Anda di halaman 1dari 4

Nama: Eva Amelia (42010421014)

D3 Keperawatan 2A
Tugas diskusi EMD Keperawatan Paliatif

Ny. Carla (54 tahun) adalah dengan kanker ovarium metastasis paru, hepar, dan abdomen. Ia
terdiagnosa kanker 2 tahun lalu dan telah menjalani berbagai terapi seperti operasi dan
kemoterapi. Namun, kanker tidak responsif dan tetap menyebar progresif sehingga ia menjadi
bergantung pada keluarganya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Ia memiliki suami,
Tn. William, yang sangat ia cintai dan siaga selalu disampingnya dan membantu Ny. Carla.
Namun, Tn. William tidak bisa menerima kalau saat ini istrinya sudah terminal, dan ia selalu
berkata akan melakukan apapun asalkan istrinya tetap hidup dan bisa melihat kelahiran cucu
pertamanya nanti. Ny. Carla & Tn. William memiliki 2 anak yang sudah dewasa, yaitu Ny.
Penny (saat ini sedang hamil), dan Tn. Harry yang tinggal di rumah Ny. Carla dan selalu
membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari Bersama Tn. William. Sahabat baik Ny.
Carla, Ny. Lyn, adalah tetangganya dan selalu mencoba membantunya jika diperlukan. Ners
Josey, adalah perawat paliatif Ny. Carla yang saat ini sering berkunjung ke rumah keluarga
tersebut dan mengetahui situasi dan apa yang terjadi dalam keluarga Ny. Carla.
Ny. Carla pernah berkata bahwa ia hanya ingin merasakan nyaman dan bebas nyeri,
meskipun ia perlu di ‘tidur’kan dengan obat bius agar tidak merasa sakit. Saat ini, ia memilih
untuk tetap tinggal di rumah dan tidak dirawat di RS. Ny. Carla juga berkata bahwa ia tidak
ingin lagi menjalani tindakan-tindakan invasif selanjutnya karena itu menyakitkan.
Sebenarnya, Ny. Carla juga merasa khawatir kalau suami dan putrinya memaksa agar ia
menjalani pengobatan lain-lainnya. Ketika Ners Josey melakukan kunjungan rumah (home
care), ia memperhatikan bahwa Tn. Wiliam & Ny. Penny selalu membicarakan cucu
pertamanya yang akan segera lahir 4 bulan lagi. Tn. William ingin apapun dilakukan/
diupayakan agar Ny. Carla tetap hidup saat cucu nya lahir nanti, termasuk membawanya
dirawat lagi di RS dan mendapat tindakan selanjutnya. Ners Josey sempat berbicara dengan
Ny. Lyn dan beliau mengatakan kalau Ny. Carla merasa lelah dengan terapi-terapi selama ini
di RS, dan ingin berhenti saja. Perbedaan harapan ini membuat hubungan Tn. William, Ny.
Lyn, dan Ny. Carla kadang terjadi konflik.
Di sisi lain, Tn. Harry terlihat lebih sensitif dan memahami keinginan ibunya, dan menyadari
kalau mungkin tidak lama lagi ibunya akan meninggal. Tn. Harry berkata pada Ners Josey
bahwa ia merasa kondisi kesehatan ibunya semakin lama semakin menurun, namun ia
bingung karena mengetahui kalau ayah & kakaknya belum menerima kenyataan dan punya
harapan yang mustahil (ingin ibunya sembuh dan tetap hidup). Tn. Harry juga
memperhatikan kalua keberadaan Ny. Lyn sering memperburuk suasana karena Tn. William
menganggap Ny. Lyn hanya ingin istrinya segera meninggal. Menurut Tn. Harry, di rumah
sering terjadi pertengkaran (Tn. William sering marah) ketika Ny. Carla berbicara tentang
‘masa depan’. Tn. William selalu marah-marah dan berkata bahwa “Apapun harus dilakukan
agar ibu tetap hidup!” Ny. Penny sering menangis mengetahui Ny. Carla bilang ‘sudah lelah’
dan mungkin tidak bisa melihat kelahiran anaknya.
Penyelesaian kasus
Kasus diatas menjadi dilema etik bagi perawat dimana dilema etik ini didefinisikan sebagai
suatu masalah yang melibatkn satu atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak
dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap tindakan memiliki
landasan moral atau prinsip. Pada kasus dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar
atau salah dan dapat menimbulkan kebingungan pada tim medis yang dalam konteks kasus
ini khususnya pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak
rintangan untuk melakukannya.
Dalam menyelesaikan kasus dilema etik yang terjadi pada kasus Ny. Carla dapat diambil
salah satu kerangka penyelesaian etik, yaitu kerangka pemecahan etik yang dikemukan oleh
Megan (1989) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Pengkajian
 Px berkata bahwa ia tidak ingin lagi menjalani tindakan-tindakan invasif selanjutnya
karena itu menyakitkan dan ia hanya ingin merasakan nyaman dan bebas nyeri,
meskipun ia perlu di ‘tidur’kan dengan obat bius agar tidak merasa sakit.
 Suami px tidak bisa menerima kalau saat ini istrinya sudah terminal, dan ia selalu
berkata akan melakukan apapun asalkan istrinya tetap hidup dan bisa melihat
kelahiran cucu pertamanya nanti.
 Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus
memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi haknya
pasien untuk memperoleh otonomi px tentang tindakan apa saja yang ingin atau tidak
ingin dilakukannya
Mendiagnosa masalah etik moral
Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan permasalahan etik
moral jika perawat tersebut memaksakan tindakan invasif untuk diberikan kepada Ny.c
terkait dengan penyakitnya karena itu merupakan hak pasien (otonomi) untuk mendapatkan
hak-hak dan wewenang untuk dirinya sendiri.
Membuat tujuan dan rencana pemecahan
alternatif rencana yang bisa dilakukan antara lain :
a. Perawat akan melakukan tindak invasif lanjutan seperti yang diinginkan suami dan
anaknya
Hal ini bertujuan supaya Ny. C tetap mendapatkan pengobatan dan terapi karena
mungkin saja dengan terapi ini ada progrea baik terhadap enyakitnya. Selain itu untuk
alternatif rencana ini diperlukan juga suatu bentuk motivasi/support sistem yang kuat
dari keluarga. Karena dari suami dan anaknya menginginkan ny. C tetap hidup sampai
anaknya melahirkan cucu pertama mereka.

b. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi hak-
hak pasien terutama hak Ny. C untuk menolak tindakan pengobatan atau terapi dan
operasi lainya karena px sudah lelah accepted terhadap penyakit yang dialaminya.
Alternatif ini bertujuan supaya Ny. C merasa dihargai dan dihormati haknya sebagai
pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan. Hal ini juga dapat
berdampak pada psikologisnya dan kualitas hidupnya. Karena px sudah menerima
penyakit dan tau kondisinya saat ini, yang px mau ia tidak sakit lagi, ia mau suami
dan anaknya juga menerima kenyataan kalo px kondisinya sudah terminal dan tidak
lama lagi. Kendala yang mungkin terjadi:
1. Keluarga tetap tidak setuju untuk menghentikan tindakan invasif.
Sebenarnya maksud dari keluarga tersebut adalah benar karena tidak ingin Ny. C
putus ada dengan kondisinya. Tetapi seperti yang diceritakan diatas bahwa Ny. C
merasa lelah dan kesakitan atas tindakan tindakan invasif tersebut.
Melaksanakan rencana

Alternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tim


medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. Sehingga bisa
diputuskan mana alternatif yang akan diambil. Dalam mengambil keputusan pada pasien
dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral yang berfungsi untuk
membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau diizinkan dalam
situasi tertentu yang meliputi :

Autonomy / Otonomi

Benefesience / Kemurahan Hati

Justice / Keadilan

Nonmaleficience / Tidak merugikan

Veracity / Kejujuran

Fedelity / Menepati Janji

Avoiding killing

Berdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut keputusan yang bisa diambil dari
dua alternatif diatas lebih mendukung untuk alternatif ke-2 yaitu secara langsung
memberikan kesempatan supaya dapat meningkatkan quality of lifenya dan keputusan ini
didiskusikan dengan semua yang terlibat. Mengingat alternatif ini akan membuat pasien lebih
dihargai dan dipenuhi haknya sebagai pasien walaupun kedua alternatif tersebut memiliki
kelemahan masing-masing. Hasil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana
dengan pendekatan-pendekatan dan caring serta komunikasi terapeuik

Mengevaluasi Hasil

Alternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana Ny. C
beradaptasi tentang hak otonomi nya yang sudah diberikan. Apakah dapat meningkatkan
kualitas hidupnya saat ini atau tidak.
Pendapat saya jika saya berada di posisi Ners. Jose

Untuk membantu pasien dalam kasus ini, saya sebagai perawat perlu membuat daftar
kewajiban keperawatan yang harus diperhatikan, sebagai berikut:

- memberikan informasi yang jelas, lengkap dan mudah dipahami oleh px dan keluarganya
serta memastikan gak hal pasien terpenuhi.
- meningkatkan kesejahteran pasien (dengan selalu melibatkan pendapat px disetiap
tindakan yanga akan dilakukan)
- membuat keseimbangan antara kebutuhan pasien baik otonomi, hak dan tanggung jawab
keluarga tentang kesehatan dirinya.
- membantu keluarga dan pasien tentang pentingnya sistem pendukung (disini suport
keluarga sangat penting)

Anda mungkin juga menyukai