confidentiality Kerahasiaan .
Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperawatan
yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dengan
menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien
kepadanya kecuali seijin pasien .
Berdasarkan pertimbangan prinsip - prinsip moral tersebut keputusan
yang bisa diambil dari dua alternatif diatas lebih mendukung untuk
alternatif ke - 2 yaitu secara langsung memberikan informasi tentang
kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan
dengan semua yang terlibat . Mengingat alternatif ini akan membuat
pasien lebih dihargai dan dipenuhi haknya sebagai pasien walaupun
kedua alternatif tersebut memiliki kelemahan masing - masing . Hasil
keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana dengan
pendekatan - pendekatan dan caring serta komunikasi terapeutik .

 Mengevaluasi Hasil Alternatif yang dilaksanakan kemudian


dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana Tn . P beradaptasi tentang
informasi yang sudah diberikan . Jika Tn . P masih denial maka
pendekatan pendekatan tetap terus dilakukan dan support sistem
tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa
ditemani , dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan .

Anda mungkin juga menyukai