Dosis obat merupakan faktor penting, karena baik kekurangan atau kelebihan
dosis akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan, bahkan sering membahayakan.
Yang dimaksud dosis suatu obat adalah dosis pemakaian sekali, per oral untuk orang
dewasa, kalau kalau yang dimaksud bukan dosis tersebut diatas harus dengan
keterangan yang jelas. Misalnya pemakaian sehari, dosis untuk anak, dosis per injeksi,
dan seterusnya.
2. Dosis lazim ( DL ) adalah dosis yang tercantum dalam literatur merupakan dosis yang
lazimnya dapat menyembuhkan. Dosis lazim dan dosis maksimum terdapat dalam FI
ed III, juga Farmakope lain. Tetapi DM anak tidak terdapat dalam literatur. Maka DM
untuk anak dapat dihitung dengan membandingkan kebutuhan anak terhadap dosis
maksimum dewasa.
yang sangat penting karena semua bahan obat/ obat harus diperhitungkan Dosis
Lazimnya sesuai dengan umur pasien dan dibandingkan dengan dosis obat yang
digunakan pasien sesuai resep dokter. Pemakaian/ dosis obat untuk pasien harus
tepat atau sesuai dengan Dosis Lazim supaya efek terapi tercapai, jika pada
perhitungan dosis ternyata pemakaian obatnya kurang atau lebih dari DL maka
harus ditanyakan kepada dokter pembuat resep karena ada banyak hal yang
dosis sehingga jumlah obat akan diganti oleh dokter supaya berefek terapi
3. Dosis toksik adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan
4. Dosis Letalis adalah takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
2. Rumus Dilling, untuk anak berumur lebih atau sama dengan 8 th:
x dosis dewasa
Rumus Clarke
Dan masih ada beberapa versi rumus perhitungan dosis maksimal obat.
dimaksudkan untuk pengobatan, kecuali jika ada tanda seru ( ! ) dibelakang angka
Dosis suatu obat merupakan suatu jumlah yang “cukup tidak berlebihan” untuk
menghasilkan efek terapeutik obat yang optimum pada seorang pasien tertentu.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dosis obat yang tepat untuk seorang pasien
antara lain:
1. Umur
2. Berat badan
3. Jenis kelamin
4. Status patologis
8. Cara penggunaan
Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih obat yang mempunyai khasiat yang sama,
1. Zat-zat yang berlainan itu tidak mempunyai kerja yang bersamaan, maka untuk tiap zat
dihitung sendiri.
2. Zat-zat yang berlainan mempunyai kerja yang bersamaan, maka dalam hal ini dimiliki
Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih obat yang mempunyai khasiat yang sama
maka dosis-dosis yang ada dihitung sebagai berikutnya. Zat-zat yang mempunyai
+ dan seterusnya ≤ 1
Atau
+ =≤1
1. Pengobatan berlebihan
Posted by irsan_syarifuddin
DOSIS
Dosis merupakan banyaknya obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang
penderita baik untuk obat dalam maupun luar. Kecuali dinyatakan lain, dosis merupakan dosis
maksimum dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan, dan rektal.
Ada yang dikenal dengan dosis maksimum (DM) dan ada juga dosis lazim (DL). DM merupakan
dosis pemakaian sekali ataupun sehari. Untuk pemberian obat melebihi batas DM itu harus
dibubuhi tanda seru, paraf dokter, ataupun digarisbawahi nama obat tersebut. Sedangkan DL
merupakan petunjuk yang tidak mengikat tapi digunakan sebagai pedoman umum. Misalnya,
Obat CTM (4mg/tablet) dengan DM 40 mg/ hari dan DL 6-16 mg/hari, bila seseorang makan 3
kali sehari 2 tablet, berarti DM belum melampaui. Tapi ini dianggap tidak lazim karena hanya
dengan makan 3 kali 1 tablet sehari sudah mencapai efek terapi yang normal.
1. Dosis terapi : takaran obat yang diberikan dalam keadaan bisa dan dapat menyembuhkan
penderita.
2. Dosis minimum : takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan
dan tidak menimbulkan resistensi.
3. Dosis maksimum : takaran obat terbesar yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan.
4. Dosis toksik : takaran obat yang diberikan dalam keadaan bisa yang dapat menyebabkan
keracunan penderita.
5. Dosis letalis : takaran obat yang diberikan dalam keadaan bisa yang dapat menyebabkan
kematian pada penderita.
Perhitungan dosis
1. Berdasarkan umur
Rumrs Fried
– Rumus Bastedo
Rumus Dilling
Rumus Cowling
– N = umur dalam satuan tahun yang digenapkan keatas. Misal pasien 1 tahun 1 bulan
dihitung 2 tahun.
Farmakologi
Rumus Catzel
– Dosis = luas permukaan tubuh anak/luas permukaan tubuh dewasa X 100 X dosis dewasa
– Dosis = 24/n X
Menurut Va Duin: pemakaian sehari dihitung 16 jam, kecuali antibiotik sehari dihitung 24
jam
Dosis obat adalah jumlah atau ukuran yang diharapakan dapat menghasilkan efek terapi pada
fungsi tubuh yang mengalami gangguan. Dosis obat harus diberikan pada pasien untuk
menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari banyak faktor, antara lain usia, bobot badan,
kelamin, luas permukaan tubuh, berat penyakit dan keadaan daya tahan tubuh.
Tujuan dari penetapan dosis obat ini adalah untuk mendapatkan efek terapeutis dari suatu obat.
Namun tidak semua obat bersifat betul-betul menyembuhkan penyakit, banyak diantaranya
hanya meniadakan atau meringankan gejalanya. Oleh karena itu, terapi obat dapat dibedakan
dalam tiga jenis pengobatan, yaitu :
1. Terapi Kausal, dimana penyebab penyakit ditiadakan, khususnya pemusnahan
mikroorganisme yang merugikan. Contoh : obat kemoterapeutika ( gol. Antibiotic, fungisida,
obat-obat malaria, dan sebagainya).
2. Terapi Simptomatis, hanya gejala penyakit yang diobati dan diringankan, misalnya kerusakan
pada suatu organ atau saraf. Contohnya : analgetik pada rematik, obat hipertensi dan obat
jantung.
3. Terapi Substitusi, obat pengganti zat yang lazim dibuat oleh organ yang sakit. Misalnya insulin
pada penderita diabetes.
Hampir semua obat pada dosis yang cukup besar menimbulkan efek toksik dan pada akhirnya
dapat mengakibatkan kematian. Dosis terapeutis adalah takaran dimana obat menghasilkan efek
yang diinginkan.
Untuk menilai keamanan dan efek dari suatu obat, makan dilakukan penelitian yang
menggunakan binatang percobaan. Yang ditentukan adalah khusus ED50 dan LD50, yaitu dosis
yang masing-masing memberikan efek atau yang mematikan 50% dari jumlah binatang.
Indek terapi merupakan perbandingan antara kedua dosis itu, yang merupakan suatu ukuran
keamanan obat. Semakin besar indeks terapi semakin aman penggunaan obat tersebut. Luas
terapi adalah jarak antara LD50 dan ED50, juga dinamakan jarak keamanan (safety margin).
Seperti indeks terapi, luas terapi berguna pula sebagai indikasi untuk keamanan obat, terutama
untuk obat yang digunakan secara kronis. Obat dengan luas terapi kecil, yaitu dengan selisih
kecil antara dosis terapi dan dosis toksiknya, mudah sekali menimbulkan keracunan bila dosis
normalnya dilampaui.
16 + 1 kali n : jam
Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek farmakologis
(khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam terapi dibagi menjadi :
1. dosis lazim .
Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan
dan sering digunakan) sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis
maksimum),
2. dosis maksimum/maksimal.
dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh diberikan kepada pasien baik untuk
pemakaian sekali maupun sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis). Untuk terapi
sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim.
Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis orang dewasa, sedangkan untuk anak-
anak memerlukan rumus perhitungan khusus.
1. Berdasarkan umur
a. Rumus young (untuk anak <8 tahun)
Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :
Daftar singkatan latin bahasa resep obat yang umumnya ada dalam resep beserta artinya :
A
a, aa = tiap-tiap
accur. = seksama
add. = tambahkan
ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar
ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam
ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri
adh. (adhibere) = gunakan
applic. (applicatur) = digunakan
alt.hor. (alternis horis) = tiap jam
apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae) = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa
B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari
C
cito : segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa
D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama
E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls =emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar
F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun
G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes
H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur
I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal)
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang
L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci
M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.f (misce fac) = campur buat
mixt. (mixtura) = campuran
N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan
O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik
P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam = stelah makan
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk
Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya
R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru
S
s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim : penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas
T
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus
U
urgent : penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan
V
vesp. (vaspere) = malam
(artikel 5) Rumus Perhitungan Dosis Obat
Ilmu Farmasi : Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan
efek farmakologis (khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam terapi
dibagi menjadi : dosis lazim dan dosis maksimum/maksimal. Dosis lazim adalah dosis yang
digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan dan sering digunakan)
sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis maksimum),
sedangkan dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh diberikan kepada
pasien baik untuk pemakaian sekali maupun sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun
over dosis). Untuk terapi sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim. :)
Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis orang dewasa, sedangkan untuk
anak-anak memerlukan rumus perhitungan khusus, sperti dibawah ini:
BACA juga artikel : Perhitungan Dosis Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Cara menghitung dosis untuk anak-anak :
1. Berdasarkan umur
a. Rumus young (untuk anak <8 tahun)
Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :
PERHATIAN !!!
Untuk lebih memahami silahkan kunjungi CONTOH SOAL dengan mengklik link artikel
dibawah ini :
Analisa resep : dari resep diketahui untuk membuat 10 bungkus serbuk sediaan,
mengandung 0,5 mg atropin sulfat setiap bungkus, aturan pakai 3 kali sehari satu bungkus.
Jawab :
= (3x0,5)/1,8 x 100% = 83,3 % (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari 100%)
b. Rumus dilling (untuk anak lebih Besar atau sama dengan 8 tahun)
Analisa resep : dari resep dikatahui untuk membuat sirup sebanyak 100 mL berisi 0,2
Efedrin HCl, aturan pakai 2 kali satu sendok teh.
Jawab:
Ingat Rumus menggunakan berat badan
Rumus Thermich
n ; dalam kilogram
a. Perhitungan DM sekali pakai :
DM = (18/70)x 0,05 gram = gram untuk sekali pakai
b. Perhitungan DM sehari
Lanjut usia (lansia) pasti mengalami perubahan fisiologis dan biologis seperti penurunan fungsi
organ tubuh dan penurunan kecepatan metabolisme, serta berkurangnya hormon maunpun
perubahan keadaan enzim-enzim didalam tubuh, sehingga perlu penyesuaian dosis untuk lansia
yang dikonversi dari dosis dewasa, konversi dosis sebagai berikut:
Contohnya :
misal Dosis dewasa parasetamol 500 mg untuk sekali pakai,
berapa dosis untuk lansian berumur 67 tahun.
maka jawabnya : 4/5 x 500 mg = 400 mg untuk sekali pakai lansia umur 67 tahun (kisaran 60-70
tahun)
Penyesuaian dosis ini sangat diperlukan agar pengobatan efektif, efisien dan tidak menimbulkan
efek negatif yang membahayakan pasien lanjut usia.
Perhitungan Dosis Searah / Sinergis
Apabila dalam satu resep terdapat dua atau lebih obat yang memiliki efek yang sama atau
memiliki mekanisme kerja yang sama, maka perlu dilakukan perhitungan dosis searah karna obat
memiliki efek sinergis, dikhawatirkan terjadi over dosis ataupun efek berbahaya lainnya,
contohnya :
PERHATIAN !!!
Bila hasil persentase DM lebih dari 100% maka dilaporkan pada dokter untuk merubah
takaran dosis obat
tetapi bila dokter tetap menghendaki takaran obat yg lebih dr 100% tersebut maka dokter
harus membubuhkan tanda seru pada resep, bila tidak ada tanda seru maka resep jangan
diracik
bila hasil hitungan lebih dari 200%, jika dokter tidak ingin merubah dosis maka wajib
membubuhkan tanda tangan sehingga bila terjadi kondisi tertentu maka dokter harus
bertanggung jawab, jika tidak mau menandatangani, maka resep jangan diracik.
Perhitungan Dosis Untuk Anak (contoh 2)
Analisa resep : dari resep diketahui untuk membuat 10 bungkus serbuk sediaan,
mengandung 0,5 mg atropin sulfat setiap bungkus, aturan pakai 3 kali sehari satu bungkus.
Jawab :
= (0,5/0,6 mg) x 100% = 83,3% (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari
100%)
= (3x0,5)/1,8 x 100% = 83,3 % (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari 100%)
b. Rumus dilling (untuk anak lebih Besar atau sama dengan 8 tahun)
Pada Umumnya prhitungan dosis maksimum (DM) itu untuk sediaan oral, parenteral, maupun
rektal, sedangkan untuk sediaan topikal biasanya tidak dihitung DM nya terutama sediaan topikal
yang bekerja lokal dan tidak masuk kedalam aliran darah sistemik maka tidak perlu dihitung DM
nya, tetapi ada yang perlu dihitung seperti :
Dosis topikal harus dihitung apabila memiliki potensi besar masuk kedalam aliran darah
sistemik.