Kelompok 5
Politeknik Kesehatan Malang
Sub bahasan
Truth telling adalah komponen etik yang harus dimiliki seorang tenaga
kesehatan sesuai dengan sumpah hipokrates dan perilaku profesional
dalam menyampaikan kebenaran mengenai kondisi pasien.
Dalam pengambilan keputusan tersebut bertumpu pada otonomi individu pasien seut
uhnya dimana setelah dokter menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kon
disinya diharapkan pengambilan keputusan tersebut pasien dapat memilih keputusan yang
rasional dan yakin bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbaik baginya.
Bapak ini masuk UGD kemudian dari dokter disarankan untuk opname di ruang penyakit
dalam karena kondisi Pak Tono yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya bapak Tono divisite oleh
dokter kemudian dokter tersebut memberi perintah kepada perawat untuk dilakukan pemeriksaan labora
torium (darah). Pak Tono meminta ketika hasilnya keluar untuk diberitahu.
Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan
telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya mengatakan bahwa Pak Tono positif terjangkit penyakit HIV/AID
S. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Pak Tono untuk menghadap dokter yang menangani
Pak Tono. Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan p
enyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter terutama perawat unt
uk tidak memberitahukan penyakit yang diderita Pak Tono ini kepada Pak Tono. Keluarga takut Pak To
no akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan oleh masyarakat
Pembahasan
Penyelesaikan kasus ini berdasarkan pendekatan model Megan, kerangka
penyelesaian sebagai berikut :
1. Mengkaji situasi
Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah/situasi dan menga
nalisa situasi. Dari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut :
• Pak Tono dapat menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dider
itanya sekarang sehingga Pak Tono meminta perawat tersebut memberikan informasi tentang
hasil pemeriksaan kepadanya.
• Rasa kasih sayang keluarga terhadap Pak Tono membuat keluarganya berniat menyembunyi
kan informasi tentang hasil pemeriksaan tersebut dan meminta perawat untuk tidak menginfor
masikannya kepada Pak Tono dengan pertimbangan keluarga takut jika Pak Tono akan frustasi
tidak bisa menerima kondisinya sekarang
• Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus memenu
hi permintaan keluarga, tapi di sisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien untuk mempe
roleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya.
2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan permasalahan etik
moral jika perawat tersebut tidak memberikan informasi kepada Bapak Tono terkait dengan
penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi
pasien termasuk penyakitnya
4. Melaksanakan Rencana
Rencana yang diberikan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tim me
dis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. Dalam mengam
bil keputusan pada pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsi
p moral yang berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan di
larang, diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu
5. Mengevaluasi Hasil
Tindakan yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi sejauh
mana bapak Tono beradaptasi tentang informasi yang sudah diberikan. Jika pak
Tono masih melakukan penolakan terhadap kenyataan sehubungan dengan info
rmasi yang telah diterimanya, maka pendekatan-pendekatan tetap terus dilakuk
an dan support tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa
ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan.