Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami.Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini disusun dengan tujuan melaksanakan tugas Ilmu Dasar Keperawatan II.
Kami percaya bahwa dalam menyusun laporan penelitian ini masih belum sempurna dan
banyak kekurangan.untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan
guna penyempurnaan Makalah ini dimasa mendatang .
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, sehingga segala
bantuan yang telah diberikan baik berupa material maupun moral mendapat imbalan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN DOSIS OBAT
2. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DOSIS OBAT
3. KESALAHAN DOSIS / OVER DOSIS
4. MENGHITUNG DOSIS MAKSIMUM
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C.KESALAHAN DOSIS/OVERDOSIS
1.Akibat kelebihan dosis:
a.pernapasan akan tertekan/sesak nafas
b.mual-mual/muntah
c.berkurangnya tingkat kesadaran
d.pusing
2.Penanganan kelebihan dosis sesuai dengan gejala misalnya sesak nafas dengan cara
penambahan oksigen.
Dosis penderita yang obesitas: harus diperhitungkan lemak dan persentase BB tanpa
lemak (BBTL)
BBTL = BB x (100 - % lemak)
9.Dosis penderita geriatrik (>65 tahun)
Dosis diturunkan ( ± 75 % DD)
Perubahan fisiologis dan patologis diperhatikan (cardivaskuler, ginjal, DM)
10.Dosis penderita ginjal:
Ekskresi obat terganggu → obat lebih lama di peredarah darah
Dosis dan interval obat harus diatur
11.Dosis dopamine
Salah satu indikasi penggunaan dopamine adalah pada TD sistolik <70mmHg disertai dengan
tanda-tanda syok.
Rumus dopamine yaitu: Dosis X BB(kg) X 60/4000
Contoh:Pasien dengan tekanan darah 80/50mmHg dan BB 50 kg. Dosis dopamine dimulai dari
5mikrogram/kgBB/menit
Kita gunakan rumus praktik saja=5X50X60/4000=15000/4000=3.75 cc/jam
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dalam memberikan dosis obat harus sesuai dengan kondisi dan usia pasien. Dengan
menggunakan rumus yang telah ditetapkan untuk menentukan dosis yang tepat. Agar pasien
merasa puas atas tindakan keperawatan yang kita berikan.
B. SARAN
Dalam memberikan dosis obat yang tepat dan juga akurat. Dibutuhkan kemampuan untuk
mengetahui dan menerapkan rumus perhitungan dosis. Jadi, kita sebagai perawat yang profesi
professional harus mampu menguasai tentang dosis obat.
DAFTAR PUSTAKA
1.Sumber:file://localhost/E:/DOSIS/Joey'%20B%20Menghitung%20Dosis%20Maksimum.mht
2.Sumber:file://localhost/E:/ti2k's%20blog_%20DOSIS%20OBAT.mht
3.Sumber:file://localhost/E:/dosisdr.%20Suparyanto,%20M.Kes_%20LABEL%20DAN
%20DOSIS%20OBAT.mht.
4. Craven, RF., Hirnle, CJ. (2000). Fundamental of Nursing : Human Health and Function, 3rd
Ed., New York : Lippincott Pub.
5. Fulmer, T., Foreman, M., Zwicker, D. (2003). Medication in Older Adults, 1st Ed., Spiringer
Pub. Comp.
MAKALAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN II
Dosen Pengampuh : Ns. Grace I V, Watung, S.kep, M.Kes
“PERHITUNGAN DOSIS”
Kelompok 3 :
1) Mouren Marsela Sendow
2) Muhammad Rizky Fahzry
3) Nopita Manoppo
4) Nur Riska Pobela
5) Obet Saputra
6) Pradityo Paputungan
7) Priliska Mandeng
8) Putri Mukhliza Paputungan