pasien dan dibandingkan dengan dosis obat yang digunakan pasien sesuai resep dokter. Pemakaian/ dosis obat untuk pasien harus tepat atau sesuai dengan Dosis Lazim supaya efek terapi tercapai, jika pada perhitungan dosis ternyata pemakaian obatnya kurang atau lebih dari DL maka harus ditanyakan kepada dokter pembuat resep karena ada banyak hal yang mempengaruhi dosis yang diberikan pada pasien, apabila dokter berkehendak maka resep dapat diracik, sebaliknya jika dokter menghendaki supaya pemakaiannya ditepatkan supaya efek terapi tercapai maka Apoteker/ Asisten Apoteker harus dapat melakukan perhitungan untuk melakukan penyesuaian dosis sehingga jumlah obat akan diganti oleh dokter supaya berefek terapi optimal untu pasien. 3. Dosis toksik adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan keracunan pada penderita. 4. Dosis Letalis adalah takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan kematian pada penderita, dosis letalis terdiri dari: a. LD 50 : takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan. b. LD 100 : takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan percobaan. 2. Rumus-Rumus Untuk Menghitung Dosis Maksimum. Berikut adalah rumus-rumus dosis yang dapat digunakan untuk menghitung dosis anak dan bayi Rumus berdasarkan umur: 1. Rumus Young, untuk anak berumur kurang dari 8 th : umurumur+12 x dosis dewasa = dosis anak
2. Rumus Dilling, untuk anak berumur lebih atau sama dengan 8 th:
umur (n)20
x dosis dewasa
3. Rumus Fried, untuk bayi kurang dari 1 tahun: umur dalam bulan150 Rumus berdasarkan berat badan: 4. Rumus berdasarkan berat badan: Rumus Clarke berat ( dalam kg )70 ( rata-rata dewasa dalam kg ) dewasa dosis anak Dan masih ada beberapa versi rumus perhitungan dosis maksimal obat. Dosis-dosis maksimum tidak boleh dilampaui dalam petunjuk-petunjuk yang dimaksudkan untuk pengobatan, kecuali jika ada tanda seru ( ! ) dibelakang angka dari takaran yang melebihi tersebut. 3. Faktor faktor yang Mempengaruhi Dosis Obat Dosis suatu obat merupakan suatu jumlah yang cukup tidak berlebihan untuk menghasilkan efek terapeutik obat yang optimum pada seorang pasien tertentu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dosis obat yang tepat untuk seorang pasien antara lain: 1. Umur 2. Berat badan 3. Jenis kelamin x dosis x dosis dewasa = dosis bayi
4. Status patologis 5. Toleransi terhadap obat 6. Waktu penggunaan obat 7. Sifat bentuk sediaan 8. Cara penggunaan 9. Macam-macam faktor psikologis dan fisiologis. 4. Dosis Rangkap atau Dosis Kombinasi Dosis Ganda = Dosis Rangkap = Dosis Kombinasi Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih obat yang mempunyai khasiat yang sama, dapat terjadi dua hal 1. Zat-zat yang berlainan itu tidak mempunyai kerja yang bersamaan, maka untuk tiap zat dihitung sendiri. 2. Zat-zat yang berlainan mempunyai kerja yang bersamaan, maka dalam hal ini dimiliki dosis yang berganda Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih obat yang mempunyai khasiat yang sama maka dosis-dosis yang ada dihitung sebagai berikutnya. Zat-zat yang mempunyai bentuk kimia yang bersamaan, biasanya mempunyai kerja searah.
+ Atau
dan seterusnya 1
=1
2. Biaya pengobatan jadi lebih mahal. 3. Efek samping obat meningkat 4. Penggunaan obat menjadi kurang efektif 5. Dapat terjadi interaksi obat, potensiasi, antagonisme. Keuntungan Kombinasi Obat 1. Meningkatkan efektifitas obat karena efek sinergisme 2. Dalam keadaan tertentu, mengurangi terjadinya resistensi. 3. Mempermudah pemberian obat sehingga menjadi praktis, tidak terlalu sering.
http://uraianresep.blogspot.com/2011/03/menghitung-dosis-obat-dalam-resep.html