Anda di halaman 1dari 15

TRUTH TELLING

Kelompok 5
Politeknik Kesehatan Malang
Sub bahasan

Pengertian Truth Telling

Macam-macam Truth Telling

Manfaat Truth Telling

Pentingnya Truth Telling

Faktor yang mempengaruhi Truth Telling

Kasus dan Pembahasan


Pengertian Truth Telling

Truth telling adalah komponen etik yang harus dimiliki seorang tenaga
kesehatan sesuai dengan sumpah hipokrates dan perilaku profesional
dalam menyampaikan kebenaran mengenai kondisi pasien.

Salah satu permasalahan etika dalam praktek keperawatan yaitu berkata


jujur (truth telling). Konsep kejujuran (veracity) adalah prinsip etis yang
mendasari berkata jujur.
Macam macam Truth Telling

1. Jujur dalam berbicara


Setiap individu berkewajiban menjaga lisannya , yakni berbicara jujur dan dianju
rkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali
jika sangat dibutuhkan dan demi kepentingan pada saat-saat tertentu.

2. Jujur dalam niat dan kehendak


Kejujuran bergantung pada keikhlasan seseorang. Jika perbuatan atau tindakan
yang dilakukan tidak didasari dengan niat tujuan yang tulus tetapi demi kepentingan indi
vidu atau diri sendiri, berarti dia tidak jujur dalam berniat, bahkan bisa dikatakan telah
berbohong.
3. Jujur dalam berkeinginan dan dalam meralisaikannya
Keinginan seperti ini ada kalanya benar-benar jujur dan kalanya pula masih
diselimuti kebimbangan. Kejujuran dalam merialisasikan keinginan, seperti apabila ses
eorang ingin berkata jujur untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada pasien
Keinginan tersebut bisa terlaksana bisa juga tidak.

4. Jujur dalam bertindak


Jujur dalam hal ini juga bisa berarti tidak berpura-pura tulus dalam bertindak s
edangkan hatinya tidaklah demikian. Misalnya seorang perawat yang menjatuhkan jar
um tetapi tidak diketahui oleh pasien, dalam hati perawat ingin mengganti jarum yang
dijatuhkan dan perawat pun mengganti jarum tersebut tanpa ada rasa bimbang antara
keinginan dan tindakan yang akan dilakukan.
5. Jujur dalam berjanji
Janji membuat diri kita selalu berharap. Janji yang benar membuat kita bahagia.
Janji palsu membuat kita selalu was-was. Maka janganlah memperbanyak janji (namun
tidak ditepati) karena Allah Swt. sangat membenci orang-orang yang selalu mengingkar
i janji sebagaimana dalam firman-Nya.

6. Jujur dalam kenyataan


Orang yang jujur hidupnya selalu berada di atas kenyataan. Dia tidak akan mena
mpilkan sesuatu yang bukan dirinya. Dengan kata lain, seorang yang jujur tidak hidup
berada di bawah bayang-bayang orang lain. Khususnya sebagai seorang perawat harus h
idup sesuai dengan keadaan diri sendiri.
Manfaat Truth Teling
Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan
medis.

Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase


terminal dalam menghadapi penyakitnya.

Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan


tindakan medis.

Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang


merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
Pentingnya Truth Telling
Truth telling sangat penting dalam hubungan dokter dengan pasien, truth telling sangat
berperan dalam pengambilan keputusan secara otonomi oleh perawar untuk memilih dan berti
ndak demi kebaikan pasien secara matang dan tepat.

Dalam pengambilan keputusan tersebut bertumpu pada otonomi individu pasien seut
uhnya dimana setelah dokter menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kon
disinya diharapkan pengambilan keputusan tersebut pasien dapat memilih keputusan yang
rasional dan yakin bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbaik baginya.

Tanpa adanya truth telling maka akan menyebakan terhambatnya pengambilan


keputusan pasien dan menghilangkan kepercayaan pasien dalam hubungannya dengan dokter.
Faktor yang mempengaruhi Truth Telling

• Dalam keluarga, orangtua memegang peran penting untuk mendidik


anak sehingga mereka mampu memiliki sikap jujur.
• Ketika orangtua berhasil mendidik anak untuk berkata dan bersikap
Faktor jujur, maka sang anak akan membawa sifat tersebut hingga remaja
keluarga bahkan dewasa.

• Lingkungan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik. Oleh


karena itu, memilih teman sepergaulan sangat penting, karena
lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian
tiap individu.
Faktor • Sadar atau tidak sadar kebiasaan buruk tersebut akhirnya dibawa terus
lingkungan hingga dewasa.
• Keyakinan kepada Tuhan dan iman yang kuat untuk
melakukan segala perintah-Nya mampu membuat tiap
individu terus bersikap baik. Seringkali individu dihadapkan
pada suatu kondisi yang mendesak untuk berkata bohong
atau berbuat curang, melakukan korupsi, dan menjadikan
Faktor agama mereka berpikir tidak realistis.

• Motivasi dapat diterapkan dengan pemberian


penghargaan.Misalnya, seorang anak yang bersikap jujur,
diberikan pujian atau hadiah, sehingga adanya penguatan
untuk melakukan tindakan jujur.
Motivasi
Kasus
Suatu hari ada seorang bapak bernama Tono dibawa oleh keluarganya ke salah satu Rumah
Sakit dengan gejala demam dan diare, mual, dan muntah kurang lebih selama 6 hari. Selain itu bapak
tersebut menderita batuk dan sakit tenggorokan sudah 6 bulan tidak sembuh-sembuh, serta berat badann
ya turun secara berangsur-angsur. Semula bapak tersebut badannya gemuk tapi 3 bulan terakhir ini bada
nnya semakin kurus dan telah turun 10 Kg dari berat badan semula. Bapak Tono ini merupakan seorang
mantan TKI di Malaysia yang baru pulang 5 bulan yang lalu.

Bapak ini masuk UGD kemudian dari dokter disarankan untuk opname di ruang penyakit
dalam karena kondisi Pak Tono yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya bapak Tono divisite oleh
dokter kemudian dokter tersebut memberi perintah kepada perawat untuk dilakukan pemeriksaan labora
torium (darah). Pak Tono meminta ketika hasilnya keluar untuk diberitahu.

Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan
telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya mengatakan bahwa Pak Tono positif terjangkit penyakit HIV/AID
S. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Pak Tono untuk menghadap dokter yang menangani
Pak Tono. Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan p
enyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter terutama perawat unt
uk tidak memberitahukan penyakit yang diderita Pak Tono ini kepada Pak Tono. Keluarga takut Pak To
no akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan oleh masyarakat
Pembahasan
Penyelesaikan kasus ini berdasarkan pendekatan model Megan, kerangka
penyelesaian sebagai berikut :
1. Mengkaji situasi
Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah/situasi dan menga
nalisa situasi. Dari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut :
• Pak Tono dapat menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dider
itanya sekarang sehingga Pak Tono meminta perawat tersebut memberikan informasi tentang
hasil pemeriksaan kepadanya.
• Rasa kasih sayang keluarga terhadap Pak Tono membuat keluarganya berniat menyembunyi
kan informasi tentang hasil pemeriksaan tersebut dan meminta perawat untuk tidak menginfor
masikannya kepada Pak Tono dengan pertimbangan keluarga takut jika Pak Tono akan frustasi
tidak bisa menerima kondisinya sekarang
• Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus memenu
hi permintaan keluarga, tapi di sisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien untuk mempe
roleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya.
2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan permasalahan etik
moral jika perawat tersebut tidak memberikan informasi kepada Bapak Tono terkait dengan
penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi
pasien termasuk penyakitnya

3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan


Rencana yang bisa dilakukan antara lain :
a. Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan informasi hasil pemeri
ksaan/penyakit Bapak Tono saat itu juga, tetapi memilih waktu yang tepat ketika kondisi pasi
en dan situasinya mendukung. Hal ini bertujuan supaya pak Tono tidak panik yang berlebiha
n ketika mendapatkan informasi seperti itu karena sebelumnya telah dilakukan pendekatan-p
endekatan oleh perawat.
Alternatif ini tetap memiliki kelemahan yaitu perawat tidak segera memberikan informasi
yang dibutuhkan bapak ini dan tidak jujur saat itu walaupun pada akhirnya perawat tersebut
akan menginformasikan yang sebenarnya jika situasinya sudah tepat. Ketidakjujuran merupa
kan suatu bentuk pelanggaran kode etik keperawatan.
b. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memen
uhi hak-hak pasien terutama hak pak Tono untuk mengetahui penyakitnya, sehin
gga ketika hasil pemeriksaan sudah ada dan sudah didiskusikan dengan tim med
is maka perawat akan langsung menginformasikan kondisi bapak Tono tersebut
atas seijin dokter.
Alternatif ini bertujuan supaya pak Tono merasa dihargai dan dihormati hak
nya sebagai pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan. Hal i
ni juga dapat berdampak pada psikologisnya dan proses penyembuhannya.

4. Melaksanakan Rencana
Rencana yang diberikan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tim me
dis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. Dalam mengam
bil keputusan pada pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsi
p moral yang berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan di
larang, diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu
5. Mengevaluasi Hasil
Tindakan yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi sejauh
mana bapak Tono beradaptasi tentang informasi yang sudah diberikan. Jika pak
Tono masih melakukan penolakan terhadap kenyataan sehubungan dengan info
rmasi yang telah diterimanya, maka pendekatan-pendekatan tetap terus dilakuk
an dan support tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa
ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan.

Anda mungkin juga menyukai