DOSIS
dapat dipergunakan atau
diberikan kepada seorang
penderita baik dipakai sebagai
obat dalam maupun luar
PASIEN PEDIATRIK
• Dalam pengobatan, pediatrik tidak dapat
diperlakukan sebagai orang dewasa berukuran
kecil
• Penggunaan obat untuk pediatrik merupakan
hal khusus yang berkaitan dengan laju
perkembangan organ, sistem dalam tubuh
maupun enzim yang bertanggung jawab
terhadap metabolisme dan ekskresi obat
• Dosis bagi pediatrik sering sulit untuk
ditentukan
Untuk dapat menentukan dosis obat
disarankan beberapa penggolongan untuk
membagi masa anak-anak:
1. Neonatus, 0 – 1 bulan, dengan subseksi
tersendiri untuk bayi yang lahir saat usia
kurang dari 37 minggu dalam kandungan
2. Bayi, 1 bulan – 2 tahun
3. Anak, 2 – 12 tahun, dengan subseksi anak
dibawah usia 6 tahun memerlukan
bentuk sediaan yang sesuai
4. Remaja, 12 – 18 tahun
KETENTUAN UMUM FI III TENTANG DOSIS
1. Dosis maksimum, berlaku untuk
pemakaian sekali dalam sehari.
Penyerahan obat dengan dosis yang
melebihi dosis maksimum dapat
dilakukan dengan:
a. Membubuhkan tanda seru dan paraf
dokter penulis resep
b. Diberi garis bawah nama obat tersebut
c. Banyak obat hendaknya ditulis dengan
huruf lengkap
2. Dosis lazim
merupakan petunjuk yang tidak mengikat,
tetapi digunakan sebagai pedoman umum.
Misalnya CTM (4 mg/tab) disebutkan dosis
lazimnya 6 – 16 mg/hari dan dosis
maksimumnya 40 mg/hari.
jika seseorang minum 3x sehari 2 tablet,
dosis maksimumnya belum dilampaui, tetapi
hal ini dianggap tidak lazim, karena dengan
3x sehari 1 tablet saja sudah dapat dicapai
efek terapi yang optimum
MACAM-MACAM DOSIS
1. Dosis terapi, suatu takaran obat yang diberikan dalam keadaan
biasa dan dapat menyembuhkan penderita
2. Dosis minimum, suatu takaran obat terkecil yang diberikan yang
masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi
pada penderita
3. Dosis maksimum, suatu takaran obat terbesar yang diberikan
yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan
keracunan pada penderita
4. Dosis letal, takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat
menyebabkan kematian pada penderita
LD 50, takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan
percobaan
LD 100, takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan
percobaan
5. Dosis toksis, suatu takaran obat yang dalam keadaan biasa
dapat menyebabkan keracunan pada penderita
DOSIS MAKSIMUM DAN
PERHITUNGANNYA
1. Daftar dosis maksimum menurut FI ed III
digunakan untuk orang dewasa yang berusia
20 – 60 tahun dengan bobot badan 58 – 60
kg
2. Untuk orang lanjut usia dan keadaan fisiknya
sudah mulai menurun, pemberian dosis
harus lebih kecil dari dosis maksimum
60 – 70 tahun 4/5 dosis dewasa
70 – 80 tahun ¾ dosis dewasa
80 – 90 tahun 2/3 dosis dewasa
90 tahun keatas ½ dosis dewasa
3. Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan, sebaiknya
dosis diberikan dalam jumlah yang lebih kecil. Bahkan untuk
beberapa obat yang dapat mengakibatkan abortus dan kelainan
janin obat ini dilarang untuk wanita hamil dan menyusui karena
obat dapat diserap oleh bayinya melalui ASI
4. Untuk anak-anak di bawah 20 tahun diperlukan perhitungan
khusus, karena respons tubuh anak atau bayi terhadap obat tidak
dapat disamakan dengan orang dewasa
5. Memilih dan menetapkan dosis memang tidak mudah karena
harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
a. Penderita: usia, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan
tubuh, toleransi, habituasi, adiksi dan sensitivitas, kondisi
penderita
b. Obat: sifat kimia/fisika obat, sifat farmakokinetikanya (ADME),
jenis obat
c. Penyakit: sifat dan jenis penyakit, kasus penyakit
Aturan pokok perhitungan dosis untuk anak memang tidak ada
sehingga para ahli mencoba untuk membuat perhitungannya
berdasarkan usia, bobot badan dan luas permukaan tubuh
Perhitungan dosis berdasarkan usia
a. Rumus Young:
n = dalam bulan
c. Rumus Dilling
d. Rumus Cowling
b. Rumus Catzel
bahan yang mempunyai Dosis
Maksimal untuk obat luar
Untuk kulit
- naftol
- guaiakol
- kreosot
Untuk mata
Untuk obat kompres
DOSIS MAKSIMAL GABUNGAN
DM gabungan harus dihitung jika dalam satu
resep terdapat dua obat atau lebih yang
kerjanya searah dan tidak boleh melampaui
jumlah dosis obat-obat yang searah
tersebut, baik sekali pakai maupun sehari
Misalnya:
atropin sulfat dengan extr. Belladonae
pulvis opii dengan pulvis doveri
kofein dengan aminofilin
arsen trioksida dengan natrii arsenas
Dosis dengan pemakaian berdasarkan jam
a. Menurut FI III
Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian
sehari dihitung 24/n kali
n = selang waktu pemberian
misalnya s.o.t.h (tiap 3 jam) : 24/3 = 8 x sehari