Anda di halaman 1dari 3

KASUS PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN

1. Saudaran bertugas di salah satu bangsal di Rumah Sakit Jiwa. Saudara diberi tanggung jawab
untuk melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah psikososial yaitu menarik diri
akibat ketergantungan dengan obat NAPZA. Selain itu, ternyata pasien ini pun terdiagnosa
HIV positif tetapi pasien tersebut belum mengetahuinya. Pada saat pertama kali saudara
bertemu dengannya, pasien tersebut tampak diam dan tidak mau menjawab pertanyaan
perawat. Tindakan apa yang akan saudara lakukan jika pasien tersebut tidak mau diajak
berinteraksi ? kaitkan dengan prinsip pokok dalam melakukan pengkajian !
2. Bapak Hendry, 38 tahun adalah seorang dosen di sebuah Universitas Science di kotanya.
Pasien baru dikirim dari Poliklinik Penyakit Dalam menuju ruang rawat inap. Keluhan utama
pasien adalah pusing berdenyut dna kaku di tengkuk. Anda sebagai seorang praktikan D3
Keperawatn diminta untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (termasuk tekanan
darah pada pasien tersebut). Ternyata pasien menolak diperiksa oleh saudara dengan alasan
belum berpengalaman, apakah tindakan selanjutnya yang anda lakukan ?
3. Ibu A datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri di perut bagian kanan bawah, tekanan
darah 140/80 mmHg, nadi 100 x/m, eksperi muka tegang, ,meringis menahan sakit. Saudara
akan membuat diagnosa keperawatan. Hal-hal pokok apa yang perlu saudara lakukan untuk
menetapkan diagnosa keperawatan!
4. Ibu Kiki, 32 tahun, diagnosa medis Pleuritis, mendapatkan suntikan antibiotik melalui
intramuskular. Indra adalah perawat laki-laki, kebetulan hari ini dia hanya bertugas
dengan seorang praktikan wanita yang belum berpengalaman. Saat Indra hendak
memberikan suntikan intramuskular, pasien menolak. Dalam kehidupan
kesehariannya/kebudayaannya pasien menghindari bersentuhan dengan laki-laki
kecuali suami. Pasien meminta agar praktikan wanita saja yang menyuntik, meskipun
sudah diberitahu bahwa praktikan belum berpengalaman. Menurut saudara,
tindakan etis apa yang harus dilakukan oleh Perawat Indra?
5. Ibu A dirawat di RS Kasih Ibu dengan diagnosa medis Gastritis Kronik. Selama 3 hari
dirawat, nafsu makan Ibu A sangat menurun. Ibu A kehilangan nafsu makan dan
berat badannya makin menurun. Perawat menegakkan diagnosa keperawatan
Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
makanan yang tidak adekuat. Perawat sudah melakukan beberapa implementasi
seperti mengkaji tanda-tanda gangguan nutrisi seperti penurunan berat badan,
turgor kulit, kelopak mata, mengkaji selera makan klien, menganjurkan klien makan
porsi sedikit tapi sering, berkolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan menu
yang lebih menarik. Menurut kasus di atas, bagaimana evaluasi yang saudara buat
mengacu pada SOAP (Subyek, Obyektif, Analisa, Perencanaan)?
Contoh Kasus Prinsip Etika Keparawatan asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS

Seorang wanita berusia 45 tahun dibawa keluarganya ke RSI Solo dengan diare dan
demam selama 7 hari. Selain itu wanita tersebut (Ny.A) menderita sariawan selama kurang
lebih 2 bulan tidak sembuh-sembuh, berat badannya turun secara berangsur-angsur. Akhir-
akhir ini Ny.A badannya terlihat kurus dan telah turun 7 Kg dari berat badan semula. Ny. A
bekerja sebagai karyawan di suatu pabrik buku. Ny. A sering lembur hingga tengah malam.
Ny. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam
karena kondisi Ny. A begitu lemas. Keesokan harinya dokter yang menangani Ny. A
melakukan visit kepada Ny.A dan memberikan advice kepada perawatnya untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Ny. A yang ingin segera
mengetahui penyakitnya meminta agar perawat tersebut segera memberi tahu penyakitnya
setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Pada siang hari pukul 11.20 WIB hasil pemeriksaan
telah diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya mengatakan
bahwa Ny. A positif terjangkit penyakit HIV/AIDS. Setelah itu perawat tersebut memanggil
keluarga Ny. A untuk menghadap dokter yang menangani Ny.A . Bersama dengan dokter
dan seizin dokter, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya. Seketika
keluarga tampak kaget. Keluarga meminta kepada dokter terutama perawat agar tidak
memberitahukan penyakitnya ini kepada Ny.A . Karena keluarga khawatir jika Ny. A akan
frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat.
Sejak pertama kali penyakit ini ditemukan, manifestasi klinis dari penyakit ini dapat
dengan mudah menulari orang lain, membuat AIDS pun menjadi salah satu momok
menakutkan, bahkan bagi tenaga kesehatan yang termasuk salah satu kelompok yang
beresiko cukup tinggi (Haryono, 2013).
Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi
permintaan keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi
yang dialami oleh Ny. A karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisinya.
Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang telah menjadi keputusan pasien
dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan keluarganya tidak setuju maka
perawat harus mengutamakan hak pasien tersebut untuk mendapatkan informasi tentang
kondisinya.

Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan tindakan yang terbaik dan tidak
merugikan Ny. A sehingga perawat bisa memilih diantara 2 alternatif diatas mana yang
paling baik dan tepat untuk Ny. A dan tidak merugikan haknya.
Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien. Adil berarti Ny. A
mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga mendapatkan hak tersebut yaitu
memperoleh informasi mengenai penyakitnya secara jelas sesuai dengan
kondisinya.Keputusan yang di ambil perawat tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian
pada Ny. A baik secara fisik maupun psikis yang kronis nantinya.

Perawat harus bertindak jujur, tidak boleh menutup-nutupi atau membohongi Ny. A
tentang penyakitnya. Karena hal ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab perawat
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan Ny. A secara benar dan jujur sehingga Ny. A
akan merasa dihargai, dihormati dan dipenuhi haknya.

Perawat harus menepati janji yang telah disepakati dengan Ny. A sebelum dilakukan
pemeriksaan yang mengatakan bahwa perawat bersdia akan menginformasikan hasil
pemeriksaan kepada Ny. A jika hasil pemeriksaannya sudah selesai. Janji tersebut harus
tetap dipenuhi bagaimanapun hasil dari pemeriksaan, karena mempengaruhi tingkat
kepercayaan Ny. A terhadap perawat tersebut nantinya.

Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperawatan akan menghargai
yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah
dipercayakan pasien kepadanya kecuali seizin pasien.

Berdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut keputusan yang bisa diambil


dari dua alternatif diatas lebih mendukung untuk alternatif ke-2 secara langsung memberikan
informasi tentang kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan dengan
semua yang terlibat. Mengingat alternatif ini akan membuat pasien lebih dihargai dan
dipenuhi haknya sebagai pasien walaupun kedua alternatif tersebut memiliki kelemahan
masing-masing. Hasil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana dengan
pendekatan-pendekatan serta komunikasi terapeutik.

Anda mungkin juga menyukai