Anda di halaman 1dari 40

 PENENTUAN DAN PENGATURAN

UKURAN, FREKUENSI, DAN JUMLAH.

 Pengertian Umum :
Jumlah obat yang diberikan kepada
penderita dalam
Satuan berat : g, mg, μg, atau
satuan isi : ml , liter , ui
1. Dosis Maksimal (Maximum) :
Berlaku untuk pemakaian sekali dan
sehari. Penyerahan obat dengan dosis
melebihi DM dapat dilakukan dengan
membubuhi tanda seru dan parap dokter
penulis resep, nama obat diberi garis
bawah atau banyaknya obat ditulis dengan
huruf lengkap.
2. Dosis Lazim (Usual Doses) :
Merupakan petunjuk yang tidak
mengikat tetapi digunakan sebagai sebagai
pedoman umum (dosis yang biasa / umum
digunakan)
1. Dosis Terapi (Dosis Lazim ) :
dosis lazim atau terapetikdosis untuk
tercapai efek terapi obat pada penderita
dewasa, dosis lazim harus terlampaui agar
tercapai efek terapi
2. Dosis Maksimum :

Dosis maksimum / takaran


maksimum(DM/TM) dosis maksimum
tertinggi yang aman bagi penderita dewasa
 Hal-hal yg perlu diperhatikan dengan
DM/TM:
 Pada umumnya dosis obat, dosis maks tdk
boleh dilampaui, kec kasus khusus, misal
atropin SO4 kadar 2 mg sbg antidotum
keracunan pestisida
 Jika farmasis menemui kadar obat
melebihi TM/DM maka harap konsultasi
dahulu
 Jika kadar obat ≥90% dari TM/DM,
pembagian obat dilakukan dengan
penimbangan satu - satu
 DOSIS LETALIS DOSIS MAKS YANG
DAPAT MENIMBULKAN KEMATIAN

3. LD 50 :
Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan
kematian pada 50% hewan percobaan.

4. LD 100 :
Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan
kematian pada 100% hewan percobaan.
5. Dosis Awal (Loading Dose) atau Dosis
Permulaan (Initial Dose) :
Dosis obat untuk memulai terapi shg
dapat mencapai konsentrasi
terapeutik dlm tubuh yang menghasilkan
efek klinis.
 Initial dose/loding dosedosis
permulaan dosis pada awal pengobatan
untuk mempercepat tercapainya kadar
efektif minimal, dan diikuti dengan
maintenance dose
6. Dosis Pemeliharaan (Maintenance Dose) :
Dosis obat yang diperlukan untuk
memelihara – mempertahankan
efek klinik atau konsentrasi terapeutik
obat yang sesuai dengan dosis
regimen

 MAINTENANCE DOSE/DOSIS
PEMELIHARAN DOSIS PEMBERIAN
SELANJUTNYA U/ TERAPI
7. Dosis Toxic :
Dosis maksimum yang dapat
menimbulkan keracunan
A. Faktor Obat
1. Sifat fisika
2. Sifat kimiawi
3. Toksisitas
B. Cara pemberian pada penderita
1. Oral
2. Parenteral
3. Rektal,vaginal,transdermal
4. Lain-lain: implantasi, sublingual,
Intrabucal
C. Faktor penderita / karakteristik
Penderita
1. Umur
2. Berat badan
3. Jenis kelamin
4. Ras
5. Tolerance
6. Obesitas
7. Sensitivitas
8. Keadaan patofisiologi G.I. Tract
9. Kehamilan
10. Laktasi
11. “Circadian rythme”
12. Lingkungan
UMUR DOSIS
60 – 70 TAHUN 4/5 x DOSIS
DEWASA
70 – 80 TAHUN ¾ x DOSIS
DEWASA
80 – 90 TAHUN 2/3 x DOSIS
DEWASA
90 TAHUN KE ATAS ½ x DOSIS
DEWASA
 Wanita hamil yang peka terhadap obat-
obatan, diberi dosis yang lebih kecil.
 Beberapa obat yang dapat mengakibatkan
abortus dilarang untuk diberikan.
 Begitu juga untuk wanita yang menyusui,
karena obat diserap oleh bayi melalui ASI
 Dalam memilih dan menetapkan dosis untuk anak
& bayi harus diperhitungkan beberapa faktor
antara lain :
- Umur
- BB
- Jenis kelamin
- Sifat penyakit
- Daya serap obat
- Ekskresi obat
 Parameter-parameter perbedaan dosis anak
dan dewasa adalah :
1. Pola ADME (Absorpsi, Distribusi,
Metabolisme, Ekskresi)
2. Sensitivitas intrinsik berlainan terhadap
bahan obat
3. Redistribusi dari zat-zat endogen
CARA MENGHITUNG
DOSIS OBAT UNTUK ANAK

1. Berdasar perbandingan dengan dosis


dewasa
A. Menurut perbandingan umur
B. Menurut perbandingan Berat Badan
C. Menurut perbandingan Luas
Permukaan Tubuh (LPT)
2. Berdasar ukuran fisik anak secara
individu
A. Sesuai berat badan anak (kg)
B. Sesuai LPT (nomogram du bois)
C. Rumus R.O.Mosteller
LPT anak/m2 = √ tcm x bb kg
360
 Cara no 2 lebih baik dari pada no 1
- Rumus FRIED : n x dosis maks dewasa
150
n = umur bayi dalam bulan.

- Rumus COWLING :
= umur pd ultah berikutnya X Dosis dewasa
24

- Rumus AUGSBERGER
4n+20
= ---------- x Dosis dewasa
100
n = umur anak dalam tahun
2. Berdasarkan Berat Badan (BB)
- Rumus CLARK (Amerika) :
Berat badan anak dalam kg x dosis maks dew
150
atau
Berat badan anak dalam pound x DM dew
68
- Rumus THERMICH (Jerman)
Berat badan anak dalam kg x dosis maks dew
70

- Rumus AUGSBERGER
1,5 w + 10
= -------------- x Dosis dew (mg)
100
RUMUS DOSIS ANAK MENURUT
PERBANDINGAN LPT
1. CRAWFORD – TERRY – ROURKE
Da = LPT anak x Dosis dew (mg)
LPT dewasa

LPT dewasa = 1,73 m2


DOSIS OBAT UNTUK PENDERITA
GERIATRIK
 Pada umumnya kecepatan absorbsi obat
lebih lambat pada lansia dari pada dewasa
muda.

 Karena faktor - faktor berikut :


1. Berkurangnya sekresi getah lambung
sehingga kecepatan disolusi sediaan
tablet & kapsul menurun , juga kadar
ionisasi obat.
2. Perubahan mukosa G.I. dapat
memperlambat transpor aktif obat

3. Perubahan kecepatan pengosongan


lambung, motilitas usus , menurunnya
aliran darah ke mesenterik
Daftar dosis maksimal menurut FI :
 Orang dewasa umur 20 – 60 tahun, dengan

BB 58 – 60 kg

 Untuk orang yang sudah lansia dan


pertumbuhan fisiknya mulai menurun, maka
pemberian dosis lebih kecil dari pada dosis
dewasa.
DISTRIBUSI

 Pada orang lansia perfusi sistemik


menurun, juga “cardiac output”,
sedangkan volume darah atau plasma per
unit BB tidak terdapat perubahan
bermakna
METABOLISME

 Fungsi hepar tidak banyak berubah dengan


peningkatan umur , tetapi obat - obat
tertentu mengalami perubahan kecepatan
metabolisme
EKSKRESI/ ELIMINASI
 Kecepatan eliminasi pada lansia menurun
juga volume distribusi sehingga berakibat
akumulasi obat yang
lebih tinggi, kadar obat dalam plsma
mencapai kadar yang lebih tinggi pada
keadaan tunak .

 Sehingga pada orang tua , efek samping


obat dan keracunan obat lebih sering terjadi
 Dosis obat untuk lansia antara 50% - 80%
dari dewasa muda

 Penting periksa “clearance”

 pada fungsi ginjal tidak normal : dosis obat


dikurangi, dan / interval waktu pemberian
antara 2 dosis diperpanjang
 Dihitung bila dalam resep terdapat lebih dari satu
macam obat yang mempunyai kerja bersamaan /
searah.
 Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak
lampau bila : pemakaian 1x zat A + pemakaian 1x
zat B, hasilnya kurang dari 100 %.
 Demikian pula pemakaian 1 harinya.
 Contoh obat yang mempunyai DM gabungan :
……???
 Jika dalam obat minum terdapat sirup sebagai
bahan dasar, maka BJ larutan akan berubah.

 Untuk obat minum yang mengandung sirup


dengan kadar 16% atau 1/6 bagian, maka BJ obat
minum tersebut sudah lebih dari 1. Karena itu
dapat diambil patokan bahwa BJnya menjadi 1,3
dan untuk sendok besar beratnya menjadi 15 ml x
1,3 = 19,5 g
 FI tidak memuat DM untuk hewan, tapi
Farmakope Belanda mencantumkan :
Kuda 16 x DM manusia
Sapi 24 x DM manusia
Kambing 3 x DM manusia
Biri – biri 3 x DM manusia
Babi 2 x DM manusia
Anjing = DM menurut bobot
Kucing ½ x DM manusia

Anda mungkin juga menyukai